“Variabel bebas adalah variabel yang akan mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
terikat”. Variabel independen pada penelitian ini adalah akuntansi sektor publik
X
1
dan pengawasan internal X
2
.
2. Variabel terikat atau dependent
Menurut Sugiyono, 2010:40 menjelaskan bahwa: “Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel bebas”. Variabel dependent dalam hal ini adalah Kinerja instansi pemerintah.
Selengkapnya mengenai operasional variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Skala
Kuisi oner
Penerpan Akuntansi
Sektor Publik
X
1
Menurut Dedi Nordiawan 2008 akuntansi sektor publik
adalah : Proses pencatatan, pengklasifikasian,
penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu
organisasi publik yang menyediakan informasi
keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang
berguna untuk pengambilan keputusan .
Siklus Akuntansi Sektor publik Indra Bastian,
2010:
1. Analisis Bukti
Transaksi
2. Pencatatan data
transaksi
3. Pengikhtisaran
4. pelaporan
Ordinal
1 2
3 4
Pengawas an
Internal x
2
Menurut Swayer ’s2005:57
adalah:Pengawasan berisi susunan organisasi dan semua
metode yang terkoordinasi dan pengukuran-pengukuran yang
diterapkan di perusahaan untuk mengamankan aktiva,
memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi,
meningkatkan efisiensi oprasiaonal, dan mendorong
ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah
ditetapkan. Sawy
er’s 2005:77 sarana oprasional
:
1. organisasi 2. kebijakan
3. prosedur 4.Penganggaran
Ordinal
5 6
7 8
Kinerja Y
Prawirosentono 2008:2 Hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi,
sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab masing-
masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun
etika”. Value for money
Mardiasmo,2009
1.Ekonomis cermat dalam penggunaan dan
alokasi sumber daya 2.Efisiensi Penggunaan
sumber daya 3.Efektivitas Pencapaian
tujuan Ordinal
9
10 11
Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi
berupa nilai pada jawaban.Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal yang memenuhi pernyataan-
pernyataan tipe skala likert. Menurut Sugiyono, 2011:93skala likert adalah:
“Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”.
Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pertanyaan. Skor atas pilihan jawaban untuk
kuesioner yang diajukan untuk pernyataan adalah:
Tabel 3.3 Standar Penilaian Reliabilitas
Kategori Nilai
Good 0,80
Acceptable 0,70
Margin 0,60
Poor 0,50
Kategori Nilai
Sumber: Barker et al. 2002:70
3.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan peneliti dalam penelitian mengenai pengaruh penerapan akuntansi sektor public dan pengawasan internal terhadap kinerja
instansi pemerintah adalah data primer.
Pengertian data primer menurut Umi Narimawati, 2008:98 adalah : “Data primer ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama.Data
ini tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file- file.Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya
responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang
yang kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi ataupun data”. Menurut Sugiyono, 2010:137 mendefinisikan data primer adalah:
“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
”. Data primer dalam penelitian ini adalah variabel akuntansi sektor publik,
pengawasan internal dan kinerja instansi pemerintah yang diperoleh langsung dari pegawai pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat.
3.6 Alat Ukur Penelitiaan
3.6.1 Uji Validitas
Menurut Cooper yang dikutip Umi Narimawati, dkk, 2010:42 validitas adalah:
“Validity is a characteristic of measurement concerned with the extent that a test measures what the researcher actually wishes to measure
”. Berdasarkan defenisi di atas, maka validitas dapat diartikan sebagai
suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur. Uji validitas dilakukan untuk memenuhi taraf kesesuaian dan kecepatan alat ukur instrumen dalam menilai suatu objek. Instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan diinginkan dengan tepat.