5.1.2 Dimensi Kognisi Sosial
a. Perjalanan hidup seorang Bung Karno menempa dirinya sebagai pemimpin yang mumpuni berkualitas, baik kematangan dirinya secara intelektual
maupun secara karakter sebagai seorang pemimpin. Termasuk dalam teks pidato Indonesia Menggugat, merupakan suatu bentuk hasil karyanya nyata
dari kematangan pemikiran dari seorang Bung Karno. b. Teks pidato pledoi Indonesia Menggugat pun menjadi simbol konsistensi
beliau dalam melawan imperialisme dan dalam memperjuangkan kemerdekaan. Pasalnya teks Indonesia Menggugat dibuatnya didalam
penjara setelah ia ditangkap tanpa alasan yang jelas, dan teks pidato pledoi Indonesia Menggugat merupakan hasil perenungan yang mendalam dirinya
selama di dalam penjara. c. Bung Karno adalah seorang yang sangat mencintai tanah airnya,
perjuangan luhur beliau untuk merebut kemerdekaan bangsa yang ia lakukan bersama kawan-kawan membuktikan bahwa perjuangannya tidak
mudah dihentikan begitu saja, mental dirinya sebagai seorang pemimpin yang akan semakin matang meskipun harus ditangkap dan dipenjarakan
sekali pun, semua itu untuk tujuan luhur agar Indonesia merdeka. d. Pesan dan isi mengenai teks pidato Indonesia Menggugat tidak terlepas
dari latar belakang pengetahuan yang Bung Karno dapatkan dari semua pengalaman hidupnya. Salah satunya oleh karena ia sebagai seorang
intelektual yang mampu meneruskan pendidikannya hingga tingkat perguruan tinggi. Oleh karena itu ia selalu menyajikan dalil-dalil dari tokoh
terkenal dunia yang bersumber dari berbagai buku untuk mendukung pembelaan yang ia lakukan.
e. Kognisi sosial lain yang mempengaruhi Bung Karno dalam membentuk teks adalah pengamalan dirinya terhadap peristiwa. Bahwa semenjak kecil
Bung Karno terlahir dari ekonomi keluarga yang pas-pasan. Perjalanan hidupnya semenjak dia kecil pun lebih banyak mengalami dan akrab
bersama rakyat kecil, oleh karenanya Bung Karno dapat merasakan langsung dampak imperialisme yang menyengsarakan.
f. Sebagai kaum pergerakan, Bung Karno pun dituntut untuk memiliki pandangan pemikiran jauh kedepan. Istilah yang sering dipakai Bung
Karno adalah berfikir visioner dan bertindak revolusioner, oleh karena itulah dalam pembelaannya itu Bung Karno sekaligus mengingatkan akan
kemunculan kaum imperialis baru dari Asia yaitu jepang, yang tidak kalah kejamnya dengan kaum imperialis lain, bahkan lebih kejam.
g. Pada sisi lain pun Bung Karno merupakan seseorang keturunan Jawa yang akrab dan menyukai cerita pewayangan, Bung Karno memiliki tokoh
kesukaan dalam pewayangan yaitu Bima, tak jarang Bung Karno pun mengidentikkan dirinya dengan Bima, tokoh kesayangannya itu, dalam
menjiwai setiap perjuangan yang ia lakukan.
h. Bung Karno pun merupakan seorang tokoh yang memiliki kematangan spriritual, Bung Karno selalu mengatakan mengenai semangat perjuangan
itu harus dilandasi oleh nilai-nilai luhur dan keinginan yang baik, salah- satunya adalah keinginan kemerdekaan merupakan hak dari segala bangsa
yang harus diperjuangakan untuk melawan suatu tindak kesewenang- wenangan penjajahan.
i. Bung Karno terkenal sebagai seorang orator ulung dan seorang agitator ulung. Bung Karno sangat mengetahui apa yang diinginkan rakyat, apa
yang dipikirkan rakyat, dan apa yang diinginkan oleh rakyat. Karena itu, Bung Karno terkenal oleh kaum penjajah sebagai orang yang sangat anti-
imperialisme, Bung Karno terkenal dengan istilah Penyambung Lidah Rakyat Indonesia .
5.1.3 Dimensi Konteks Sosial