Mochammad Sa ban Hanief

4.1.2 Mochammad Sa ban Hanief

Mochammad Sa ban Hanief, atau yang biasa peneliti sebut Kang Hanief, lahir di Bandung tahun 1979. Ia adalah seorang mantan aktivis mahasiswa waktu kuliah tahun 1997. Sejak itu pula, ia berhubungan dengan banyak hal yang ber- bau dengan Bung Karno. Karena keharusan tentang pengetahuan sejarah, kemudian mau tidak mau, ia membaca banyak literatur yang akrab berhubungan dengan ajaran-ajaran Bung Karno. Menurutnya, bila ingin bertolak dan membangun bangsa ini, terlebih dahulu setiap orang harus mengetahui dan mempelajari sejarah. Sedangkan bila kita belajar sejarah, katanya, sejarah bangsa ini tidak lepas dari peran besar Bung Karno sebagai bapak pendiri bangsa. Bung Karno, baginya merupakan tokoh yang sangat berpengaruh besar terhadap terciptanya Pancasila sebagai konsep negara Indonesia, karena Bung Karno adalah seorang pencetus dan orang yang pertama kali mengusulkan Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia. Peneliti pertama kali bertemu Kang Hanif, ketika terdapat suatu acara memperingati Seratus Tahun Peristiwa Indonesia Menggugat di Gedung Indonesia Menggugat Bandung, yang dulunya merupakan gedung pengadilan Landraad yang dipakai untuk proses persidangan Bung Karno. Ia sangat menyambut terbuka ketika peneliti minta untuk menjadi informan pada penelitian ini. Pada saat proses wawancara, banyak informasi bermanfaat yang peneliti dapatkan dari narasumber ini, ia pun menasihati peneliti agar penggalian sejarah mengenai bangsa ini terus dilakukan untuk meluruskan dan untuk menyadari pentingnya sejarah sebagai titik tolak membangun bangsa ini. Yang ia kagumi dari sosok Bung Karno adalah Bung Karno merupakan sosok seseorang luhur dalam mengabdikan hidupnya kepada bangsa ini. Bahkan, ketika Bung Karno membuat suatu rumusan negara, Bung Karno memandang Pancasila berdasarkan perpektif kebudayaan, bukan politik. Bung Karno merumuskan Pancasila hasil dari perasan nilai-nilai luhur kehidupan bangsa Indonesia, termasuk juga dalam ranah kebudayaan yang sangat sekali kental dalam kehidupan rakyat Indonesia waktu itu, bahkan hingga saat ini.

4.1.3 Abdy Yuhana, S.H, M.H.