Peristiwa yang Menyenangkan Ayo, jawablah pertanyaan berikut dengan tepat.

IPS 2 Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan 44 Ibunya kesakitan saat melahirkan. Ujang tidak tega melihatnya. Ujang jadi tahu. Melahirkan itu sangat sakit. Ibunya berjuang keras. Mempertaruhkan nyawa. Ujang makin menyayangi ibunya. Ujang menyayangi Ali. Ingin Ali cepat besar. Biar bisa bermain. Bisa diajak bermain bersama. Ujang senang sekali. Ujang selalu mengingatnya. Peristiwa itu menyenangkan keluarganya. b. Kakak Ian menikah Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita keluarga Ian. Lihat rumah itu. Kok, ada tendanya, ya? Ada tenda biru. Ada tenda kuning. Gambar 3.4 Peristiwa pernikahan. Sumber: http:images.google.co.id Peristiwa 45 ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ Rumah Ian dihiasi. Dihiasi kertas hias. Dihiasi janur kuning. Ada apa, ya? Ternyata ada pernikahan. Kakak Ian menikah. Kakak Ian bernama Oli. Kakak Ian perempuan. Ia menikah dengan tetangganya. Banyak tamu datang. Mereka memberi ucapan selamat. Ada yang bawa kado. Ian senang mengingatnya. Ian senang menceritakannya. Sekarang giliranmu. Coba ceritakan di kelas. Ceritakan peristiwa menyenangkan di keluarga. IPS 2 Bangga Menjadi Insan Berwawasan Lingkungan 46

2. Peristiwa yang Menyedihkan

Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. Berikut cerita Ian. Clitt ... brak ... krompyang .... Wah, suara apa itu? Astaga ada kecelakaan. Ada sepeda terserempet motor. Pengendara sepedanya Ian. Ian terserempet motor. Sepeda Ian rusak. Tangan Ian keseleo. Pengendara motor jatuh. Kakinya lecet-lecet. Ian dibawa ke rumah sakit. Dia ditunggu orang tuanya. “Kenapa bisa kecelakaan, Ian?” tanya ibu Ian. “Ian yang salah, Bu. Tadi Ian melamun. Ian mengantuk. Tidak tahu ada motor. Motor belok ke kanan. Ian menabrak roda belakangnya,” jawab Ian. Gambar 3.5 Ian tertabrak motor. Gambar 3.6 Ian sakit di rumah sakit. Peristiwa 47 “Oh, jadi begitu. Lain kali harus berhati-hati. Tidak boleh melamun. Waspadai kendaraan lain,” kata ayah Ian. “Baik, Pak. Ian minta maaf. Ian sangat menyesal,” kata Ian. Ian mengingatnya. Ian tak akan mengulanginya. Itu peristiwa menyedihkannya. b. Rumah Ana terbakar Bacalah dengan nyaring. Jika belum lancar, ejalah dengan jelas. “Tolong-tolong ...,” teriak Ana. “Eh, dengar itu? Ada yang minta tolong,” kata Pak Rudi. Pak Rudi tetangga Ana. “Oh, dari rumah Ana. Api berkobar besar. Rumahnya kebakaran. Gambar 3.7 Ana berteriak minta tolong.