Menurut Ghozali 2006 uji koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas, dan apabila nilainya
mendekati satu berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependennya.
Uji-f dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independen secara
bersama-sama dalam menjelaskan variabel dependennya. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 alpha = 5. Dengan ketentuan
penolakan atau penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: a.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan ini berarti bahwa secara bersama-sama kedua variabel independen
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependennya. b.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak koefisien regresi signifikan, ini berarti bahwa secara bersama-sama kedua variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik-t dilakukan untuk mengetahui kemampuan masing-masing variabel
independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 alpha=5. Penolakan atau
penerimaan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a.
Jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak koefisien regresi tidak signifikan ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikansi 0,05 maka hipotesis tidak dapat ditolak koefisien
regresi signifikan ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.
Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT masa yang diukur berdasarkan jumlah penyampaian SPT masa PPh dan PPN berpengaruh
positif signifikan terhadap peningkatan penerimaan pajak di KPP Pratama Metro. Jadi semakin patuh wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban
perpajakannya dalam hal ini adalah kepatuhan dalam menyampaikan surat pemberitahuan masanya dengan tepat waktu yang berarti wajib pajak sadar
akan pentingnya pajak sebagai sumber penerimaan negara sehingga penerimaan pajak akan semakin meningkat.
2. Pemeriksaan pajak yang diukur berdasarkan jumlah SKP yaitu SKPKB,
SKPKBT, dan STP yang diterbitkan oleh KPP Pratama Metro berpengaruh positif signifikan terhadap peningkatan penerimaan pajak di KPP Pratama
Metro. Hal ini berarti semakin banyak jumlah pemeriksaan yang dilakukan oleh KPP Pratama Metro maka efek jera yang akan timbul juga akan semakin
tinggi sehingga dapat mempengaruhi kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya dan akan meningkatkan penerimaan pajak.
5.2.Keterbatasan Penelitian Penelitian ini pada dasarnya masih memiliki keterbatasan. Keterbatasan ini
diharapkan dapat menjadi penyempurna untuk penelitian selanjutnya. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian ini hanya menggunakan periode pajak Januari 2012-Desember
2013. Hal ini dikarenakan terbatasnya akses data yang diperoleh oleh peneliti. 2.
Pengambilan sampel hanya untuk wajib pajak badan dan wajib pajak orang pribadi yang menyampaikan SPT masa.
5.3.Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis manyampaikan saran yang mungkin
dapat bermanfaat bagi KPP Pratama Metro dan para peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1. Untuk KPP Pratama Metro, dalam mencapai target penerimaan pajak,
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT masa dan meningkatkan jumlah pemeriksaan terhadap wajib pajak adalah strategi yang
baik. 2.
Untuk peneliti selanjutnya agar diperoleh hasil yang lebih sempurna maka peneliti menyarankan untuk menambahkan jumlah periode penelitian.
3. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menambahkan jumlah wajib
pajak yang menyampaikan SPT tahunan sebagai sampel penelitian.