Kelas VIII SMP
MTs
Semester 1
126
E. Bahan Kayu
Coba perhatikan perabotan kayu yang ada di sekitarmu seperti meja, kursi, papan tulis, sendok kayu, dan lain sebagainya. Mengapa barang barang
tersebut terbuat dari bahan kayu? Apakah jenis kayu untuk bahan tiang rumah sama dengan jenis kayu untuk sendok kayu? Nah, pertanyaan-pertanyaan
itu akan kamu temukan jawabannya setelah kamu belajar tentang sifat dan kegunaan kayu.
Perhatikan tumbuhan yang ada di sekitarmu Kamu akan menemukan kelompok tumbuhan batang basah yang disebut herbaceus dan tumbuhan
batang berkayu yang disebut lignosus. Selanjutnya, kelompok tumbuhan batang berkayu dibedakan antara perdu dan pohon. Nah, pada umumnya
kayu yang digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan diperoleh dari kelompok tumbuhan berkayu berupa pohon.
Kayu digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari peralatan masak seperti sendok kayu, perabot meja, kursi, bahan bangunan pintu, jendela,
rangka atap, bahan kertas, alat transportasi perahu, dan banyak lagi. Kayu juga dapat dimanfaatkan sebagai hiasan-hiasan rumah tangga, aksesoris,
dan cindera mata.
Kayu dimanfaatkan untuk berbagai keperluan karena mengandung komponen penting yaitu selulosa, lignin, dan senyawa ekstraktif senyawa tertentu yang
dapat diambil dari kayu. Selulosa merupakan senyawa polimer turunan dari glukosa, dapat mencapai 70 dari berat kayu. Selulosa merupakan bahan
utama pembuatan kertas dan tekstil. Lignin merupakan komponen pembentuk kayu, meliputi 18-28 berat kayu. Secara kimiawi, kayu keras dan kayu
lunak dibedakan pada jumlah dan jenis lignin yang terkandung di dalamnya. Senyawa ekstraktif dapat berupa zat warna, getah, resin, lilin, dan lainnya,
yang jumlah dan jenisnya tergantung spesies pohonnya. Senyawa ekstraktif ini memiliki manfaat seperti melindungi kayu dari hama. Senyawa ekstraktif
merupakan salah satu dari hasil hutan nonkayu.
Pemanfaatan kayu disesuaikan dengan sifat-sifatnya. Kayu dari jenis pohon yang berbeda mempunyai sifat yang berbeda. Pengenalan atas sifat-
sifat akan sangat membantu dalam menentukan jenis-jenis kayu untuk tujuan pengunaan tertentu. Berikut beberapa sifat kayu.
1. Bobot dan Berat Jenis Bobot suatu jenis kayu bergantung pada kandungan zat kayu, jumlah pori-
pori, zat ekstraktif, dan kadar air. Bobot kayu ditunjukkan dengan berat jenis
Ilmu Pengetahuan
Alam 127
BJ kayu, dan dipakai sebagai patokan kualitas kayu. Berdasarkan berat jenisnya, kayu digolongkan menjadi empat, yaitu: sangat berat dengan
BJ 90; berat dengan BJ 0,75-0,90; sedang dengan BJ 0,60-0,75; dan ringan dengan BJ 60. Berat jenis berhubungan dengan kekuatan kayu.
Pada umumnya makin tinggi BJ kayu, kayu tersebut semakin kuat pula.
2. Keawetan Keawetan adalah daya tahan kayu terhadap serangan hama dan
penyakit perusak kayu, misalnya serangga dan jamur. Keawetan kayu disebabkan kandungan senyawa ekstraktif di dalam kayu. Kayu jati
memiliki senyawa ekstraktif tectoquinon, kayu ulin mengandung silika. Kedua jenis kayu tersebut memiliki tingkat keawetan yang tinggi.
3. Warna Kayu yang beraneka warna macamnya disebabkan oleh zat pengisi
warna dalam kayu yang berbeda-beda. Warna kayu juga dipengaruhi oleh posisinya dalam batang, umur pohon dan lingkungan. Kayu dari pohon
yang tua warnanya lebih gelap dari kayu yang masih muda meskipun jenisnya sama. Kayu kering warnanya berbeda dengan kayu basah.
4. Tekstur Tekstur adalah ukuran relatif serat kayu, yang teksturnya kasar, sedang,
dan halus. Arah serat adalah alur-alur yang terdapat pada permukaan kayu terhadap sumbu batang. Arah serat dapat dibedakan menjadi serat
lurus, serat berpadu, serat berombak, serta terpilin dan serat diagonal serat miring.
5. Kesan Raba Kesan raba adalah kesan yang diperoleh pada saat meraba permukaan
kayu kasar, halus, licin, dingin, berminyak, dan lainnya. Kesan raba tiap jenis kayu berbeda-beda tergantung dari tekstur kayu, kadar air, dan
kadar zat ekstraktif dalam kayu.
6. Bau dan Rasa Bau dan rasa kayu mudah hilang bila kayu lama tersimpan di udara
terbuka. Beberapa jenis kayu mempunyai bau yang merangsang. Untuk menyatakan bau kayu tersebut, sering digunakan bau sesuatu benda
yang umum dikenal misalnya bau bawang kayu kulim dan bau zat penyamak kayu jati.
Kelas VIII SMP
MTs
Semester 1
128
7. Nilai Dekoratif Nilai dekoratif berhubungan dengan keindahan. Nilai dekoratif kayu
tergantung dari pola penyebaran warna, arah serat, tekstur, dan pemunculan pola-pola tertentu.
8. Kekerasan atau Densitas Kekerasan kayu berhubungan langsung dengan bobot kayu. Kayu-kayu
yang keras juga termasuk kayu yang berat. Kayu-kayu yang ringan termasuk kayu yang lunak. Berdasarkan kekerasannya kayu digolongkan
menjadi dua, yaitu kayu lunak soft wood dan kayu keras hard wood. Kayu lunak yaitu kayu yang yang berasal dari tumbuhan yang berdaun
seperti jarum misalnya pinus. Ciri isik kayu lunak memiliki lubang pori-pori besar. Kayu keras berasal dari tumbuhan yang daunnya lebar misalnya
jati dan mahoni. Ciri isik kayu keras adalah serat kayunya berbentuk bulat telur atau spiral, dan ikatan antarpori-porinya lebih kuat.
Salah satu sifat isik kayu yang penting adalah kekerasan atau densitas. Jenis kayu dengan densitas yang tinggi berarti lebih keras.Kesulitan mengerjakan kayu dengan
densitas tinggi adalah ketika proses pengamplasan. Kayu dengan densitas tinggi akan lebih cepat menghabiskan permukaan amplas. Kemudahan mengerjakan
kayu dengan densitas tinggi adalah pada waktu
inishing terutama inishing yang menggunakan warna. Kayu densitas tinggi tidak menyerap terlalu banyak material
inishing sehingga dalam beberapa lapis sudah bisa menutup permukaan serat kayu dengan warna seperti yang diinginkan.
Densitas diukur dalam satuan kgm
3
. Rata-rata densitas kayu yang ada adalah sekitar 320 - 720 kgm
3
. Ada beberapa jenis kayu yang sangat lunak hingga 160 kgm
3
dan paling tinggi kekerasan kayu pada level 1.000 kgm
3
. Densitas Kayu =
Berat kg Volume m
3
Ilmu Pengetahuan
Alam 129
Ayo Kita Coba Mengidentiikasi Kekerasan Kayu
Apa yang kamu siapkan?
1. 5 macam potongan kayu berbentuk balok, kubus atau persegi panjang. Masing-masing potongan beri tanda dengan huruf A, B, C, D, E
2. Timbangan 3. Penggaris
Apa yang kamu lakukan?
1. Ukurlah dengan penggaris panjang, lebar, dan tinggi masing-masing potongan kayu dengan teliti.
2. Hitunglah volume masing-masing potongan kayu. 3. Timbanglah dengan teliti massa masing-masing potongan kayu.
4. Catatlah data pada tabel yang disediakan. 5. Hitunglah densitas masing-masing potongan kayu menggunakan rumus
pada kolom “Ayo Kita Pahami”.
Tabel 4.6 Data hasil pengamatan
Sampel Panjang
cm Lebar
cm Tinggi
cm Volume
cm3 Massa
g Densitas
gcm A
B C
D E
Jawablah pertanyaan berikut
1. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling tinggi? Apa artinya? 2. Potongan kayu manakah yang mempunyai densitas paling rendah? Apa artinya?
3. Bila ada potongan kayu yang densitasnya sama, apa artinya?