data kepegawaian yang dilakukan oleh pegawai BKD. Selain observasi, dilakukan juga wawancara dengan Kepala BKD Tabanan dan beberapa pegawai BKD untuk
mendapatkan data-data yang lebih jelas mengenai proses pengolahan data kepegawaian.
Untuk mendukung penulisan laporan ini, dilakukan juga studi literatur, yaitu mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan analisis sistem informasi dan
desain basis data. Studi literatur ini dilakukan tidak hanya pada masa kerja praktek, tapi juga pada masa pembuatan laporan.
1.4 Sistematika Pelaporan Kerja Praktek
Untuk memperjelas rincian bahasan bab demi bab dalam laporan ini, maka dibuatlah sistematika penulisan laporan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang kerja praktek, maksud dan tujuan kerja praktek, sistem pelaksanaan kerja praktek, serta
sistematika pelaporan kerja praktek. BAB II RUANG LINGKUP INSTANSI
Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah instansi, tempat dan kedudukan instansi, tugas instansi, fungsi instansi, fasilitas dan struktur organisasi instansi.
BAB III KEGIATAN SELAMA KERJA PRAKTEK Bab ini berisi tentang jadwal kerja praktek, cara kerja praktek, teknik kerja
praktek, serta data kerja praktek. BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari uraian laporan kerja praktek dan saran- saran yang dapat menjadi pertimbangan bagi BKD Tabanan.
2 BAB II
RUANG LINGKUP INSTANSI
2.1 Sejarah BKD Tabanan
Dalam suatu organisasi, pegawai merupakan unsur penting sebagai motor penggerak yang akan menjalankan roda organisasi mencapai tujuan. Sejalan
dengan itu maka lembaga yang mengelolamenangani kepegawaian harus mendapat perhatian agar dapat diwujudkan dan dibentuk pegawai yang
berkualitas, berdedikasi yang tinggi serta memiliki moralitas. Untuk mewujudkan Kepegawaian yang handal, Pemerintah telah beberapa
kali mengadakan penyesuaian atau perubahan terhadap aturan Kepegawaian mulai dari UU Nomor 8 Tahun 1974 yang diubah dengan UU Nomor 43 Tahun 1999
tentang pokok-pokok Kepegawaian serta perubahan terhadap beberapa peraturan pemerintah sebagai tindak lanjut dari undang-undang Kepegawaian tersebut. Oleh
karena lembaga memegang peranan yang penting, seiring dengan perkembangan jaman serta tuntutan masyarakat yang membawa konsekuensi pada meningkatnya
beban tugas, maka Pemerintah juga mengadakan peraturan tentang peraturan Kelembagaan yang menangani bidang Kepegawaian.
Pada awalnya lembaga yang membidangi Kepegawaian di Kabupaten Tabanan disebut Bagian Kepegawaian, penetapan Bagian Kepegawaian mengacu
pada Perda Kabupaten Tabanan Nomor 7 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat WilayahDaerah Tk. II Tabanan dan Sekretariat DPRD
Daerah Tingkat II Tabanan. Selanjutnya dengan berlakunya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah dimana daerah diberi kekuasaan dalam