ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR SKRIPSI

Oleh: BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA K 7405034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

commit to user

KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR

Oleh: BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA K 7405034

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

commit to user

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd. NIP. 19530724 198010 2 001

NIP. 19751223 20070 1 002

commit to user

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Jumat Tanggal : 17 Desember 2010

Tim Penguji Skripsi :

Nama terang

Tanda tangan

Ketua

: Dra. C. Dyah S. I, M. Pd. ……………………….. Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd

……………………….. Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd

……………………….. Anggota II : Anton Subarno, S.Pd., M.Pd.

...………..…………….

Disahkan oleh: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd. NIP. 19600727 198702 1 001

commit to user

BM Angga A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN

DAERAH (BKD) KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (2) usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.

Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang. Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan (purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; sumber daya manusia, software, hardware, database, dan jaringan, (2) Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar antara lain: (a) komponen sumber daya manusia: mengadakan pelatihan dan workshop berkaitan dengan penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer, menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM, melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer; (b) komponen software dengan perawatan software secara berkala; (c) komponen hardware : upgrade komputer server untuk mempercepat pengolahan data pegawai, perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung SIMPEG agar pengolahan data berjalan lancar; (d) komponen database:

commit to user

database, mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun database utama mengalami kerusakan; (e) komponen jaringan: tidak menyambungkan jaringan ke internet, penambahan antena untuk jaringan wireless. (3) Keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar meliputi: (a) Gangguan keamanan informasi SIMPEG BKD Karanganyar antara lain : human error, kerusakan software, kerusakan hardware, ancaman virus, (b) Usaha mengatasi gangguan keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar antara lain : memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para pegawai di SIMPEG, memberikan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir kesalahan, perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung SIMPEG, antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya ancaman virus, membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain yang memungkinkan masuknya virus, tidak menghubungkan jaringan database dengan jaringan internet.

commit to user

BM Angga A. ANALISIS OF OFFICER INFORMATION MANAGEMENT SYSTEM IN BKD KARANGANYAR 2010. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, December 2010

This research is aimed to : (1) the implementation of officer management information system in BKD karanganyar (2) the effort which is done to optimalized the implementation of officer management information system in BKD karanganyar, (3) The Information security in the officer management information system in BKD karanganyar.

The research uses qualitatif and descriptive with single straight strategy. The data sources are informant, place and event, and document. Technique of data sampling is purposive sampling and snowball sampling. Technique of data collection are interview, direct observation and document. To measure the validity of data, the research uses triangulasi data and method. The data analysis uses interactive analysis model.

The result of the research are : (1) The implementation of officer mangement information system in BKD karanganyar support by the back up component system consist of ; human sources, software, hardware, database and network,(2) the effort to optimize the implementation of the system are; (a). Human sources component : training and workshop which have connection with the management information systen based on computer,having financial preparation to improving human sources, reqruitment of new officer that competence in computer’s program; (b)routine software treatment ;(c) hardware component: upgrade computer serves to proceed data, routine treatment to all the hardware back up SIMPEG so that all run well ;(d) dtabase componen: adjust space for database and improve hardware backup database, having backup database so that the data officer will be save eventhough the main database mallfunction;(e) network component : add wireless device to a network. (3) information security in the officer management information system in BKD karanganyar consist of: (a) security problems SIMPEG information BKD karanganyar such as : human error, software mallfunction, hardware mallfunction,

commit to user

management information in BKD Karanganyar such as : giving training and workshopto improve the officer sources in SIMPEG, giving direction to to the officer to less mistake, routine treatment of the software and hardware SIMPEG back up, virus detector in every computer to prevent the malware, minimalize the flasdisk user and other external devices that can invite viruses, unconnect the database with network

commit to user

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua (Aristoteles)

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin Dan hari esok adalah harapan

(Peneliti)

Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya (Peneliti)

commit to user

Karya ini dipersembahkan kepada: #Ibu dan ayah tercinta #Keluarga tersayang #Semua sahabat dan orang tercinta yang selalu memberi dukungan dan motivasi #Temen temen PAP 2005 #Almamater

commit to user

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengalaman bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari. Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini, namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan- kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk menyusun skripsi.

4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi.

5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.

6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.

8. Kepala Badan KESBANG POL dan LINMAS Karanganyar dan Kepala BAPPEDA Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Drs. Sudirdjo, MM selaku Kepala BKD Karanganyar yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu penulis selama penelitian.

commit to user

Bapak Isnan Nur Aziz dan segenap pegawai BKD Karanganyar yang telah membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.

11. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan, doa, semangat

dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi, Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda, Nurul, Vina, Mita, Arif, Bayu, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji, Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.

13. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti, sendiri, pembaca pada umumnya, dan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.

Surakarta, Desember 2010

Peneliti

commit to user

Halaman HALAMAN JUDUL…………………………………………….…......

i HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................

ii HALAMAN PERSETUJUAN................................................................

iii HALAMAN PENGESAHAN………………………………….…........

iv HALAMAN ABSTRAK.........................................................................

v HALAMAN MOTTO .............................................................................

vii HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................

viii KATA PENGANTAR ............................................................................

ix DAFTAR ISI…………………………………………………..…….....

xi DAFTAR TABEL………………………………………………….......

xiii DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

xiv DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................

xv BAB

I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah……………………............

B. Perumusan Masalah……………………….………..

C. Tujuan Penelitian………………………….……..…

D. Manfaat Penelitian………………………….………

6 BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka…………………………………...

1. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen.… 8

2. Tinjauan tentang Kepegawaian …………...….….

24

3. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian …………………………………….

25

B. Tinjauan Penelitian yang Relevan ……………….

31

C. Kerangka Berpikir………………………………..

34

commit to user

A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………...

36

B. Bentuk dan Strategi Penelitian…………………..…

36

C. Sumber Data…………………………………..……

38

D. Teknik Sampling……………………..…………….. 39

E. Teknik Pengumpulan Data………………..………..

40

F. Validitas Data………………………………..……..

41

G. Analisis Data……………………………………...... 43

H. Prosedur Penelitian……………………………...….

44 BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ………………………… 46

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ………………... 55

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori …………………………………………. 77 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………… 87

B. Implikasi ………………………………………………. 89

C. Saran ………………………………………………….. 90 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

Halaman Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis

Kelamin............................................................................................

55

commit to user

Halaman Gambar 1. Bagian-Bagian Komponen dari Suatu Sistem yang Dapat

Mengendalikan Operasinya Sendiri. ...........................................

9 Gambar 2. Keterkaitan antara Kompoen dan Karakteristik Suatu Sistem. ...

12 Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem .......................................................

12 Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. .......................................

14 Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran. ......................................................

35 Gambar 6. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif. .............

44 Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian..........................................................

45 Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG. .....................................................

59 Gambar 9. Halaman Login SIMPEG. ...........................................................

63 Gambar 10.Halaman Utama SIMPEG. ..........................................................

64 Gambar 11.Halaman Pencarian Data SIMPEG. ............................................

65 Gambar 12.Halaman Biodata Pegawai. .........................................................

65 Gambar 13.Halaman Ijin Belajar. ..................................................................

66 Gambar 14. Halaman DUK............................................................................

66 Gambar 15.Halaman Cetak SIMPEG. ...........................................................

67

commit to user

Lampiran 1. Jadwal Penelitian Lampiran 2. Pedoman Wawancara Lampiran 3. Fieldnote Lampiran 4. Dokumentasi Tempat Penelitian Lampiran 5. Surat Perijinan

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam melaksanakan pembangunan nasional, dibutuhkan sumber daya manusia bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang salah satunya adalah bidang pemerintahan. Pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi dan organisasi hanya berfungsi jika manusia yang menghimpun dirinya saling berinteraksi dalam mewujudkan volume dan beban kerjanya. Demikian pula dengan organisasi pemerintahan hanya dapat mewujudkan visinya apabila didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional. Kedudukan dan peranan pegawai negeri sipil sangat penting dan menentukan bagi negara karena pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara sekaligus abdi masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan nasional. Organisasi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan, oleh karena itu organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu. Karena tugas pokok dapat berkembang dari waktu ke waktu, maka jumlah dan mutu PNS yang diperlukan harus disesuaikan. Perkembangan tugas pokok dapat mengakibatkan makin besarnya jumlah PNS yang diperlukan. Dengan makin besarnya jumlah PNS, diperlukan manajemen kepegawaian yang teratur dan terencana karena kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara yang pada intinya adalah kesempurnaan pegawai negeri.

Salah satu kebijakan penting yang dilakukan untuk menghadapi semakin luasnya pekerjaan dan beban tugas administrasi negara di Indonesia adalah pengembangan organisasi melalui komputerisasi di dalam organisasi pemerintah daerah. Komputerisasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi pemerintah daerah sekaligus menampung semakin banyaknya kebutuhan pengolahan data untuk pelayanan public. Pada awalnya semua proses pengolahan

commit to user

hal ini berdampak pada kurang efektifnya kinerja atau kegiatan pada instansi tersebut. Pemanfaatan komputerisasi dan teknologi informasi dalam berbagai aspek pengelolaan informasi dalam setiap instansi akan menghasilkan efisiensi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan informasi.

Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Oleh karena itu dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi atau yang populer disebut electronic Government (e-Government).

Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data pegawai saat ini mutlak diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual serta akurat dalam pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan salah satu prioritas dalam tahapan pengembangan e-government.

Berbagai peraturan perundangan telah dikeluarkan oleh pemerintah, khususnya mengenai otomasi atau pengolahan data dengan komputer. Salah satunya delam rangka pelaksanaan Pasal 34 ayat (2) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, perlu diselenggarakan dan dipelihara sistem informasi yang dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah. Pengembangan sistem informasi yang dimaksud, sangat penting dan menjadi kebutuhan sebagai instrument komunikasi data yang tepat dalam rangka aktualisasi otonomi daerah. Oleh karena itu pengembangan informasi memerlukan aplikasi yang dapat menyesuaikan antara arus informasi dengan sistem

commit to user

keputusan terprogram tak diragukan lagi, oleh sebab itu pengolahan data komputer merupakan perkakas penunjang yang andal. Selain itu dengan aplikasi yang tepat, dapat memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi mengenai kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan di bidang kepegawaian sehingga dapat meningkatkan kinerja organisasi.

Bertitik tolak pada hal di atas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu diatur secara menyeluruh dengan menerapkan pengatuiran sistem informasi kepegawaian yang standard dan seragam. Hal tersebut memerlukan dukungan aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian yang memadai. Dengan adanya aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian mampu menyediakan data dan informasi yang mudah dan cepat yang berhubungan dengan kepegawaian serta tercipta kesesuaian antara arus informasi dengan sistem pengolahan data yang diterapkan.

Sehubungan dengan bergeraknya sebuah organisasi menuju ke arah pelaksanaan suatu sistem informasi lengkap dan maju, maka diperlukan suatu aplikasi yang dapat diterapkan pada sistem informasi manajemen kepegawaian. Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang sesuai dengan perkembangan dan kesiapan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang memerlukan pengembangan melalui alih teknologi. Hal tersebut perlu dilaksanakan dengan alasan :

1. Untuk menjamin kelancaran proses administrasi diperlukan keseragaman aplikasi data yang memungkinkan pengendalian optimal atas aktivitas- aktivitas administrasi pemerintah daerah.

2. Pengolahan data yang jumlahnya besar secara manual tidak efisien lagi sehingga perlu dimanfaatkan perkakas komputer yang akurasinya dapat diandalkan dengan aplikasi yang sesuai.

3. Frekuensi perubahan data ketatausahaan semakin banyak. Untuk menyusun berkas induk yang bersih, lengkap dan up-to-date, aplikasi SIMPEG akan sangat membantu.

4. Terbentuknya database (himpunan data) kepegawaian yang dapat menampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali dan mendistribusikan data pegawai. Sehingga akan memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat demi tercapainya tujuan organisasi.

(Kep. Mendagri No. 17/2000)

commit to user

memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada karena pegawai merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan pegawai yang baik dalam lingkup kecil akan meningkatkan kinerja pegawai dalam lingkup yang lebih besar dan akan membawa perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan.

Secara spesifik tujuan dari pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.

Dengan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) diharapkan kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat ditingkatkan. Kebanyakan sistem pengolahan komputer pada mulanya mengikuti rancangan sistem pengolahan manual dimana setiap penerapan diolah secara terpisah dengan memakai file terpisah pula. Metode ini mempunyai efisiensi pengolahan dan pengendalian, tetapi hal ini menjurus kepada duplikasi file dan mencerai beraikannya, sebagian mempunyai data field yang sama tetapi dengan data yang sering tidak serasi, juga dalam rancangan ini setiap penerapan terbatas oleh data yang direncanakan. Untuk hal tersebut saja sebuah penerapan analitis yang memakai data dari banyak penerapan memaksa dibuatnya sebuah file baru yang berasal dari bagian-bagian file terpisah yang ada.

Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui database. Database yaitu Sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa. Pada sebuah sistem pengolahan informasi, database terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem. Manajemen sebuah database adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yag disebut sebagai sebuah “System Management Data Base”. Suatu penerapan yang memakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu

commit to user

pemakaian.

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif. Rancangan pada SIMPEG adalah berupa sistem pengolahan data dengan sebuah komputer pusat besar yang disebut “server” dan menggunakan jaringan lokal LAN (Local Area Network) yang dihubungkan dengan beberapa komputer.

Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar sebagai salah satu instansi dari pemerintah daerah Karanganyar yang mengurusi pengelolaan kepegawaian di daerah Karanganyar saat ini mulai membuka mata akan pentingnya penerapan komputerisasi dan teknologi informasi dalam pengelolaan data pegawai dan mulai mengimplementasikan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk meningkatkan kualitas pengelolaan kepegawaian. Sistem informasi manajemen kepegawaian dalam BKD Karanganyar merupakan implementasi e-Government dalam pelayanan bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem ini selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, juga dikhususkan untuk meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. Sistem informasi manajemen kepegawaian di BKD Karanganyar bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di instansi tersebut. Permasalahan yang ada diantaranya adalah PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal ini menggambarkan buruknya administrasi kepegawaian yang ada, PNS yang sudah pensiun, meninggal atau berhenti data kepegawaiannya tidak diperbaharui. Data PNS tidak up todate, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data yang ada saling berbeda, pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik di instansi, maupun Pemerintah Daerah. Dengan diterapkannya SIMPEG diharapkan semua permasalahan yang terjadi di BKD Karanganyar tersebut dapat diatasi.

commit to user

mengkaji lebih dalam mengenai "ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR"

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

2. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

3. Bagaimana keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab semua permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui optimalisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar .

2. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.

3. Untuk mengetahui keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penting karena menghasilkan uraian yang akurat dan aktual yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang ada dalam penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis dan secara praktis penelitian ini memberi manfaat sebagai berikut:

commit to user

a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kepegawaian dan sistem informasi manajemen sehingga dapat menambah khasanah pustaka.

b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan masalah yang dibahas yaitu mengenai penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di BKD Karanganyar dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang manajemen kepegawaian yang didukung oleh teknologi informasi.

b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah

implementasi teknologi informasi dalam manajemen kepegawaian.

commit to user

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen

a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Konsep Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi komputer saat ini telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen.

Dalam hal ini, pemahaman tentang istilah Sistem Informasi Manajemen akan diperoleh dengan cukup baik apabila seseorang mampu memahami tentang sistem, informasi, dan manajemen.

1) Sistem

Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950), “Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas”. Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M (2004: 8) mengatakan, “secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.

Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan Andreas S. Adiwardana dijabarkan sebagai berikut: Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang

beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti sebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran (Gordon

commit to user

Sementara itu dalam bukunya, Edhy Sutanta ( 2003 : 4) mengatakan, “Secara umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”.

Menurut Raymond McLeod, Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara, sistem adalah : “A system is a group of elements that are integrated with the common purpose achieving an objective.” (Sebuah sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan), (Raymond McLeod, Jr., 2001 : 9 )

Dalam buku Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara menjelaskan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen- elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam gambar 1 sebagai berikut :

Gambar 1. Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan

Operasinya Sendiri.(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10) Sumber daya masukan (input) diubah menjadi sumber daya keluaran

(output). Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke

Tujuan

Mekanisme pengendalian

Masukan transformasi Keluaran

commit to user

meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan balik (feedback look) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang diperlukan.

Dalam bukunya Edhy Sutanto (2003 : 4 – 6) menyatakan : Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut.

a) Mempunyai komponen (components) Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagian penyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupa orang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.

b) Mempunyai batas (boundary) Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untuk menjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.

c) Mempunyai lingkungan (environment) Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem. Limgkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimal mungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.

d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.

Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalam sistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkan setiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangka menjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer, penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layar monitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudah mengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.

e) Mempunyai masukan (input). Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menhasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem Informasi Manajemen, masukan disebut sebagai data.

f) Mempunyai pengolahan (processing)

commit to user

mengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi para pemakainya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupa program aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus. Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan, dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.

g) Mempunyai keluaran (output) Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. Dalam Sistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkan oleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagai bahan pengambilan keputusan.

h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal) Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja sama dengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaran berbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuan merupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangka waktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiap tahapan tertentu.

i) Mempunyai kendali (control) Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bias dilakukan jika ada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagian kendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapat berlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupa validasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapat dirancang dan dikembangkan secara terprogram.

j) Mempunyai umpan balik (feed back) Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

commit to user

Gambar 2. Keterkaitan Antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem. (Sumber:

Edhy Sutanto, 2003 : 7) Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives, dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi memuat komponen input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process.

Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah (process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem. (Sumber : Edhy Sutanto, 2003 : 7)

Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas bahwasanya

Subsistem n

Subsistem 3

interface

Input Output

Control

Feedback

Objectives Process

Goal

commit to user

satu kesatuan di dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2) Informasi

Berbicara tentang informasi tidak akan lepas dengan istilah data. Hendaknya perlu dibedakan pengertian antara data dan informasi. Edhy Sutanta (2003: 9) menyatakan, “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal”. Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F., “data terdiri atas fakta dan angka yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang masih belum diolah” (Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell, 2008 : 10).

Pengertian lain menyebutkan, “data dapat didefinisikan sebagai fakta tercatat tentang sesuatu obyek” (Eko Nugroho, 2008: 13). Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah catatan identitas pegawai, catatan identitas pasien rumah sakit, catatan transaksi pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.

Perbedaan data dan informasi menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M, adalah : Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,

gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistem pengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi informasi. (W. Komorotomo dan S.A. Margono, 2001 : 11)

Pengertian informasi menurut Gordon B Davis, ”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.” (Gordon B. Davis,

commit to user

menyatakan, ”Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunakannya untuk membuat keputusan.” (W. Komorotomo dan S.A. Margono, 2001:11)

Eko Nugroho (2008: 15) menyebutkan, “ Informasi adalah suatu pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan”. Jadi segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat dikelompokkan sebagai informasi.

Hubungan antara data dan informasi dapat digambarkan seperti bagan berikut:

Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. (Sumber : Gordon B. Davis, 1997

: 28)

Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang tidak berguna menjadi informasi yang dibutuhkan bagi penerimanya. Tidak semua data merupakan informasi. Ada data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak berguna, sebaliknya informasi ada yang perlu dilengkapi dengan data. Eko Nugroho (2008: 16) dalam bukunya menyebutkan :

Informasi yang baik harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:

a) Akurat Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas dari bias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benar menyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwa informasi tersebut teliti.

b) Tepat waktu Jelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang

Data

Pengolah

Penyimpan data

Informasi

commit to user

dan tidak berubah.

c) Relevan Artinya bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yang membutuhkan informasi.

Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasi antara lain adalah :

a) Kelengkapan (completeness) informasi. “Are necessary message items present ?” Informasi yang komplet, berarti informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian tentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan atau menentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruh terhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatu masalah dengan baik.

b) Kebenaran (correctness) informasi. “Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh proses pengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitungan yang ada dalam proses tersebut. Sebgai contoh, jika sebuah informasi menunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai, maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan- perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungan tunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.

c) Keamanan (security) informasi. Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “Did the message reach all or only the intended systems users ?”. (Teguh Wahyono, 2004, II, 2)

Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga manusia dapat membuat suatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan. Semakin besar bantuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian maka semakin tinggi pula nilai informasi tersebut. Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto :

Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakan optimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimal menggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas. Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan

commit to user

Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13-16) mengemukakan bahwa nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.

10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :

a) Kemudahan dalam memperoleh Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkan menjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperoleh dengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagian pengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhi segala kebutuhan informasi secara mudah.

b) Sifat luas dan kelengkapannya Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai lingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidak lengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secara baik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yang cukup lengkap dan terstruktur dengan baik.

c) Ketelitian (accuracy) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyai ketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidak akhurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan. Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baik tipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanya proses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Proses validasi perlu dilakukan sejak pertama kali data di-input-kan, sehingga basis data terhindar dari data yang tidak benar. Data yang salah akan menghasilkan informasi hasil olahan yang salah pula. Dalam sistem informasi, sampah data akan menghasilkan sampah pula (garbage in garbage out ).

d) Kecocokan dengan pengguna (relevance) Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidak dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.

e) Ketepatan waktu Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapat diterima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga dan penting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karena tidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasi tepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yang mampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem komputer

commit to user

berarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampu mengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.

f) Kejelasan (clarity) Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi. Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi. Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuk tabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dan dipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis kebutuhan bentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat. Penggunaan sistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut, karena kemampuan teknologi komputer yang berkembang saat ini telah memungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macam bentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan grafis.

g) Fleksibilitas/keluwesannya Nilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi. Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saat pengambilan keputusan. Fleksibilitas informasi berhubungan dengan bentuk dan format tampilan informasi. Perubahan bentuk dan format tampilan informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkan komputer.

h) Dapat dibuktikan Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapat dibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung pada validitas data sumber yang diolah.

i) Tidak ada prasangka Nilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidak menimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi. Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau prosedur pengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika tidak wajar.

j) Dapat diukur Informasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agar dapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnya dimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas data sumber yang diragukan.

Sementara itu, Zulkifli Amsyah (2001: 316) dalam bukunya menyebutkan : Nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristik, yaitu:

a) Ketelitian (accuracy) Ketelitian atau akurasi dapat didefinisikan sebagai perbandingan dari informasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan

commit to user

b) Ketepatan waktu (timelines) Informasi diharapkan dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan. Kendatipun informasinya akurat tetapi bila informasi tersebut terlambat akan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna.