V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan terkait tujuan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Investasi sumber daya manusia berpengaruh negatif terhadap tingkat
kemiskinan 10 KabupatenKota di Provinsi Lampung dengan tingkat kepercayaan 95, hal ini ditandai dengan nilai probabilitas 0,0000 dengan
nilai koefisien negatif - 3,945948 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 persen pada variabel sumber daya manusia maka tingkat kemiskinan akan
menurun sebesar 3,94 atau dapat dikatakan ceteris paribus.
2. Pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan 10
KabupatenKota di Provinsi Lampung dengan tingkat kepercayaan 95, hal ini ditandai dengan nilai probabilitas 0,0005 dengan nilai koefisien
positif 2,388341 yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 persen pada variabel pengangguran maka tingkat kemiskinan akan naik sebesar 2,38
atau dapat dikatakan ceteris paribus.
3. PDRB berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap tingkat
kemiskinan 10 KabupatenKota di Provinsi Lampung, hal ini ditandai dengan nilai probabilitas 0,1082 dengan nilai koefisien negatif -2,447278.
4. Dari hasil regresi secara bersama-sama variabel investasi sumber daya
manusia, pengangguran, dan PDRB berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan 10 KabupatenKota di Provinsi Lampung pada periode 2008-
2012. Hal ini dapat terlihat dari nilai F-hitung yang signifikan pada tingkat kepercayaan 95 pesen.
5. Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan random effect, dari 10
KabupatenKota di Provinsi Lampung yang mempunyai tingkat kemiskinan tinggi adalah Lampung Utara, Lampung Timur, Lampung
Selatan, Lampung Tengah, dan Tanggamus. Sedangkan yang mempunyai kemiskinan rendah adalah Lampung Barat, Way Kanan, Bandar Lampung,
Tulang Bawang, dan Metro.
B. Saran
1. Peningkatan pendidikan dan kesehatan dapat membantu masyarakat untuk
keluar dari masalah kemiskinan. Pendidkan dan kesehatan termasuk dalam human capital
, untuk itu pengeluaran pemerintah untuk sumber daya manusia atau human capital untuk masing-masing 10 KabupatenKota di
Provinsi Lampung harus dilakukan secara optimal sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia dan dapat menurunkan angka kemiskinan.
2. Untuk mengurangi jumlah penganguran sebaiknya Pemerintah Daerah
masing-masing 10 KabupatenKota di Provinsi Lampung memberikan latihan kerja bagi pemuda putus sekolah agar memiliki keterampilan
dibidang tertentu,Membuat program wirausaha sangat penting untuk membuka kesempatan kerja.
3. PDRB dapat mencerminkan pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
Sehingga seharusnya pemerintah melakukan upaya untuk pemerataan pendapatan dan mengandalkan potensi-potensi ekonomi yang ada di 10
KabupatenKota di Provinsi Lampung secara merata.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Prastyo, Adit. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di
Jawa Tengah Tahun 2003-2009 . Semarang; Skripsi Fakultas Ekonomi
Univesitas Diponegoro. Agussalim.2009. Mereduksi kemiskinan; Sebuah Proposal Baru Untuk Indonesia.
Nala Cipta Litera. Aimon,Hasdi. 2012. Produktivitas, Investasi Sumberdaya Manusia, Investasi
Fisik, Kesempatan Kerja Terhadap Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
; Jurnal Kajian Ekonomi. Ajija,R. Shochrul. 2011. Cara Cerdas Menguasai Eviews. Jakarta; Salemba
Empat. Bappenas, 2006. Rencana Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia.
Jakarta. Brata, Aloysius Gunadi. 2005.Investasi Sektor Publik Lokal, Pembangunan
Manusia, Dan Kemiskinan. Yogyakarta; Lembaga Penelitian - Universitas
Atma Jaya. Bursa, 2011. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Aceh.
Dalimunthe, Masriani. 2008. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Pada Sektor Pendidikan dan Kesehatan terhadap Jumlah Penduduk Miskin di
Sumatera Utara .Medan; Skripsi Universitas Sumatera Utara.
Dumairy, 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta; Erlangga. Faturrohmin, Rahmawati. 2011. Pengaruh PDRB, Harapan Hidup, dan Melek
Hurufterhadap Tingkat Kemiskinan . Jakarta; Skripsi Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. Gujarati,Damodar N. 2011. Dasar-Dasar Ekonometrika, Edisi kelima. Jakarta;
Salemba Empat.