UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari pendapat di atas tugas perpustakaan adalah menghimpun, mengelola, dan
memberdayakan informasi
agar pengunjung
yang datang
bisa mempergunakan perpustakaan sebagai pusat informasi dan ilmu pengetahuan.
2.2  Peranan Perpustakaan Sekolah
Peran perpustakaan  sekolah  adalah sebagai  sarana  institusi  pendidikan, informasi  dan  pengembangan ilmu  pengetahuan.  Berperan  atau  tidaknya
perpustakaan  tergantung  pada kemampuan,  kredibilitas  dan  kompetensinya sebagai salah satu sumber informasi dan institusi pendidikan dalam arti yang luas.
Saifullah  2008:  59  menjelaskan  bahwa: peran  itu  akan  terlihat  dan dirasakan
oleh pemakai
perpustakaan, manakala
perpustakaan dapat
melaksanakan  semua  kegiatannya dengan  baik  dan  memberikan  manfaat  atau memiliki nilai guna.
Sutarno  N S  2005:  60  menegaskan  bahwa:  “peran  perpustakaan sekolah
merupakan  agen  perubahan,  pembangunan  dan  agen  budaya  dan  pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
”. Dari pendapat di atas peran perpustakaan  diharuskan untuk menyediakan
seluruh spektrum layanan dan produk informasi, baik barupa bahan cetak maupun elektronik.  Agar  semua  itu  dapat  terlaksana,  maka  perpustakaan  harus  dapat
menjalankan  tugas  dan  fungsi  dari  perpustakaan  sekolah  itu  sendiri,  agar  dapat terlaksana dengan baik.
2.3 Pengertian Minat Baca
Minat  dan  kebiasaan  membaca  merupakan  keterampilan  yang  diperoleh setelah  seseorang  dilahirkan.  Dalam  membaca  kedudukan  minat  menduduki
tingkat  teratas,  karena  tanpa  minat  seseorang  akan  sukar  melakukan  kegiatan membaca.
Menurut  W.  Suwarno  2007:  6  menyatakan  bahwa: Minat  baca merupakan perasaan senang seseorang terhadap bacaan karena adanya pengertian
bahwa dengan membaca itu dapat ditegaskan bahwa minat baca terkadang unsur keinginan, perhatian, kesadaran dan rasa senang untuk membaca.
Menurut Siregar 2004 menyatakan bahwa: Minat baca adalah keinginan atau  kecendrungan  hati  yang  tinggi  terhadap  bacaan.  Minat  baca dapat  dipupuk,
dibina  dan  dikembangkan  karena  minat  baca  adalah  suatu  keterampikan  yang diperoleh setelah seseorang dilahirkan bukan keterampilan bawaan.
Sedangkan  menurut  Mapiarre  dalam  Ginting  2005:  19  menyatakan bahwa:  Minat  merupakan  suatu  perangkat  mental  yang  berdiri  dari  suatu
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
campuran  antara  perasaan,  harapan,  pendirian,  prasangka,  rasa  takut  atau kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Dari pendapat diatas dapat dilihat bahwa minat baca merupakan kesadaran atau keinginan seseorang untuk membaca dan dimana minat baca  seseorang dapat
dibina  dan  dikembangkan agar  menjadi  lebih  baik  dari  pada  awalnya sebelum dibina.
2.3.1 Tujuan Pembinaan Minat Baca
Perpustakaan  Nasional  RI  2002:  40  mendefenisikan  tujuan  pembinaan minat baca dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Tujuan umum Tujuan  umum  pembinaan  minat  baca  adalah  untuk  menciptakan
masyarakat  membaca reading  society,  menuju  masyarakat  belajar learning  society  dalam  rangka  mencerdaskan  kehidupan  bangsa,  untuk
menciptakan  Sumber  Daya  Manusia  SDM  yang  berkualitas  sebagai subjek pembangunan Nasional menuju masyarakat madani.
2. Tujuan Khusus a. Mewujudkan  suatu  sistem  untuk  menumbuhkan  kemampuan  minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. b. Menyelenggarakan  program  untuk  menumbuh  kembangkan  minat
baca yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pembangunan. c. Menggerakkan dan menumbuh kembangkan minat baca semua lapisan
masyarakat. d. Mengusahakan  menyediakan  berbagai  jnis  koleksi  yang  terjangkau
dan  sesuai  dengan  kebutuhan  masyarakat  melalui  Taman  Bacaan Masyarakat
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat pembinaan minat baca    merupakan  serangkaian  kegiatan  yang  bertujuan  memberikan  dorongan
kepada masyarakat untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca, sehingga dapat merubah pola pikir dan menambah wawasan.
2.3.2  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Baca
Budaya  baca  merupakan  suatu sikap  dan  tindakan  untuk  membaca,  yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Minat baca yang mulai dikembangkan
pada  usia  dini  dan  berlangsung  secara  teratur  akan  tumbuh  menjadi kebiasaan membaca.
Menurut Sutarno 2003: 29 mengatakan bahwa faktor-faktor yang mampu mendorong bangkitnya minat baca masyarakat adalah:
1. Rasa  ingin  tahu  yang  tinggi  atau  fakta,  teori,  prinsip,  pengetahuan  dan informasi.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Kadaan  lingkungan  yang  memadai,  dalam  arti  tersedianya  bahan  bacaan yang menarik, berkualitas dan beragam.
3. Keadaan lingkungan sosial yang komdusif, maksudnya adanya iklim yang selalu dimanfaatkan dalam waktu tertentu untuk membaca.
4. Rasa haus informasi, rasa ingin tahu, terutama aktual. 5. Berprinsip bahwa membaca merupakan kebutuhan dasar akan informasi
Manusia yang mempunyai minat membaca yang kuat akan diwujudkannya dalam  kesediaannya  untuk  mendapat  bahan  bacaan  dan  kemudian  membacanya
atas  kesadarannya  sendiri  atau  dorongan  dari  luar.  Minat  baca  selalu  disertai dengan perasaan senang dan adanya perhatian terhadap kegiatan membaca.
W.  Suwarno   2001:  24  juga  mengatakan  bahwa  minat  baca  seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu faktor internal dan eksternal:
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri individu, yaitu meliputi pembawaan,  jenis  kelamin,  tingkat  pendidikan,  keadaan  kesehatan,  dan
keadaan jiwa serta kebiasaan. 2. Faktor eksternal adalah faktor yang berada dari luar individu yaitu keadaan
yang  memberikan  dan  membentuk  minat.  Faktor  dari  luar  ini  meliputi buku atau bahan bacaan, kebutuhan anak, faktor lingkungan. Faktor-faktor
itulah yang menyebabkan adanya perbedaan minat baca yang dimiliki oleh setiap orang.
Dari  uraian  di  atas  dapat  dikemukakan  bahwa  faktor  yang  dapat
membangkitkan  minat  baca  seseorang  adalah  adanya  komitmen  didalam  diri bahwa  dengan  membaca  kita  bisa  memperoleh  keuntungan  ilmu  pengetahuan,
menambah  wawasan  serta  didukung  dengan  bahan  bacaan  yang  menarik, berkualitas  dan  beragam  dan  tersedianya  waktu  untuk  membaca  baik  dirumah
diperpustakaan ataupun ditempat lainnya.
2.3.3 Faktor Pendukung Minat Baca
Menurut  Sutarno  NS  2003  :  25  mejelaskan faktor  pendukung  minat  baca adalah  faktor  yang  turut  mempelancar  terlaksananya  pembinaan  minat  baca.
Faktor pendukung tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Kesadaran orang tua
2. Inisiatif guru sekolah 3. Tersedianyaperpustakaan, baikperpustakaan sekolah maupun perpustakaan
umum 4. Penulis  atau  pengarangKesadaran  dari  penulis  atau  pengarang  untuk
menyajikan informasi atau karya-karya yang baik. 5. Penerbit
Kesadaran penerbit untuk menerbitkan buku-buku yang bermutu. Penerbit jangan hanya memikirkan keuntungan belaka, tetapi juga memperhatikan
kualitas buku-buku yang diterbitkan.
6. Toko buku
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Tersedianya buku-buku yang beragam untuk semua lapisan masyarakat dan sesuai dengan kebutuhan informasinya.
7. Kebijakan Pemerintah Adanya  kebijakan  pemerintah  yang  memacu  tumbuh  dan  kembangnya
minat  baca,  baik  secara  langsung  maupun  tidak  langsung.  Misalnya mengadakan  perlombaan  mengarang,  membaca  puisi,  memberikan
penghargaan  kepada  pengarang  terbaik,  mengurangi    pajak  kertas, mengurangi  pajak  import  buku  serta  membebaskan  pajak  buku-buku
perpustakaan dan lain-lain.
2.3.4 Faktor Penghambat Minat baca
Menurut Sutarno NS 2003: 46 faktor-faktor yang menhambat pembinaan minat baca, faktor tersebut antara lain :
1. Kurangnya perhatian orang tua terhadap perkembangan minat baca anak. 2. Banyak  tenaga  kependidikan  yang  kurang  memperhatikan  perkembangan
minat baca peserta didiknya. 3. Terbatasnya  jumlah  bahan  bacaan  yang  sesuai  dengan  kebutuhan
informasi lapisan masyarakat. 4. Kuarangnya  jumlah  perpustakaan,  serta  koleksi  yang  tersedia  dan
pelayanan yang belum begitu baik. 5. Pengaruh  perkembangan  media  audio-visual  seperti  tv,  vidio  games  dan
lain-lain,  sehingga  pengakibatkan  waktu  terpakai  hanya  untuk  berhiburan sejenisnya.
6. Rendahnya pendapatan masyarakat mempengaruhi daya beli atau prioritas kebutuhan dimana buku bukan merupakan kebutuhan utama.
7. Harga buku yang relatif mahal sehingga tidak terjangkau oleh masyarakat tertentu.
Sedangkan  menurut  Damaiwati  2007:  29  menyatakan  bahwa  yang menjadi faktor penyebab rendahnya minat baca antara lain:
1. Televisi Sungguh teramat memprihatinkan ketika proses pembelajaran di keluarga
sekarang  ini  didominasi  hasil  didikan  telivisi.  Bahasa  televise  yang singkat, simpel dan memikat, membuat anak sering ketagihan dan menjadi
malas  belajar.  Orang  yang  kebanyakan  menonton  TV  menjadi  tidak  suka membaca, berfikirnya jadi linier, tidak kritis dan kreatif. Padahal membaca
adalah  kunci  untuk  mendapatkan  ilmu.  Kunci  untuk  membangun peradaban yang baik dikehidupan dalam mencapai suatu ilmu pengetahuan
dari membaca.
2. Kultur Keluarga Masyarakat  kita  lebih  suka  bercerita  daripada  memanfaatkan  waktu
luangnya  untuk  membaca,  bercerita  lebih  umum  dibandingkan  membaca. Menurut para pakar masyarakat, hal ini dikarenakan masyarakat kita masih
bersifat gemeinnschaft yaitu  suatu  masyarakat  yang  kontak-kontak pribadinya  masih  memegang  peranan  penting  daripada  kontak-kontak
yang  menggunakan  symbol.  Bahasa  tulis  merupakan  salah  satu  bentuk kontak yang menggunakan simbol.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dari  uraian  diatas  dapat  diketahui  bahwa  faktor  yang  menghambat tumbuhnya  minat  baca  yaitu,  datang  dari  lingkungan  keluarga  yang  kurang
mendukung hal tersebut terlihat dari kurangnya perhatian orng tua terhadap minat baca anak ditambah tenaga pendidik yang kurang memotivasi siswa untuk gemar
membaca,  kurangnya  bahan  bacaan  serta  dizaman  sekarang  lebih  banyak  orng yang mengakses informasi melalui media elektronik seperti televisi dan radio.
2.4 Tujuan dan Manfaat Membaca
Membaca  hendaknya  mempunyai  tujuan.  Sebab,  seseorang  yang  hendak membaca dengan sesuatu tujuan, cenderung lebih memahamin dibndingkan orang
yang tidak memiliki tujuan. Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Menurut  Darmono  2007:  27  mengemukakan  beberapa  manfaat  dan tujuan membaca antara lain:
1. Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang topik-topik tertentu yang menarik.
2. Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri. 3. Membenahin  dan  meningkatkan  pemahamannya  tentang  masyarakat  dan
dunia atau tempat yang dihuninya. 4. Memperluas  cakrawala  wawasan  atau  pandangan  dengan  jalan
memahamin orang-orang lain dan bagian atau tempat-tempat lain. 5. Memahamin lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan pribadi
orang-orang besar dan pemimpin terkenal dengan jalan membaca biografinya.
Dari  pendapat  di  atas  tujuan  dan  manfaat  membaca  adalah  untuk
memperoleh  informasi  dan  memahami  makna  bacaan,  serta  memperkaya  diri dengan berbagai informasi tentang topic-topik tertentu yang menarik.
2.5  Upaya Meningkatkan Minat baca