Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan

5. Model Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning Perencanaan Sumber Daya Perusahaan merupakan sebuah model sistem informasi yang memampukan suatu organisasi untuk mengotomatiskan dan mengintegrasikan proses-proses bisnis kuncinya.Enterprise Resources Planning memecahkan dua hambatan fungsional tradisional yaitu dengan memfasilitasi pemakaian data bersama, arus informasi dan dengan memperkenalkan praktik-praktik yang umum diantara semua pemakai organisasi. Oleh karena kompleksitas dan ukurannya, hanya sedikit organisasi yang ingin ataupun mampu untuk berkomitmen pada sumber daya keuangan dan fisik yang diperlukan dan pada resiko dalam mengembangkan sistem in house. Hall: 2001, 31

B. Informasi Akuntansi Untuk Pengambilan Keputusan

Fungsi Sistem Informasi Akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna tepat pada waktunya dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan yang diambil tidak salah. Informasi dalam suatu organisasiperusahaan dapat digolongkan dengan tujuannya yaitu: 1 Informasi untuk pengambilan keputusan manajerial, 2 Informasi untuk pelaksanaan operasi harian, dan 3 Informasi untuk pihak ekstern. Sumber data untuk informasi tersebut berasal dari, 1 Data rutin dari transaksi internal, 2 Data rutin dari transaksi eksternal, 3 Data non rutin dari pihak eksternal, dan 4 Data keputusan manajemen internal. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa tahap yang dilakukan dalam pemrosesan data akuntansi yaitu: 1 Menjurnal, 2 Memindahkan ke buku besar, 3 Menyiapkan neraca saldo, 4 Membuat dan memindahkan jurnal penyesuaian, 5 Menyiapkan neraca saldo yang telah disesuaikan, dan 6 Menyiapkan laporan keuangan. Dibawah ini digambarkan proses data yang masuk dan informasi yang dihasilkan berdasarkan sistem informasi perusahaan. Gambar 2.3 Proses data yang masuk dan informasi yang dihasilkan Sumber : Halim 1994 : 84 Informasi akuntansi juga dipergunakan untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana dan tujuan perusahaan. Sistem Perusahaan Data rutin dan data nonrutin ekstenal Data Keputusan Sistem Informasi Informasi pengambilan keputusan manajerial Informasi untuk pelaksanaan operasi harian Data rutin dari operasi internal Informasi untuk eksteren Universitas Sumatera Utara informasi sering kali dinyatakan berdasarkan sumber dayanya. Sistem informasi terbagi dua yaitu: 1. Sistem informasi yang didominasi oleh sumber daya manusia dikenal sebagai sistem informasi manual. 2. Sistem informasi yang mengutamakan peralatan dikenal dengan sistem informasi yang menggunakan komputer serta peralatan pendukungnya disebut sistem informasi yang berdasarkan komputer. Gambar 2.4 Model Sistem Informasi Manual Gambar 2.5 Model Sistem Informasi Akuntansi dengan Komput er Sumber: Halim 1994 : 32 Perbedaan sistem informasi manual dengan sistem informasi akuntansi yang menggunakan komputer hanya disebabkan oleh perkembangan ilmu Tran- saksi Prosedur Pelaksanaan Transaksi − Prosedur Penj. − Prosedur Pen. Kas − Prosedur Pembelian − Prosedur Peng. Kas − Dan sebagainya Dokumen Jurnal dan Register Buku Besar dan Buku Pembelian Lapor an Tran- saksi Prosedur Pelaksanaan Transaksi − Prosedur Penj. − Prosedur Pen. Kas − Prosedur Pembelian − Prosedur Peng. Kas − Dan sebagainya Dokumen File − Master File − Transaction File − Reference File − History File Laporan Universitas Sumatera Utara akuntansi dengan penerapan peralatan teknologi canggih komputer yang dapat menggantikan sebagian tenaga kerja manusia yang lebih efisien dan dapat mengolah informasi akuntansi yang lebih banyak, sehingga tuntutan penambahan informasi dapat diupayakan terpenuhi. Output sistem akuntansi itu dalam bentuk laporan tercetak atau dalam bentuk tampilan komputer. Laporan-laporan tersebut yang merupakan informasi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan didalam suatu perusahaan manajemen memerlukan pemikiran dan pertimbangan yang mendalam, untuk memecahkan masalah yang timbul setiap hari, bahkan setiap saat dalam suatu organisasi. Adapun proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang memiliki nilai dan kualitas mengambil langkah-langkah sebagai berikut: 1. Mengenal dan Mendefinisikan Masalah Langkah awal dimulai dengan pencarian dan pengenalan masalah dengan menyelidiki situasi perusahaan berdasarkan informasi tentang kegiatan dari lingkungannya, dan pihak manajemen akan mengetahui masalah itu, maka dilakukan pendefinisian melalui pengumpulan data yang berkenaan dengan data tersebut. Sistem Informasi Akuntansi harus berperan membantu organisasi dalam mengidentifikasi masalah, untuk itu sebuah sistem intelejen dapat dirancang secara sistematis agar mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan perubahan yang terjadi dalam perusahaan. Sistem ini Universitas Sumatera Utara berfungsi mendeteksi setiap masalah yang muncul dalam perusahaan itu sendiri. 2. Menyusun Strategi Dalam penyusunan strategi, pihak manajemen perusahaan terlebih dahulu melakukan diskusi untuk memutuskan strategi apa yang akan diambil dengan memperhitungkan saran-saran yang berkembang. Pihak manajemen akan menentukan beberapa alternative strategi dan memprioritaskan alternative yang utama untuk digunakan. Manajemen perusahaan akan lebih mengutamakan kerjasama dan kreativitas karyawan dalam mendesain suatu keputusan. Salah satu tugas manajemen yang paling penting dalam pengambilan keputusan adalah menciptakan kerjasama yang menunjang kreativitas bagi karyawannya. 3. Mengevaluasi Strategi Alternatif strategi yang ada harus dievaluasi dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Dalam hal ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena didalam pemeliharaan sebuah alternative, mengintegrasikan elemen yang ada didalam instansi agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya dalam mencapai tujuan perusahaan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan diambil utuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul dari masalah. Jenis-jenis keputusan dalam 2 kategori, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Keputusan yang diprogram Programmed Decision, merupakan keputusan yang bersifat rutin dan dilakukan secara berulang-ulang sehingga dapat dikembangkan suatu prosedur tertentu. Keputusan yang diprogram terjadi jika permasalahan terstruktur dengan baik dan orang-orang tahu bagaimana mencapainya. Permasalahan ini umumnya agak sederhanadan solusinya relatif mudah Gitosudarmo,1997. 2. Keputusan yang tidak diprogram Non programmed Decision adalah keputusan baru, tidak terstruktur dan tidak dapat diperkirakan sebelumnya. Tidak dapat dikembangkan prosedur tertentu untuk menangani suatu masalah, apakah karena permasalahannya belum pernah terjadi atau karena permasalahannya kompleks dan penting. Keputusan yang tidak diprogram dan tidak terstruktur dengan baik, apakah karena kondisi saat itu tidak jelas, metode untuk mencapai hasil yang diinginkan tidak diketahui, atau adanya ketidaksamaan tentang hasil yang diinginkan Wijono, 1999. Keputusan terprogram adalah suatu keputusan yang pasti dibuat untuk menangani masalah tertentu sehingga keputusan tidak harus dibuat ulang setiap kali masalah terjadi, sedangkan keputusan yang tak terprogram tidak memiliki metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum pernah ada sebelumnya sehingga memerlukan pendahuluan yang khusus. Jadi jenis dan tipe keputusan yang diambil oleh tiap-tiap tingkatan manajemen itu berbeda-beda. Semakin tinggi tingkat manajemen akan semakin tidak terprogram keputusan yang diambilnya sesuai dengan situasi dan kebutuhan pada saat itu, sebaliknya pada manajemen tingkat bawah keputusan yang diambil itu cenderung terprogram karena semua keputusan biasanya rutin diambil. Sementara pada manajemen tingkat atas karena keputusan yang diambil menyangkut kelangsungan perusahaan, maka pihak manajemen diharapkan dapat menganalisa kepastian, resiko, dan ketidakpastian yang berkaitan dengan alternatif strategi yang tersedia. Universitas Sumatera Utara

C. Keputusan – Keputusan Yang Dapat Diambil Manajemen Berdasarkan Sistem Informasi Akuntansi