Machfoedz 2004:128 menyatakan bahwa ada tiga cara melakukan pengakuan penjualan yang berpengaruh terhadap pengakuan jumlah piutang
yaitu : metode kotor, metode bersih dan metode cadangan.
Metode Kotor mengakui jumlah piutang sebesar penjualan tanpa dipengaruhi oleh potongan yang akan diberikan. Apabila ternyata
debitur mengambil potongan, maka akan diakui sebagai pengurangan jumlah penjualan, bukan sebagai pengurangan jumlah piutang.
Metode Bersih mengakui jumlah piutang setelah dikurangi potongan penjualan. Apabila ternyata potongan penjualan tidak dimanfaatkan oleh
debitor, maka akan mengakibatkan timbulnya kelebihan pembayaran atas jumlah piutang. Kelebihan tersebut sebagai penghasilan lain-lain
atau penghasilan di luar operasi. Metode Cadangan mengakui jumlah sebesar jumlah sebelum dikurangi
potongan, tetapi penjualan diakui sebesar jumlah setelah dikurangi potongan penjualan. Selisih antara pengakuan piutang dengan penjualan
dicatat sebagai “Cadangan Potongan Penjualan”.
4. Pengakuan dan Pencatatan Beban Piutang Tak Tertagih
Perusahaan biasanya mempunyai pelanggan yang tidak sanggup membayar atau tidak melunasi utang mereka. Pelanggan seperti ini umumnya
disebut Piutang Tidak Tertagih Uncollectible Accounts atau Piutang Ragu- ragu Bad Debts dan merupakan suatu kerugian atau beban penjualan secara
kredit. Beban piutang ragu-ragu mempunyai implikasi laporan laba-rugi dan neraca bagi perusahaan.
Menurut Machfoedz 2002:155 terdapat dua metode untuk mengukur piutang ragu-ragu yaitu :
a. Metode Cadangan Allowance Method
Metode Cadangan Allowance Method yaitu mensyaratkan pengakuan beban piutang ragu-ragu dalam periode dimana terjadi
penjualan, bukan dalam periode terjadinya penghapusan sesungguhnya. Metode cadangan ini mencatat kerugian piutang dagang berdasarkan
estimasi. Estimasi ini sangat dibutuhkan karena mustahil mengetahui dengan pasti piutang-piutang mana saja pada tahun ini yang kelak tidak
akan tertagih pada tahun berikutnya. Estimasi ini biasanya dicatat melalui ayat jurnal penyesuaian pada akhir tahun.
Jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi :
Universitas Sumatera Utara
• Untuk mencatat taksiran piutang ragu-ragu berdasarkan
pengalaman penagihan masa lalu : Beban Piutang Ragu-ragu
Rp. 20.000,- Cadangan Piutang Ragu-ragu
Rp. 20.000,- •
Untuk mencatat piutang yang benar-benar tidak tertagih : Cadangan Piutang Ragu-ragu Rp. 20.000,-
Piutang Usaha Rp. 20.000,-
• Terhadap Debitur yang piutangnya telah dihapus kemudian
membayar kembali, maka catatan yang dibuat adalah : Piutang Usaha
Rp. 20.000,- Cadangan Piutang Ragu-ragu
Rp. 20.000,-
b. Metode Penghapusan Langsung Direct Write – Off Method
Metode penghapusan langsung mengakui dan mencatat kerugian piutang ketika debitur sudah mampu membayar utangnya.
Berdasarkan metode penghapusan langsung, beban piutang tak tertagih tidak dicatat sampai piutang tersebut diputuskan tidak akan
ditagih lagi, jadi akun penyisihan dan ayat jurnal penyesuaian tidak diperlukan pada akhir periode. Ayat jurnal untuk menghapus piutang
yang telah diputuskan tidak akan ditagih lagi adalah sebagai berikut :
Beban Piutang Tak Tertagih xxxx Piutang Usaha xxxx
Bagaimana jika pelanggan ternyata membayar piutang yang telah
dihapus itu di kemudian hari ? Jika ini terjadi , maka piutang harus ditimbulkan kembali dengan membalik ayat jurnal penghapusan
sebelumnya. Sebagai contoh, asumsikan bahwa piutang yang telah dihapus pada tanggal 10 Mei ternyata dapat ditagih pada bulan
November tahun fiscal yang sama. Ayat jurnal untuk menimbulkan kembali piutang adalah sebagai berikut :
Piutang Usaha xxxx Beban Piutang tak tertagih xxxx
5. Kebijakan Akuntansi Piutang