Data fisik yang independen Perancangan Database Teknik Entity Relationship Entity Relationship Concept Menu Speed Bar

Gambar 2.11 Lapisan Abstraksi Data

c. Data fisik yang independen

Kemampuan mengubah struktur file database secara fisik tanpa mengganggu pengguna dan proses yang berlaku disebut physical data independence. Seberapa besar perubahan yang dapat dilakukan tanpa berpengaruh pada lapisan logika disebut derajat physical data independence.

d. Data logis yang independen

Data logis yang independen adalah kemampuan untuk membuat perubahan pada lapisan logika tanpa mengganggu pengguna dan proses yang sedang berlaku. Perubahan pada lapisan logika juga berlaku pada lapisan fisik. Misalnya penambahan data di lapisan logika, berarti menambah data pada lapisan fisik. Perubahan format data pada lapisan logika akan berdampak pada lapisan fisik juga. Perubahan yang dimaksud adalah penghapusan data.

2.3.2 Definisi Menu Database

1. Entity

Entity adalah orang , tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Misalnya pada administasi siswa, entitynya adalah siswa, pembayaran, buku, nilai tes.

2. Atribut

Setiap entity memiliki atribut yang gunanya untuk mewakili suatu entity. Pada entity siswa, atributnya yaitu nama, nomor siswa, alamat, nama orang tua

3. Data Value

Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut. Atribut data karyawan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, sedang data value adalah Roby Darmawan, Abdul Hakim, merupakan isi data nama karyawan tersebut.

4. RecordTuple

Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Suatu record mewakili satu data atau informasi tentan seseorang misalnya, nomor karyawan, nama karyawan, alamat, kota, tanggal masuk.

5. File

Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda data valuenya.

6. Database

Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan satu perusahaan, instansi dalam batasan tertentu.

7. DBMS Database Management System

Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaanya disebut DBMS. Pratama, 2007:26

2.3.3 Perancangan Database

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting, apalagi dalam pembuatan aplikasi perpustakaan. Kesulitan utama dalam merancang database yaitu bagaimana merancang suatu database dapat memuaskan keperluan pada saat ini dan masa yang akan datang. Merancang Model Konseptual Database Pendekatan yang dilakukan pada perancangan model konseptual adalah menggunakan model data relational, terdapat dua buah teknik yaitu:

1. Teknik Normalisasi

Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Normalisasinya adalah proses untuk mengorganisasikan data secara efisien dalam sebuah database. Terdapat dua tujuan dalam proses normalisasi, yaitu menghilangkan redudansi data dan memastikan bahwa depedensi data masuk akal.

2. Teknik Entity Relationship

a. Perancangan Database Teknik Entity Relationship

Pada model data relational hubungan antar file direalisasikan dengan kunci relasi relation key, yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Perancangan database yang tepat akan menyebabkan paket program relational lainnya akan bekerja secara optimal.

b. Entity Relationship Concept

Relasi antara dua file atau tabel dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Demikian pula unutk membantu gambaran relasi secara lengkap, terdapat juga tiga macam relasi dalam hubungan atribut dalam satu file, yaitu antara lain: 1 One To One Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu banding satu. 2 One to many relationship 2 file Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak berbanding satu. 3 Many To Many Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Pratama, 2007:35

2.4 Sekilas Tentang Delphi

2.4.1 Sejarah Delphi

Mengenal Delphi berarti kita harus melakukan perjalanan ulang flash-back, dimana Delphi sendiri sudah melalui perjalanan panjang nan berliku-liku dan ujian dalam sejarahnya hingga dapat hadir dan dipakai hingga saat ini. Pertama, dimulai dengan ide brilian Prof. Niclaus Wirth yang mengemukakan paparan tentang Struktur Data dan Algoritma Algorthm and Data Structure. Prof. Niklaus Wirth menerjemahkan paparan ini yang kemudian dikristalisasi ke dalam bahasa yang populer dan digunakan pertama kalinya sebagai bahasa yang berorientasi pada hal-hal yang Science dan Ilmiah yaitu Pascal. Pascal sendiri kemudian distandarisasi ke dalam ANSI PASCAL Pascal umum oleh badan standarisasi Amerika Serikat ANSI. Kemudian, 20 November 1983, Borland melakukan riset untuk menerjemahkan ide dari kristalisasi ANSI Pascal Pascal yang distandarisasi yang kemudian menelurkan kompiler Pascal ke dalam pengembangan perangkat lunaknya yaitu Turbo Pascal 1.0. Turbo Pascal 1.0 berjalan pada sistem operasi PCMS DOS dengan keterabatasan memori yang saat itu bisa berjalan pada ukuran 1 MB saja. Pada 17 April 1984, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 1.0 menjadi Turbo Pascal 2.0. Pada 17 September 1986, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 2.0 menjadi Turbo Pascal 3.0. Pada 20 November 1987, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 3.0 menjadi Turbo Pascal 4. Pada 24 Agustus 1988, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 4.0 menjadi Turbo Pascal 5.0. Pada 2 Mei 1989, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 5.0 menjadi Turbo Pascal 5.5. Pada 23 Oktober 1990, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal 5.5 menjadi Turbo Pascal 6.0. Pada 13 Pebruari 1991, Borland melakukan migrasi perangkat lunaknya ke dalam platform sistem operasi Microsoft Windows dengan menelurkan produk Turbo Pascal for Windows 1.0. Pada 8 Juni 1992, Borland merevisi ulang perangkat lunak Turbo Pascal for Windows 1.0 menjadi Turbo Pascal for Windows 1.5. Pada 27 Oktober 1992, Borland melakukan revitalisasi Turbo Pascal 6.0 dan mengarahkan platform perangkat lunaknya menuju pemrograman berorientasi pada objek dengan menelurkan produk Borland Pascal 7.0 With Objects. Pada 14 Pebruari 1995, bertepatan dengan hari Valentine, untuk pertama kalinya dalam sejarah Borland menelurkan produk terbarunya, yang merupakan gabungan pengembangan Turbo Pascal for Windows 1.5 dan Borland Pascal 7.0 With Objects dengan menerlurkan Borland Delphi for Windows 95 atau Borland Delphi 1.0. Delphi versi ini berjalan pada Windows 3.1 atau Windows 16 bit. Pada 10 Pebruari 1996, setahun setelah kelahiran Delphi 1.0, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak ini dan menelurkan produk Borland Delphi 2.0. Delphi versi ini berjalan pada Windows 95 atau Delphi 32 bit. Tanggal 5 Agustus 1997, Borland kembali merevisi ulang Delphi 2.0 dan menelurkan produk Borland Delphi 3.0. Delphi versi ini berjalan pada Windows 95 ke atas dengan tambahan fitur internet atau web. Pada 17 Juni 1998, Borland kembali merevisi ulang Delphi 3.0 dan menelurkan produk Borland Delphi 4.0. Pada 10 Agustus 1999, Borland kembali merevisi ulang Delphi 4.0 dan menelurkan produk Borland Delphi 5.0. Pada 21 Mei 2001, Borland kembali merevisi ulang Delphi 5.0 dan menelurkan produk Borland Delphi 6.0. Pada 9 Agustus 2002, Borland kembali merevisi ulang Delphi 6.0 dan menelurkan produk Borland Delphi 7.0. Pada 22 Desember 2003 bertepatan dengan The Mother Day alias Hari Ibu Nasional, Borland melakukan migrasi untuk memindahkan platform Delphi ke arah pemrograman .NeT dot NET dengan menelurkan produk Borland Delphi 8.0 for .NET. Pada 12 Oktober 2004, Borland menggabungkan pengembangan perangkat lunak C dan Delphi ke dalam satu kendali Integrated Develompment and Environment IDE dengan menelurkan produk Borland Delphi 2005. Pada 10 Oktober 2005, Borland kembali merevisi ulang perangkat lunak Delphi 2005 ke dalam perangkat lunak baru Borland Delphi Studio 2006 http:suradigorontalo.wordpress.com20090316sejarah-delphi .

2.4.2 Komponen Delphi

2.4.2.1 IDE Integrated Development Environment Delphi

Pada dasarnya IDE milik Delphi di bagi menjadi 6 bagian utama, yaitu Menu, Speed Bar, Component Pallet, Form Designer, Code Editor, dan Object Inspector. Gambar 2.12 Bagian-Bagian IDE Delphi Berikut penjelasan masing-masing komponen:

a. Menu

Kegunaan menu pada delphi sama seperti pada aplikasi windows lainnya. Dari menu ini anda dapat menyimpan, membuka, menjalankan dan melacak bug program dsb.

b. Speed Bar

Gambar 2.13 Speed Bar Pada IDE Speed Bar sering disebut juga toolbar berisi kumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti beberapa menu yang sering digunakan, dengan kata lain setiap tombol pada Speed Bar menggantikan salah satu item menu.

c. Component Pallet