METODOLOGI PENELITIAN ERG Theory Existence, Relatedness, Growth dari Alderfer

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang beralamat di jalan Putri Hijau Nomor 4 Medan. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010. III.2 Metode Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode sensus yang menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Menurut Umar 2003 ”Studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya. Adapun sifat dari penelitian ini adalah penelitian menjelaskan deskriptif explanatory fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. Menurut Sugiyono 2006 bahwa ”penelitian deskriptif explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel – variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”. 33 Universitas Sumatera Utara III.3 Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan paling sedikit dua kali yang berjumlah 43 empat puluh tiga orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara kuota Quota sampling , menurut Umar 2003 cara kuota Quota sampling adalah jika riset akan mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi, maka responden yang akan dipilih adalah orang – orang yang diperkirakan dapat menjawab semua sisi itu. Menurut Arikunto 2000. ”jika jumlah subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik semua subjek diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi”. Menurut Sugiono 2006 bahwa semua anggota populasi dijadikan sampel disebut sampling jenuh atau istilah lainnya adalah sensus. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 43 empat puluh tiga orang. N = n = 43 III.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Wawancara interview yang dilakukan kepada Kepala Sub-Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara atau pihak – pihak lain yang ditunjuk oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum Universitas Sumatera Utara dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang menjadi responden penelitian ini. c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen – dokumen yang diperoleh dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara berupa sejarah singkat berdirinya organisasi, struktur organisasi, visi, misi, tujuan organisasi dan jumlah pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. III.5 Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire. b. Data skunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen – dokumen resmi yang diterbitkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. III.6 Identifikasi Variabel Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel – variabel dalam penelitian ini terdiri dari : variabel bebas X Universitas Sumatera Utara terdiri dari : pendidikan dan pelatihan X 1 , motivasi X 2 , serta budaya kerja X 3 , sedangkan variabel terikat Y adalah kinerja pegawai. III.7 Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dari hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan dan Pelatihan X 1 Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan organisasi instansi untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan dan pengetahuan pegawai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi. 2. Motivasi X 2 Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja. 3. Budaya Kerja X 3 Budaya yang melekat pada masing – masing pegawai yang tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada saat melaksanakan pekerjaannya. 4. Kinerja Pegawai Y Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. Secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel. 3.1. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No Variabel Definisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Pendidikan dan Pelatihan X 1 Kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan dan pengetahuan pegawai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi 1. Kesesuaian materi pendidikan dan pelatihan dengan pekerjaan 2. Kesesuaian metode pendidikan dan pelatihan dengan sasaran pencapaian 3. Konsistensi penyelenggaraan pendidikan dan latihan Skala Likert 2 Motivasi X 2 Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja. 1. Semangat dalam bekerja 2. Keinginan untuk berprestasi 3. Semangat dalam melaksanakan program kerja. Skala Likert 3 Budaya Kerja X 3 Budaya yang melekat pada masing – masing pegawai yang tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada saat melaksanakan pekerjaannya. 1. Sikap terhadap pekerjaan 2. Perilaku dalam bekerja Skala Likert 4 Kinerja Pegawai Y Hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan. 1. Tanggung jawab terhadap pekerjaan 2. Kedisiplinan 3. Kerjasama dengan sesama rekan kerja 4. Kejujuran 5. Inisiatif dalam bekerja 6. Jiwa Kepemimpinan Skala Likert Universitas Sumatera Utara III.8 Uji Validitas dan Reliabilitas III.8.1 Uji Validitas Arikunto 2000 mengemukakan tujuan uji coba berhubungan dengan pengelolaan, tujuan lain adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrumen yang digunakan yaitu informasi mengenai sudah dan belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi syarat. Nazir 2005 menyatakan Reliabilitas dan validitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk dianalisa. Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Uji validitas dilakukan pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Jalan Kayon No.50-52 Kec. Genteng Surabaya, No Telepon 6231 – 5340707 sebanyak 25 dua puluh lima orang. Dengan asumsi yang menjadi responden adalah pegawai yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan minimal dua kali atau paling tidak, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan yang sama dengan responden yang ada di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara. Menurut Arikunto 2000 bahwa jumlah responden untuk uji coba adalah antara 15 – 50 responden. Responden dalam uji coba validitas tidak diikutkan sebagai responden dalam penelitian ini. Teknik yang digunakan dalam menentukan responden dalam uji validitas ini adalah dengan cara bola salju snowball sampling artinya, peneliti menentukan responden yang mula – mula jumlahnya sedikit, kemudian responden ini disuruh memilih responden lain Universitas Sumatera Utara untuk dijadikan responden pada penelitian ini, begitu seterusnya sampai jumlah responden mencapai 25 orang. Berdasarkan Uji validitas, maka seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Tabel. 3.2 Hasil Uji Validitas Pendidikan dan Pelatihan NO Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation 1. Materi diklat yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan pekerjaan .930 2. Teknik yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan dan pencapaian sasaran .395 3. Kualifikasi para pemateri diklat sudah sesuai dengan materi yang diberikan .788 4. Pelaksanaan diklat sangat diperlukan di lingkungan kerja .650 5. Instruktur memahami materi yang disampaikan kepada peserta .630 6. Pelaksanaan diklat harus selalu dilaksanakan melalui penjadwalan yang berkala .530 7. Fasilitas dan kelengkapan kelas sudah memadai sehingga diklat dapat berjalan dengan lancar .619 8. Cara menyampaikan materi monoton dan membosankan .768 9. Materi yang diberikan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta .791 10. Cara instruktur dalam menyampaikan materi membosankan .579 11. Kondisi ruang diklat nyaman dan tenang .768 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Pada data Tabel 3.2 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation, merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan pertama terhadap skor total adalah 0.930, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.395. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Motivasi No Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation 1. Setelah mengikuti diklat rasa percaya diri terhadap pekerjaan meningkat .772 2. Setelah mengikuti diklat keterampilan meningkat .593 3. Semangat mengerjakan pekerjaan semakin meningkat .613 4. Tingkat kedisiplinan semakin meningkat .384 5. Setelah mengikuti diklat pengetahuan tentang peraturan meningkat .808 6. Adanya sanksi dari pimpinan terhadap pekerjaan yang tidak terselesaikan dengan baik oleh pegawai .663 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Pada data Tabel 3.3 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation, merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan pertama terhadap skor total adalah 0.772, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.593. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid. Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Budaya Kerja No. Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation 1. Atasan mendukung pekerjaan yang dibebankan .917 2. Merasa terbebani dengan pekerjaan yang dibebankan .833 3. Peraturan yang berlaku, membebani dalam bekerja .596 4. Suasana persahabatan dan kerjasama telah tercipta dengan baik .762 5. Di dalam lingkungan kerja telah tumbuh rasa saling mendukung .729 6. Permasalahan di tempat kerja dapat diselesaikan dengan baik .742 7. Merasa bahwa teman – teman tidak dapat diajak bekerja sama .548 8. Atasan memberikan beban kerja yang tidak kecil .695 9. Suasana komunikasi antara sesama pegawai berjalan dengan baik .520 10. Setelah mengikuti diklat rasa kesopanan terhadap atasan dan teman sejawat meningkat .676 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Universitas Sumatera Utara Pada data Tabel 3.4 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation, merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan pertama terhadap skor total adalah 0.917, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.833. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid. Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kinerja No. Butir Pertanyaan Corrected Item-Total Correlation 1. Pekerjaan yang dikerjakan merupakan suatu beban .925 2. Setiap pekerjaan yang dibebankan selalu dikerjakan dengan sepenuh hati .781 3. Pekerjaan yang dikerjakan selalu selesai tepat waktu .479 4. Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti prosedur yang berlaku .608 5. Menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas di luar jam kerja .616 6. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan .715 7. Kerjasama dan saling tukar pendapat dalam menyelesaikan tugas .556 8. Kerjasama yang tercipta sudah berjalan dengan baik .621 9. Pimpinan selalu menekankan saling bekerjasama antar pegawai .521 10. Dalam menyelesaikan pekerjaan selalu mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku .334 11. Pernah melakukan kecurangan dalam melaksanakan tugas .691 12. Siap mempertanggungjawabkan setiap hasil pekerjaan .753 13. Selalu melaporkan setiap perkembangan dari pekerjaan kepada pimpinan .678 14. Sering menawarkan ide kepada rekan dalam menyelesaikan pekerjaan .925 15. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan .703 16. Dalam keadaan tertentu dibenarkan melakukan pekerjaan diluar prosedur .671 17. Sering menolak pekerjaan yang diberikan pimpinan .925 18. Dalam situasi yang mendesak harus berani mengambil keputusan yang berseberangan dengan ketentuan .640 19. Setiap pekerjaan, selalu mempertimbangkan setiap resiko dari tindakan yang dilakukan .418 20. Sistem kerja yang sudah ada tidak relevan lagi untuk dijalankan, dibutuhkan suatu perubahan .762 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah Universitas Sumatera Utara Pada data Tabel 3.5 Hail Uji Validitas Kinerja, diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation, merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan pertama terhadap skor total adalah 0.925, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.781. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid. III.8.2 Uji Reliabilitas Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya Reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Uji Reliabilitas dilakukan dengan internal consistency atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half. Butir – butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya, skor total kelompok ganjil dikorelasikan dengan skor total kelompok genap. Universitas Sumatera Utara Tabel. 3.6. Hasil Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Based on Standardized Items N of Items Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Budaya Kerja Kinerja .913 .819 .917 .944 .918 .854 .921 .946 11 6 10 20 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah Pada data Tabel 3.6. dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk pendidikan dan pelatihan sebesar 0.913, motivasi sebesar 0.819, budaya kerja sebesar 0.917 dan kinerja sebesar 0.944 dengan jumlah item pertanyaan masing-masing 11, 6, 10 dan 20. Dengan nilai alpha sebesar itu kuisioner dinyatakan bersifat reliable dan hasilnya dapat dianalisis tanpa ragu no doubt. III.9 Model Analisis Data Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e di mana : Y = Kinerja pegawai X 1 = Pendidikan dan pelatihan X 2 = Motivasi X 3 = Budaya kerja a = konstanta b 1 = koefisien regresi variabel pendidikan dan pelatihan b 2 = koefisien regresi motivasi b 3 = koefisien regresi budaya kerja e = erorr of term Universitas Sumatera Utara Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5 . Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak simultan adalah sebagai berikut : H 1 : b 1 , b 2 , b 3 = 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. H 2 : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. Menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan statistik F F test. Jika F hitung F Tabel , maka H diterima dan H a ditolak, dan jika F hitung F Tabel , maka H ditolak dan Ha diterima. Menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test adalah : Mean Square Regression F = Mean Square Error Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : H : b i = 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara H a : b i ≠ 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. Menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan statistik t t test. Jika t hitung t Tabel , maka H o diterima dan H a ditolak, dan jika t hitung t Tabel , maka H o ditolak dan H a diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji dua sisi. Rumus yang digunakan untuk statistik t t test adalah sebagai berikut : b i t = S bi di mana : b i = nilai koefisien variabel independen X i S bi = standard erorr dari variabel independen X i Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software pengolahan data Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17 III.10 Pengujian Asumsi Klasik III.10.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Melihat normalitas residual dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot yang dibandingkan dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. III.10.2 Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa : jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor VIF, jika nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas. III.10.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Ghazali,2005. Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut AbsUt. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Penghapusan Barang Milik Negara Pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara

3 35 215

Analisis Hubungan Gaya Kepemimpinan Dengan Disiplin Kerja Pegawai Di Kantor Wilayah Hukum Dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara

1 27 101

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

1 33 94

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

2 6 8

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 1

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Ulos Batak (Studi pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara)

0 0 17

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

0 0 1

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

1 1 21

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

0 0 8

Peranan Kepemimpinan dalam Meningkatkan Kinerja dan Disiplin Karyawan pada Kantor Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KEMENKUMHAM) Wilayah Sumatera Utara

0 0 8