BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang beralamat di jalan Putri Hijau Nomor 4 Medan.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2010 sampai dengan bulan Agustus 2010.
III.2 Metode Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode sensus yang menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Menurut Umar 2003
”Studi kasus merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan
dan kondisi masa lalunya. Adapun sifat dari penelitian ini adalah penelitian menjelaskan deskriptif
explanatory fenomena yang terjadi di objek penelitian mengenai pengaruh
pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara.
Menurut Sugiyono 2006 bahwa ”penelitian deskriptif explanatory adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel – variabel yang diteliti serta
pengaruh antara satu variabel dengan variabel yang lain”.
33
Universitas Sumatera Utara
III.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang sudah mengikuti pendidikan
dan pelatihan paling sedikit dua kali yang berjumlah 43 empat puluh tiga orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara kuota Quota
sampling , menurut Umar 2003 cara kuota Quota sampling adalah jika riset akan
mengkaji suatu fenomena dari beberapa sisi, maka responden yang akan dipilih adalah orang – orang yang diperkirakan dapat menjawab semua sisi itu.
Menurut Arikunto 2000. ”jika jumlah subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik semua subjek diteliti, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi, karena subjeknya meliputi semua yang terdapat dalam populasi”. Menurut Sugiono 2006 bahwa semua anggota populasi dijadikan sampel disebut sampling
jenuh atau istilah lainnya adalah sensus. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 43 empat puluh tiga orang.
N = n = 43
III.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Wawancara interview yang dilakukan kepada Kepala Sub-Bagian Kepegawaian Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara
atau pihak – pihak lain yang ditunjuk oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum
Universitas Sumatera Utara
dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara untuk memberikan informasi dan keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
b. Daftar pertanyaan questionaire yang diberikan kepada pegawai Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara yang menjadi responden penelitian ini.
c. Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen –
dokumen yang diperoleh dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara berupa sejarah singkat berdirinya organisasi,
struktur organisasi, visi, misi, tujuan organisasi dan jumlah pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara.
III.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Data primer yang diperoleh dengan melakukan wawancara interview dan menyebarkan daftar pertanyaan questionaire.
b. Data skunder diperoleh dari studi dokumentasi berupa dokumen – dokumen
resmi yang diterbitkan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara.
III.6 Identifikasi Variabel
Berdasarkan perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka variabel – variabel dalam penelitian ini terdiri dari : variabel bebas X
Universitas Sumatera Utara
terdiri dari : pendidikan dan pelatihan X
1
, motivasi X
2
, serta budaya kerja X
3
, sedangkan variabel terikat Y adalah kinerja pegawai.
III.7 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel dari hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan X
1
Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan yang dilakukan organisasi instansi untuk memperbaiki dan mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan dan
pengetahuan pegawai sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai organisasi. 2.
Motivasi X
2
Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam bekerja.
3. Budaya Kerja X
3
Budaya yang melekat pada masing – masing pegawai yang tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai pada saat melaksanakan pekerjaannya.
4. Kinerja Pegawai Y
Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai berdasarkan standar kerja yang telah ditentukan.
Secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel. 3.1.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel No
Variabel Definisi Operasional
Indikator Pengukuran
1. Pendidikan dan
Pelatihan X
1
Kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan dan
pengetahuan pegawai sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai organisasi 1. Kesesuaian
materi pendidikan dan
pelatihan dengan pekerjaan
2. Kesesuaian metode
pendidikan dan pelatihan dengan
sasaran pencapaian
3. Konsistensi penyelenggaraan
pendidikan dan latihan
Skala Likert
2 Motivasi X
2
Dorongan yang ada dalam diri seorang pegawai yang
tercermin pada perilaku dan sikapnya dalam
bekerja. 1. Semangat dalam
bekerja 2. Keinginan untuk
berprestasi 3. Semangat dalam
melaksanakan program kerja.
Skala Likert
3 Budaya Kerja
X
3
Budaya yang melekat pada masing – masing pegawai
yang tercermin dalam sikap dan perilaku pegawai
pada saat melaksanakan pekerjaannya.
1. Sikap terhadap pekerjaan
2. Perilaku dalam bekerja
Skala Likert
4 Kinerja Pegawai
Y Hasil kerja yang dicapai
oleh seorang pegawai berdasarkan standar kerja
yang telah ditentukan. 1. Tanggung jawab
terhadap pekerjaan
2. Kedisiplinan 3. Kerjasama
dengan sesama rekan kerja
4. Kejujuran 5. Inisiatif dalam
bekerja 6. Jiwa
Kepemimpinan Skala Likert
Universitas Sumatera Utara
III.8 Uji Validitas dan Reliabilitas III.8.1 Uji Validitas
Arikunto 2000 mengemukakan tujuan uji coba berhubungan dengan pengelolaan, tujuan lain adalah diperolehnya informasi mengenai kualitas instrumen
yang digunakan yaitu informasi mengenai sudah dan belumnya instrumen yang bersangkutan memenuhi syarat.
Nazir 2005 menyatakan Reliabilitas dan validitas mencakup mutu seluruh proses pengumpulan data sejak konsep disiapkan sampai kepada data siap untuk
dianalisa. Sebelum kuisioner dibagikan kepada responden, maka perlu diuji dulu kesahihannya, dengan alat uji validitas. Uji validitas dilakukan pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Jalan Kayon No.50-52 Kec. Genteng Surabaya, No Telepon 6231 – 5340707 sebanyak 25 dua puluh lima orang. Dengan
asumsi yang menjadi responden adalah pegawai yang sudah mengikuti pendidikan dan pelatihan minimal dua kali atau paling tidak, telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan yang sama dengan responden yang ada di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Utara. Menurut Arikunto 2000 bahwa jumlah
responden untuk uji coba adalah antara 15 – 50 responden. Responden dalam uji coba validitas tidak diikutkan sebagai responden dalam penelitian ini. Teknik yang
digunakan dalam menentukan responden dalam uji validitas ini adalah dengan cara bola salju snowball sampling artinya, peneliti menentukan responden yang mula –
mula jumlahnya sedikit, kemudian responden ini disuruh memilih responden lain
Universitas Sumatera Utara
untuk dijadikan responden pada penelitian ini, begitu seterusnya sampai jumlah responden mencapai 25 orang.
Berdasarkan Uji validitas, maka seluruh pertanyaan dinyatakan valid. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 3.2 yang terdapat pada kolom Corrected Item-Total
Correlation.
Tabel. 3.2 Hasil Uji Validitas Pendidikan dan Pelatihan
NO Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
1. Materi diklat yang diberikan sudah sesuai dengan yang dibutuhkan pekerjaan
.930 2.
Teknik yang digunakan sudah sesuai dengan tujuan dan pencapaian sasaran .395
3. Kualifikasi para pemateri diklat sudah sesuai dengan materi yang diberikan
.788 4.
Pelaksanaan diklat sangat diperlukan di lingkungan kerja .650
5. Instruktur memahami materi yang disampaikan kepada peserta
.630 6.
Pelaksanaan diklat harus selalu dilaksanakan melalui penjadwalan yang berkala .530
7. Fasilitas dan kelengkapan kelas sudah memadai sehingga diklat dapat berjalan
dengan lancar .619
8. Cara menyampaikan materi monoton dan membosankan
.768 9.
Materi yang diberikan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta .791
10. Cara instruktur dalam menyampaikan materi membosankan .579
11. Kondisi ruang diklat nyaman dan tenang .768
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Pada data Tabel 3.2 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation,
merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan
pertama terhadap skor total adalah 0.930, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.395. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai
yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Motivasi
No Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
1. Setelah mengikuti diklat rasa percaya diri terhadap pekerjaan meningkat
.772 2.
Setelah mengikuti diklat keterampilan meningkat .593
3. Semangat mengerjakan pekerjaan semakin meningkat
.613 4.
Tingkat kedisiplinan semakin meningkat .384
5. Setelah mengikuti diklat pengetahuan tentang peraturan meningkat
.808 6.
Adanya sanksi dari pimpinan terhadap pekerjaan yang tidak terselesaikan dengan baik oleh pegawai
.663 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Pada data Tabel 3.3 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation,
merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan
pertama terhadap skor total adalah 0.772, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.593. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai
yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid.
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Budaya Kerja
No. Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
1. Atasan mendukung pekerjaan yang dibebankan
.917 2.
Merasa terbebani dengan pekerjaan yang dibebankan .833
3. Peraturan yang berlaku, membebani dalam bekerja
.596 4.
Suasana persahabatan dan kerjasama telah tercipta dengan baik .762
5. Di dalam lingkungan kerja telah tumbuh rasa saling mendukung
.729 6.
Permasalahan di tempat kerja dapat diselesaikan dengan baik .742
7. Merasa bahwa teman – teman tidak dapat diajak bekerja sama
.548 8.
Atasan memberikan beban kerja yang tidak kecil .695
9. Suasana komunikasi antara sesama pegawai berjalan dengan baik
.520 10.
Setelah mengikuti diklat rasa kesopanan terhadap atasan dan teman sejawat meningkat
.676 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada data Tabel 3.4 diketahui bahwa pada kolom Corrected Item-total Correlation,
merupakan koreksi antara skor item dengan total skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan
pertama terhadap skor total adalah 0.917, korelasi skor pertanyaan kedua dengan skor total adalah 0.833. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai
yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir pertanyaan tersebut valid.
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kinerja
No. Butir Pertanyaan
Corrected Item-Total
Correlation
1. Pekerjaan yang dikerjakan merupakan suatu beban
.925 2.
Setiap pekerjaan yang dibebankan selalu dikerjakan dengan sepenuh hati .781
3. Pekerjaan yang dikerjakan selalu selesai tepat waktu
.479 4.
Selalu menyelesaikan pekerjaan dengan mengikuti prosedur yang berlaku .608
5. Menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugas di luar jam kerja
.616 6.
Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan .715
7. Kerjasama dan saling tukar pendapat dalam menyelesaikan tugas
.556 8.
Kerjasama yang tercipta sudah berjalan dengan baik .621
9. Pimpinan selalu menekankan saling bekerjasama antar pegawai
.521 10. Dalam menyelesaikan pekerjaan selalu mengikuti ketentuan dan prosedur yang
berlaku .334
11. Pernah melakukan kecurangan dalam melaksanakan tugas .691
12. Siap mempertanggungjawabkan setiap hasil pekerjaan .753
13. Selalu melaporkan setiap perkembangan dari pekerjaan kepada pimpinan .678
14. Sering menawarkan ide kepada rekan dalam menyelesaikan pekerjaan .925
15. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan .703
16. Dalam keadaan tertentu dibenarkan melakukan pekerjaan diluar prosedur .671
17. Sering menolak pekerjaan yang diberikan pimpinan .925
18. Dalam situasi yang mendesak harus berani mengambil keputusan yang berseberangan dengan ketentuan
.640 19. Setiap pekerjaan, selalu mempertimbangkan setiap resiko dari tindakan yang
dilakukan .418
20. Sistem kerja yang sudah ada tidak relevan lagi untuk dijalankan, dibutuhkan suatu perubahan
.762 Sumber : Hasil Penelitian, 2010 data diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada data Tabel 3.5 Hail Uji Validitas Kinerja, diketahui bahwa pada kolom
Corrected Item-total Correlation, merupakan koreksi antara skor item dengan total
skor item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Korelasi skor item pertanyaan pertama terhadap skor total adalah 0.925, korelasi skor pertanyaan
kedua dengan skor total adalah 0.781. Dari hasil corrected Item-total correlation diketahui tidak ada nilai yang negative, maka dapat disimpulkan semua butir
pertanyaan tersebut valid.
III.8.2 Uji Reliabilitas
Jika alat ukur sudah dinyatakan valid maka selanjutnya Reliabilitas alat ukur tersebut diuji. Umar 2003 mengatakan Reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan
hasil pengukuran yang konsisten. Uji Reliabilitas dilakukan dengan internal consistency
atau derajat ketetapan jawaban responden dengan teknik belah dua split half.
Butir – butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan genap. Selanjutnya, skor total kelompok ganjil dikorelasikan
dengan skor total kelompok genap.
Universitas Sumatera Utara
Tabel. 3.6. Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach’s Alpha
Cronbach’s Alpha Based on
Standardized Items N of Items
Pendidikan dan Pelatihan Motivasi
Budaya Kerja Kinerja
.913 .819
.917 .944
.918 .854
.921 .946
11 6
10 20
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 Data diolah
Pada data Tabel 3.6. dapat dilihat bahwa nilai alpha untuk pendidikan dan pelatihan sebesar 0.913, motivasi sebesar 0.819, budaya kerja sebesar 0.917 dan
kinerja sebesar 0.944 dengan jumlah item pertanyaan masing-masing 11, 6, 10 dan 20. Dengan nilai alpha sebesar itu kuisioner dinyatakan bersifat reliable dan hasilnya
dapat dianalisis tanpa ragu no doubt.
III.9 Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan untuk menjawab hipotesis adalah analisis regresi linear berganda, dengan formulasi sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ e di mana :
Y = Kinerja pegawai
X
1
= Pendidikan
dan pelatihan
X
2
= Motivasi
X
3
= Budaya
kerja a =
konstanta b
1
= koefisien regresi variabel pendidikan dan pelatihan b
2
= koefisien regresi motivasi b
3
= koefisien regresi budaya kerja e =
erorr of term
Universitas Sumatera Utara
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau
α = 5 . Kriteria pengujian hipotesis untuk uji secara serempak simultan adalah sebagai berikut :
H
1
: b
1
, b
2
, b
3
= 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. H
2
: b
1
, b
2
, b
3
≠ 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara serempak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara. Menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka
digunakan statistik F F test. Jika F
hitung
F
Tabel ,
maka H diterima dan H
a
ditolak, dan jika F
hitung
F
Tabel
, maka H ditolak dan Ha diterima.
Menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan uji statistik F uji F. Rumus yang digunakan untuk statistik F F test
adalah : Mean Square Regression
F = Mean Square Error
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut :
H : b
i
= 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
H
a
: b
i
≠ 0 pendidikan dan pelatihan, motivasi serta budaya kerja secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Sumatera Utara. Menguji hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan
statistik t t test. Jika t
hitung
t
Tabel
, maka H
o
diterima dan H
a
ditolak, dan jika t
hitung
t
Tabel
, maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak
digunakan statistik t uji dua sisi. Rumus yang digunakan untuk statistik t t test adalah sebagai berikut :
b
i
t = S
bi
di mana : b
i
= nilai koefisien variabel independen X
i
S
bi
= standard erorr
dari variabel independen X
i
Pengujian hipotesis secara simultan maupun parsial dilakukan dengan menggunakan software
pengolahan data Statistical Package for Social Sciences SPSS versi 17
III.10 Pengujian Asumsi Klasik III.10.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji t dan uji F
diasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
Melihat normalitas residual dapat dilakukan dengan melihat normal probability plot
yang dibandingkan dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data
residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya.
III.10.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa : jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak
ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya
multikolinieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor
VIF, jika nilai tolerance 0.10 atau nilai VIF 10 berarti terdapat multikolinieritas.
III.10.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Gejala heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen Ghazali,2005.
Heteroskedastisitas dengan uji Glejser tidak terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai absolut
Ut AbsUt.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN