Tingkat Keamanan Konsumsi Asap Cair

yagn sering digunakan adalah mengolah ikan Lele Dumbo menjadi ikan asap. Sebelum diolah menjadi ikan asap salai harga jual ikan Lele hanya berkisar antara Rp.15.000 – Rp.25.000, sedangkan setelah pengolahan menjadi ikan salai harga ikan lele dapat menjangkau hingga Rp.85.000 per kilogramnya. Warta Pasar Ikan, 2009 2.2 Asap Cair 2.2.1 Komposisi Kimia Asap Cair Asap cair merupakan suatu hasil kondensasi atau pengembunan dari uap hasil pembakaran secara langsung maupun tidak langsung dari bahan-bahan yang banyak mengandung lignin, selulosa, hemiselulosa serta senyawa karbon lainnya. Darmaji, 2002. Komposisi senyawa kimia yang terkandung di dalam asap cair adalah sebagai berikut : - Senyawa fenol diduga berperan sebagai antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan. Kandungan senyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada temperatur pirolisis kayu dan bahan lainnya, kuantitas fenol pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10-200 mgkg Beberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol, dan siringol. Girard, 1992. Senyawa-senyawa fenol yang terdapat dalam asap kayu umumnya hidrokarbon aromatik yang tersusun dari cincin benzena dengan sejumlah gugus hidroksil yang terikat. Senyawa-senyawa fenol ini juga dapat mengikat gugus- gugus lain seperti aldehid, keton, asam dan ester Maga, 1987 - Senyawa – senyawa asam yang mempunyai sifat sebagai anti bakteri seperti asam asetat, asam propionat, butirat dan valerat. Girard, 1992 - Senyawa – senyawa polisiklik aromatis yang terbentuk pada saat proses pirolisis termasuk benzoapirena, pembentukan senyawa polisiklik aromatis ini tergantung pada beberapa hal yaitu temperatur, lama pirolisis, kelembaban udara dan kandungan udara dalam kayu. Girard, 1992

2.2.2 Tingkat Keamanan Konsumsi Asap Cair

Asap cair banyak digunakan sebagai pengganti pengawet pada beberapa jenis makanan seperti daging dan ikan disebabkan oleh selain harganya yang jauh lebih murah daripada pengawet sintetik, asap cair juga mudah dibuat dan mempunyai efek Universitas Sumatera Utara anti mikrobial yang cukup baik. Tetapi di samping itu apakah asap cair aman untuk dikonsumsi? Untuk mengetahui tingkat keamananan asap cair telah dilakukan pengujian oleh Soesanto Mangkoewidjojo et al melalui penentuan lethal concentration 50 LC50 pada ikan atau pengujuian lethal dose 50 LD50 pada hewan mamalia seperti kelinci, tikus, dan mencit. Penetapan LD50 adalah penetapan kemampuan toksik suatu bahan kimia secara akut yang menyebabkan kematian hewan coba hingga mencapai 50 melalui pemberian secara oral. Toksisitas akut dapat didefinisikan sebagai kejadian keracunan akibat pemaparan bahan toksik dalam waktu singkat, Biasanya dapat dihitung dengan nilai LC50 dan LD50. Nilai ini didapatkan melalui proses statistik dan berfungsi mengukur angka relatif toksisitas akut bahan kimia. Uji ini dapat dilakukan menggunakan spesies tertentu seperti mamalia, unggas, ikan, hewan invertebrata dan tumbuhan vaskuler serta alga. Sementara untuk uji LD50 dianjurkan menggunakan tikus, mencit, dan kelinci. Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa gejala klinis yang tampak pada mencit yang mendapat perlakuan dosis tinggi diantaranya peningkatan aktivitas, peningkatan pernafasan, mencit tampak meregangkan badan dan beristirahat di sudut kandang. Pada akhirnya mencit menutup mata dan terlihat tenang. Kelompok perlakuan dengan dosis lebih tinggi menunjukkan mencit mengalami kematian setelah periode kritis 3jam sementara mencit pada kelompok lainnya mati pada periode antara 24-48 jam. Hasil LD50 asap cari grade 2 dengan metode reed-muench diperoleh dosis 7848 ± 191,069. Dosis ini menunjukan bahan asap cair grade 2 dinyatakan relatif tidak toksik.

2.3 Uji Biokima Metabolisme, Identifikasi dan Karakterisasi Bakteri