Argumen Utama Metode Penelitian

Pembebasan Rakyat Sudan yang didirikan pada tahun 1983 pimpinan John Garang de Mabior 18 , dengan kelompok Suda n People’s Liberation Movement SPLM; Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan sebagai sayap politiknya. 19 Dalam perjalanan konfliknya, Sudan dan SPLA telah membawa Sudan dalam perang saudara terpanjang di Afrika dengan jumlah korban tewas melebihi angka 2 juta jiwa. Terlepas dari semakin kompleknya perang sipil di Sudan, upaya-upaya untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai terus dilakukan. Bulan Januari 2002, gencatan senjata antara pemerintah Sudan dengan SPLA akhirnya tercapai dan Sudan Selatan kembali menikmati periode damai. Usai tercapainya gencatan senjata, perundingan-perundingan damai untuk menentukan nasib Sudan Selatan pun terus dilakukan. Akhirnya, setelah perundingan demi perundingan terus dilakukan antara pemerintah pusat Sudan dengan SPLA, sebuah perjanjian damai pada tahun 2005 di Naivasha, Kenya, yang difasilitasi oleh Inter-governmental Authority for Development IGAD telah mencapai finalisasi perjanjian perdamaian antara pihak yang terlibat. Perjanjian ini kemudian dikenal dengan perjanjian perdamaian komprehensif comprehensive peace agreement, yang intinya adalah mengakhiri perang sipil kedua yang telah berlangsung 21 tahun. Perjanjian tersebut ditandatangani oleh pemimpin SPLA, John Garang dan Ali Osman Taha wakil presiden Sudan.

1.6 Argumen Utama

Dengan mengacu pada kerangka konsep di atas, maka penulis merumuskan argumen utama sebagai berikut: 1. Pemerintah pusat Sudan tidak memperhatikan pembangunan ekonomi di Sudan bagian selatan; 18 Nolly Prapti M. Mokke. 2011. Suatu Analisis Tentang Masa Depan Negara Sudan Pasca Referendum. Makassar: FISIP Universitas Hasanuddin. Hlm. 21 19 Citra Graha. 2011. Menanti Nama Sebuah Negara Di Sudan Selatan. http:www.suarapembaruan.comhomemenanti-nama-sebuah-negara-di-sudan-selatan2601. [15 Maret 2013] 2. Munculnya semangat kedaerahan sukuisme yang sangat kuat di Sudan bagian selatan; 3. Adanya propaganda pihak asing dalam kekacauan konflik di Sudan.

1.7 Metode Penelitian

Pengumpulan data merupakan suatu tahap dimana penulis melakukan suatu penelitian terhadap suatu sumber dan data yang dianggap relevan dengan permasalahan yang hendak dipecahkan. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan dua metode untuk mendapatkan informasi dari sumber dan data yang dibutuhkan, yaitu metode pengumpulan data dan metode analisis data. 1.7.1 Metode Pengumpulan Data Penulis menggunakan metode studi literatur untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam hal ini langkah yang diambil adalah melengkapi literatur yang relevan dengan mengumpulkan data-data dari buku-buku ilmiah, jurnal, situs-situs internet, dan sumber-sumber lain. Dengan demikian data-data yang diperoleh seluruhnya merupakan data sekunder. Tempat untuk memperoleh sumber data yaitu: 1. Perpustakaan Pusat Universitas Jember 2. Perpustakaan FISIP Universitas Jember Sedangkan untuk studi pustaka, penulis peroleh dari: 1. Buku 2. Internet 3. Jurnal 1.7.2 Metode Analisis Data Penelitian harus menggunakan proses berpikir yang baik untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Tahap analisis data ditujukan untuk mendapatkan kesimpulan yang objektif dan ilmiah. Dalam penelitian ini, metode analisis data yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif-kualitatif. Dalam mengkaji masalah ini penulis menggunakan analisa data kualitatif karena data yang diperoleh tidak bisa diukur secara statistik-matematis. Data kualitatif hanya bersifat menggambarkan, menjelaskan, dan memaparkan suatu fenomena apa adanya tanpa memerlukan penelaahan secara sistematis. Dalam penulisan skripsi ini, data sekunder yang dipakai mayoritas berupa pendapat orang dan data pendukung kualitatif lain yang mencerminkan sikap, perilaku, pandangan, dan ideologi seseorang yang tercermin dalam berbagai bentuk publikasi, baik cetak maupun elektronik. Berdasarkan analisis data tersebut, penulis menggambarkan dan menjelaskan tentang latar belakang gerakan separatis SPLA dalam upayanya untuk memisahkan diri dari negara Sudan.

1.8 Sistematika Penulisan