Konsep Keluarga 1 Latar Belakang

15

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Keluarga

2.1.1 Definisi Keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu yang berasal dari kelompok keluarga yang sama atau yang berbeda dan saling mengikutsertakan dalam kehidupan yang terus menerus, biasanya bertempat tinggal dalam satu rumah, mempunyai ikatan emosional dan adanya pembagian tugas antara satu dengan yang lainnya Stanthope dan Lancaster, 1996, dalam Susanto, 2012. Sedangkan menurut Allender dan Spradley dalam Susanto 2012 keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas. Busard dan Ball mendefinisikan keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya dengan seseorang dalam Setiadi, 2008 . 2.1.2 Fungsi Keluarga Friedman, Bowden, Jones 2010 menyebutkan bahwa fungsi keluarga adalah apa yang dikerjakan dalam keluarga. Secara umum fungsi keluarga menurut UU No. 10 th 1992 dan PP No. 21 tahun 1994 dalam Setiadi 2008 dan menurut Friedman, Bowden, Jones 2010 yaitu fungsi keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan, pelestarian lingkungan, afektif, sosialisasi, reproduksi, ekonomi, perawatan pemeliharaan kesehatan. a. Fungsi afektif Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain Setiadi, 2008. Menurut Friedman, Bowden, Jones 2010 fungsi afektif berhubungan dengan fungsi-fungsi internal keluarga, perlindungan dan dukungan psikososial bagi para anggotanya. Keluarga melakukan tugas-tugas yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan yang sehat bagi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosioemosional anggotanya, mulai dari tahun-tahun awal kehidupan individu dan terus berlangsung sepanjang hidupnya. Fungsi afektif meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan-kebutuhan psikososial anggota keluarga. b. Fungsi sosialisasi, Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah Setiadi, 2008. Menurut UU No. 10 tahun 1992 dan PP N0. 21 tahun 1994 dalam Setiadi 2008 didalam fungsi sosialisasi terdiri dari meyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan utama; menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga sebagai pusat tempat anak dapat mencari pemecahan dari berbagai konflik dan permasalahan yang dijumpai baik dilingkungan sekolah maupun masayarakat; membina proses pendidikan dan sosialisasi anak tentang hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan kematangan dan kedewasaan fisik dan mental. c. Fungsi reproduksi Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga Setiadi, 2008. Menurut UU No. 10 tahun 1992 dan PP N0. 21 tahun 1994 dalam Setiadi 2008 didalam fungsi reproduksi, fungsi keluarga terdiri dari membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan reproduksi sehat bagi anggota keluarga namun bagi keluarga sekitarnya; memberikan contoh pengalaman kaidah-kaidah pembentukan keluarga dalam hal usia, pendewasaan fisisk maupun mental; mengembangkan kehidupan reproduksi sehat sebagai modal yang kondusif menuju keluarga kecil bahagia sejahtera. d. Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga Setiadi, 2008; e. Fungsi perawatan pemeliharaan kesehatan Fungsi perawatan pemeliharaan kesehatan yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi Setiadi, 2008. Menurut Friedman, Bowden, Jones 2010 fungsi perawatan kesehatan bukan hanya fungsi esensial dan dasar keluarga namun fungsi yang mengemban fokus sentral dalam keluarga yang berfungsi dengan baik dan sehat. Akan tetapi, memenuhi fungsi perawatan kesehatan bagi semua anggota keluarga dapat sulit akibat tantangan internal dan eksternal. Pratt dalam Friedman, Bowden, Jones 2010 menunjukkan bahwa alasan keluarga mengalami kesulitan memberikan perawatan kesehatan bagi anggota keluarga terletak pada struktur keluarga dan sistem pelayanan kesehatan. Agar keluarga dapat menjadi sumber kesehatan primer dan efektif, mereka harus menjadi lebih terlibat dalam tim perawatan kesehatan dan proses terapi total Krozy, Levine dan Zukerman, dalam Friedman, Bowden, Jones, 2010. Peningkatan praktik kesehatan dalam keluarga adalah tujuan dasar dari keperawatan keluarga. Satu indikasi tingkat berfungsinya perawatan kesehatan keluarga adalah keseluruhan derajat kesehatan anggota keluarganya. Hal ini seringkali disimpulkan dengan mengumpulkan informasi berkenaan dengan insidens penyakit per anggota dalam periode waktu tertentu, dengan menyadari, tentunya, bahwa usia individu dan lingkungan mereka memainkan peran utama dalam genesis dan insidens penyakit Friedman, Bowden, Jones, 2010. Fungsi perawatan pemeliharaan kesehatan keluarga ini terdiri dari praktik diet keluarga, praktik tidur dan istirahat keluarga, aktivitas fisik dan rekreasi keluarga, pola konsumsi obat terapeutik dan penenang, tembakau, dan alkohol dalam keluarga, praktik perawatan diri keluarga, praktik lingkungan dan hygiene, tindakan pencegahan berbasis pengobatan, terapi komplementer dan alternatif Friedman, Bowden, Jones, 2010. Fungsi perawatan hygiene keluarga merupakan fungsi yang dapat mencegah terjadinya diare pada anak. Pada praktik ini, terdapat beberapa kebisaan hygiene dan fasilitas hygiene keluarga umum yang dapat mengurangi kemungkinan infeksi dan penyebarannya Friedman, Bowden, Jones, Bowden, dan Jones, 2010. Pada fungsi perawatan kesehatan keluarga perlu dikaji sejauhmana keluarga menyiapkan makanan, pakaian dan perlindungan terhadap anggota keluarga yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai sehat-sakit, kesanggupan keluarga melakukan pemenuhan tugas kesehatan keluarga Setiadi, 2008.

2.2 Konsep Perawatan Hygiene Keluarga