Jenis Penelitian Teknik Penentuan Subjek Penelitian Desain Penelitian Data dan Sumber Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

Di dalam bab ini akan di uraikan tentang: 3.1 Jenis Penelitian, 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian, 3.3 Tehnik Penentuan Subjek Penelitian 3.4 Definisi Oprasional Variabel, 3.5 Desain Penelitian, 3.6 Data dan Sumber Data, 3.7 Metode Pengumpulan Data, 3.8 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

3.1 Jenis Penelitian

Jenis dari penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Arikunto 2006:36 penelitian korelasional ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini nantinya hanya akan dicari adanya hubungan antara dua variabel saja yaitu variabel kegiatan menggambar dengan variabel perkembangan torik halus pada anak usia dini. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif sesuai dengan namanya, dalam penelitian ini banyak di tuntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila disertai dengan tabel, bagan, dan gambar Arikunto, 2002:10.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan untuk penelitian dalam menggali informasi dan data yang dibutuhkan sebagai bahan kajian penelitian. Tempat atau daerah yang digunakan sebagai tempat penelitian ditentukan dengan purposive area yaitu menetukan daerah peneliti pada suatu tempat tertentu dengan maksud untuk mencari lokasi yang dianggap relevan dengan tujuan penelitian disamping adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Hal ini mengacu pada pendapat Arikunto 2002:117 bahwa purposive area adalah metode yang dilakukan dengan cara menentukan daerah bukan berdasarkan strata, random atau acak tetapi berdasarkan adanya tujuan tertentu. Tempat penelitian merupakan daerah yang digunakan sebagai lokasi untuk melakukan penelitian. Daerah penelitian ini di PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo, dengan pertimbangan berikut: 1. Kesediaan PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo untuk memberikan ijin diadakannya penelitian tentang hubungan antara perkembangan motorik halus dengan kegiatan menggambar. 2. Belum pernah dilakukan penelitian yang serupa dengan penelitian ini sehingga dapat menambahkan wawasan bagi guru-guru yang ada di PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo; 3. Peneliti sudah mengetahui situasi dan kondisi tempat penelitian yaitu PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo sehingga dapat diketahui dengan pasti masalah yang ada dan mempermudah dalam kegiatan pengumpulan datanya; 4. PAUD merupakan salah satu bidang yang berda dalam lingkup yang dipelajari di Pendidikan Luar Sekolah; 5. Adanya keinginan peneliti untuk mengatasi masalah yang ada di PAUD Aisyah dengan mengembangkan motorik halus anak, derta berusaha sedikit memperbaiki kualitas pengajarnya melalui pemberian tambahan wawasan tentang pendidikan anak usia dini.

3.2.2 Waktu Penelitian

Berdasarkan pada tingakt kesulitan penelitian dan kemampuan internal peneliti serta sebagai faktor eksternal, waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini bersekitar 5 bulan yaitu bulan Desember 2014 sampai Mei 2015, dengan rincian 2 bulan persiapan, 2 bulan penelitian lapangan dan 1 bulan penulisan laporan.

3.3 Teknik Penentuan Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik populasi. Sugiyono 2010:64 menyatakan populasi merupakan objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh peneliti. Untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan penjabaran tersebut, peneliti mengambil seluruh siswa dalam satu kelas KB saja di PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo yang jumlahnya sebanyak empat belas anak untuk diteliti.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Setelah dilakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap variabel-variabel penelitian yang ada, maka variabel-variabel tersebut perlu didefinisikan secara operasional. Definisi operasional variabel ini diperlukan untuk menghindari salah tafsir antara peneliti dan pembaca. Untuk itu didefinisisikan beberapa variabel dalam penelitian ini, adapun variabel tersebut antara lain sebagai berikut:

3.4.1 Menggambar

Menggambar yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan suatu bentuk ekspresi imajinasi yang dilakukan melalui aktivitas mencoret, menggores serta mewarnai sehingga terbentuklah suatu gambar yang indah. Indikator yang digunakan untuk mengetahui kemampuan menggambar anak usia dini dilihat melalui kemampuan menggamabr bebas dan menjiplak. Untuk memperoleh data terkait kedua kegiatan tersebut sudah dibuat skala penilainnya yang juga sudah dilengkapi dengan rentang nilainya.

3.4.2 Motorik Halus

Motorik halus dalam penelitian ini merupakan kemampuan anak dalam melakukan suatu kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan gerakan otot kecil dan merupakan suatu pengkoordinasian gerak tubuh dan kemampuan memusatkan perhatian sesuai tahapan usia anak usia dini seperti, menulis, menggambar, mewarnai, melukis, merobek, menggunting dan lain-lain. Indikator yang digunakan untuk mengetahui pekembangan motorik halus pada anak usia dini yaitu: kemampuan menggunakan jari, kordinasi antara tangan dengan mata. Untuk memperoleh data terkait kedua kegiatan tersebut sudah dibuat skala penilainnya yang juga sudah dilengkapi dengan rentang nilainya.

3.5 Desain Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian dibutuhkan persiapan yang matang, maka peneliti harus menyiapkan kerangka atau desain penelitian terlebih dahulu secara sistematis, sehingga penelitian dapat berjalan sesuai dengan rencana. Adapun desain penelitian yang telah disiapkan dan akan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini yaitu: Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan : Kegiatan : Alur kegiatan : Hubungan timbal balik

3.6 Data dan Sumber Data

Menurut Arikunto 2006:118 data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informan. Sedangkan sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh Arikunto 2006: 129. Data dalam penelitian ini meliputi: 1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian baik benda maupun orang. Data primer dalam penelitian ini adalah hasil skor Kondisi anak ketika peneliti mengadakan observasi awal : Perkembangan motorik halus anak belum maksimal, terjadi karena kualitas guru yang belum memadai dan sarana parasarana yang kurang mendukung Kegiatan menggambar Y Menggambar bebas Menjiplak Perkembangan motorik X Kemampuan menggunakan jari Kordinasi antara tangan dengan mata Ada hubungan yang sangat tinggi antara kegiatan menggambar dengan perkembangan motorik halus pada anak usia dini di PAUD Aisyah desa Karang Pranti kecamatan Pajarakan kabupaten Probolinggo. ceklis yang dilakukan peneliti pada anak terkait perkembangan motorik halus, dan kegiatan menggamabr yang dilakukan. 2. Data sekunder adalah adalah data yang telah dikumpulkan oleh orang lain dan tidak dipersiapkan untuk kegiatan penelitian tetapi dapat digunakan untuk melengkapi data penelitian data sekunder diperoleh dari dokumentasi ataupun kepustakaan yang terkait.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KEGIATAN MENGGAMBAR DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AISYAH

0 6 4

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN METODE KOLASE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI PAUD NURUSSALAM SUMBEREJO AMBULU TAHUN 2015

0 14 75

HUBUNGAN ANTARA TEKNIK FINGER PAINTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI PAUD JEMBER PERMAI 1 JEMBER TAHUN 2015

0 6 115

HUBUNGAN ANTARA TEKNIK FINGER PAINTING DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI PAUD JEMBER PERMAI 1 TAHUN 2015

12 62 96

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK PRASEKOLAH ANTARA YANG MENGIKUTI PAUD DAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Anak Prasekolah Antara Yang Mengikuti Paud Dan Tidak Mengikuti Paud Di Desa Kalikotes Kecamatan Kalikotes Klaten.

0 6 19

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 2 16

PENDAHULUAN Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 2 6

HUBUNGAN ANTARA STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS DAN KASAR PADA Hubungan Antara Stimulasi Ibu Dengan Perkembangan Motorik Halus Dan Kasar Pada Anak Usia Toddler Di PAUD Mekarsari Desa Pucangombo Tegalombo Pacitan.

0 0 15

LAPORAN AKHIR observasii

0 0 6

Makalah Keterampilan Motorik Halus pada Anak Usia Dini

0 0 3