Kelarutan Oksigen Dissolved Oxygen Biological Oxygen Demand BOD

Parameter Kimia 1. pH Derajat keasaman lebih dikenal dengan istilah pH yang merupakan singkatan dari puissance negatif de H yaitu logaritma dari kepekatan ion-ion H hidrogen yang terlepaas dalam suatu cairan. Derajat keasaman atau pH air menunjukkan aktivitas ion hidrogen dalam larutan tersebut dan dinyatakan sebagai konsentrasi ion hidrogen pada suhu tertentu Andy, dkk., 2010. Nilai pH menyatakan nilai konsentrasi ion Hidrogen dalam suatu larutan. Organisme air hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaaaran toleransi antara asam lemah sampai basah lemah. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya 7 sampai 8,5. Kondisi perairan dengan pH tertentu mempengaruhi metabolisma dan respirasi bagi kelangsungan hidup organisme Barus, 2004. Pengukuran pH umumnya dilakukan dengan kertas pH atau pH water tester. Alat lain yang dapat digunakan adalah aquamate test atau pH meter. pH meter selain sulit diaplikasikan di lapangan, harganya relatif juga relatif mahal Andy, dkk., 2010.

2. Kelarutan Oksigen Dissolved Oxygen

Oksigen terlarut merupakan suatu factor yang sangat penting dalam ekosistem air, terutama sekali dibutuhkan untuk proses respirasi bagi sebagian besar organisme air. Umumnya kelarutan oksigen dalam air sangat terbatas. Dibandingkan dengan kadar oksigen di udara yang mempunyai konsentrasi sebanyak 20 volum, air hanya mampu menyerap oksigen sebanyak 20 volum saja. Kelaarutan oksigen sangat dipengaruhi oleh faktor temperatur dan jumlah garam terlarut dalam air. Pada ekosistem air tawar pengaruh suhu sangat dominan. Kelarutan oksigen maksimum di dalam air terdapat pada suhu 0 o C yaitu sebesar 14,16 mgl. Konsentrasi ini akan menurun sejalan dengan meningkatnya temperatur air. Barus, 2004. Selain akibat proses respirasi tumbuhan dan hewan, hilangnya i=oksigen di perairan juga terjadi karena oksigen dimanfaatkan oleh mikroba untuk mengoksidasi bahan organik. Oksidasi bahan organik diperairan dipengaruhi oleh faktor suhu, pH, pasokan oksigen, jenis bahan organik dan rasio karbon dan nitrogen Effendi, 2003. Ada dua metode yang digunakan untuk menentukan oksigen terlarut yaitu metode winkler atau metode titrasi atau disebut juga iodometri dan metode elektrometris DO meter. Metode winkler berdasarkan sifat oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan metode elektrometris berdasarkan jumlah oksigen yang berdifusi melewati membran Andy, dkk., 2010.

3. Biological Oxygen Demand BOD

Bioligical Oxygen Demand BOD atau Kebutuhan Oksigen Biologi adalah suatu analisis empiris yang mencoba mendekati secara global proses- proses mikrobiologis yang benar-benar di dalam air. Angka BOD adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk menguraikan mengoksidasi hampir semua zat organik yang terlarut dan sebagian zat-zat organis yang tersuspensi dalam air Ginting, 2011. Berdasarkan peraturan pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, BOD optimal di perairan adalah 2-6 mgl. Penguraian bahan buangan organik melalui proses oksidasi oleh mikrooganisme di dalam air lingkungan adalah proses alamiah yang mudah terjadi apabila air lingkungan mengandung oksigen yang cukup Wardhana, 2004. Semakin tinggi nilai BOD menunjukkan semakin tingginya aktivitas organisme untuk menguraikan bahan organik atau dapat dikatakan semakin besar kandungan bahan organik di suatu perairan tersebut. Oleh karena itu, tingginya kadar BOD dapat mengurangi jumlah oksigen terlarut dalam air. Apabila oksigen terlarut sudah habis maka bakteri aerobik dapat mati sehingga akan timbul aktivitas bakteri anaerob yang dapat menyebabkan bau yang tidak enak misalnya bau busuk Sukmadewa, 2007.

4. Chemical Oxygen Demand COD