PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari pembangunan nasional dengan tujuan akhir untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, maka pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu target utama yang perlu dicapai. Pembangunan ekonomi itu pada dasarnya meliputi usaha
masyarakat secara keseluruhan untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan mempertinggi tingkat kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, pengertian
pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang. Dalam mencapai tujuan yang diharapkan dalam pembangunan tersebut,
maka pembangunan perlu didukung oleh berbagi faktor baik ekonomi maupun faktor non ekonomi agar proses pembangunan dapat berjalan dengan lancer. Salah
satu faktor yang sangat mendukung dan mempengaruhi jalannya roda pembangunan tersebut adalah infrastruktur. Infrastruktur merujuk pada system
phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia dalam lingkup social dan ekonomi Grigg,1998. Secara umum transportasi dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan untuk
mengangkut atau memindahkan sesuatu barang atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lain yang terpisah secara spasial, baik dengan atau tanpa saranaalat
angkut. Infrastruktur transportasi mencakup transportasi jalan, perkeretaapian,
Universitas Sumatera Utara
angkutan sungai, danau dan penyebrangan, transportasi laut dan transportasi udara.
Transportasi merupakan unsur yang penting dan berfungsi sebagai urat nadi kehidupan dan perkembangan ekonomi, social, politik, dan mobilitas
penduduk yang tumbuh bersamaan dan mengikuti perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang dan sector tersebut. Perannya sangat penting baik dalam
proses produksi maupun dalam menunjang distribusi komoditi ekonomi dan ekspor.
Pada umumnya infrastruktur transportasi mengemban fungsi pelayanan public dan misi pembangunan nasional yang mana sebagian besar pendanaannya
masih tergantung pada pemerintah. Pemerintah pada umumnya memandang bahwa bidang transportasi adalah sangat vital untuk kepentingan negara baik dari
sudut perekonomian maupun dari sudut social, politik, pemerintahan, pertahanan, dan keamanan, dan sebagainya. Pemerintah berpendapat bahwa bidang
transportasi ini perlu mendapat perhatian dan bantuan, bahkan bagian-bagian yang terpenting di bidang transportasi perlu diusahakan oleh pemerintah.
Krisis moneter dan ekonomi yang berlanjut dengan krisis politik di Indonesia telah mengakibatkan menurunnya kemampuan pendanaan pemerintah
serta daya beli masyarakat. Kemampuan pemerintah dalam penyediaan anggaran jauh berkurang dibandingkan masa sebelum krisis yang diindikasikan dengan
semakin tidak terpenuhinya kebutuhan pemeliharaan dan rehabilitasi infrastruktur transportasi. Pembangunan jalan baru tidak sebanding dengan pertambahan
jumlah moda transportasi darat yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain terjadi kenaikan biaya transportasi akibat terdepresiasinya nilai rupiah dan
Universitas Sumatera Utara
inflasi. Secara tidak langsung hal ini akan berdampak pula pada kemampuan masyarakat yang semakin berkurang untuk membayar pajak, diantaranya adalah
pajak kendaraan bermotor. Pajak yang merupakan salah satu sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan menjadi semakin berkurang. Dampak
dari hal tersebut diatas adalah terjadinya penurunan tingkat kinerja infrastruktur transportasi dalam mendukung kegiatan perekonomian, penurunan tingkat
keselamatan, kelancaran distribusi, dan terhambatnya hubungan dari suatu daerah ke daerah lain. Keadaan tersebut menyebabkan biaya angkut dan biaya produksi
yang lebih mahal dari yang seharusnya, sehingga berdampak pula pada meningkatnya harga jual barang atau jasa yang pada akhirnya akan membebani
masyarakat. Padahal pengembangan sistem jaringan transportasi di masa yang akan datang harus direncanakan agar dapat mendukung tujuan pembangunan
secara umum dari suatu daerah, termasuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan daerah dan membuka kesempatan kerja.
Berkaitan dengan sarana dan prasarana transportasi di Sumatera Utara, sebagian besar kondisi jalan akses ke pedesaan dalam kondisi rusak dan sulit
dilewati sehingga menyebabkan biaya transportasi menjadi mahal. Transportasi darat, khususnya di Sumatera Utara masih bertumpu pada transportasi jalan road
base transportation, karena fixed costnya yang relatip kecil dibandingkan transportasi kereta api dimana fixed costnya mencapai 80 dan variabel costnya
20. Sehingga lebih dari 90 transportasi darat masih bertumpu pada transportasi jalan. Pada kondisi tersebut maka peranan kondisi jalan menjadi
sangat penting.
Universitas Sumatera Utara
Keberadaan sarana dan prasarana jalan yang bias dikatakan belum dalam kondisi yang baik tidak berdampak baik terhadap mobilitas perekonomian,
terlebih dengan jumlah moda transportasi darat yang jumlahnya semakin bertambah pesat dari tahun ke tahun maka kondisi ini harus diantisipasi karena
apabila dibiarkan berlarut maka hal ini akan berdampak buruk terhadap pembangunan ekonomi.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba untuk menganalisa sampai sejauh mana pengaruh transportasi darat terhadap pertumbuhan ekonomi di
Sumatera Utara. Untuk itu penulis mengambil judul “Analisa Peranan Sektor Transportasi Darat Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Sumatera Utara”.
1.2 Perumusan Masalah