Jenis Isolator TINJAUAN PUSTAKA

7

2.2 Jenis Isolator

Isolator adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan listrik yang berfungsi untuk memisahkan konduktor bertegangan dengan kerangka penyangga yang dibumikan. Dilihat dari lokasi pemasangan, isolator terdiri dari isolator pasangan dalam indoor dan isolator pasangan luar outdoor [2]. Bentuk isolator pasangan luar dibuat bersirip untuk memperpanjang lintasan arus bocor dan mencegah terbentuknya jembatan air jika isolator dibasahi oleh air hujan. Berdasarkan bahan pembuatnya isolator terdiri dari isolator keramik dan isolator polimer. seperti ditunjukkan pada Gambar 2.2. Berikut penjelasan dari dua kelompok bahan isolator. Isolator Tegangan Tinggi Isolator Keramik Isolator Polimer Kaca Porselen Isolator komposit ; Batang fiberglass dengan sirip polimer Isolator cycloliphatic epoxy resin 1. Isolator Pin 2. Isolator Piring 1. Isolator Pin 2. Isolator Piring 3. Isolator Pin-post 4. Isolator Pos 5. Bushing Gambar 2.2 Jenis Isolator Tegangan Tinggi 1. Isolator keramik Isolator keramik pertama kali digunakan sebagai salah satu komponen dijaringan telegraf pada tahun 1800 [3]. Keramik merupakan bahan yang pertama kali digunakan sebagai material pembentuk isolator. Isolator keramik berdasarkan bahan pembuatannya terdiri dari dua jenis yaitu isolator porselen dan isolator Universitas Sumatera Utara 8 kaca. Bahan porselen digunakan dalam pembuatan isolator piring, isolator tipe post dengan inti padat maupun berongga, isolator tipe pin, isolator pin-post dan bushing yang bentuknya dapat dilihat pada Gambar 2.3. Isolator porselin dibuat dari bahan campuran tanah porselin, kwarts, dan veld spaat, yang bagian luarnya dilapisi dengan bahan glazuur agar bahan isolator tersebut tidak berpori-pori. Dengan lapisan glazuur ini permukaan isolator menjadi licin dan berkilat,sehingga tidak dapat mengisap air. Oleh sebab itu isolator porselin ini dapat dipakai dalam ruangan yang lembab maupun di udara terbuka. Gambar 2.3 Bentuk-bentuk isolator keramik. a Tipe Post b Tipe Pin c Tipe Piring d Isolator Pin-Post Isolator kaca pada umumnya terbuat dari bahan campuran antara pasir silikat, dolomit, dan phospat. Komposisi dari bahan-bahan tersebut dan cara pengolahannya dapat menentukan sifat atau karakteristik dari isolator kaca ini. Isolator kaca memiliki sifat mengkondensir mengembun kelembaban udara, sehingga lebih mudah debu melekat dipermukaan isolator tersebut. Makin tinggi tegangan sistem makin mudah pula terjadi peristiwa kebocoran arus listrik leakage current lewat isolator tersebut,yang berarti mengurangi fungsi isolasinya. Oleh karena itu isolator gelas ini lebih banyak dijumpai pemakaiannya pada jaringan distribusi sekunder. Bahan porselen dan kaca memiliki permukaan yang bersifat lembam, sehingga dengan sifat tersebut, bahan porselen dan kaca ini mempunyai ketahanan yang tinggijika pada permukaannya terjadi busur api. Bahan porselen dan kaca juga memiliki ketahanan yang tinggi terhadap tekanan. Universitas Sumatera Utara 9 2. Isolator Polimer Isolator berbahan keramik yaitu porselen dan kaca memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya isolator berbahan ini memiliki karakteristik elektrik yang baik tetapi memiliki kelemahan yaitu berat, mudah pecah, dan kemampuan menahan tegangan berkurang karena polutan yang menempel pada permukaannya. Untuk mengatasi kelemahan isolator keramik, dikembangkan isolator berbahan polimer. Isolator polimer atau isolator non-keramik pertama kali diperkenalkan pada tahun 1959. Bahan utama pembuatan isolator polimer adalah epoksi. Isolator polimer yang dipasang di luar ruangan rentan terhadap masalah kerusakan akibat sinar ultraviolet dan erosi. Kerusakan yang terjadi pada isolator polimer umumnya berhubungan dengan penggunaan material yang tidak tepat, teknik produksi, kualitas batang serat fiber yang rendah, serta penyegelan antara batang, kerangka dan ujung logam yang tidak bagus. Penyebab kerusakan isolator polimer dapat juga berupa pengapuran, krasing patah inti polimer, dan penetrasi air. Selain itu, material polimer umumnya rentan terhadap pengaruh lingkungan dan polusi yang tinggi. Keuntungan dari isolator polimer adalah berat dari isolator yang 90 lebih ringan dibanding dengan isolator keramik. Isolator polimer juga mempunyai sifat hidrofobik, sifat termal dan dielektrik yang lebih baik. Selain itu, isolator polimer juga memiliki kekuatan mekanik yang lebih baik dibandingkan dengan isolator keramik dan gelas[3]. Dilihat dari fungsinya isolator terdiri dari isolator pendukung dan isolator gantung suspension. Isolator pendukung terbagi atas tiga jenis, yaitu : isolator pin, isolator post dan isolator pin-post yang diperlihatkan pada Gambar 2.4. Universitas Sumatera Utara 10 Gambar 2.4 Jenis-jenis isolator pendukung Dilihat dari bentuknya, isolator gantung terdiri dari dua jenis, yaitu isolator piring dan isolator batang tonggak.Untuk transmisi tegangan tinggi, isolator piring dirangkai berbentuk rantai, seperti pada Gambar 2.5. Gambar 2.5 Isolator rantai Isolator piring digunakan juga untuk jaringan hantaran udara tegangan menengah. Pada jaringan menengah isolator piring digunakan pada tiang akhir dan tiang sambungan seperti diperlihatkan pada Gambar 2.6. Gambar 2.6 Isolator Piring Pada Tiang Penyambung Universitas Sumatera Utara 11

2.3 Isolator Piring