Tahanan Isolator TINJAUAN PUSTAKA

20 Menurut standar IEC 815, penentuan tingkat bobot polusi menurut metode c di atas dapat dilakukan dengan salah satu cara di bawah ini [2]: 1. Mengukur konduktivitas volume bahan polutan yang dikumpulkan dari lapangan dengan alat ukur direksional. 2. Mengukur deposit garam ekuivalen dari polutan yang menempel di permukaan isolator atau metode “ Equivalent Salt Deposit Density” ESDD. 3. Mengevaluasi jumlah lewat denyar yang terjadi pada berbagai rentengan isolator yang berbeda ukuran panjangnya. 4. Mengukur konduktivitas permukaan isolator-isolator sampel. 5. Mengukur arus bocor isolator pada tegangan operasi sistem nilai arus tertinggi selama beberapa kurun waktu tertentu yang berurutan.

2.7 Tahanan Isolator

Tahanan permukaan isolator dapat bervariasi, bergantung pada material yang menempel pada permukaan isolator. Selain jenis polutan atau material, keadaan iklim, daerah pemasangan isolator dan kelembaban udara juga menjadi faktor yang mempengaruhi besar dari tahanan permukaan isolator. Penurunan kerapatan udara akibat ketinggian suatu daerah dari permukaan air laut akan menurunkan kemampuan suatu isolator secara perlahan. Larutan seperti air, kabut, dan senyawa kecil lainnya pada permukaan isolator sangat mempengaruhi sifat-sifat isolasi tersebut, karena akan menurunkan tahanan permukaan isolator yang mengakibatkan naiknya arus bocor yang mengalir pada permukaan isolasi tersebut. Jika suatu isolator diberi tegangan searah, maka arus akan mengalir melalui permukaan dan bagian dalam isolator. Arus yang melalui permukaan disebut arus permukaan. Sedangkan hambatan yang dialami arus ini disebut tahanan permukaan. Arus yang melalui bagian dalam isolator disebut arus volume dan hambatan yang dialami arus tersebut disebut tahanan volume. Besarnya tahanan volume dipengaruhi oleh bahan isolator yang digunakan. Sedangkan besarnya tahanan permukaan dipengaruhi oleh kondisi dari permukaan isolator. Jumlah arus volume dan arus permukaan inilah yang disebut arus bocor. Universitas Sumatera Utara 21 Sifat suatu bahan isolasi yang menentukan nilai kedua resistansi tersebut masing-masing adalah resistivitas volume dan resistivitas permukaan. Karena resistansi permukaan adalah resistansi bidang batas antara permukaan bahan isolasi dengan udara, resistansi permukaan ini dipengaruhi oleh kelembaban udara di sekitar permukaan bahan isolasi. Karena itu, resistivitas permukaan suatu bahan isolasi dipengaruhi oleh kelembaban udara di sekitar permukaan bahan isolasi. Jika tegangan yang dipikul isolator adalah tegangan AC, maka selain kedua jenis arus tersebut, pada isolator juga mengalir arus kapasitif. Arus kapasitif terjadi karena adanya kapasitansi yang dibentuk isolator dengan elektroda [3]. Pada Gambar 2.10 ditunjukkan arus permukaan, arus volume dan arus kapasitif yang mengalir pada suatu isolator. Gambar 2.10 Arus Bocor pada Permukaan Isolator Rangkaian listrik ekivalen suatu isolator ditunjukkan pada Gambar 2.11. Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 2.11 Rangkaian Ekivalen Arus Bocor Menurut Gambar 2.11, arus bocor yang mengalir melalui suatu isolator adalah : I B = I P + I C + I V …………2.1 Dimana : I B = Arus Bocor Ampere I P = Arus Permukaan Ampere I C = Arus Kapasitif Ampere I V = Arus Volume Ampere Karena tahanan volume relatif besar dibandingkan dengan tahanan permukaan, maka arus volume dapat diabaikan. Sehingga, arus bocor total menjadi : I B = I P + I C ............................................2.2 Dengan demikian, tahanan ekivalen isolator menjadi seperti pada Gambar 2.12 Universitas Sumatera Utara 23 Gambar 2.12 Rangkaian Ekivalen Arus Bocor pada Isolator Pada tugas akhir ini, karena yang ingin diperoleh adalah nilai arus yang mengalir di permukaan isolator, maka nilai Ic diabaikan. Sehingga didapat persamaan : I B = I P...................................................................... 2.3 Dimana : I B = Arus Bocor Ampere I P = Arus Permukaan Ampere

2.8 Abu Vulkanik