Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, sebagai pusat informasi, perpustakaan harus mendukung pengguna dalam memenuhi informasi yang dibutuhkan. Kemajuan yang pesat dalam teknologi telekomunikasi dan informasi menimbulkan peluang sekaligus tantangan bagi institusi perpustakaan untuk menciptakan, penghimpun, pengelola, dan penyedia informasi yang semakin luas cakupannya, dan semakin beragam jenis jasanya. Sampai awal tahun 1990, perpustakaan digital masih dalam tahap eksperimental dan banyak orang masih menganggapnya sebagai khayalan masa depan. Selanjutnya pada penghujung tahun 1990 di Amerika Serikat dan Eropa Barat timbul fenomena ‘perpustakaan digital’ digital libraries yang merebak sebagai pemicu semangat dalam kegiatan penerapan teknologi di bidang perpustakaan, dokumentasi, dan informasi di berbagai belahan dunia. Fenomena perpustakaan digital menunjukan saat ini sudah terdapat kemudahan akses informasi tanpa batasan ruang dan waktu. Kata “akses” merupakan salah satu kata paling penting dalam konsep dan aplikasi perpustakaan digital. Terutama penerapan prinsip kemudahan akses yang melahirkan konsep open access. Gerakan open access, cepat menjadi populer karena menyediakan jurnal ilmiah secara terbuka kepada masyarakat akademik. Jurnal elektronik diramalkan akan dapat menggantikan jurnal tercetak yang telah dikembangkan dan dimanfaatkan selama beberapa abad, karena adanya berbagai keunggulan yang ditawarkan. Misalnya, untuk pembaca menemukan artikel yang diinginkan akan lebih cepat dibandingkan dengan jurnal tercetak karena pengguna tidak harus menelusurnya terlebih dahulu melalui berbagai sarana penelusuran. Kemutakhiran informasinya pun lebih tinggi karena jurnal elektronik biasanya terbit lebih awal dibanding versi tercetaknya sehingga informasinya lebih cepat dimanfaatkan oleh pengguna. Pengarang pun dapat dengan mudah menerbitkan karya mereka dengan lebih cepat dan menyebarkannya kepada pembaca secara Universitas Sumatera Utara lebih luas. Begitu juga dengan penerbit dapat memproduksi bagian tertentu dari jurnal elektronik mengenai isu-isu tertentu kapan pun dan dengan frekuensi sesuai dengan yang mereka inginkan, dan menyebarkan informasi kepada pembaca dengan lebih cepat. Pendit 2008 menjabarkan pada tahun 1992, Andrew W Mellon Foundation pernah membiayai sebuah kajian menyeluruh tentang kaitan antara perpustakaan perguruan tinggi dan komunikasi ilmiah. Kajian ini mempelajari pengaruh dari ledakan dalam jumlah bahan terbitan ilmiah dan peningkatan pesat dalam harga jurnal terhadap pengelolaan perpustakaan di perguruan-perguruan tinggi tingkat internasional. Selain itu dipelajari juga pengaruh perkembangan teknologi elektronik yang waktu itu masih dianggap revolusioner, terutama dengan pertanyaan khusus: apakah elektronisasi jurnal ini dapat menekan biaya pengadaan dan pengelolaan jurnal? Kesimpulan dari kajian ini antara lain menyatakan bahwa “… to a considerable extent these new technologies may eventually obviate the need to rely so much on the commercial publishers for their expertise and that it might be possible for universities to reassert their direct role in scholarly communication.” …dapat dikatakan bahwa setidaknya teknologi baru akhirnya akan mengurangi kebergantungan yang berlebihan kepada penerbit komersial dan mungkin saja universitas akan kembali mengukuhkan peran langsung mereka dalam komunikasi ilmiah. Belakangan ini, para penerbit dan vendor mempunyai strategi baru yang diberi nama Big Deal, pendit 2008 menjelaskan system Big Deal yaitu satu “paket akses digital ke seluruh jurnal yang ada dalam daftar mereka dengan harga sedikit lebih mahal daripada berlangganan beberapa jurnal saja”. Strategi pemasaran ini biasanya diikuti pula dengan tawaran berlangganan sekaligus selama beberapa tahun multiple-year subscription. Melalui sistem Big Deal, perpustakaan-perpustakaan perguruan tinggi dapat menaikkan jumlah jurnal yang dilanggan, tetapi tidak mengurangi dana yang keluarkan. Selain itu, ada beberapa persyaratan untuk ikut Big Deal yang sebenarnya bertujuan ‘mengikat’ perpustakaan pada penerbit atau penjaja tertentu. Misalnya, ada keharusan untuk terikat dalam kontrak yang berkepanjangan multi Universitas Sumatera Utara year contract, sedikitnya selama tiga tahun. Juga ada kesepakatan untuk tidak mengungkapkan kepada pihak lain mana pun, berapa sebenarnya biaya berlangganan yang dibayar sebuah perpustakaan. Tujuannya tentu adalah untuk mengurangi kemungkinan perpustakaan saling bertukar informasi harga. Lalu juga ada prasyarat yang mempersulit kemungkinan perpustakaan membatalkan jurnal yang dilanggan. Dari segi bisnis, cara-cara di atas sebenarnya lebih menguntungkan pihak penerbit dan vendor. Oleh karena itu, ada baiknya bagi perpustakaan untuk lihai dan teliti untuk menetapkan kebijaksanaan saat memilih database jurnal elektronik yang akan dilanggan. Dikarenakan permasalahan yang dapat timbul seperti peluang yang sangat besar untuk melakukan permainan bisnis bagi penerbit jurnal yang memberikan jurnal terbitanya kepada vendor yang berbeda, sama bidang ilmunya. Permainan bisnis seperti yang dilakukan oleh vendor tersebut tentu saja berakibat negatif bagi perpustakaan seperti pemborosan dikarenakan terdapatnya duplikat konten muatan pada database yang berbeda. Perpustakaan perlu lebih lihai dalam melakukan pemilihan saat ingin melanggan banyak database berbeda yang sama bidang kajiannya. Perpustakaan USU sejak tahun 2003 telah mulai melanggan database jurnal elektronik. Sekarang ini perpustakaan USU sendiri terdapat beberapa database jurnal elektronik yang telah dilanggan, seperti ProQuest ABIINFORM ABIINFORM, Linguistics and Language Behavior Abstracts LLBA, Agriculture Journals, Biology Journals, Medical Library, Political Science, Research Library, Science Journals, Sociology, Worldwide Political Science Abstracts, Ebsco CINAHL, Ebsco Dentistry Oral Sciences Source, Ebsco Library, Information Science Technology Abstracts, Ebsco Regional Business News, Ebsco Business Source Elite, Ebsco Ebsco MEDLINE, GALE Database Art, engineering, Social, Education, Religion Humanities subjects, Westlaw International, TEEAL The Essential Electronic Agricultural Library, Institute of Physics IOP Science, Springerlink Architecture and Design, Behavioral Science, Biomedical and Life Sciences, Business and Economics, Chemistry and Materials Science, Computer Science, Earth and Environmental Science, Universitas Sumatera Utara Engineering, Humanities, Social Sciences and Law, Mathematics and Statistics, Medicine, Physics and Astronomy, Science-AAAS Biologi, Ilmu pengetahuan alam, dan subjek lainnya, Emerald. Namun terdapat jurnal dengan bidang kajian yang sama pada database berbeda yang dilanggan, contohnya bidang manajemen dan ekonomi terdapat pada Emerald, ProQuest ABIINFORM dan Springerlink. Emerald merupakan penerbit terkemuka dunia dalam penelitian manajemen. Penelitian yang baik dalam manajemen harus membantu dunia untuk menjadi terkelola dengan lebih baik. Sebagai penerbit terkemuka di dunia riset bisnis dan manajemen, dengan lebih dari 290 jurnal per tanggal 2 Februari 2010 dan berbagai serial dan buku-buku dalam manajemen dan bidang terkait. ProQuest ABIINFORM sendiri telah menerima penghargaan SIIA’s 2010 CODiE untuk Best online general reference service-for content and delivery content. ProQuest ABIINFORM juga telah memiliki lebih dari 12.665 judul dengan lebih dari 9.745 judul dalam full text. Sedangkan SpringerLink adalah sebuah basis data full teks yang terintegrasi untuk jurnal dan buku yang diterbitkan oleh Springer. SpringerLink saat ini menawarkan lebih dari 1.250 jurnal peer-review secara penuh dan lebih dari 10.000 buku secara online. Dari pengamatan awal penulis pada database Emerald, ProQuest ABIINFORM dan Springerlink dengan bidang kajian yang sama mengenai manajemen dan ekonomi, terdapat jurnal yang sama, salah satunya Journal of International Migration and Integration yang terdapat pada database Springerlink terdapat juga di database ProQuest ABIINFORM dengan back issue yang sama, dan International Journal of Social Economics yang terdapat pada database Emerald terdapat juga pada database ProQuest ABIINFORM. Hanya saja bila dilihat dari back issue, jurnal ini lebih lengkap pada database emerald daripada ProQuest ABIINFORM karena lengkap dari volume 1 issue 1 hingga volume 40 issue 6, sedangkan pada ProQuest ABIINFORM hanya dari volume 3 issue 1 hingga volume 40 issue 4. Hal tersebut tentu berpengaruh negatif bagi perpustakaan yang Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan evaluasi konten muatan pada database jurnal elektronik yang berbeda, yaitu Emerald, ProQuest ABIINFORM dan Springerlink. Dan untuk mempermudah penulis melakukan penelitian maka Universitas Sumatera Utara penulis akan mempersempit evaluasi database pada subjek bidang kajian manajemen dan ekonomi. Penulis memilih database Emerald, ProQuest ABIINFORM dan Springerlink pada bidang manajemen dan ekonomi dikarenakan database tersebut yang sudah di review dan bisa di akses pada lingkungan USU.

1.2 Rumusan Masalah