Faktor – faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Kepatuhan dan Kesadaran

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI Dari hasil analisa dan evaluasi secara langsung ke KPP Pratama Medan Timur saya mendapatkan hasil tentang faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak pada KPP Pratama Medan Timur dan usaha yang dilakukan pihak KPP Pratama Medan Timur dalam meningkatkan kepatuhan dan kesadaran masyarakat Medan Timur dalam membayar pajak ialah sebagai berikut:

A. Faktor – faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Kepatuhan dan Kesadaran

wajib pajak dalam membayar pajak di KPP Pratama Medan Timur. 1. Faktor Penyebab Rendahnya Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Pada KPP Pratama Medan Timur. Faktor adalah hal keadaan, peristiwa yang ikut menyebabkan atau mempengaruhi terjadinya sesuatu. Adapun faktor yang menyebabkan rendah kesadaran wajib pajak adalah: 1.1 Kurangnya Sosialisasi Tentang Perpajakan. Masih banyak masyarakat yang kurang mengerti apa yang sebenarnya yang dimaksud dengan pajak dan manfaatnya bagi negara dan masyarakat. Hal yang demikian dijumpai pada masyarakat yang tingkat pendidikannya masih rendah selain itu banyak dari masyarakat kita yang belum mendapatkan dan kurangnya sosialisasitentang perpajakan secara menyeluruh akan tetapi memiliki penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP. Contoh : Seorang pedagang kaki lima seperti tukang bakso, atau tukang sate. Mereka kurang mengerti apa sebernarnya pajak dan bahkan tidak tau apa itu pajak dan manfaatnya, mereka hanya memikirkan bagaimana cara supaya penghasilan mereka bertambah dan keuntungannya lebih banyak lagi. Akan tetapi kalau dihitung penghasilan mereka setiap bulan atau disetahunkan mereka seharusnya sudah memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP karena penghasilannya sudah di atas PTKP. Tidak hanya kurang mendapatkan sosialisasi tentang pajak ada juga masyarakat yang tidak mengerti tentang pajak sehingga kurangnya kesadaran mereka dalam kewajiban perpajakan. Akan tetapi, wajib pajak yang memiliki pengetahuan tentang pajak seharusnya memiliki kesadaran akan kewajiban perpajakan yang dimiliki lebih baik dibandingkan dengan wajib pajak yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih rendah. Misalnya, kalangan intelektual yang selama ini menjadi pengamat politik, ekonomi, atau sosial serta tokoh lembaga masyarakat. 1.2 Pajak sebagai beban yang mengurangi penghasilan. Masyarakat beranggapan bahwa pajak adalah suatu kewajiban, ini terbukti dari masyarakat yang telah mendaftarakan diri sebagai wajib pajak. Wajib pajak yang sudah melakukan kewajiban terhadap pajak penghasilannya sesuai dengan self assesment system dimana wajib pajak berkewajiban untuk membayar, menyetor dan melaporkan sendiri jumlah pajak dan mereka merasa bahwa mereka sudah bekerja susah payah akan tetapi pada akhirnya harus dikurangi dengan pajak. Sehingga mereka merasa bahwa sebagai beban bukan sebagai kewajiban perpajakan. Seharusnya wajib pajak menganggap bahwa pajak merupakan tanggung jawab kepada negara. 2. Pemahaman Wajib Pajak Terhadap Peratuaran Perpajakan Pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak memahami peraturan perpajakan yang ada. Akan tetapi, masih banyak masyarakat yang belum mengerti peraturan perpajakan dikarenakan seringnya diterbitkan surat – surat edaran, Keputusan Menteri Keuangan atau peraturan – peraturan yang diterbitkan oleh Direktirat Jenderal Pajak. Wajib pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan jelas cenderung akan menjadi wajib pajak yang tidak taat disebabkan karena masih kurangnya kesadaran wajib pajak terhadap kewajiban perpajakannya. Jelas bahwa semakin paham wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, maka semakin paham pula wajib pajak terhadap sanksi yang diterima bila melalaikan kewajiban perpajakannya. 3. Tidak Mendapat Imbalan Jasa Secara Langsung Wajib pajak yang telah terdaftar sebagai wajib pajak dan telah memperoleh NPWP belum mau melaksanakan kewajiban mereka sebagai wajib pajak yang baik. Kurangnya kemauan untuk memenuhi kewajiban tersebut antara lain disebabkan oleh asas perpajakan itu sendiri yaitu hasil pemungutan hasil pajak tersebut tidak secara langsung dinikmati oleh wajib pajak. Sehingga pada akhirnya menyebabkan kurangnya kesadaran wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakan mereka. 4. Pengaruh Sikap Optimis Terhadap Pajak Sikap optimis wajib pajak merupakan pandangan yang mengandung harapan yang baik, karena tidak khawatir akan rugi atau tidak untung dari wajib pajak terhadap pajak masih banyak masyarakat yang kurang percaya pajak akan memberi rasa adil antara si kaya dengan si miskin. Sebab masih banyak program – program pemerintah yang bisa berjalan mulus membantu rakyat kecil, karena sering mengalami kebocoran saat dikucurkan hasil pungutan pajak. Itulah pendapat sebagian wajib pajak yang merasa balum mendapatkan manfaat dari pembayaran pajak selama ini. Masyarakat tidak suka membayar pajak karena mereka tidak pernah mengetahui wujud konkrit imbalan dari uang yang dikeluarkan untuk membayar pajak. Hal ini yang menyebabkan kurangnya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakan mereka. Jika semakin tinggi faktor – faktor yang mempengaruhi kesadaran wajib pajak terhadap kewajiban perpajakan, maka kesadaran wajib pajak akan kewajiban perpajakannya akan dipenuhi. Hal ini berarti bahwa kesadaran wajib pajak akan terjadi apabila didukung oleh semua faktor – faktor tersebut.

B. Faktor – Faktor Penyebab Rendahnya Kepatuhan Wajib Pajak Dalam