Karet Karakteristik Fisika Tanah pada Beberapa Tegakan di Sub DAS Petani Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara

berbentuk gilig dan berwarna kuning kemerahan, akan terlihat tumbuh merata di bawah permukaan tajuk tanaman durian. Pada tanah yang padat, perakaran ini dapat muncul dalam kumpulan kecil bergerombol sedikit di sela –sela retakan tanah, dan akan tampak sekali pada tanah yang mengandung banyak bahan organik Badan Litbang Pertanian, 2013.

c. Karet

Hevea brasiliensis Muell. Arg Daerah yang cocok untuk tanaman karet adalah pada zona antara 150 LS dan 150 LU. Tanaman karet memerlukan curah hujan optimal antara 2.500 mm sampai 4.000 mmtahun,dengan hari hujan berkisar antara 100 sampai dengan 150 HHtahun. Namun demikian, jika sering hujan pada pagi hari, produksi akan berkurang. Pada dasarnya tanaman karet tumbuh optimal pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian 600 m dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal diperlukan berkisar antara 25 o C sampai 35 o C. Kecepatan angin yang terlalu kencang pada umumnya kurang baik untuk penanaman karet Anwar, 2001. Berbagai jenis tanah dapat sesuai dengan syarat tumbuh tanaman karet baik tanah vulkanis maupun alluvial. Pada tanah vulkanis mempunyai sifat fisika yang cukup baik terutama struktur, tekstur, solum, kedalaman air tanah, aerasi dan drainase, tetapi sifat kimianya secara umum kurang baik karena kandungan haranya rendah. Sedangkan tanah alluvial biasanya cukup subur, tetapi sifat fisikanya kurang baik sehingga drainase dan aerasenya kurang baik. Derajat keasaman mendekati normal cocok untuk tanaman karet, yang paling cocok adalah pH 5 – 6. Batas toleransi pH tanah adalah 4 – 8. Sifat–sifat tanah yang cocok pada umumnya antara lain; aerasi dan drainase cukup, tekstur tanah Universitas Sumatera Utara remah, struktur terdiri dari 35 tanah liat dan 30 tanah pasir, kemiringan lahan 16 serta permukaan air tanah 100 cm Damanik dkk , 2010. Karet termasuk Dicotyledon, akarnya merupakan akar tunggang. Dari akar tunggang keluar percabangan akar, di ujung akar terdapat kaliptra. Di belakang kaliptra terdapat jaringan berturut –turut: jaringan meristematik, zona perpanjangan dan zona pendewasaan. Pada zona pendewasaan terdapat bulu –bulu akar yang merupakan tempat terjadinya penyerapan terhadap nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh dan berkembang Syahriani, 2010. Perkebunan karet rakyat biasanya dikelola dengan teknik budidaya sederhana berupa pemupukan sesuai kemampuan petani. Karet ditanam bersama dengan pohon –pohon lain seperti pohon buah–buahan contohnya durian, petai, jengkol, dan duku maupun pohon penghasil kayu contohnya meranti dan tembesu yang sengaja ditanam atau tumbuh sendiri secara alami. Sebaliknya, perkebunan besar dikelola dengan teknik budidaya yang lebih maju dan intensif dalam bentuk perkebunan monokultur, yaitu hanya tanaman karet saja, untuk memaksimalkan hasil kebun Janudianto dkk , 2013. Sifat Fisika Tanah Tanah itu merupakan suatu sistem mekanik yang kompleks terdiri dari tiga fase yakni bahan –bahan padat, cair dan gas. Fase padat yang hampir menepati 50 volume tanah sebagian besar terdiri dari bahan mineral dan sebagian lainnya bahan organik. Sisa volume selebihnya merupakan ruang pori yang ditempati sebagian oleh fase cair dan gas yang perbandingannya selalu bervariasi menurut musim dan pengelolaan tanah Hakim dkk , 1984. Universitas Sumatera Utara Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adalah sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Sifat fisik tanah antara lain adalah tekstur, permeabilitas, infiltrasi, dll. Setiap jenis tanah memiliki sifat fisik tanah yang berbeda. Usaha untuk memperbaiki kesuburan tanah tidak hanya terhadap perbaikan sifat kimia dan biologi tanah tetapi juga perbaikan sifat fisik tanah. Perbaikan keadaan fisik tanah dapat dilakukan dengan pengolahan tanah, perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Selain itu sifat fisik tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah Syamsuddin, 2012. Sifat –sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari partikel –partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori –porinya pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisik tanah yang terpenting adalah tekstur, struktur, kerapatan density porositas, konsistensi, warna dan suhu Hakim dkk , 1986.

a. Kerapatan Isi