tanaman MPTs
seperti Aren
Arenga saccharifera
, Picung
Pangium edule
REINW buahnya untuk bumbu masak dan lain sebagainya. Sedangkan kekayuan contohnya seperti Sengon
Albasia falcataria
dan Jati
Tectona grandis
Hafsah dan Heriyanto, 2012. Hutan dan vegetasinya memiliki peranan dalam pernbentukan dan
pemantapan agregat tanah. Vegetasinya berperan sebagai pemantap agregat tanah karena akar akarnya dapat mengikat partikel
–partikel tanah dan juga mampu menahan daya tumbuk butir-butir air hujan secara langsung ke permukaan tanah
sehingga penghancuran tanah dapat dicegah. Selain itu seresah yang berasal dari daun
–daunnya dapat meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Hal inilah yang dapat mengakibatkan perbaikan terhadap sifat fisik tanah, yaitu
pembentukan struktur tanah yang baik maupun peningkatan porositas yang dapat meningkatkan perkolasi, sehingga memperkecil erosi Tolaka
dkk
, 2013.
a. Aren
Arenga pinnata
Merr.
Tanaman aren tumbuh mulai dari permukaan laut sampai ketinggian 1.300 m dari permukaan laut. Tetapi tanaman ini lebih menyukai tempat dengan
ketinggian 500 – 1.200 m dan bila dibudidayakan pada tempat–tempat dengan
ketinggian 500 – 700 m dpl akan memberikan hasil yang memuaskan. Suhu
lingkungan yang terbaik rata –rata 25
o
C dengan curah hujan setiap tahun rata –rata
1.200 mm. Kondisi tanah yang cukup sarang atau bisa meneruskan kelebihan air, seperti tanah yang gembur, tanah vulkanis di lereng gunung, dan tanah yang
berpasir disekitar tepian sungai merupakan lahan yang ideal untuk pertumbuhan aren Lempang, 2012.
Universitas Sumatera Utara
Aren memiliki fungsi produksi menghasilkan berbagai komoditi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berpotensi ekspor. Nira diolah menjadi gula,
minuman
palm wine, nata de pinna,
dan bioetanol, buah yang belum matang untuk kolang
–kaling, batang menghasilkan tepung apabila niranya tidak disadap. Kayu aren digunakan sebagai bahan baku pembuatan meubel, daun untuk
pembuatan atap dan lidinya untuk dibuat sapu. Akar dapat digunakan sebagai obat herbal karena mengandung senyawa
–senyawa sekunder seperti saponin, flavonoid, dan polifenol. Selain itu, aren memiliki fungsi konservasi, karena
tanaman ini dapat digunakan untuk pengendalian tata air tanah. Aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar sangat bermanfaat untuk mencegah
terjadinya erosi tanah. Demikian pula dengan daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk, sangat efektif untuk mengurangi air hujan yang
langsung kepermukaan tanah. Oleh karena itu, aren dapat mencegah terjadinya erosi Suswono, 2014.
Pentingnya peranan tanaman aren untuk fungsi –fungsi konservasi lahan
dan air tersebut berkaitan dengan sifat perakarannya. Akar aren dikenal sangat kuat karena cukup dalam dan lebar menyebar pada lapisan
–lapisan tanah. Alam dan Baco 2004 melaporkan bahwa tanaman aren memiliki perakaran yang dalam
10 – 30 m, sehingga memiliki daya cengkeraman yang kuat di dalam tanah.
Selanjutnya menurut Mogea
et al.
1991, sistem perakaran aren sangat dalam hingga mencapai kedalaman vertikal 15 m dengan lebar horizontal atau
menyamping mencapai 10 m. Dengan sistem perakaran yang cukup kokoh dan sangat panjang tersebut dapat memberikan kestabilan pada tanah Rivaie, 2013.
Universitas Sumatera Utara
b. Durian