17
2.4.1 Upaya-upaya mengatasi gejala perimenopause
A. Hormonal Replacement Therapy Hormonal replacement therapy HRT lebih dikenal dengan istilah pengganti
estrogen, termasuk juga didalamnya pemberian progesteron. Wanita yang mencari upaya untuk mengatasi gejala klimakterik, merasa tertolong dengan penggunaan
terapi ini. Pernoll, 2001. HRT merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan keluhan atau sindroma menopause dalam masa premenopause
dan postmenopause. Selain itu, HRT berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang muncul akibat menopause, seperti keluhan vasomotor, vagina yang kering ,
dan gangguan pada saluran kandung kemih Kasdu, 2002. HRT dapat mengkombinasi estrogen dan progesteron, komponen progesteron
dibutuhkan untuk melindungi endometrium dari stimulasi konstan dan menyebabkan peningkatan kanker endometrium. Kombinasi estrogen dan
progesteron diindikasikan kepada wanita yang masih memiliki uterus. Resiko penggunaan HRT adalah, peningkatan insiden kanker payudara, peningkatan
insiden kanker endometrium, tromboembolisme, dan koleksitis. Resiko ini bisa dikurangi dengan memulai terapi pada tahun awal setelah menopause dan
digunakan hanya beberapa tahun. Kontraindikasi dari HRT adalah, riwayat kanker metastasis endometrium, kanker payudara, penyakit liver Feig, 2002.
HRT dapat diberikan secara oral, gel, transdermal, implan, vaginal Hamilton Fairley, 2009. Pemberian oral 1 mghari untuk jangka 10 hari. Implan subkutan
diberikan 50-100 mg. Vaginal diberikan krim 2 kali seminggu.
Universitas Sumatera Utara
18
B. Olahraga Olahraga yang digabung dengan penambahan kalsium dapat memperlambat
timbulnya osteoporosis, yaitu keadaan tulang yang mengakibatkan keropos dan kerapuhan. Buku Women Coming Of Age menyatakan bahwa senam aerobik
dalam ruangan, berjalan kaki, lari, bersepeda serta olahraga aerobik lainnya, maupun olahraga menggunakan beban yang dilakukan dengan wajar, dianggap
sangat baik. Tentu saja gerakannya disesuaikan dengan usia. Apabila ada keluhan nyeri di sendi, konsultasikan hal ini sebelum berolahraga lagi. Olahraga dapat
menguatkan tulang, meningkatkan kebugaran, mencegah penyakit, menstabilkan berat badan, mengurangi gejala klimakterik dan mengurangi stres Kasdu, 2002.
Olahraga dapat meningkatkan kadar endorfin Mulyani, 2013. C. Nutrisi
Fitoestrogen produk dari tanaman yang berfungsi mirip dengan estrogen dan substansi alami dari tumbuhan sebagai alternatif terapi hormon tradisional untuk
mengatasi gejala perimenopause dan menopause Hacker, 2010. Menurut Nirmala dalam Lisnani 2010, wanita perlu mengkonsumsi makanan yang
mengandung fitoestrogen sebagai pengganti estrogen yang hilang, yang terkandung dalam serealia, biji-bijian, buah-buahan, kacang-kacangan dan
sayuran. Mengkonsumsi makanan tinggi protein dapat meningkatkan produksi dopamin Mulyani, 2013.
Menurut Rosenthal dalam Isabela 2010, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi wanita klimakterik, yaitu kebutuhan kalori
Universitas Sumatera Utara
19
dan zat gizi harus cukup, makanan yang tinggi serat dan rendah lemak, makanan yang tinggi kalsium dan zat besi, makanan yang mengandung vitamin ACE untuk
antioksidan, vitamin D untuk penyerapan kalsium, dan vitamin B kompleks. D. Gaya hidup
Penekanan terhadap usaha untuk merubah gaya hidup sangat penting untuk menurunkan efek penuaan yang tidak dapat dihindari. Perubahan tersebut dapat
memperpanjang usia, mengurangi penyakit jantung, dan mengurangi kehilangan kalsium dari tulang yaitu dengan berhenti merokok dan mengkonsumsi alkohol.
Mengontrol berat badan, rutin dalam berolahraga, makan makanan yang sehat, rendah lemak dan gizi seimbang, terutama bagi wanita yang menderita hipertensi,
dan diabetes Hacker, 2010. E. Pemeriksaan Kesehatan
Semestinya memang secara rutin seseorang yang menginjak usia 40 tahun melakukan pemeriksaan kesehatan lengkap setahun sekali,dan hasilnya
dikonsultasikan kepada
dokter. Beberapa
pemeriksaan yang
bisa dilakukan.Pemeriksaan genital, pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah
ada atropi perubahan kemunduran atau perubahan di alat kelamin luar sampai dalam, yaitu rahim, termasuk posisinya, infeksi atau tumor. Ultrasonografi USG,
fungsi penting USG sebenarnya untuk menemukan ketidaknormalan pada organ tertentu, seperti tumor, kista, atau kanker.Tes pap, Papanicolaou tes atau yang
dikenal dengan tes pap atau pap smear, umumnya dilakukan pada orang yang telah menikah dan melakukannya secara berkala. Tujuannya untuk mendeteksi
Universitas Sumatera Utara
20
sel-sel abnormal yang mungkin berkembang menjadi ganas, yaitu kanker leher rahim. Tes kepadatan massa tulang, pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan bagi
wanita yang sudah memasuki atau menjelang usia menopause. Bagi wanita yang tulangnya sehat dianjurkan untuk menjalani tes ini setiap empat tahun
sekali.Mamografi merupakan tes dengan menggunakan sinar X dosis rendah. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi tanda-tanda awal kanker payudara Kasdu,
2010. F. Meningkatkan kehidupan religi
Ketenangan jiwa atau batin akan menyeimbangkan seluruh kehidupan yang sudah dijalani. Apalagi dengan bertambahnya usia, hampir semua pengalaman
sudah dijalani, baik berbentuk kepuasan maupun ketidakpuasan. Dengan meningkatkan kehidupan religi, termasuk kegiatan beribadah, apapun hasilnya
pada akhirnya adalah ketenangan batin yang ingin didapat. Dengan cara ini, apapun yang terjadi dapat diterima dengan lapang hati, baik sesuatu yang
menyenangkan atau tidak karena hal itu adalah bagian dari kehidupan yang memang harus dijalani. Oleh karena itu, harus diupayakan tubuh tetap sehat
,bugar hati riang gembira, dan pikiran tenang dengan kepercayaan bahwa semua dilakukan untuk menunjang kesehatan. Dengan demikian, menjalani masa-masa
menopause akan lebih nikmat, apabila secara fisik sehat, psikis puas dan batin tenang Kasdu, 2002.
Universitas Sumatera Utara
21
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual ini menjelaskan tentang variabel yang akan diamati melalui penelitian, yaitu perilaku ibu pengetahuan, sikap dan tindakan dalam
mengatasi gejala perimenopause di Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai.
Pentingnya untuk meneliti gambaran perilaku ibu dalam mengatasi gejala perimenopause menjadi sumber acuan bagi praktek keperawatan dalam
memberikan pendidikan kesehatan yang diperlukan untuk dapat meningkatkan kesehatan ibu perimenopause . Hasil penelitian akan mengambarkan perilaku ibu
dalam 3 domain yakni pengetahuan, sikap dan tindakan Notoatmodjo, 2007 dalam mengatasi gejala perimenopause. Upaya untuk mengatasi gejala
perimenopause yaitu, HRT, olahraga, nutrisi, gaya hidup, pemeriksaan kesehatan, dan meningkatkan kehidupan religi Kasdu, 2002.
Dari penjelasan diatas, dapat diuraikan dalam kerangka konsep penelitian sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara