6. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Pos ini merupakan tambahan nilai aktiva tetap sebagai hasil penilaian kembali
sesuai ketentuan Pemerintah, setelah memperhitungkan pajak yang terkait. Pos ini disajikan apabila perusahaan memilih untuk membukukan hasil penilaian kembali
aktiva tetap. 7. Saldo Laba
Pos ini merupakan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba rugi periode lalu. Dalam hal dilakukan kuasi
reorganisasi, jumlah saldo laba negatif defisit yang dieliminasi harus disajikan selama tiga tahun berturut-turut sejak tahun kuasi reorganisasi dilakukan. Tanggal
terjadi kuasi reorganisasi harus diungkapkan pada pos saldo laba untuk jangka waktu sepuluh tahun ke depan.
8. Modal Saham Diperoleh Kembali Pos ini merupakan nilai saham perusahaan yang diperoleh kembali dan disajikan
sebagai pengurang ekuitas.
2.1.3. Laju Pertumbuhan Modal Sendiri
Struktur permodalan dan pengalokasian modal suatu perusahaan akan sangat berperan penting didalam menjaga stabilitas financial dan going concern perusahaan.
Peran penting permodal dan pengalokasian modal terutama disebabkan oleh perbedaan karakteristik di antara tiap – tiap sumberjenis permodalan tersebut. Perbeadaan
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
karakteristik di antara tiap – tiap jenissumber permodalan itu secara umum mempunyai akibat atau pengaruh pada dua aspek penting didalam kehidupan setiap perusahaan,
yaitu : 1
Terhadap kemampuannya untuk menghasilkan laba dan; 2
Terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang kewajiban- kewajiban panjangnya solvabilitas.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa stabilitas financial dan going concern suatu perusahaan dipengaruhi oleh pertumbuhan struktur permodalannya,
dimana salah satunya adalah modal sendiri. Bringham 1996 : 184 menyebutkan berbagai faktor dapat mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri suatu perusahaan.
Penelitian ini mencoba untuk mengetahui besarnya pengaruh dari faktor-faktor tersebut dan menyertakannya dalam model yang akan digunakan dalam penelitian.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan modal sendiri dapat diamati dengan mengembangkan suatu model di mana pertumbuhan
modal sendiri merupakan variabel dependent dengan aspek-aspek keuangan sebagai variabel independent.
Menurut Brigham 1996:184 metode pengukuran laju pertumbuhan g=growth rate dijelaskan dengan menggunakan model laba ditahan:
g = b x r
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
dimana: b = retention rate
b = 1 - dividend payout b = 1-d
r = ROE
sehingga laju pertumbuhan dapat dituliskan sebagai:
g = 1-d x ROE
Model tersebut menyatakan bahwa laju pertumbuhan g merupakan fungsi Return on Equity. Hubungan Return on Equity dengan komponen financial lainnya
dapat diuraikan sebagai berikut: EBIT
Basic Earning Power = Total Assets
dimana : Total Asset = Debt + Equity = D + E sehingga
:
E D
EBIT EP
+ =
atau : EBIT = EP x D+E
Diketahui :
EBT = EBIT – Interest Payment EBT = EBIT – i x D
Substitusi EBIT = EP x D+E : EBT = [P x D + E]-i x D
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Diketahui : EAT = EBT – tax
EAT = EBT – EBT x tax EAT = EBT x 1-tax
definisi : E
EAT ROE
=
Substitusi EAT = EBT x 1-tax:
E tax
EBTx ROE
1 −
=
1 tax
X E
ixD E
EPxE E
EPxD ROE
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ −
+ =
1 tax
X E
ixD E
EPxD EP
ROE −
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
+ +
=
Memisahkan ⎟
⎠ ⎞
⎜ ⎝
⎛ E
D
[ ]
E tax
x ixD
D EPx
ROE 1
− −
+ =
1 tax
x E
D x
i Ep
EP ROE
− ⎥⎦
⎤ ⎢⎣
⎡ ⎭
⎬ ⎫
⎩ ⎨
⎧ −
+ =
Return On Equity merupakan perkalian antara Return On Asset dengan leverage yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Leverage x
ROA ROE
=
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Adapun Return On Asset ROA atau rentabilitas asset diperoleh dari perkalian antara tingkat perputaran asset dengan profit margin, yaitu:
PM x
TAT ROA
=
TA S
TAT =
, sedangkan S
NI PM
=
dimana: TAT =
Total Asset Turn Over tingkat perputaran total aktiva S = Sales penjualan
TA = Total Asset total aktiva PM = Profit Margin margin laba
NI = Net Income laba bersih Dengan demikian, persamaan ROA dapat dirumuskan sebagai berikut:
S NI
x TAT
ROA =
Akhirnya hubungan laju pertumbuhan g dengan komponen finansial yang mempengaruhinya dapat diturunkan dengan melakukan penggabungan persamaan di
atas, sebagai berikut:
g = 1-d x ROE
1 1
tax x
E D
x i
Ep EP
x d
g −
⎥⎦ ⎤
⎢⎣ ⎡
⎭ ⎬
⎫ ⎩
⎨ ⎧
− +
− =
dimana: g
= laju pertumbuhan 1-d = b
= Plowback ratio EP
= Basic Earning Power i
= Interest Rate DE
= Debt to Equity Ratio
Dian Waskito : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Modal Sendiri Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta, 2008
USU Repository © 2008
Model matematis pertumbuhan di atas menunjukkan bahwa laju pertumbuhan equity g merupakan fungsi EP, DE, b, i, dan t, sehingga dapat dituliskan:
∫
= ,
, ,
, t
i b
E D
EP g
Selanjutnya, Laju pertumbuhan modal sendiri dihtiung sebagai berikut Brigham 1996 :
Jumlah modal sendiri pada tahun t - Jumlah modal sendiri pada tahun t-1 g =
x 100 Jumlah modal sendiri pada tahun t - 1
2.1.4. Basic Earning Power