Hubungan Hukum Lembaga Dana Pensiun Dengan Peserta

memberikan fasilitas perpajakan dengan memberlakukan setiap pengeluaran yang dilakukan oleh pemberi kerja dalam rangka pembiayaan program pensiun sebagai biaya. Oleh karena itu, pengembalian kekayaan dana pensiun kepada pemberi kerja melanggar ketentuan Undang-Undang Dana Pensiun serta Undang-Undang Pajak Penghasilan. Biaya yang timbul dalam rangka pembubaran dana pensiun dibebankan pada dana pensiun. Biaya tersebut akan mengurangi besar manfaat pensiun yang akan diterima peserta, pensiunan dan pihak lain yang berhak. Oleh karena itu, perlu dibatasi dan diatur untuk hal-hal yang betul-betul berkaitan dengan proses likuidasi atau pemberesan.

D. Hubungan Hukum Lembaga Dana Pensiun Dengan Peserta

1. Hubungan Hukum dengan Peserta Kepesertaan dalam dana pensiun bersifat terbuka, artinya setiap karyawan yang memenuhi syarat kepesertaan menurut peraturan dana pensiun, bebas menentukan pilihan apakah ia akan menjadi peserta dana pemberi kerja atau tidak. Demikian pula halnya bagi perseorangan atau pekerja mandiri, mereka bebas menentukan pilihan apakah mereka akan menjadi peserta DPLK atau tidak. Namun, bila seseorang telah menentukan pilihannya menjadi peserta dana pensiun, berdasarkan prinsip pengikatan danalocking in, ia tidak dapat mengundurkan diri apabila masih memenuhi syarat kepesertaannya, dan harus tunduk kepada peraturan dana pensiun. Seseorang yang telah menjadi peserta dana Universitas Sumatera Utara pensiun tidak dapat menuntut pengembalian iuran pensiun apabila masih berstatus peserta aktif. 48 48 Zulaini Wahab, Loc.Cit, Hal, 86. Kepesertaan pada Dana Pensiun Pemberi Kerja Seperti yang di ketahui, bahwa yang berhak menjadi peserta dana pensiun adalah setiap karyawan pendiri dan mitra pendiri apabila ada, yang memenuhi syarat kepesertaan dan telah berusia minimal delapan belas tahun atau telah menikah, dan telah memiliki masa kerja sekurang- kurangnya satu tahun. Penetapan usia minimal delapan belas tahun atau telah menikah, dari sudut pandang hukum adalah menunjukkan usia kedewasaan seseorang sehingga dianggap cakap bertindak sebagai subjek hukum bekwaam. Untuk menjadi peserta DPPK, karyawan harus mengajukan permohonan kepada perusahaan tempat ia bekerja. Surat permohonan tersebut berisi kesanggupan peserta untuk tunduk pada peraturan dana pensiun. Apabila permohonan disetujui, karyawan yang bersangkutan akan didaftarkan sebagai peserta dana pensiun oleh pemberi kerja. Kepesertaaan peserta dana pensiun pemberi kerja dimulai sejak tanggal terdaftar sebagai peserta dan berakhir apabila peserta meninggal dunia atau pensiun, berhenti bekerja dengan mengalihkan haknya ke dana pensiun lain atau berhenti bekerja sebelum masa kepesertaannya kurang dari tiga tahun. Kepesertaan pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan Universitas Sumatera Utara Persyaratan untuk menjadi peserta DPLK adalah mempunyai penghasilan dan telah berusia sekurang-kurangnya delapan belas tahun atau telah menikah. Yang dimaksud dengan pekerja mandiri adalah pekerja atas usaha sendiri, dan bukan karyawan dari orang lain atau badan, misalnya dokter dan petani. Kepesertaan DPLK dimulai sejak tanggal terdaftar sebagai peserta dan berakhir pada saat peserta meninggal dunia atau pensiun atau berhenti bekerja dengan mengalihkan haknya ke dana pensiun lain. Sebagai peserta DPLK, hak-hak dan kewajibannya harus jelas dirinci dalam peraturan dana pensiun. 2. Hak dan Kewajiban Peserta Hak-hak Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja : 49 a. Memperoleh manfaat pensiun normal, atau manfaat pensiun cacat, atau manfaat pensiun dipercepat, atau pensiun ditunda sesuai dengan peraturan dana pensiun. b. Menentukan pilihan bentuk anuitas dan perusahaan asuransi jiwa dalam hal PPIP untuk pembayaran manfaat pensiunnya. c. Mengajukan wakilnya untuk ditunjuk oleh pendiri sebagai anggota dewan pengawas. d. Memperoleh salinan mengenai hasil pengawasan dewan pengawas atas pengelolaan dana pensiun yang dilakukan oleh pengurus. 49 Ibid. Universitas Sumatera Utara e. Memperoleh keterangan dari pengurus mengenai neraca dan perhitungan hasil usaha dana pensiun serta perkembangan portofolio investasi dan hasilnya, minimal enam bulan sekali. f. Menyampaikan saran dan pendapat kepada pendiri, dewan pengawas, dan pengurus mengenai perkembangan portofolio investasi dan hasilnya. g. Menunjuk pihak yang ditunjuk menerima dana peserta apabila peserta meninggal dunia dan tidak mempunyai istrisuami dan anak. h. Memperoleh buku atau foto kopi dari peraturan dana pensiun yang telah disahkan dan bukti kepesertaan katu peserta. Hak-hak Peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan a. Memperoleh manfaat pensiun. b. Menentukan usia pensiun kecuali peserta pemberi kerja harus mengikuti ketentuan usia pensiun yang berlaku pada pemberi kerja. c. Memilih bentuk anuitas dan perusahaan asuransi jiwa, untuk pembayaran manfaat pensiun. d. Menentukan pilihan dan perubahan pilihan investasi. e. Melakukan penarikan sejumlah dana tertentu maksimum sebesar akumulasi iuran, tidak termasuk hasil pengembangannya, pengalihan dari DPPK dan dana Pemberi Kerja. f. Mengalihkan kepesertaannya ke DPLK lain. g. Menunjuk dan mengganti pihak yang ditunjuk atas dana peserta. h. Menerima pembayaran manfaat pensiun secara sekaligus apabila jumlah dana lebih kecil dari ketentuan Menteri Keuangan. Universitas Sumatera Utara i. Meminta informasi mengenai posisi dana peserta. Kewajiban Peserta Dana Pensiun Pemberi Kerja: 50 a. Menyatakan kesediaannya untuk dipotong gajinya guna membayar iuran apabila Peserta diwajibkan membayar iuran. b. Membayar iuran peserta apabila peserta diwajibkan membayar iuran. c. Memberikan data kepesertaan yang diperlukan oleh pengurus. d. Mendaftarkan istrisuami dan anak serta melaporkan kepada pengurus setiap terjadi perubahan susunan anggota keluarga. e. Menaati peraturan dana pensiun yang bersangkutan. Kewajiban Peserta Dana Pensiun Lembaga Keuangan a. Membayar iuran b. Membayar biaya-biaya yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. c. Memberikan keterangan yang lengkap dan benar sesuai yang dibutuhkan dana pesniun. Menaati segala ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, Melaporkan kepada dana pensiun setiap terjadi perubahan status dan susunan keluarga serta alamat. 50 Ibid. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGAWASAN TERHADAP LEMBAGA DANA PENSIUN

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

2 58 122

PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN SETELAH DIBERLAKUKANNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

4 28 71

INDEPENDENSI OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM MELAKUKAN PENGAWASAN PERBANKAN DI INDONESIA (BERDASARKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN).

0 0 13

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 12

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 2

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 25

Analisis Yuridis Kedudukan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) Setelah Berlakunya Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 38

BAB II PENGATURAN LEMBAGA DANA PENSIUN DI INDONESIA A. Pengertian, Dasar Hukum, dan Jenis-Jenis Lembaga Dana Pensiun 1. Pengertian Lembaga Dana Pensiun - Pengawasan Terhadap Lembaga Dana Pensiun Setelah Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Ot

0 0 58

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengawasan Terhadap Lembaga Dana Pensiun Setelah Berlakunya Undang-Undang No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

0 0 17

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68