Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap timbulnya Penyakit Paru

(1)

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru

Oleh :

ARWAINI ULFA NASUTION 080100191

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru

KARYA TULIS ILMIAH Oleh:

ARWAINI ULFA NASUTION 080100191

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang Bahaya Rokok terhadap timbulnya Penyakit Paru

Nama : Arwaini Ulfa Nasution NIM : 080100191

Pembimbing Penguji I

dr. Dwi Rita Anggraini, M.Kes dr. Muhammad Ali, Sp. A (K) NIP: 19771128 200312 2 002 NIP: 19690524 199903 1 001

Penguji II

dr. Rodiah Rahmawaty Lubis, Sp. M NIP: 19760417 200501 2 002

Medan, Desember 2011 Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KEGH NIP: 19540220 198011 1 001


(4)

ABSTRAK

Latar belakang: Berdasarkan Survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja usia 13-15 tahun, sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3% remaja perempuan merupakan perokok, 3,2% diantaranya sudah kecanduan. Rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dan 400 dari bahan-bahan tersebut dapat meracuni tubuh, sedangkan 40 dari bahan tersebut bisa menyebabkan kanker. Menurut WHO dalam World Health Report 2000 menunjukkan 5 penyakit paru utama yang merupakan sebagian dari kematian di dunia, masing-masing adalah kanker paru, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), Tuberkulosis Paru, Pneumonia, dan Asma.

Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan sebanyak 120 orang dengan menggunakan Total Sampling. Data diperoleh dengan metode kuesioner.

Hasil: diperoleh pengetahuan kategori baik sebanyak 47,5%, kategori sedang sebanyak 45,0%, dan kategori kurang sebanyak 7,5%. Sikap kategori baik sebanyak 77,5%, kategori cukup sebanyak 20,8%, dan kategori kurang sebanyak 1,7%. Perilaku kategori baik sebanyak 70,0%, kategori cukup sebanyak 25,8%, dan kategori kurang sebanyak 4,2%.

Kesimpulan: Dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan sebagian besar berada pada kategori baik.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Siswa SMP Kelas IX, Rokok, Penyakit Paru


(5)

ABSTRACT

Background: Based on the Global Youth Tobacco Survey (GYTS) in 2006 in Indonesia, on adolescents aged 13-15 years, 24.5% of boys and 2.3% of teenage women are smokers, 3.2% of them are addicted . Cigarettes contain more than 4,000 kinds of chemicals, and 400 of these materials may be toxic, while 40 of these materials can cause cancer. According to the WHO in World Health Report in 2000, theere were 5 main pulmonary diseases which cause of death in the world, there were lung cancer, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Lung Tuberculosis, Pneumonia, and Asthma.

Objectives: The aim of this study is to know about knowledge, attitude, and behaviour among the third year students in Husni Thamrin Junior High School Medan about the disadvantages of smoking which cause lung cancer.

Methods: This study was done with descriptive method with a cross sectional study approach. There were 120 students from the third year students in Husni Thamrin Junior High School. The sampel from this study is all of the students from the third year in Husni Thamrin Junior High School. The data was taken by questionnaire method.

Results: The respondent’s knowledege showed about 47.5% in a good category, 45% in moderate category, and 7.5% in bad category. The respondent’s ability showed about 77.5% in a good category, 20.8% in a moderate category, and 1.7% in a bad category. The respondent’s behaviour showed about 70.0% in a good category, 25.8% in a moderate category, and 4.2% in a bad category.

Conclusion: The results obtained the respondent’s knowledge, attitudes, and behavior of the third year students in Husni Thamrin Junior High School are mostly in a good category.

Keywords: Knowledge, Attitude, Behaviour, third year students in junior high school, smoking, Pulmonary Disease


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya, karya tulis ilmiah yang berjudul Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP IX Husni Thamrin Medan Tentang Bahaya Rokok Terhadap Timbulnya Penyakit Paru dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian dalam menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran.

Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam karya tulis ilmiah ini masih terdapat kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dr. Dwi Rita Anggraini, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp. PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

2. Bapak dr. Muhammad OK Syahputra selaku Dosen Penasehat Akademik 3. Bapak dr. Muhammad Ali, Sp. A (K) dan dr. Rodiah Rahmawaty Lubis,

Sp. M selaku Dosen Penguji yang telah meluangkan waktu dan pemikiran untuk kesempurnaan karya tulis ilmiah ini

4. Seluruh Dosen dan Pegawai di FK USU

5. Kepala Sekolah SMP Husni Thamrin Medan Bapak Drs. Anthony P.S. Hutapea

6. Ayahanda alm. Jhon Arsyadin Nasution dan Ibunda Dra. Nuwairy Hilda Lubis, M.Pd serta adik penulis Derry Williyanda Nasution yang telah banyak memberikan dukungan dan semangat untuk terus mengejar cita-cita.


(7)

7. Teman penulis Azmeilia Syafitri Lubis, Indah Afriani Nasution, Rizky Amalia, Medina Muslim serta Puja Nastia dan seangkatan 2008 yang telah memberikan bantuan dan dukungan

8. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis banyak mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya.

Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, dan penulis berharap semoga karya tulis ini dapat diterima dan memberikan sumbangan pemikiran yang berguna bagi semua pihak.

Medan, Desember 2011 Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1. Pengetahuan ... 4

2.2. Sikap ... 4

2.3. Perilaku ... 5

2.4. Rokok ... 5

2.5. Penyakit Paru akibat rokok ... 6

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL... 12

3.1. Kerangka Konsep ... 12

3.2. Definisi Operasional ... 12

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 14

4.1. Jenis Penelitian ... 14


(9)

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 14

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 14

4.5. Metode Analisis Data ... 15

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ... 16

5.1. Hasil Penelitian... 16

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden... 16

5.1.3. Hasil Analisis Data ... 17

5.1.3.1. Pengetahuan Responden ... 17

5.1.3.2. Sikap Responden ... 18

5.1.3.3. Perilaku Responden ... 20

5.2. Pembahasan ... 21

5.2.1. Pengetahuan ... 21

5.2.2. Sikap ... 23

5.2.3. Perilaku... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

6.1. Kesimpulan ... 25

6.2. Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 16 Tabel 5.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan 17 Tabel 5.3. Distribusi Karaktesitik Responden pada Pertanyaan Pengetahuan 18 Tabel 5.4. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Sikap 18 Tabel 5.5. Distribusi Karakteristik Responden pada Pertanyaan Sikap 19 Tabel 5.6. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku 20 Tabel 5.7. Distribusi Karakteristik Responden pada Pertanyaan Perilaku 21


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Riwayat Hidup Peneliti 2. Kuesioner

3. Lembar Penjelasan 4. Informed Consent

5. Surat Izin Survei Awal Penelitian 6. Surat Izin Penelitian

7. Ethical Clearance

8. Surat Selesai Penelitian


(13)

ABSTRAK

Latar belakang: Berdasarkan Survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja usia 13-15 tahun, sebanyak 24,5 % remaja laki-laki dan 2,3% remaja perempuan merupakan perokok, 3,2% diantaranya sudah kecanduan. Rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dan 400 dari bahan-bahan tersebut dapat meracuni tubuh, sedangkan 40 dari bahan tersebut bisa menyebabkan kanker. Menurut WHO dalam World Health Report 2000 menunjukkan 5 penyakit paru utama yang merupakan sebagian dari kematian di dunia, masing-masing adalah kanker paru, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), Tuberkulosis Paru, Pneumonia, dan Asma.

Tujuan: untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan desain Cross Sectional Study. Sampel dalam penelitian ini Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan sebanyak 120 orang dengan menggunakan Total Sampling. Data diperoleh dengan metode kuesioner.

Hasil: diperoleh pengetahuan kategori baik sebanyak 47,5%, kategori sedang sebanyak 45,0%, dan kategori kurang sebanyak 7,5%. Sikap kategori baik sebanyak 77,5%, kategori cukup sebanyak 20,8%, dan kategori kurang sebanyak 1,7%. Perilaku kategori baik sebanyak 70,0%, kategori cukup sebanyak 25,8%, dan kategori kurang sebanyak 4,2%.

Kesimpulan: Dari hasil penelitian diperoleh pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan sebagian besar berada pada kategori baik.

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Siswa SMP Kelas IX, Rokok, Penyakit Paru


(14)

ABSTRACT

Background: Based on the Global Youth Tobacco Survey (GYTS) in 2006 in Indonesia, on adolescents aged 13-15 years, 24.5% of boys and 2.3% of teenage women are smokers, 3.2% of them are addicted . Cigarettes contain more than 4,000 kinds of chemicals, and 400 of these materials may be toxic, while 40 of these materials can cause cancer. According to the WHO in World Health Report in 2000, theere were 5 main pulmonary diseases which cause of death in the world, there were lung cancer, Chronic Obstructive Pulmonary Disease, Lung Tuberculosis, Pneumonia, and Asthma.

Objectives: The aim of this study is to know about knowledge, attitude, and behaviour among the third year students in Husni Thamrin Junior High School Medan about the disadvantages of smoking which cause lung cancer.

Methods: This study was done with descriptive method with a cross sectional study approach. There were 120 students from the third year students in Husni Thamrin Junior High School. The sampel from this study is all of the students from the third year in Husni Thamrin Junior High School. The data was taken by questionnaire method.

Results: The respondent’s knowledege showed about 47.5% in a good category, 45% in moderate category, and 7.5% in bad category. The respondent’s ability showed about 77.5% in a good category, 20.8% in a moderate category, and 1.7% in a bad category. The respondent’s behaviour showed about 70.0% in a good category, 25.8% in a moderate category, and 4.2% in a bad category.

Conclusion: The results obtained the respondent’s knowledge, attitudes, and behavior of the third year students in Husni Thamrin Junior High School are mostly in a good category.

Keywords: Knowledge, Attitude, Behaviour, third year students in junior high school, smoking, Pulmonary Disease


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Pada zaman modern saat ini, rokok bukan benda asing lagi. Bagi mereka yang hidup di kota maupun di desa umumnya mereka sudah mengenal benda yang bernama rokok ini. Bahkan oleh sebagian orang, rokok sudah menjadi kebutuhan hidup yang tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa alasan yang jelas seseorang akan merokok, baik setelah makan, setelah minum kopi atau teh, bahkan sambil bekerja sering di selingi merokok (Jaya, 2009).

Rokok saat ini sudah menjadi budaya manusia. Hal ini dikuatkan dengan adanya laporan dari World Health Organisation (WHO) pada tahun 2008 bahwa jumlah perokok didunia mencapai 1,3 milyar orang. Menurut WHO dalam Report on Global Tobacco Epidemic Tahun 2008, Indonesia menduduki peringkat ke 3 sebagai negara dengan jumlah perokok terbesar (4,8%). Urutan pertama ditempati Cina (30%), selanjutnya India (11,2 %), Rusia (4,8%), Amerika (4,5%), Jepang (2,8%), Brazil (1,9%), Jerman (1,8%), dan Turki (1,7%).

Menurut Departemen Kesehatan RI mengenai prevalensi perokok di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 1995 sebanyak 26,9% menjadi 31,5% pada tahun 2001, dimana pada pria sebesar 62,2% dan wanita sebesar 1,3%. Sebagian besar (68,8%) perokok mulai merokok sebelum umur 19 tahun, saat masih anak-anak atau remaja. Berdasarkan survei yang dilakukan Global Youth Tobacco Survey (GYTS) Indonesia tahun 2006 yang dilakukan terhadap remaja berusia 13-15 tahun, sebanyak 24,5% remaja laki-laki dan 2,3% remaja perempuan merupakan perokok, 3,2% diantaranya sudah kecanduan. Bahkan, yang lebih mengkhawatirkan 3 dari 10 pelajar mencoba merokok sejak mereka dibawah usia 10 tahun. Untuk daerah Medan tersendiri terdapat 34,9% murid sekolah usia SMP pernah merokok dan 20,9% saat ini masih merokok.

Rokok mengandung lebih dari 4.000 jenis bahan kimia, dan 400 dari bahan-bahan tersebut dapat meracuni tubuh, sedangkan 40 dari bahan-bahan tersebut bisa mnyebabkan kanker (Aula, 2010). Menurut WHO dalam World Health Report 2000 menunjukkan bahwa 5 penyakit paru utama yang merupakan sebagian dari


(16)

penyebab kematian di dunia, masing-masing adalah Kanker Paru, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), Tuberkulosis Paru, Pneumonia, dan Asma. Berdasarkan penelitian Hamajima, Takeuchi, Morita, dan Naito (2010) menggunakan studi kohort yang dilakukan di Jepang, persentase kematian dari semua penyebab kematian terdapat 27,8% pria dan 6,7% wanita dari rokok.

Berdasarkan laporan WHO (2008), kanker merupakan penyebab utama kematian didunia dan terdapat 7,6 juta kematian (13% dari semua kematian). Urutan pertama kanker paru sebanyak 1,4 juta kematian, diikuti dengan kanker lambung 740 ribu, kanker hati 700 ribu kematian, kanker kolorektal 610 ribu kematian, dan kanker payudara 460 ribu kematian. Berdasarkan Loeb, Ernster, et al (1984) merokok menyebabkan 30-40% kematian akibat kanker. Menurut data Yayasan Kanker Indonesia (YKI), hampir 80% pengidap kanker paru mempunyai kebiasaan merokok (Jaya, 2009).

Penderita PPOK menurut WHO tahun 2004 sebanyak 64 juta dan > 3 juta orang meninggal. Hal ini sama dengan 5% dari seluruh kematian di dunia tahun 2005. Menurut Hassmiller (2006) penyebab seperempat seluruh kematian yang tidak dapat dihindarkan, Tuberkulosis merupakan penyebab kedua terbesar kematian infeksi diseluruh dunia (setelah HIV), dan diantara 10 penyebab kesakitan, hubungan kematian dan kelumpuhan secara keseluruhan. Kasus Tuberculosis Paru merupakan kasus terbesar di Asia Tenggara menurut WHO tahun 2008 sebesar 35% dari kejadian di seluruh dunia. Estimasi angka insidens TBC di Indonesia berdasarkan pemeriksaan sputum (basil tahan asam/ BTA positif) adalah 128 per 100.000 untuk tahun 2003, sedangkan untuk tahun yang sama estimasi prevalensi TBC adalah 295 per 100.000 (WHO, 2005).

Berdasarkan data WHO tahun 2005 terdapat 300 juta orang menderita asma dan 255 ribu orang meninggal karena asma. Menurut penelitian yang dilakukan Thomson, Chaudhuri, dan Livingstone (2004) menyatakan bahwa di Negara berkembang terdapat sekitar 25% remaja terkena asma karena merokok. Berdasarkan laporan Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Indonesia tahun 2007 menunjukkan prevalensi pneumonia sebesar 2,13% (rentang 0,8% - 5,6%).


(17)

Masih tingginya prevalensi merokok pada remaja (usia 13-15 tahun) mungkin disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, sikap dan perilaku remaja tersebut tentang penyakit paru yang diakibatkan rokok. Dari data diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang gambaran pengetahuan, sikap dan prilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:” Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin Medan tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

1.4 Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat:

1. Memberikan informasi serta menambah wawasan bagi pembaca akan bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

2. Bagi masyarakat umum, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi kesadaran dan bahan masukan agar meminimalkan konsumsi rokok.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan

Abdullah (2002) mengemukakan bahwa istilah pengetahuan berasal dari kata dasar tahu, yaitu hasil kerja jiwa yang mengarah kepada pendapat. Sedangkan menurut Sukarta dan Miryanti (2004), pengetahuan adalah setara informasi, sedangkan informasi adalah analisis pengetahuan. Menurut Soehartono (2005), pengetahuan adalah hasil kegiatan ingin tahu tentang sesuatu hal. Selanjutnya Notoatmodjo (2005) mengatakan bahwa pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia yang hanya menjawab “apa” misalnya apa itu air, apa itu manusia dan sebagainya. Tafsir (2008), mengatakan bahwa pengetahuan adalah semua yang diketahui. Dari segi motif pengetahuan dapat diperoleh melalui dua cara: Pertama, pengetahuan diperoleh begitu saja, tanpa niat, tanpa motif, tanpa keingintahuan, dan tanpa usaha. Kedua, pengetahuan diperoleh karena diusahakan, biasanya karena belajar.

2.2. Sikap

Pengertian sikap menurut Ahmadi (2001), ialah suatu hal yang menentukan sifat, hakekat, baik perbuatan masa sekarang maupun masa yang akan datang. Sedangkan sikap menurut Walgito (2001) yaitu keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif tetap atau berubah, yang disertai adanya perasaan tertentu dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respon atau berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.

Menurut Gerungan (2001), ada lima ciri-ciri sikap, yaitu:

1. Sikap tidak dibawa sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan seseorang itu dalam hubungan dengan objeknya. 2. Sikap dapat terjadi secara berubah-ubah.

3. Sikap itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu terhadap suatu objek.

4. Objek sikap itu merupakan satu hal saja, tetapi dapat juga merupakan kumpulan dari beberapa hal tertentu. Sikap yang sama memungkinkan dimiliki kelompok orang maupun individu.


(19)

5. Sikap memiliki segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.

Syah (2003) mengemukakan bahwa sikap adalah kecenderungan yang relatif menutup untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang. Sedangkan Pengertian sikap menurut Yandianto (2004) adalah perbuatan yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan.

2.3 Perilaku

Menurut Santoso (1999). perilaku adalah perbuatan yang menunjukkan pada status mental seseorang. Ahmadi (2001) mengatakan bahwa perilaku adalah aktivitas individu yang dilakukan dalam hubungannya dengan kegiatan-kegiatan sosial. Selanjutnya Purwanto (2001) mengemukakan bahwa perilaku mempunyai arti yang lebih konkrit dari pada jiwa, karenanya perilaku lebih mudah dipelajari dari pada jiwa dan melalui perilaku dapat diketahui jiwa seseorang.

2.4. Rokok

Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun yang telah dicacah (Jaya, 2009).

Rokok bisa digolongkan berdasarkan oleh bahan pembungkus, yaitu: klobot, kawung, sigaret, dan cerutu; berdasarkan bahan baku atau isi, yaitu: rokok putih, kretek, dan klembak; berdasarkan proses pembuatannya, yaitu: sigaret kretek tangan dan sigaret kretek mesin; dan berdasarkan penggunaan filter, yaitu: rokok filter dan Non filter (Jaya, 2009). Setiap rokok atau cerutu mengandung lebih dari 4000 jenis bahan kimia, dan 400 dari bahan-bahan tersebut dapat meracuni tubuh, sedangkan 40 dari bahan tersebut bisa menyebabkan kanker. Adapun kandungan yang terdapat dalam rokok, yaitu: nikotin, tar, karbon monoksida, arsenik, amoniak, asam formik, acrolein, hidrogen sianida, nitrous oksida, formaldehid, phenol, acetol, hidrogen sulfida, pyridine, metil klorida, dan metanol.

Secara umum, tipe perokok dibagi menjadi dua, yaitu: perokok aktif (seseorang yang benar-benar memiliki kebiasaan merokok) dan perokok pasif (seseorang yang tidak memiliki kebiasaan merokok, namun terpaksa harus menghisap asap rokok yang dihembuskan oleh orang lain yang kebetulan ada didekatnya) (Aula, 2010).


(20)

Menurut Laventhal dan Clearly, ada empat tahap dalam perilaku merokok, yaitu: Tahap Preparatory (seseorang mendapatkan gambaran yang menyenangkan mengenai merokok dengan cara mendengar, melihat, ataupun hasil membaca, sehingga menimbulkan niat untuk merokok), Tahap Initiation (Tahap Perintisan Merokok) yaitu tahap keputusan sesorang untuk meneruskan atau berhenti dari perilaku merokok, Tahap Becoming a Smoker (seseorang yang telah mengonsumsi rokok sebanyak empat batang per hari cenderung menjadi perokok), dan Tahap

Maintaining of Smoking, dimana merokok sudah menjadi salah satu bagian dari cara pengaturan diri. Merokok dilakukan untuk memperoleh efek yang menyenangkan (Aula, 2010).

2.5. Penyakit Paru Akibat Rokok

Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur, fungsi saluran napas serta jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertropi) dan kelenjar mukus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan dan penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli. Terjadinya perubahan anotomi saluran napas, perokok akan mengalami perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinis. Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen (Aula, 2010). Adapun Penyakit paru yang umum diderita pada perokok, yaitu: Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), kanker paru, tuberkulosis, pneumonia, dan asma. Hal ini juga diperkuat oleh laporan dari WHO dalam World Helth Report tahun 2000 menunjukkan bahwa 5 penyakit paru utama yang merupakan sebagian dari penyebab kematian di dunia, masing-masing adalah Kanker Paru, Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK), Tuberkulosis Paru, Pneumonia, dan Asma.

Menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003) kanker paru ialah kanker paru primer, yakni tumor ganas yang berasal dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma). Kanker paru dapat di klasifikasikan menjadi SCLC (Small Cell Lung Cancer), NSCLC (Non Small Cell Lung Carcinoma), Adenokarsinoma, Karsinoma Bronkoalveolar, Karsinoma Sel


(21)

Besar (Amin, 2006). Menurut Thun et al (1997) merokok meningkatkan insiden adenokarsinoma dari tahun 1959 sampai 1991 dimana wanita 17 kali lebih sering dibandingkan pria yang hanya 10 kali. Merokok merupakan faktor risiko sebagian besar kasus kanker paru. Hal ini terkait dengan durasi dan jumlah rokok yang dihisap, usia awal merokok, kedalaman inhalasi, serta kadar nikotin dan tar (Ward, 2007). Hal ini diperkuat oleh Peto et al (2000) bahwa kematian pada pertengahan abad 21 akan banyak pada orang dewasa yang merokok daripada yang mulai merokok. Gejala yang terjadi dapat berupa ; lokal (batuk, hemoptisis, mengi), invasi lokal (nyeri dada, dispnea karena efusi pleura, tamponade atau aritmia jika invasi ke perikardium, suara serak karena Sindrom Horner), sindrom Paraneoplastik (sistemik, hematologi, neuromiopati, endokrin, dermatologik, dan renal), asimtomatik dengan kelainan radiologis (terdapat nodule soliter) (Amin, 2006).

Prosedur diagnostik yang dilakukan yaitu: foto rontgen dada secara Posterior-anterior dan lateral, Computed Tomography dan Megnetic Resonance Imaging,

Bone Scanning, pemeriksaan sitologi, pemeriksaan histopatologi, dan Beberapa tes yang dipakai adalah: a). CEA (Carcinoma Embryonic Antigen), b). NSE (Neuron-spesific enolase), c). Cyfra 21-1 (Cytokeratin fragments 19). Uji serologis tumor marker diatas sampai saat ini lebih banyak dipakai untuk evaluasi hasil pengobatan kanker paru (Amin, 2006). Pengobatan yang dilakukan yaitu terapi bedah, radioterapi, kemoterapi, obat (resimen CAMP yang terdiri dari siklofosfamid, doksorubisin metotreksat dan prokarbasin), kemoradioterapi, terapi biologi, dan terapi gen (Amin, 2006). Menurut Tammemagi (2004), merokok memiliki hubungan dengan banyak faktor yang membuat rendahnya kelangsungan hidup bagi penderita kanker seperti: rendahnya status sosial ekonomi, rendahnya nutrisi, komorbiditi, fungsi imun yang terganggu, dan meningkatnya mutasi karsinogen yang cepat dan progresif.

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) didefinisikan semata-mata berdasarkan uji fungsi paru dan dikatakan ada jika terdapat bukti objektif hambatan aliran udara yang menetap (dan irreversible) (Kumar, 2007). Patofisiologi PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema (Ward, 2007).


(22)

Menurut Viegi, Scogna miglio, Baldacci, Pistelli, dan Carrozi (2001) bahwa merokok merupakan salah satu faktor risiko utama yang menyebabkan PPOK (terutama bronkitis kronik dan emfisema). Menurut Lapperre et al (2006) bahwa patogenesis PPOK yaitu ditandai dengan karakteristik keterbatasan aliran udara yang progresif dan tidak normalnya respon inflamasi pada jalan napas. Hal ini ditandai dengan masuknya neutrofil ke lumen jalan napas, dan peningkatan jumlah makrofag dan limfosit T di dinding jalan napas. Gejala yang sering terjadi batuk yang berlendir, nyeri kepala, sesak napas, penurunan berat badan dan pilek (Junaidi, 2010). Diagnosis PPOK menurut Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (2003) dapat ditegakkan berdasarkan : anamnesis, pemeriksaan fisik (inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi), pemeriksaan penunjang (faal paru, darah rutin, radiologi). Menurut Staf Pengajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI (2006), pengobatan dilakukan dengan: medikamentosa (bronkodilator, glukokortikosteroid, antibiotik), dan stop rokok.

Tuberkulosis adalah suatu penyakit granulomatosa kronis menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Kumar, 2007). Penderita asma memiliki jalan napas yang hiperresponsif dan iritan yang tidak mempengaruhi individu yang sehat dapat mencetuskan serangan asma atau memperburuk gejala, salah satunya rokok. Hal ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Leung et al (2003) bahwa terdapat hubungan antara merokok dan tuberkulosis di Hong Kong, dimana terdapat fakta-fakta yang agresif mengenai keterlibantan tuberkulosis terhadap paru diantara perokok berdasarkan klinis, radiologi dan mikrobiologi. Sedangkan menurut Bates et al (2007) berdasarkan meta-analisis menghasilkan fakta bahwa merokok merupakan faktor risiko infeksi tuberkulosis dan penyakit tuberkulosis. Patogenesis di bagi menjadi dua yaitu Tuberkulosis primer dan Tuberkulosis Pasca Primer.

Di Indonesia klasifikasi yang banyak dipakai adalah berdasarkan kelainan klinis, radiologis, dan mikrobiologis (Amin dan Bahar, 2006). Gejala yang timbul pada Tuberkulosis paru yaitu; demam, batuk/batuk darah, sesak napas, nyeri dada, malaise (Amin dan Bahar,2006). Pemeriksaan yang dilakukan tes darah, tes Mantoux, tes Heaf, mikrobiologi, histopatologi, dan radiografi dada.


(23)

Penanganannya dilakukan dengan memberikan obat anti TB (OAT). OAT harus diberikan dalam kombinasi setidaknya dua obat yang bersifat bakterisid (Isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan streptomisin) dengan atau tanpa obat ketiga serta obat yang bersifat bakteriostatik (Ethambutol) (Amin dan Bahar, 2006). Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat (Dahlan, 2006).

Pneumonia dapat di sebabkan oleh : bakteri (antara lain Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus aureus, Legionella, Hemophilus influenzae), virus, virus influenza, cacar air, Mycoplasma pneumoniae, dan jamur jenis tertentu (Junaidi, 2010). Adapun cara mikroorganisme tersebut sampai ke paru-paru adalah melalui inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara, aliran darah, dari infeksi di organ tubuh, dan migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru. Proses patogenesis pneumonia terkait dengan 3 faktor yaitu; keadaan (imunitas) inang, mikroorganisme yang menyerang pasien dan lingkungan yang berinteraksi satu sama lain. Pneumonia diklasifikasikan menjadi ; Pneumonia Komunitas, Pneumonia nosokomial (didahului perawatan di RS), Pneumonia rekurens (terjadi berulang kali, berdasarkan penyakit paru kronik), Pneumonia aspirasi (alkoholik, usia tua), dan Pneumonia pada gangguan imun (pada pasien transplantasi, onkologi, AIDS). Berdasarkan Sirvent et al (1997), pasien koma yang berada di ICU terutama dengan cedera kepala memiliki permulaan pneumonia yang cepat.

Untuk mendiagnosis pneumonia dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan penunjang ; pemeriksaan radiologis (foto toraks dan CT Scan), pemeriksaan laboratorium (hitung sel darah putih dan protein reaktif-C mengkonfirmasi infeksi; hemolisis dan aglutinin dingin terjadi pada sekitar 50% infeksi Mycoplasma; tes fungsi hati abnormal menunjukkan infeksi Legionella

atau Mycoplasma; gas darah mengidentifikasi gagal napas), pemeriksaan bakteriologis (berasal dari sputum, darah, aspirasi nasotrakeal/transtrakeal, aspirasi jarum transtorakal, torakosentesis, bronkoskopi, atau biopsi), pemeriksaan


(24)

serologi (mengidentifikasi infeksi Mycoplasma tetapi waktu pemrosesan yang lama membatasi nilai klinis. Tes deteksi antigen cepat untuk Legionella (misalnya urin) dan Pneumokokus (misalnya serum, cairan pleura). Pengobatan yang dilakukan yaitu dengan terapi oksigen dan terapi antibiotik.

Asma adalah penyakit obstruksi saluran pernapasan akibat penyempitan saluran napas yang sifatnya reversibel (penyempitan dapat hilang dengan sendirinya) yang ditandai oleh episode obstruksi pernapasan di antara dua interval asimptomatik (Djojodibroto, 2009). Menurut Barnes (2000) bahwa inflamasi jalan napas pada asma ditandai oleh inflamasi eosinofilik dengan peningkatan inaktivasi dan degranulasi eosinofilik pada biopsi bronkus, BAL, dan sputum. Pada asma juga terjadi peningkatan CD4+ Limfosit T (T helper tipe 2) yang kelihatan pada inflamasi eosinofilik dan degranulasi mast sel yang cepat dan respon bronkokonstriksi secara episodik. Menurut Precht et al (2003) merokok memiliki efek yang lama, namun pada penderita asma efek akan cepat timbul. Merokok pada orang yang asma akan meningkatkan batuk dan inflamasi jalan napas. Menurut Siroux et al (2000) bahwa merokok meningkatkan keparahan asma.

Asma di klasifikasikan menjadi dua, yaitu; asma ekstrinsik, terdapat tiga jenis asma ekstrinsik yang dikenal yakni; asma atopik, asma pekerjaan, dan aspergilosis bronkopulmonal alergik (kolonisasi bronkus oleh Aspergillus diikuti terbentuknya antibodi imunoglobulin E) dan asma Asma intrinsik; mekanisme pemicunya bersifat nonimun. Yang diperkirakan berperan dalam kasus ini adalah infeksi saluran napas oleh virus dan polutan inhalan, seperti sulfur dioksida, ozon, dan nitrogen dioksida (Kumar, 2007). Gejala klinis yang timbul yaitu; Dispnea, suara mengi, obstruksi jalan napas reversibel terhadap bronkodilator, bronkus yang hiperresponsif terhadap berbagai stimulasi baik yang spesifik maupun yang nonspesifik, dan peradangan saluran pernapasan. Untuk mendiagnosis asma biasanya dilakukan pemeriksaan fungsi paru, tes provokasi bronkus, tes tusuk kulit (Ward, 2007), pemeriksaan darah, dan foto rontgen paru (Junaidi, 2010). Pengobatan yang diberikan Agonis β2-adrenoseptor, antagonis reseptor muskarinik, kortikosteroid, kromoglikat dan nedocromil, xantin, terapi


(25)

antileukotrien, antagonis histamin, dan Terapi baru; antibodi anti-IgE rekombinan (omalizumab) telah terbukti efektif untuk asma alergi sedang sampai berat, dengan menurunkan tingkat IgE spesifik antigen.


(26)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah :

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian 3.2 Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah menilai pengetahuan subyek terhadap rokok, akibat rokok serta kandungan rokok.

2. Sikap adalah bagaimana reaksi subyek sebelum melakukan perilaku terhadap pengetahuan rokok.

3. Perilaku adalah bagaimana tindakan subyek setelah memiliki pengetahuan dan sikap terhadap rokok.

4. Penyakit paru adalah suatu proses patologi paru yang di sebabkan oleh rokok.

5. Cara ukur penelitian ini adalah dengan cara memberikan kuesioner kepada responden.

6. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner yang berisi 30 pertanyaan tertutup, dimana setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0, yang terdiri dari:

a. Pertanyaan mengenai pengetahuan sebanyak 10 pertanyaan dengan 3 pilihan jawaban.

b. Pertanyaan mengenai sikap sebanyak 10 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban.

Pengetahuan

Sikap

Perilaku

Bahaya Rokok terhadap timbulnya


(27)

c. Pertanyaan mengenai perilaku sebanyak 10 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban.

7. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala ordinal, dimana - Pengetahuan dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2007):

a. Baik, apabila nilai yang diperoleh >75% dari nilai tertinggi. b. Sedang, apabila nilai yang diperoleh 40-75% dari nilai tertinggi. c. Kurang, apabila nilai yang diperoleh <40% dari nilai tertinggi. - Sikap dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2007):

a. Baik, apabila nilai yang diperoleh > 75% dari nilai tertinggi. b. Cukup, apabila nilai yang diperoleh 40-75% dari nilai tertinggi.

c. Kurang, apabila nilai yang diperoleh

<40% dari nilai tertinggi.

- Perilaku dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2007): a. Baik, apabila nilai yang diperoleh > 75% dari nilai tertinggi. b. Cukup, apabila nilai yang diperoleh 40-75% dari nilai tertinggi. c. Kurang, apabila nilai yang diperoleh < 40% dari nilai tertinggi.


(28)

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional, di mana pengumpulan data atau variabel yang akan diteliti dilakukan secara bersamaan dan diambil pada satu waktu.

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Perguruan Husni Thamrin Medan. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan selama bulan Juli-November 2011. 4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan objek penelitian. Pada penelitian ini populasinya adalah siswa SMP Kelas IX Perguruan Husni Thamrin Medan. Populasi pada penelitian ini berjumlah 120 orang.

4.3.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, dimana seluruh populasi digunakan sebagai sampel penelitian.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data, peneliti terlebih dahulu meminta izin kepada Kepala Sekolah SMP Perguruan Husni Thamrin Medan untuk melakukan penelitian. Setelah mendapat izin, peneliti kemudian mulai melaksanakan proses pengumpulan data dengan menggunakan media kuesioner.

Kuesioner dibagikan kepada para siswa SMP Kelas IX Perguruan Husni Thamrin Medan dengan terlebih dahulu menjelaskan tujuan penelitian dan meminta kesediaan calon responden untuk mengikuti kegiatan penelitian. Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani lembar persetujuan.

4.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner


(29)

dilakukan pada siswa SMP Kelas IX. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 10 orang.

Uji validitas dinilai dengan menggunakan korelasi Pearson. Skor yang didapat dari setiap pertanyaan dikorelasikan dengan skor total variabel yang diukur. Nilai tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. Dalam aplikasi pelaksanaan, peneliti menggunakan program SPSS untuk mendapatkan data korelasi tersebut. Pertanyaan yang valid adalah pertanyaan yang memiliki nilai koefisien korelasi Pearson lebih besar dari r tabel.

Uji reliabilitas untuk seluruh pertanyaan dilakukan menggunakan koefisien reliabilitas alpha pada aplikasi SPSS. Pertanyaan yang reliabel merupakan pertanyaan yang memiliki nilai alpha lebih besar dari r tabel. 4.5. Metode Analisis Data

Dari data setiap responden akan dimasukkan ke dalam komputer oleh peneliti. Analisi data yang diperoleh dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan program SPSS.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian

Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner yang telah diisi oleh responden di tempat tanpa dibawa pulang ke rumah. Hasil kuesioner yang telah dikumpulkan

kemudian dianalisa, sehingga dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan dibawah ini.

5.1.1. Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perguruan Husni Thamrin Medan yang berlokasi di jalan Galang No. 1 Medan, Kelurahan Sei Kera, Kecamatan Medan Perjuangan. Perguruan Husni Thamrin ini memiliki banyak jenjang pendidikan mulai dari Play Group, TK, SD, SMP, dan SMA. Pada tingkatan SMP memiliki 1 ruangan untuk kelas VII, 2 ruangan untuk kelas VIII, dan 3 ruangan untuk kelas IX.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden yang menjadi sampel dalam penilitian ini adalah siswa SMP Perguruan Husni Thamrin Medan yaitu sebanyak 120 orang. Pada penelitian ini jumlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak dibatasi. Karena dalam penelitian ini peniliti hanya ingin melihat gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku responden tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru.

Tabel 5.1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin f (frekuensi) %

Laki-laki 61 50,8

Perempuan 59 49,2

Jumlah 120 100

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak yaitu dengan jenis kelamin laki-laki (50,8%) dan responden perempuan (49,2%).


(31)

5.1.3. Hasil Analisis Data

5.1.3.1. Pengetahuan Responden

Dari tabel 5.2. dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori kurang memiliki persentase paling kecil yaitu 7,5%, tingkat pengetahuan dengan kategori sedang sebanyak 45,0 %, dan tingkat pengetahuan dengan kategori baik sebanyak 47,5 %.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Pengetahuan f (frekuensi) %

Baik 57 47,5

Sedang 54 45,0

Kurang 9 7.5

Total 120 7.5

Berdasarkan tabel 5.3. pada pertanyaan-pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan “benar” yaitu pertanyaan pada nomor 3 dan 6 yaitu sebanyak 84%, dan 90%. Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan “salah” yaitu pertanyaan nomor 2 dan 4 yaitu sebanyak 43,8% dan 56,2%.


(32)

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden pada Pertanyaan Pengetahuan

Pertanyaan

Jawaban Responden Benar Salah

f % f %

Kandungan rokok 96 79.3 24 19.8 Bukan jenis rokok

berdasarkan

67 55.4 53 43.8

filter

Perokok pasif 101 83.5 19 15.7 Bahaya asap rokok pada 52 43 68 56.2 perokok aktif dan pasif

Penyakit paru karena rokok 88 72.7 31 25.6 Organ tubuh paling rusak 109 90.1 11 9.1 karena rokok

Bakteri penyebab TBC 83 68.6 37 30.6 (Tuberculosis)

Penyakit paru karena rokok 85 70.2 35 28.9 dan memiliki ciri khas suara

"mengi" (bengek)

Gejala umum pada penyakit 114 94.2 6 5 paru

Jika pembuluh darah pecah 70 57.9 50 41.3 akibat iritasi (luka) saluran

napas

5.1.3.2. Sikap Responden

Berdasarkan tabel dibawah ini dapat dilihat sikap responden dengan kategori baik 77,5%, kategori cukup 20,8%, dan kategori kurang 1,7%.

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Sikap f (Frekuensi) %

Baik 93 77,5

Cukup 25 20,8

Kurang 2 1.7


(33)

Berdasarkan tabel 5.5. pada pernyataan sikap yang paling banyak dijawab dengan “setuju” yaitu pernyataan pada nomor 1 sebanyak 97,5% diikuti nomor 6 dan 2 yaitu sebanyak 97,5%, dan 96,7%. Sedangkan pernyataan yang paling banyak dijawab dengan “tidak setuju” yaitu pertanyaan nomor 10 diikuti nomor 4 yaitu sebanyak 59,2% dan 37,5%.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden pada Pertanyaan Sikap

Pernyataan

Jawaban Responden

Setuju

Tidak Setuju

f % f %

Saya yakin rokok memiliki 117 97.5 3 2.5 kandungan yang berbahaya

bagi paru

Saya percaya penyakit paru 116 96.7 4 3.3 yang ditimbulkan rokok bisa

menyebabkan kematian

Saya akan menolak jika 112 93.3 8 6.7 ditawari rokok

Saya tidak akan bergaul dengan

75 62.5 45 37.5

teman anda jika teman anda mengkonsumsi rokok

Bila anda seorang perokok, 99 82.5 21 17.5 anda tidak akan menawarkan

rokok kepada orang lain

Saya akan membantu teman/ 117 97.5 3 2.5 orang terdekat saya untuk

keluar dari rokok

Saya tidak akan mengikuti 110 91.7 10 8.3 orang tua/ orang terdekat saya

yang mengkonsumsi rokok

Saya tidak akan menonton 99 82.5 21 17.5 konser jika tiket masuknya

mengharuskan saya membeli rokok

Jika saya seorang perokok, saya

109 90.8 11 9.2

tidak akan merokok di depan orang yang tidak merokok


(34)

Saya berpikir bahwa dengan 49 40.8 71 59.2 merokok tidak berpengaruh

terhadap pergaulan

5.1.3.3. Perilaku Responden

Berdasarkan tabel 5.6. dibawah ini dapat dilihat perilaku responden dengan kategori baik 70,0%, kategori cukup 25,8%, dan kategori kurang 4,2%.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Perilaku Perilaku f (Frekuensi) %

Baik 84 70

Cukup 31 25,8

Kurang 5 4.2

Total 120 100

Berdasarkan tabel 5.7. pada pernyataan perilaku yang paling banyak dijawab dengan “ya” yaitu pernyataan pada nomor 6 diikuti nomor 5 yaitu sebanyak 32,5%, dan 31,7%. Sedangkan pernyataan yang paling banyak dijawab dengan “tidak” yaitu pertanyaan nomor 3 diikuti nomor 2 yaitu sebanyak 100% dan 98,3%.


(35)

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Responden pada Pernyataan Perilaku

Pernyataan

Jawaban Responden

Ya Tidak

f % f %

Pernah merokok 12 10 108 90

Merokok setiap hari 2 1.7 118 98.3 Merokok dilingkungan 0 0 120 100 keluarga/ dirumah

Pernah merokok ditempat 9 7.5 111 92.5 umum/ bersama

teman-teman

Tidak menutup mulut jika ada

38 31.7 82 68.3

asap rokok

Tidak pernah menganggap 39 32.5 81 67.5 rokok sebagai musuh yang

harus kita lawan Tidak pernah membaca buku

35 29.2 85 70.8

tentang rokok dan dampaknya

terhadap paru-paru Tidak akan berhenti merokok

30 25 90 75

karena mengetahui rokok menimbulkan penyakit paru

Tidak ada keinginan untuk 34 28.3 86 71.7 berhenti merokok

Akan mengkonsumsi rokok 20 16.7 100 83.3 hanya karena teman-teman

anda mengkonsumsinya

5.2. Pembahasan 5.2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil kegiatan ingin tahu tentang sesuatu hal (Soehartono, 2005). Dalam penelitian ini telah dibagikan kuesioner yang telah


(36)

valid kepada responden untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dari hasil penelitian diperoleh sebanyak 92 responden (81%) telah memiliki pengetahuan yang baik tentang bukan kandungan rokok yaitu karbon dioksida (CO2 ) dan sebanyak 62 responden (54%) telah menjawab dengan benar bukan jenis rokok berdasarkan filter yaitu filter dan non filter, seperti yang dikemukakan bahwa rokok filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus sedangkan rokok non filter adalah rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus oleh Jaya (2009). Disamping itu sebanyak 101 responden (84%) mengetahui bahwa perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain dan sebanyak 52 responden (43%) yang mengetahui bahaya asap rokok pada perokok aktif lebih kecil dari perokok pasif. Sebanyak 88 responden (73%) mengetahui bahwa penyakit paru yang disebabkan rokok yaitu kanker seperti laporan WHO (2008), kanker merupakan penyebab utama kematian didunia dan terdapat 7,6 juta kematian (13% dari semua kematian) dengan urutan pertama kanker paru sebanyak 1,4 juta kematian, dan sebanyak 109 responden (90%) mengetahui bahwa organ tubuh yang paling rusak karena rokok yaitu paru-paru. Sebanyak 83 responden (69%) mengetahui bahwa bakteri penyebab TBC (Tuberkulosis) yaitu Mycobacterium tuberculosis dan sebanyak 85 responden (70%) mengetahui bahwa penyakit paru yang disebabkan rokok dan memiliki ciri khas suara “mengi” yaitu asma. Hasil ini sesuai yang dikemukakan bahwa suara mengi terjadi karena adanya penyempitan saluran napas oleh inflamasi saluran pernapasan dan atau peningkatan tonus otot polos bronkioler (Riyanto dan Hisyam, 2006). Sebanyak 114 responden (94%) mengetahui bahwa gejala umum yang ditimbulkan pada penyakit paru yaitu sesak napas dan sebanyak 70 responden (58%) mengetahui bahwa jika pembuluh darah pecah akibat iritasi (luka) saluran napas maka yang terjadi yaitu batuk darah.

Secara keseluruhan diperoleh sebanyak 57 responden (47,5%) yang berpengetahuan baik, 54 responden (45%) yang berpengetahuan sedang, dan sebanyak 9 responden (7,5%) yang berpengetahuan kurang. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa pengetahuan pada siswa SMP kelas IX berada pada tingkat baik. Menurut asumsi peneliti, ini disebabkan karena para siswa telah banyak


(37)

mendapat informasi mengenai rokok baik dari sekolah maupun dari berbagai media yang tersedia. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Jauhari (2011) pada siswa SMP Dharma Pancasila yang menyatakan bahwa pengetahuan siswa di SMP tersebut baik.

5.2.2. Sikap

Dalam penelitian sikap, pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan rokok. Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden dapat merespon dengan baik bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru baik terhadap diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dari tabel hasil bahwa sebanyak 117 responden (97,5%) menyatakan setuju bahwa rokok memiliki kandungan yang berbahaya bagi paru, sebanyak 116 responden (96,7%) menyatakan setuju penyakit paru yang ditimbulkan rokok bisa menyebabkan kematian, sebanyak 112 responden (93,3%) menyatakan setuju jika ditawari merokok akan menolak, sebanyak 75 responden (62,5%) menyatakan setuju bahwa tidak akan bergaul dengan teman anda mengkonsumsi rokok, dan sebanyak 99 responden (82,5%) menyatakan

setuju jika seorang perokok tidak akan menawarkan rokok kepada orang lain. Sebanyak 117 responden (97,5%) menyatakan setuju bahwa akan membantu teman/ orang terdekatnya untuk keluar dari rokok, sebanyak 110 responden (91,7%) menyatakan setuju bahwa tidak akan mengikuti orang tua/ orang terdekatnya yang mengkonsumsi rokok, sebanyak 99 responden (82,5%) menyatakan setuju bahwa tidak akan menonton konser jika tiket masuknya mengharuskan saya membeli rokok, sebanyak 109 responden (90,8%) menyatakan setuju bahwa jika seorang perokok tidak akan merokok didepan orang lain, dan sebanyak 71 responden (59,2%) menyatakan tidak setuju bahwa merokok tidak berpengaruh terhadap pergaulan.

Dari hasil analisa secara keseluruhan dapat dilihat bahwa sikap siswa SMP kelas IX tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru berada pada kategori baik 77,5%. Bila dilihat dari pengetahuan responden yang baik, maka hal ini sejalan dengan dengan teori yang dikemukakan oleh Notoadmodjo (2003) bahwa pengetahuan yang diperoleh subjek selanjutnya akan menimbulkan respon


(38)

batin dalam bentuk sikap terhadap objek yang telah diketahuinya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan yang baik akan membawa sikap yang baik pula. Hasil ini sejalan dengan penelitian Jauhari (2011) yang mendapatkan responden bersikap baik.

5.2.3. Perilaku

Dalam penelitian perilaku, pengukuran juga dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang berisikan pertanyaan yang berhubungan dengan rokok terhadap timbulnya penyakit paru. Dari hasil penelitian diketahui bahwa responden memiliki perilaku yang baik bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru. Hal ini terlihat dari tabel hasil bahwa sebanyak 108 responden (90%) menyatakan tidak pernah merokok, sebanyak 118 responden (98,3%) menyatakan

tidak merokok setiap hari, sebanyak 120 (100%) menyatakan tidak pernah merokok di lingkungan keluarga/ rumah, sebanyak 111 responden (92,5%) menyatakan tidak pernah merokok di tempat umum/ bersama teman-teman, dan sebanyak 82 responden (68,3%) menyatakan tidak untuk tidak menutup mulut jika ada asap rokok.

Sebanyak 81 responden (67,5%) menyatakan tidak untuk tidak menganggap rokok sebagai musuh yang harus kita lawan, sebanyak 85 responden (70,8%) menyatakan tidak untuk tidak pernah membaca buku tentang rokok dan dampaknya terhadap paru-paru, sebanyak 90 responden (75%) menyatakan tidak

untuk tidak berhenti merokok karena mengetahui rokok menimbulkan penyakit paru, sebanyak 86 responden (71,7%) menyatakan tidak untuk tidak ada keinginan untuk berhenti merokok, dan sebanyak 100 responden (83,3%) menyatakan tidak

bahwa akan mengkonsumsi rokok hanya karena teman-teman yang mengkonsumsinya.

Dari hasil analisa secara keseluruhan dapat dilihat bahwa perilaku siswa SMP kelas IX tentang bahaya rokok terhadap timbulnya penyakit paru berada pada kategori baik 70%. Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Jauhari (2011) yang menyatakan 65,6% responden memiliki tindakan yang baik. Menurut Noor (2004) Pengetahuan dan sikap mempunyai pengaruh terhadap perilaku merokok.


(39)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner dapat disimpulkan yaitu:

1. Pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 47,5%, kategori sedang dan kurang sebanyak 45,0%, dan 7,5%.

2. Sikap responden pada kategori baik sebanyak 77,5%, kategori cukup dan kurang sebanyak 20,8%, dan 1,7%.

3. Perilaku responden pada kategori baik sebanyak 70,0%, kategori cukup dan kurang sebanyak 25,8%, dan 4,2 %.

6.2. Saran

Untuk pihak sekolah hendaknya lebih meningkatkan perhatian tentang murid-muridnya dalam hal merokok, yaitu dengan memberikan informasi dan contoh kepada muridnya misalnya tidak merokok di depan murid ataupun berhenti merokok.

Untuk pihak layanan kesehatan maupun fakultas yang bergerak di bidang kesehatan hendaknya memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan khususnya tentang bahaya merokok dan dampak yang ditimbulkan terhadap kesehatan.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M., 2002. Filsafat Umum. Surabaya: Usaha Nasional. Ahmadi, 2001. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Amin, Z, 2006. Kanker Paru. Dalam: Sudoyo, A. W., Setryohadi, B., Alwi, L, Simadibrata, M.K, Setiati, S. Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Amin, Z dan Bahar, Asril, 2006. Tuberkulosis paru. Dalam: Sudoyo, A. W., Setryohadi, B., Alwi, L, Simadibrata, M. K, Setiati, S. Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Arikunto, Prof. Dr. Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aula, Lisa Ellizabet, 2010. Stop Merokok! (Sekarang atau Tidak Sama Sekali!). Jogjakarta: Garailmu.

Barnes, Peter J, 2000. Mechanism in COPD: Differences From Asthma. J Chest. [Chestpubs].

Bates, Michael N, PhD, Asheena Khalakdina, PhD, Madhukar Pai, MD, PhD, Lisa Chang, MPH, Fernanda Lessa, MD, MPH, Kirk R. Smith, PhD. 2007.

Risk of Tuberculosis From Exposure to Tobacco Smoke. J TB. [AIMjournals]

Dahlan, Zul, 2006. Pneumonia. Dalam: Sudoyo, A. W., Setryohadi, B., Alwi, L, Simadibrata, M. K, Setiati, S. Ilmu Penyakit Dalam. Ed 4. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2003. Konsumsi Tembakau dan

Prevalensi Merokok di Indonesia. Available from:


(41)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007. Laporan Analisis Determinan Penyakit Menular Langsung (Pneumonia, Typhus/Parathypus, Hepatitis) Hubungannya dengan Morbiditas di Indonesia Tahun 2007. Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Available from: Djojodibroto, Dr. R. Darmanto, Sp. P, FCCP., 2009. Respirologi (Respiratory

Medicine). Jakarta: EGC.

Gerungan, 2001. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco.

Hassmiller, K. M., MHSA. 2006. The association between smoking and tuberculosis. [salpubmex]

Jauhari, Ahmad Syafif Bin Thanthawi, 2011. Perilaku Siswa SMP Dharma

Pancasila Medan Tentang Merokok. Available from:

[Accessed 13

November 2011]

Jaya, Muhammad., 2009. Pembunuh Berbahaya Itu Bernama Rokok. Sleman: Penerbit Riz’ma.

Junaidi, Iskandar., 2010. Penyakit Paru & Saluran Napas. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Kumar, Cotran, Robbins, 2007. Robbins Volume 2 Buku Ajar Patologi. Ed 7. Jakarta: EGC.

Lappere, T S, D S Postma, MME Gosman, et al, 2006. Relation between duration of smoking cessation and bronchial inflammation in COPD. Thorax J. [BMJ]

Leung, C. C., W. W. Yew, C. K. Chan, C. M. Tam, C. W. Lam, K. C. Chang, C. H. Chau, K. S. Lau, W. S. Law, 2003. Smoking and Tuberculosis in Hong Kong. [the International journal Tuberculosis Lung Disease]

Loeb, Lawrence. A., Virginia L. Ernster, Kenneth E. Warner, John Abbotts, and John Laszlo, 1984. Smoking and Lung Cancer: An Overview. Cancer Research. [aacrjournals]


(42)

Noor, Farid, 2004. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Praktik Merokok pada Remaja Sekolah Menengah Pertama Di Kabupaten Kudus.Available from:

Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Dalam: Notoadmodjo, S. Ilmu Kesehatan Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarata: Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S., 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Precht, Dorthe Hansen, MD, MSc, PhD, Lis Keiding, MD, Mette Madsen, MSc Stat, 2005. Smoking Pattern Among Adolescents With Asthma Attending Upper Secondary Schools: A Community-Based Study. J Respiration. [Pediatric]

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Kanker Paru. Indonesia: Perhimpunan

Dokter Paru Indonesia. Available from:

[Accessed 3 Februari 2011]

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. PPOK. Indonesia: Perhimpunan

Dokter Paru Indonesia. Available from:

Februari 2011]

Peto, Richard, Sarah darby, Harz Deo, et al, 2000. Smoking, smoking cessation, and lung cancer in the UK since 1950: combination of national statistics with two case-control study. [BMJ]

Purwanto, Heri, 2001. Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta: EGC. Santoso, Abdi, 1999. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Media Tama.

Siroux, V., I. Pin, M. P. Oryszczyn, N. Le Moual, F. Kauffmann, 2000.

Relationships of active smoking to asthma and asthma severity in the EGEA study. Respiration J. [ERS Journal]

Sirvent, Jose M., Antoni Torres, Mustafa El-Ebiary, et al, 1997. Protective Effect of Intravenously Administered Cefuroxime Against Nosocomial Pneumonia


(43)

in Patients with Structural Coma. J Respir Crit Care Med. [American Journal]

Soehartono, 2005. Landasan Psikologi Pendidikan Remaja. Bandung: Remaja Roesdakarya.

Sukarta dan Arry, Miryanti., 2004. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi. Syah, Muhibbidin, 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Roesdakarya. Tafsir, Ahmad, 2006. Filasafat Ilmu. Bandung: PT. Remaja Roesdakarya.

Takeuchi, Yuto, Emi Morita, Mariko Naito, Nobuyuki Hamajima. 2010. Smoking Rates and Attitudes to Smoking among Medical Students: A 2009 Survey at The Nagoya University School of medicine. [Nagoya J. Med]

Tammemagi, C. Martin, Phd, Christine Neslund-Dudas, MA, Michael Simoff, MD, FCCP, Paul Kvale, MD, FCCP, 2004. Smoking and Lung Survival The Role Comorbidity and Treatment. J Chest. [Chestpubs]

Thomson, N. C., R. Chaudhuri, E. Livingston, 2004. Asthma and Cigarette Smoking, Eur Respir J. [ersjournals]

Thun, Michael J., Cathy A. Lally, John T. Flannery, et al, 1997. Cigarette Smoking and Changes in the Histopathology of Lung Cancer. J NC I. [oxfordjournal]

Viegi, G., A. Scognamiglio, S. Baldacci, F. Pistelli, L. Carrozzi, 2001.

Epidemiology of Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).

Respiration J.[Kargerjournals]

Walgito, 2001. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Art.

Weiner, Charles M., Ward, Jeremy P. T., Ward, Jane., Leach, Richard M., 2007.

At a Glance Sistem Respirasi. Ed 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

WHO, 2000. World Health Report. WHO. Available from:


(44)

WHO, 2004. COPD. WHO. Available from: 2011]

WHO, 2005. Asthma. WHO. Available from:

2011].

WHO, 2005. Prevalance Tuberculosis. WHO. Available from:

WHO, 2008. Cancer. WHO. Available from:

WHO, 2008. WHO Report on Global Tobacco Epidemic. WHO. Available from:

Februari 2011].


(45)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Arwaini Ulfa Nasution

Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 13 Mei 1990

Agama : Islam

Alamat : Jl. Prof H. M. Yamin SH Gg. Habir No. 2 Medan

Riwayat Pendidikan : TK Methodist 7 Medan

SD Husni Thamrin Medan

SMP Husni Thamrin Medan SMA Husni Thamrin Medan

Riwayat Pelatihan : - Workshop Resusitasi Jantung Paru Otak (RJPO) Traumatologi dan Intubasi 2009

- Seminar dan Talk Show Islamic Medicine 2010

Riwayat Organisasi : TBM BEM PEMA FK USU


(46)

KUESIONER PENELITIAN Pengetahuan

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan menyilang yang paling anda anggap benar.

1. Di bawah ini, yang bukan merupakan kandungan dari rokok? a. Nikotin

b. Tar

c. Karbon dioksida (CO2)

2. Di bawah ini, yang bukan merupakan jenis rokok jika dibagi berdasarkan penggunaan filter?

a. Filter b. Nonfilter c. Kretek

3. Dibawah ini, yang dimaksud perokok pasif? a. Orang yang merokok

b. Orang yang tidak merokok tetapi menghirup asap rokok orang lain c. Orang yang tidak merokok dan tidak menghisap asap rokok

4. Di bawah ini, bahaya asap rokok terhadap kesehatan pada perokok aktif dan perokok pasif?

a. Perokok aktif > perokok pasif b. Perokok aktif < perokok pasif c. Perokok aktif = perokok pasif

5. Di bawah ini, penyakit paru yang disebabkan oleh rokok? a. Kanker

b. Impoten c. Gagal jantung

6. Dibawah ini, organ tubuh yang paling rusak karena rokok? a. Ginjal

b. Kulit c. Paru-paru


(47)

7. Dibawah ini, bakteri penyebab TBC (Tuberkulosis)? a. Streptococcus pneumonia

b. Mycobacterium tuberculosis c. Escherichia coli

8. Dibawah ini penyakit paru yang disebabkan rokok dan memiliki ciri khas suara “mengi” (bengek) adalah?

a. Kanker paru b. Asma c. TBC

9. Dibawah ini, gejala yang umum pada penyakit paru? a. Pusing

b. Sesak napas c. Mual

10. Apa yang terjadi jika pembuluh darah pecah akibat iritasi (luka) saluran napas?

a. Nyeri dada b. Sesak napas c. Batuk darah


(48)

Sikap

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda contreng pada jawaban yang menurut anda anggap benar.

No. Pertanyaan Tidak Setuju Setuju

1. Saya yakin rokok memiliki kandungan yang berbahaya bagi paru.

2. Saya percaya penyakit paru yang ditimbulkan rokok bisa menyebabkan kematian.

3. Saya akan menolak jika ditawari rokok. 4. Saya tidak akan bergaul dengan teman anda

jika teman anda mengkonsumsi rokok. 5. Bila anda seorang perokok, anda tidak akan

menawarkan rokok kepada orang lain. 6. Saya akan membantu teman/ orang terdekat

saya untuk keluar dari rokok.

7. Saya tidak akan mengikuti orang tua/ orang terdekat saya yang mengkonsumsi rokok. 8. Saya tidak akan menonton konser jika tiket

masuknya mengharuskan saya membeli rokok.

9. Jika saya seorang perokok, saya tidak akan merokok di depan orang yang tidak merokok.

10. Saya berpikir bahwa dengan merokok tidak berpengaruh terhadap pergaulan.


(49)

Perilaku

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tanda contreng pada jawaban yang anda anggap benar.

No. Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah anda pernah merokok? 2. Apakah anda merokok setiap hari?

3. Apakah anda merokok dilingkungan keluarga/ di rumah?

4. Apakah anda pernah merokok di tempat umum/ bersama teman-teman?

5. Apakah anda tidak menutup mulut jika ada asap rokok?

6. Apakah anda tidak pernah menganggap rokok adalah seorang musuh yang harus kita lawan?

7. Apakah anda tidak pernah membaca buku tentang rokok dan dampaknya terhadap paru-paru?

8. Apakah anda tidak akan berhenti merokok karena mengetahui rokok menimbulkan penyakit paru? 9. Apakah tidak ada keinginan untuk berhenti rokok? 10. Apakah anda akan mengkonsumsi rokok hanya


(50)

LEMBAR PENJELASAN Assalamu’alaikum wr. wb.

Salam Sejahtera bagi kita semua

Saya selaku Mahasiswa FK USU:

Nama : Arwaini Ulfa Nasution

Stambuk : 2008

Lembar Persetujuan responden ini bertujuan untuk melakukan penelitian

mengenai Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX

Husni Thamrin Medan tentang Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru. Peneliti

memerlukan Saudara/i sebagai subjek penelitian, dimana Saudara/i berperan

sebagai responden. Responden diminta untuk mengisi angket sesuai petunjuk

yang diberikan. Nama responden tidak dicantumkan pada hasil penelitian dan

jawaban yang responden berikan hanya digunakan untuk penelitian saja.

Pengisian angket kurang lebih memakan waktu 10-15 menit.

Demikian saya beritahukan. Atas kesediaan Saudara/i mengisi lembar

persetujuan dan kuesioner ini saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

Semoga partisipasi Saudara/i dalam penelitian ini membawa manfaat besar bagi

kita semua.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Medan, September 2011


(51)

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Setelah mendapat penjelasan tentang penelitian “Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Siswa SMP Kelas IX Husni Thamrin tentang Bahaya Rokok terhadap Timbulnya Penyakit Paru”, maka dengan ini saya bersedia menjadi responden dalam penelitian tersebut.

Demikianlah surat ini, untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan,... 2011

Peneliti, Responden,


(52)

Master Data Responden dan Sampel

No. Nama JK Umur

Pertanyaan

Total Pengetahuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adinda Utari Putri P 14 tahun 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik

2 Aditya Perdana L 14 tahun 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik

3 Agustina P 14 tahun 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 8 Baik

4 Agustinus L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

5 Ahmad Rifky L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

6 Aida Pratiwi P 15 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik

7 Aisyah P 14 tahun 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 7 Baik

8 Alif Ad'ha T A L 13 tahun 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 Kurang

9 Alse Gunawan P 15 tahun 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 Sedang

10 Andi L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik

11 Andre Saputra L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

12 Arwin Halomoan L 14 tahun 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 Kurang

13 Belinauli L 14 tahun 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 Kurang


(53)

15 Boby Hartanto L 16 tahun 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 6 Sedang

16 Calvin Wiselee L 15 tahun 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 Baik

17 Chairina Safitri Noor P P 14 tahun 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 Kurang

18 Chairunnisa P 13 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 Sedang

19 Chatryne Theressa N P 13 tahun 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7 Baik

20 Darwin 1 L 15 tahun 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik

21 Darwin L 13 tahun 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik

22 Dhea Utari Nst P 13 tahun 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 7 Baik

23 Dessi P 15 tahun 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik

24 Desylia P 15 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

25 Deyvan Bhaskaru L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

26 Dinda Tryana S P 14 tahun 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Sedang

27 Dolly Rahul A Nst L 13 tahun 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 Kurang

28 Edison Husianto L 16 tahun 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 3 Kurang

29 Ella Apriliyani P 16 tahun 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik

30 Elna P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik

31 Elvin Septinzaru Zebua L 14 tahun 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7 Baik


(54)

33 Ervina Tania P 15 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

34 Fahri Aziz Batu Bara L 13 tahun 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik

35 Feby Agriani Gozali P 14 tahun 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 8 Baik

36 Fenny P 14 tahun 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik

37 Fernando 1 L 14 tahun 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik

38 Fernando 2 L 14 tahun 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 Kurang

39 Hafizah Z. P 13 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik

40 Hanna Ufila P 13 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik

41 Hariyanto L 15 tahun 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 6 Sedang

42 Hartanto Wijaya L 16 tahun 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 Baik

43 Intan Irwanty P 14 tahun 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 Sedang

44 Ivan Allen T L 14 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik

45 Iwen P 16 tahun 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 7 Baik

46 Jean P 14 tahun 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 5 Sedang

47 Jean Morgan H L 14 tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik

48 Jeffry L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

49 Jevry L 14 tahun 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 Sedang


(55)

51 Johan L 16 tahun 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 6 Sedang

52 Johan Wijaya L 17 tahun 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8 Baik

53 Josua Hutabarat L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

54 Juni Sari P 14 tahun 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Sedang

55 Karina P 15 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

56 Khadijah P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

57 Kristina P 15 tahun 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 7 Baik

58 Kukuh Trywijaya L 13 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Baik

59 Laura Stephanie P 14 tahun 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Sedang

60 Leonardo Trustanto L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

61 Livia Tri Anindita P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

62 Lusianna Gultom P 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik

63 Maharani P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

64 Maliny Lifia P 15 tahun 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik

65 Meilisa wijaya P 16 tahun 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6 Baik

66 M. Ikhsan Fajar Prasetyo L 14 tahun 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7 Baik

67 Michael L 15 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik


(56)

69 M. Ilham L 14 tahun 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik

70 M. Alisar S. SRG L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

71 M. Irfan L 14 tahun 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 5 Sedang

72 M. Roni L 14 tahun 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8 Baik

73 Muq Arief Lase L 14 tahun 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Baik

74 Nadia Fadila P 14 tahun 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 4 Sedang

75 Nadia Sinarita Siahaan P 14 tahun 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik

76 Olivia Napitupulu P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

77 Putri Audiva Lestari P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik

78 Raja Josua L 14 tahun 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Baik

79 Raja Parlaungan Nasution L 14 tahun 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 6 Sedang

80 Ratna Dewi P 16 tahun 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 5 Sedang

81 Rayhandie Halim L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik

82 Raymond L 13 tahun 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 6 Sedang

83 Rina Elviana P 14 tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik

84 Rio Brandhe L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

85 Rudi Hartono Mustan L 17 tahun 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 6 Sedang


(57)

87 Sarah Ramadhani P 13 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

88 Savira Utami Narulita P 13 tahun 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 7 Baik

89 Sintia P 15 tahun 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 5 Sedang

90 Sonni Yudha Nugraha Arfan L 14 tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 7 Baik

91 Steffanny Tanoto P 14 tahun 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik

92 Stephanie P 14 tahun 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 5 Sedang

93 Stephanie Goh P 16 tahun 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 5 Sedang

94 Stephanie Winata P 14 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik

95 Steven Willington L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

96 Steveny Willington P 15 tahun 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 6 Sedang

97 Sylvia Notio P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 Baik

98 Tan Feny P 14 tahun 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 Kurang

99 Tiffani Chandra P 14 tahun 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik

100 Tiffany Florencia P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 8 Baik

101 Tondi Andrian Nst L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 Baik

102 Valentine P 13 tahun 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 7 Baik

103 Viriandy Suhendrica L 15 tahun 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 Baik


(58)

105 Vivi Fitri Yanti P 14 tahun 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Sedang

106 Widya Novita Sari P 15 tahun 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik

107 Wilhelmina P 15 tahun 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Sedang

108 William L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

109 William Gonardo L 13 tahun 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 7 Baik

110 William Louise L 13 tahun 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 6 Sedang

111 Willy Khoman L 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik

112 Wilson Mario L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

113 Wira Imam Mufti L 13 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik

114 Wisely Limawan L 14 tahun 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 7 Baik

115 Yasmin Putri Setiawan P 14 tahun 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3 Kurang

116 Yohanes L 14 tahun 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 5 Sedang

117 Yolanda P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

118 Yoseph Angga Panggabean L 14 tahun 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik

119 Yulifia Yolanda P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik


(59)

No. Nama JK Umur

Pertanyaan

Total Sikap

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Adinda Utari Putri P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

2 Aditya Perdana L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

3 Agustina P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

4 Agustinus L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

5 Ahmad Rifky L 13 tahun 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Baik

6 Aida Pratiwi P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

7 Aisyah P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

8 Alif Ad'ha T A L 13 tahun 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 6 Cukup

9 Alse Gunawan P 15 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

10 Andi L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

11 Andre Saputra L 13 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik

12 Arwin Halomoan L 14 tahun 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 4 Cukup

13 Belinauli L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 6 Cukup

14 Bill E. Justin L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

15 Boby Hartanto L 16 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik


(60)

17 Chairina Safitri Noor P P 14 tahun 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 5 Cukup

18 Chairunnisa P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

19 Chatryne Theressa N P 13 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

20 Darwin 1 L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

21 Darwin L 13 tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik

22 Dhea Utari Nst P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

23 Dessi P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

24 Desylia P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

25 Deyvan Bhaskaru L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

26 Dinda Tryana S P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

27 Dolly Rahul A Nst L 13 tahun 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 3 Kurang

28 Edison Husianto L 16 tahun 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 3 Kurang

29 Ella Apriliyani P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

30 Elna P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

31 Elvin Septinzaru Zebua L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

32 Erin P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

33 Ervina Tania P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik


(61)

35 Feby Agriani Gozali P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

36 Fenny P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

37 Fernando 1 L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 Baik

38 Fernando 2 L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

39 Hafizah Z. P 13 tahun 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 7 Baik

40 Hanna Ufila P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

41 Hariyanto L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

42 Hartanto Wijaya L 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

43 Intan Irwanty P 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik

44 Ivan Allen T L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

45 Iwen P 16 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

46 Jean P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

47 Jean Morgan H L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9 Baik

48 Jeffry L 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 8 Baik

49 Jevry L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

50 Jhon Berkat Saro Totonafo Zebua L 14 tahun 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8 Baik

51 Johan L 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(62)

53 Josua Hutabarat L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

54 Juni Sari P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

55 Karina P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

56 Khadijah P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

57 Kristina P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

58 Kukuh Trywijaya L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

59 Laura Stephanie P 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

60 Leonardo Trustanto L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 8 Baik

61 Livia Tri Anindita P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

62 Lusianna Gultom P 14 tahun 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 6 Cukup

63 Maharani P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

64 Maliny Lifia P 15 tahun 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 4 Cukup

65 Meilisa wijaya P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 7 Baik

66 M. Ikhsan Fajar Prasetyo L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 6 Cukup

67 Michael L 15 tahun 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 Baik

68 M. Azhar F L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Baik

69 M. Ilham L 14 tahun 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 7 Baik


(1)

19 Chatryne Theressa N P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

20 Darwin 1 L 15 tahun 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 7 Baik

21 Darwin L 13 tahun 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 7 Baik

22 Dhea Utari Nst P 13 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

23 Dessi P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

24 Desylia P 15 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

25 Deyvan Bhaskara S L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

26 Dinda Tryana S P 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 6 Cukup

27 Dolly Rahul A Nst L 13 tahun 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang

28 Edison Husianto L 16 tahun 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 3 Kurang

29 Ella Apriliyani P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

30 Elna P 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Baik

31 Elvin Septinzaru Zebua L 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

32 Erin P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

33 Ervina Tania P 15 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik

34 Fahri Aziz Batu Bara L 13 tahun 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 3 Kurang

35 Feby Agriani Gozali P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(2)

37 Fernando 1 L 14 tahun 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 7 Baik

38 Fernando 2 L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

39 Hafizah Z. P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

40 Hanna Ufila P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

41 Hariyanto L 15 tahun 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 6 Cukup

42 Hartanto Wijaya L 16 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik

43 Intan Irwanty P 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Baik

44 Ivan Allen T L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

45 Iwen P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik

46 Jean P 14 tahun 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik

47 Jean Morgan H L 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 7 Baik

48 Jeffry L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

49 Jevry L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 Baik

50 Jhon Berkat Saro Totonafo Zebua L 14 tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 Cukup

51 Johan L 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

52 Johan Wijaya L 17 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

53 Josua Hutabarat L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(3)

55 Karina P 15 tahun 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik

56 Khadijah P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

57 Kristina P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

58 Kukuh Trywijaya L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

59 Laura Stephanie P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Baik

60 Leonardo Trustanto L 14 tahun 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 Baik

61 Livia Tri Anindita P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

62 Lusianna Gultom P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

63 Maharani P 13 tahun 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6 Cukup

64 Maliny Lifia P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

65 Meilisa wijaya P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

66 M. Ikhsan Fajar Prasetyo L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

67 Michael L 15 tahun 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik

68 M. Azhar F L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

69 M. Ilham L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

70 M. Alisar S. SRG L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

71 M. Irfan L 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup


(4)

73 Muq Arief Lase L 14 tahun 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5 Cukup

74 Nadila fadila P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

75 Nadia Sinarita Siahaan P 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

76 Olivia Napitupulu P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

77 Putri Audiva Lestari P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 8 Baik

78 Raja Josua L 14 tahun 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik

79 Raja Parlaungan Nasution L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

80 Ratna Dewi P 16 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Cukup

81 Rayhandie Halim L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

82 Raymond L 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

83 Rina Elviana P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

84 Rio Brandhe L 14 tahun 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 8 Baik

85 Rudi Hartono Mustan L 17 tahun 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 4 Cukup

86 Rurien Ezra Lubis L 14 tahun 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik

87 Sarah Ramadhani P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

88 Savira Utami Narulita P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

89 Sintia P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(5)

91 Steffanny Tanoto P 14 tahun 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik

92 Stephanie P 14 tahun 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 9 Baik

93 Stephanie Goh P 16 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

94 Stephanie Winata P 14 tahun 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8 Baik

95 Steven Willington L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

96 Steveny Willington P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

97 Sylvia Natio P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

98 Tan Feny P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

99 Tiffani Candrica P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

100 Tiffany Florencia P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

101 Tondi Andrian Nst L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

102 Valentine P 13 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

103 Viriandy Suhendrica L 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

104 Vitta Wilanda P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Baik

105 Vivi Fitri Yanti P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 Baik

106 Widya Novita Sari P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

107 Wilhelmina P 15 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik


(6)

109 William Gonardo L 13 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Cukup

110 William Louise L 13 tahun 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 7 Baik

111 Willy Khoman L 16 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

112 Wilson Mario L 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

113 Wira Imam Mufti L 13 tahun 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang

114 Wisely Limawan L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

115 Yasmin Putri Setiawan P 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 4 Cukup

116 Yohanes L 14 tahun 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 5 Cukup

117 Yolanda P 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 9 Baik

118 Yoseph Angga Panggabean L 14 tahun 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Baik

119 Yulifia Yolanda P 14 tahun 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 5 Cukup