Pencegahan Hipertensi Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kecamatan Belawan

Menurut Hendra Budiman, dari FK-UNIKA Atmajaya, pada penelitian epidemiologi dengan pendekatan cross sectional rata-rata tekanan darah meningkat bila intake alcohol diatas 3 gelas perhari. Pada penderita hipertensi yang konsumsi alkoholnya tinggi, tekanan darah akan menurun dengan menurunnya konsumsi alkohol. Puddey, salah satu pusat penelitian kesehatan di Australia, menemukan penurunan tekanan darah yang bermakna pad peminum alkohol jenis standard beer 5 alkohol dan menggantikannya dengan swan spesial light 0,9 alkohol. 5 Stress Psikososial. Stres bersifat fisik maupun mental menyebabkan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari, mengakibatkan jantung berdenyut lebih kuat dan cepat sehingga terjadi peningkatan tekanan darah akibat fungsi kelenjar tiroid terganggu dan produksi adrenalin meningkat sehingga otak memerlukan darah lebih banyak Budiostio,. 2001. Menurut Robert Desjarlais dalam bukunya World Mental Health menyebutkan bahwa hasil pengamatan langsung di masyarakat yang dilakukan sejumlah peneliti memperlihatkan bahwa kesehatan jiwa hampir selalu dihubungkan dengan dengan kesejahteraan ekonomi keluarga atau komunitas serta lingkungan dimana seseorang hidup. Di Indonesia menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2000 dari 203 juta penduduk terdapat 38 juta orang penganggur dan 15 juta anak putus sekolah. Selain masalah ekonomi, sumber stress juga bisa muncul dari persoalan rumah tangga, suasana pekerjaan serta kehidupan sosial yang terus berubah. Sedangkan menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara 2007 diketahui penderita penyakit jiwa di RS Jiwa Medan tahun 2000 berjumlah 7.326 penderita naik menjadi 9.846 penderita 34,36 pada tahun 2003.

2.6. Pencegahan Hipertensi

2.6.1.Pencegahan Primordial Pencegahan hipertensi secara primordial adalah pencegahan pada tahap awal Masdar Ginting: Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kecamatan Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 dengan membuat perangkat peraturan baik di tingkat pusat maupun daerah. Peraturan dimaksud tujuannya adalah agar terjaga aktifitas fisik masyarakat sehingga banyak bergerak. Contohnya adalah membuat peraturan bahwa setiap kota, kelurahan desa harus memiliki sarana olah raga. Membuat peraturan bahwa pembangunan sarana untuk umum seperti plaza, stadion dsb harus memiliki tempat parkir yang relatif jauh dan memberi kesempatan untuk berjalan kaki sebelum sampai ke sarana umum tersebut. Negara-negara maju telah melakukan hal tersebut dan efeknya terasa bagi masyarakat yang sering melakukan aktifitas fisik sebelum sampai ke tempat tujuan. 2.6.2. Pencegahan Primer Yang dimaksud dengan pencegahan primer hipertensi adalah pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang masyarakat sebelum terkena hipertensi. Sasaran pencegahan primer hipertensi adalah orang yang masih sehat dengan tujuan agar seseorang masyarakat tersebut dapat terhindar dari hipertensi. Pencegahan primer hipertensi adalah sebagai berikut : a..Mengurangi menghindari setiap perilaku yang memperbesar faktor risiko, yaitu : 1 Menurunkan berat badan sampai ke tingkat yang ideal bagi yang kelebihan berat badan dan kegemukan. 2 Menghindari minuman yang mengandung alkhohol. 3 Mengurangi membatasi asupan natrium garam. 4 Menghindari merokok. 5 Mengurangimenghindari makanan yang mengandung lemak lemak dan kolestrol yang tinggi. Masdar Ginting: Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kecamatan Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 b.Peningkatan ketahanan fisik dan perbaikan status gizi, yaitu : 1 Melakukan olahraga secara teratur dan terkontrol seperti senam aerobik, jalan kaki, berlari, bersepeda, berenang dan lain – lain. 2 Diet rendah lemak dan meningkatkan konsumsi buah – buahan sayuran. 3 Mengandalikan stress dan emosi. 2.6.3.Pencegahan Sekundar Yang dimaksud dengan pencegahan sekunder hipertensi adalah pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang masyarakat yang memiliki faktor risiko terkena hipertensi. Sasaran pencegahan primer hipertensi adalah orang yang baru terkena penyakit hipertensi melalui dignosis dini serta pengobatan yang tepat dengan tujuan menghentikan proses penyakit lebih lanjut dan mencegah komplikasi. Pencegahan bagi mereka yang manderitaterancam menderita hipertensi adalah sebagai berikut. a. Pemeriksaan berkala 1 Pemeriksaan pengukuran tekanan darah secara berkala merupakan cara untuk mengetahui apakah kita menderita hipertensi atau tidak 2 Mengontrol tekanan darah secara teratur sehinga tekanan darah dapat stabil dan senormal mungkin dangan atau tanpa obat – obatan. b.Pengobatan perawatan a. Penderita hipertensi yang tidak dirawat atau dapat mambawa dampak yang parah karenanya, pengobatan yang tepat waktu sangat penting dilakukan, sehingga penyakit hiprtensi dapat segera dikendalikan. Masdar Ginting: Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kecamatan Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 1 Menjaga agar tidak terjadi komplikasi akibat hiperkholesterolemia, diabetes mellitus dan lain - lain 2 Menurunkan tekanan darah ke tingkat yang wajar sehingga kualitas hidup penderita tidak menurun. 3 Memulihkan Kerusakan targetorgan dengan obat anti hipertensi. 4 Memperkecil efek samping pengobatan. 5 Menghindari faktor risiko penyebab hipertensi seperti yang disebutkan di atas. 6 Mengobati penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, kelainan pada ginjal, hipertthyroid dan sebagainya yang dapat memperberat kerusakan organ. 2.6.4. Pencegahan Tersier Yang dimaksud dengan pencegahan tersier hipertensi adalah pencegahan yang dilakukan terhadap seseorang masyarakat yang telah terkena hipertensi. Sasaran pencegahan tersier hipertensi adalah penderita hipertensi dengan tujuan mancegah proses penyakit lebih lanjut yang mengarah pada kecacatankelumpuhan bahkan kamatian. Pencegahan tersier penyakit hipertensi adalah sebagai berikut. a. Menurunkan tekanan darah ke tingkat yang wajar sehingga kualitas hidup penderita dapat dipertahankan. b. Mencegah komplikasi dari tekanan darah tinggi sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada jaringan organ otak yang mengakibatkan stroke kelumpuhan anggota badan ataupun organ yang lain. Masdar Ginting: Determinan Tindakan Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kecamatan Belawan, 2008. USU e-Repository © 2008 c. Memulihkan kerusakan target organ dengan obat anti hipertensi. d. Mengobati penyakit penyerta seperti diabetes mellitus, hiperthryroid, kolestrol tinggi, kelainan pada ginjal, penyakit jantung koroner dan sebagainya.

2.7. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan

12 119 102

Pengaruh Karakteristik Masyarakat Petani Terhadap Tindakan Pencegahan Penyakit Malaria di Desa Alue Drien Kecamatan Birem Bayeun Kabupaten Aceh Timur Tahun 2005

1 35 79

Hubungan Karakteristik Individu dengan Tindakan Ibu dalam Pencegahan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Amplas Tahun 2005

6 50 96

Determinan Tindakan Masyarakat dalam pemberantasan Malaria Di Kecamatan Tanjung Balai kabupaten Asahan

2 22 125

Pelaksanaan Tindakan Pencegahan Infeksi pada Proses Pertolongan Persalinan oleh Bidan Praktik Mandiri di Wilayah Kerja Puskesmas Kabanjahe Tahun 2014

4 65 89

PERSEPSI LANSIA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI KELURAHAN MANGUNSARI Persepsi Lansia Tentang Upaya Pencegahan Penyakit Hipertensi Di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga.

0 1 15

DAMPAK PEMBERIAN PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENINGKATAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENDERITA HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LINTAU BUO III 2009.

0 0 6

DETERMINAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN, PENULARAN PENYAKIT TBC DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDOSARI ipi119483

0 0 6

Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan

0 0 14

Hubungan Faktor Risiko Hipertensi dengan Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Pesisir Laut Kecamatan Belawan

0 0 33