Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Pada PT. Adira Dinamika Multi Finance tbk. Dengan Menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA

PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PREFERENCE

RANKING ORGANIZATION METHOD

FOR ENRICHMENT EVALUATION

(PROMETHEE)

SKRIPSI

M BOBBY R SIREGAR

071401047

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION

(PROMETHEE)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

M BOBBY R SIREGAR 071401047

PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(3)

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

PEMBERIAN KREDIT PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREFERENCE

RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

Kategori : SKRIPSI

Nama : M BOBBY R SIREGAR

Nomor Induk Mahasiswa : 071401047

Program Studi : SARJANA (S1) ILMU KOMPUTER

Departemen : ILMU KOMPUTER

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Nasir Saleh, M.Eng,Sc Syahriol Sitorus, S.Si, MIT NIP. 195109021984031001 NIP. 197103101997031004

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Ilmu Komputer Ketua,

Dr. Poltak Sihombing, M.Kom NIP. 196203171991021001


(4)

PERNYATAAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE Tbk. DENGAN MENGGUNAKAN METODE

PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan,

M BOBBY R SIREGAR 071401047


(5)

PENGHARGAAN

Alhamdulillah saya ucapkan , puji syukur ke hadirat Allah SWT karena dapat menyelesaikan Tugas Akhir saya sesuai dengan waktu yang diharapkan.

Ucapan terima kasih Saya sampaikan kepada Bapak Syahriol Sitorus , S.Si, MIT dan Bapak Drs. Nasir Saleh, M.Eng,Sc selaku pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan penuh kepercayaan kepada Saya untuk menyempurnakan kajian ini. Ucapan terimakasih juga Saya sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Muhammad Zarlis , dan Bapak Drs. Marihat Situmorang M.Kom selaku dosen penguji. Panduan ringkas, padat, dan profesional telah diberikan kepada

Saya agar dapat menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada

Ketua dan Sekretaris Departemen S-1 Ilmu Komputer, Bapak Dr. Poltak Sihombing, M.Kom dan Ibu Maya Silvi Lidya, B.Sc,M.sc , Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua dosen pada Departemen Ilmu Komputer FMIPA USU, dan pegawai di S-1 Ilmu Komputer FMIPA USU.

Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya , Bapak saya Sahruddin Siregar dan Ibu saya Sri hartati Pohan yang selalu memberikan dukungan dan doa agar selalu agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Tidak lupa untuk semua teman yang membantu dan mendukung saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Sehingga dapat bermanfaat bagi kita semuanya.


(6)

ABSTRAK

Dalam memberikan kredit sepeda motor, perusahan memiliki beberapa kriteria yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit. Penilaian kadang tidak terlalu akurat karena bisa saja terjadi kesalahan akibat data yang diolah banyak sedangkan kemampuan manusia yang terbatas yang akibatnya pemohon kredit yang terpilih kadang tidak lebih baik dari pemohon kredit yang tidak terpilih. Untuk meminimalisasi masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat melalukan pengolahan nilai berdasarkan parameter yang telah ditentukan untuk masing-masing kriteria dari pemohon kredit. Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Promethee dilakukan berdasarkan kriteria yang digunakan perusahaan untuk pemohon kredit sehingga diperoleh rangking dari pemohon kredit sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk menentukan pemohon kredit yang berhak mendapatkan kredit sepeda motor. Kriteria yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit adalah karakter , pendidikan , pekerjaan , jumlah tanggungan , status rumah , pendapatan dan berkas nasabah. . Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan MySQL untuk pangkalan data dan Borland Delphi 7 sebagai

compilernya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Promethee, Kriteria, Kredit, Sepeda Motor


(7)

Decision Support System for Motorcycle Credit at PT.Adira Dinamika Multi Finance using PROMETHEE method

ABSTRACT

.In providing motorcycle credit, the company has several criteria that are used as an assessment of credit applicants. Assessment is sometimes not very accurate because errors can occur due to data treated many human capabilities are limited while the credit applicant is selected as a result sometimes no better than loan applicants who are not elected. To minimize this problem required a decision support system that can perform a processing based on parameter values that have been determined for each of the criteria of the credit applicant. Decision Support System with Promethee method is based on the criteria used by companies to credit applicants in order to obtain the ranking of the credit applicant as recommendations for decision makers to determine the loan applicant will qualify for a motorcycle loan. Criteria used as an assessment of the credit applicant is a character, education, occupation, number of dependents, home status, income and customer file. . The software is built using MySQL for database and Borland Delphi 7 as its compiler.


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan ii

Pernyataan iii

Penghargaan iv

Abstrak v

Abstract vi

Daftar Isi vii

Daftar Tabel x

Daftar Gambar xi

Bab 1 Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Tujuan Penelitian 4

1.5 Manfaat Penelitian 4

1.6 Metode Penelitian 4

1.7 Sistematika Penulisan 5

Bab 2 Tinjauan Teoritis 7

2.1 Tinjauan Umum PT. Adira Dinamika Multi Finance 7

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan 7

2.2 Sistem Pendukung Keputusan 8

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan 8 2.2.2 Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan 10

2.2.3 Konsep Pengambilan Keputusan 11

2.2.3.1 Pengertian Keputusan 11

2.2.3.1 Pengertian Pengambilan Keputusan 11 2.2.4 Fase-Fase Proses Pengambilan Keputusan 12 2.2.5 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan 13 2.2.6 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan 14 2.2.7 Komponen Sistem Pendukung Keputusan 15 2.3 Metode Preference Ranking Organization for Enrichment

Evaluation (PROMETHEE) 16

2.3.1 Nilai hubungan outranking dalam PROMETHEE 17

2.3.1.1 Dominasi Kriteria 17

2.3.1.2 Rekomendasi Fungsi Preferensi untuk Keperluan

Aplikasi 18

2.3.1.3 Indeks Prefrensi Multikriteria 23

2.3.2 Promethee Ranking 24

2.3.2.1 Arah dalam grafik nilai outranking 24

2.4 Kredit 27

2.4.1 Pengertian Kredit 27


(9)

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem 30

3.1 Analisis Sistem 30

3.1.1 Analisis Permasalahan 30

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan 32

3.1.2.1 Kebutuhan Data Masukan 32

3.1.2.2 Kebutuhan Data Keluaran 33

3.2 Perancangan Logika 33

3.2.1 Pemodelan Sistem 33

3.2.1.1 Flowchart Proses Promethee 34

3.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD) 35

3.2.2 Identifikasi Entitas 47

3.2.3 Kamus Data 47

3.2.4 Perancangan Antarmuka 51

3.4.2.1 Rancangan Halaman Utama 51

3.4.2.2 Rancangan Menu File 52

3.4.2.3 Rancangan Menu Login 53

3.4.2.4 Rancangan Menu Logout 53

3.4.2.5 Rancangan Menu Register Data User 54 3.4.2.6 Rancangan Menu Ganti Password 55

3.4.2.7 Rancangan Menu Nasabah 55

3.4.2.8 Rancangan Menu Register Pemohon Kredit 56 3.4.2.9 Rancangan Menu Nilai Krieria Pemohon Kredit 57 3.4.2.10Rancangan Menu Daftar Pemohon Kredit 57 3.4.2.11Rancangan Menu Nilai Kriteria Pemohon Kredit 58 3.4.2.12Rancangan Menu Laporan Hasil Perangkingan

Pemohon Kredit 59

3.4.2.13Rancangan Menu Promethee 60

3.4.2.14Rancangan Menu Kriteria 61

3.4.2.15Rancangan Menu About 61

3.4.2.16Rancangan Menu Tantang Aplikasi 62 3.4.2.17Rancangan Menu Tentang Programmer 63

3.4.2.18Rancangan Menu Tentang Adira 63

Bab 4 Implementasi dan Pengujian 64

4.1 Implementasi 64

4.1.1 Kebutuhan Sistem 64

4.1.2 Form Utama 65

4.1.3 Form Login 66

4.1.4 Form Logout 66

4.1.5 Form Register User 67

4.1.6 Form Ganti Password 68

4.1.7 Form Register Pemohon Kredit 68

4.1.8 Form Nilai Kriteria Pemohon Kredit 69

4.1.9 Form Daftar Pemohon Kredit 70

4.1.10Form Nilai Pemohon Kredit 71

4.1.11Form Promethee 72

4.1.12Form Laporan 72

4.1.13Form Kriteria 73


(10)

4.1.15Form Tentang Programmer 75

4.1.16Form Tentang Adira 75

4.2 Pengujian Sistem 76

4.2.1 Rencana Pengujian Sistem 76

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian 77

4.3 Kesimpulan dan Hasil Pengujian 83

4.4 Contoh Kasus 84

4.4.1 Menghitung indeks preferensi multikriteria 99

4.4.2 Menghitung Leaving Flow 100

4.4.3 Menghitung Entering Flow 100

4.4.4 Menghitung Net Flow 100

Bab 5 Kesimpulan dan Saran 102

5.1 Kesimpulan 102

5.2 Saran 103


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Data Dasar Analisis Promethee 17

Tabel 3.1 Entitas Dasar 47

Tabel 3.2 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Kamus Data

Rencana Pengujian Sistem Pengujian Login (Data Normal) Pengujian Login (Data Salah)

Pengujian Ubah Password (Data Normal) Pengujian Ubah Password (Data Salah) Pengujian Register User (Data Normal) Pengujian Register User (Data Salah) Pengujian Pemohon Kredit (Data Normal) Pengujian Pemohon Kredit (Data Salah)

Pengujian Penilaian Pemohon Kredit (Data Normal) Pengujian Penilaian Pemohon Kredit (Data Salah) Pengujian Kriteria (Data Normal)

Pengujian Kriteria (Data Salah)

48 75 76 76 77 77 77 78 78 79 80 80 81 81 Tabel 4.14 Contoh Kasus Penilaian Pemohon Kredit 85

Tabel 4.15 Promethee Tahap I 98


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Konseptual SPK

Halaman 16

Gambar 2.2 Kriteria Biasa 19

Gambar 2.3 Kriteria Kuasi 19

Gambar 2.4 Kriteria dengan Preferensi Linier 21

Gambar 2.5 Kriteria Level 21

Gambar 2.6 Kriteria dengan Preferensi Linier dan Area yang Tidak

Berbeda 23

Gambar 2.7 Kriteria Gaussian 23

Gambar 2.8 Hubungan Antar Node 24

Gambar 2.9 Leaving Flow 25

Gambar 2.10 Entering Flow 26

Gambar 3.1 Flowchart Proses Promethee 34

Gambar 3.2 DFD Level 0 Admin 35

Gambar 3.3 DFD level 1 Admin 37

Gambar 3.4 DFD Level 2 Proses 2 Register Data oleh Admin 40 Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 4 Maintenance Kriteria oleh Admin 41 Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 4 Maintenance Nilai Kriteria oleh

Admin 42

Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Promethee 43

Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses 7 Laporan Keputusan Pemberian

Kredit 44

Gambar 3.9 DFD Level 0 Manager 46

Gambar 3.10 DFD Level 1 Manager 46

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Utama 52

Gambar 3.12 Rancangan Menu File 52

Gambar 3.13 Rancangan Menu Login 53

Gambar 3.14 Rancangan Menu Logout 54

Gambar 3.15 Rancangan Menu Register Data User 54

Gambar 3.16 Gambar 3.17 Gambar 3.18 Gambar 3.19 Gambar 3.20 Gambar 3.21 Gambar 3.22 Gambar 3.23 Gambar 3.24 Gambar 3.25 Gambar 3.26 Gambar 3.27 Gambar 3.28

Rancangan Menu Ganti Password Rancangan Menu Pemohon Kredit

Rancangan Menu Register Pemohon Kredit Rancangan Menu Nilai Kriteria Pemohon Kredit Rancangan Menu Daftar Pemohon Kredit

Rancangan Menu Hasil Perangkingan

Rancangan Menu Laporan Rangking Pemohon Kredit Rancangan Menu Promethee

Rancangan Menu Kriteria Rancangan Menu About

Rancangan Menu Tentang Aplikasi Rancangan Menu Tentang Programmer Rancangan Menu Tentang Adira

55 56 56 57 58 59 59 60 60 61 62 62 63

Gambar 4.1 Halaman Utama 65

Gambar 4.2 Form login 66

Gambar 4.3 Form logout 67


(13)

Gambar 4.5 Form Ganti Password 68

Gambar 4.6 Form Register Pemohon Kredit 69

Gambar 4.7 Form Nilai Kriteria Pemohon Kredit 70

Gambar 4.8 Form Daftar Pemohon Kredit 70

Gambar 4.9 Form Promethee 71

Gambar 4.10 Form Laporan 72

Gambar 4.11 Form Kriteria 73

Gambar 4.12 Form Tentang Aplikasi 73

Gambar 4.13 Form Tentang Programmer 74


(14)

ABSTRAK

Dalam memberikan kredit sepeda motor, perusahan memiliki beberapa kriteria yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit. Penilaian kadang tidak terlalu akurat karena bisa saja terjadi kesalahan akibat data yang diolah banyak sedangkan kemampuan manusia yang terbatas yang akibatnya pemohon kredit yang terpilih kadang tidak lebih baik dari pemohon kredit yang tidak terpilih. Untuk meminimalisasi masalah tersebut dibutuhkan suatu sistem pendukung keputusan yang dapat melalukan pengolahan nilai berdasarkan parameter yang telah ditentukan untuk masing-masing kriteria dari pemohon kredit. Sistem Pendukung Keputusan dengan Metode Promethee dilakukan berdasarkan kriteria yang digunakan perusahaan untuk pemohon kredit sehingga diperoleh rangking dari pemohon kredit sebagai rekomendasi bagi pengambil keputusan untuk menentukan pemohon kredit yang berhak mendapatkan kredit sepeda motor. Kriteria yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit adalah karakter , pendidikan , pekerjaan , jumlah tanggungan , status rumah , pendapatan dan berkas nasabah. . Perangkat lunak ini dibangun dengan menggunakan MySQL untuk pangkalan data dan Borland Delphi 7 sebagai

compilernya.

Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Promethee, Kriteria, Kredit, Sepeda Motor


(15)

Decision Support System for Motorcycle Credit at PT.Adira Dinamika Multi Finance using PROMETHEE method

ABSTRACT

.In providing motorcycle credit, the company has several criteria that are used as an assessment of credit applicants. Assessment is sometimes not very accurate because errors can occur due to data treated many human capabilities are limited while the credit applicant is selected as a result sometimes no better than loan applicants who are not elected. To minimize this problem required a decision support system that can perform a processing based on parameter values that have been determined for each of the criteria of the credit applicant. Decision Support System with Promethee method is based on the criteria used by companies to credit applicants in order to obtain the ranking of the credit applicant as recommendations for decision makers to determine the loan applicant will qualify for a motorcycle loan. Criteria used as an assessment of the credit applicant is a character, education, occupation, number of dependents, home status, income and customer file. . The software is built using MySQL for database and Borland Delphi 7 as its compiler.


(16)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pembiayaan segala merek otomotif terutama sepeda motor. Seperti diketahui kendaraan bermotor saat ini bukan lagi merupakan barang mewah, tetapi menjadi kebutuhan masyarakat yang digunakan sebagai alat untuk beraktifitas. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya pengguna kendaraan bermotor baik di aderah perkotaan ataupun pedesaan. Banyak masyarakat yang lebih memilih naik kendaraan pribadi daripada kendaraan umum untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, karena mungkin biaya yang dikeluarkan relatif lebih murah.Dalam mendapatkan kendaraan bermotor, masyarakat telah ditawarkan dengan berbagai kemudahan dalam pembelian kendaraan bermotor. Salah satu contohnya adalah pembelian kendaraan bermotor dengan sistem kredit dan di dalam sistem tersebut juga relatif ringan dengan uang muka yang bisa disesuaikan.

Adira Finance memberikan kredit kepada setiap calon pembeli sepeda motor dengan kriteria yang sudah ditentukan perusahaan. Perkembangan teknologi yang semakin pesat sehingga suatu instansi ataupun perusahaan tidak terlepas dari penggunaan komputer sebagai pengolah data. Cara-cara manual mungkin juga dapat dilakukan jika jumlah data yang diolah sedikit, tetapi jika jumlah data sangat banyak kemungkinan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengolahan data yang mungkin disebabkan oleh kesalahan manusia. Begitu juga pada Adira Finance, banyaknya data pemohon kredit sepeda motor karena meningkatnya permintaan akan sepeda motor dari tahun ke tahun kemungkinan menyebabkan kesulitan bagi perusahan dalam memutuskan siapa pemohon yang layak menjadi penerima kredit.

Guna membantu mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan, diperlukan suatu bentuk Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support


(17)

alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/tersedia dengan menggunakan model-model pengambilan keputusan . Ciri utama, sekaligus keunggulan dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) tersebut adalah kemampuannya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tidak terstruktur.

Sistem Pendukung Keputusan dimaksudkan untuk menjadi alat bantu pengambil keputusan dalam hal ini Adira Finance untuk memperluas kapabilitas mereka, namun tidak menggantikan penilaian mereka.

Untuk itu penulis mengusulkan sebuah sistem pendukung keputusan yang menentukan siapa pemohon kredit yang layak menjadi penerima kredit sepeda motor dan siapa yang tidak layak dengan kriteria yang diberikan oleh perusahaan. Banyak metode yang dapat digunakan untuk sistem pendukung keputusan yang memiliki beberapa kriteria yang dijadikan pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Penulis menawarkan penggunaan metode Preference Ranking Organization Method for

Enrichment (Promethee) yang merupakan salah satu kelompok pemecah masalah Multiple Criteria Decision Making yang menentukan urutan (prioritas) dalam analisis

multikriteria. Dikarenakan tujuan penggunaan sistem ini hanya untuk perusahaan, maka sistem pendukung keputusan ini akan dirancang berbasis aplikasi.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan di atas, adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah merancang sistem pendukung keputusan pemberian


(18)

kredit sepeda motor pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan masalah ini tidak menyimpang, penulis akan memberikan beberapa batasan masalah, sebagai berikut :

a. Kriteria yang digunakan sebagai dasar penilaian diperoleh dari PT. Adira Dinamika Multi Finance.

b. Sistem Pendukung Keputusan ini hanya sebagai alat bantu bagi pihak Perusahaan dalam menentukan prioritas dari pemohon kredit sebagai acuan pemberian kredit bagi perusahaan, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh pihak Adira Finance . Namun keputusan akhir tetap berada di pihak Adira Finance.

c. Proses dibatasi hanya sampai perhitungan rangking pemohon kredit sepeda motor.

d. Proses perhitungan kelayakan kredit dilakukan setelah pemeriksaan data pemohon termasuk pengecekan kebenaran data customer oleh tim surveyor. e. Metode yang digunakan dalam perancangan sistem ini adalah Preference

Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).

f. Output dari SPK ini berupa rangking dari pemohon kredit mulai dari yang

tertinggi sampai yang terendah yang dapat dijadikan acuan Adira Finance dalam memberikan kredit sepeda motor.

g. Bahasa Pemrograman yang digunakan adalah pemrograman Borland Delphi 7.0 dan Database Management System (DBMS) yang digunakan adalah MySQL.


(19)

1. Merancang suatu perangkat lunak yang dapat membantu pihak perusahaan dalam menentukan siapa pemohon kredit yang layak menjadi penerima kredit atau tidak dengan sistem yang terkomputerisasi sehingga proses pengambilan keputusan ini dapat lebih efisien, hemat waktu dan Sumber Daya Manusia (SDM).

2. Mengintegrasikan data-data pemohon kredit ke dalam database untuk mempermudah dan mempercepat dalam proses pengolahan data.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah membantu pihak perusahaan dalam menentukan siapa calon pemohon kredit yang layak menjadi penerima kredit berdasarkan kriteria yang diberikan oleh pihak perusahaan, dan juga sebagai alat pendukung perusahaan dalam mengambil keputusan sehingga keputusan yang dibuat merupakan keputusan yang lebih objektif yang berdasarkan pada standar yang telah ditentukan.

1.6 Metode Penelitian

Tahapan yang diambil dalam penelitian ini yaitu: 1. Studi Literatur

Penulisan ini dimulai dengan studi kepustakaan yaitu proses pengumpulan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, paper, jurnal, makalah, maupun situs internet mengenai Sistem Pendukung Keputusan, metode Preference

Ranking Organization for Enrichment Evaluation (Promethee) serta beberapa

referensi lainnya untuk menunjang pencapaian tujuan penelitian. 2. Analisis Data dengan Penelitian ke Lapangan (Field Research)

Pada tahap ini dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh data secara langsung dari perusahaan khususnya bank melalui riset lapangan

a. Mewawancara pihak yang berkompeten dalam masalah pemberian kredit pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk.

3. Merancang Desain Sistem

Desain yang dirancang adalah desain user interface dan struktur program Sistem Pendukung Keputusan pemberian kredit sepeda motor.


(20)

4. Implementasi Sistem

Sistem diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0.

5. Pengujian dan Analisis Sistem

Pada tahap ini akan dilakukan pengujian sistem, untuk mencari kesalahan-kesalahan sehingga dapat diperbaiki. Kemudian akan dilakukan analisis terhadap fokus permasalahan penelitian, apakah sudah sesuai seperti yang diinginkan.

6. Dokumentasi Sistem

Pembuatan laporan Skripsi lengkap dengan analisis yang didapatkan.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut:

BAB 1 : Pendahuluan

Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang pemilihan judul penelitian “ Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Menggunakan Metode

Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation

(PROMETHEE)”, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : Tinjauan Teoretis

Bab ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan sistem pendukung keputusan, metode Preference Ranking Organization of Enrichment

Evaluation (PROMETHEE), serta sekilas tentang profil Adira Finance.


(21)

Bab ini akan menjelaskan tentang analisis data yang akan diolah dalam sistem serta membuat perancangan sistem yang akan dibangun.

BAB 4 : Implementasi

Bab ini akan menjelaskan tentang bentuk antarmuka Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor pada PT. Adira Dinamika Multi Finance Tbk. Menggunakan Metode Preference Ranking Organization

Method for Enrichment Evaluation (PROMETHEE).

BAB 5 : Kesimpulan dan Saran

Bab terakhir akan memuat kesimpulan isi dari keseluruhan uraian bab-bab sebelumnya dan saran-saran dari hasil yang diperoleh yang diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan selanjutnya.

BAB 2

TINJAUAN TEORETIS


(22)

2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Adira Dinamika Multifinance Cabang Medan beralamat di Jalan Bambu II Komplek Graha Niaga Blok A No. 12-14 Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembiayaan konsumen. Pembiayaan konsumen merupakan badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal dengan tidak menarik dana langsung dari masyarakat.

PT Adira Dinamika Multifinance (ADMF) berdiri pada tanggal 13 November 1990 dan kegiatan operasional berlangsung sejak tahun 1991. PT Adira Dinamika Multifinance pusat terletak di GRAHA ADIRA Jalan Menteng Raya No.21 Jakarta 10340. Saat ini jumlah PT Adira Dinamika Multifinance mempunyai 253 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jumlah karyawan sekitar 14.000 karyawan. Berdasarkan data terakhir, saat ini jumlah konsumen PT Adira Dinamika Multifinance sekitar 1.700.000 konsumen di seluruh Indonesia.

Selain PT Adira Dinamika Multifinance, Adira juga mempunyai Adira Group yaitu: 1. PT Adira Dinamika Multifinance Tbk yang bergerak pada bidang pembiayaan

sepeda motor, mobil, alat-alat elektronik dan rumah tangga.

2. PT Asuransi Adira Dinamika yang bergerak di bidang asuransi kendaraan bermotor

3. PT Adira Sarana Armada yang bergerak di bidang penyewaan mobil.

ADMF merupakan perusahaan pembiayaan yang memiliki visi, misi dan nilai-nilai tertentu. Visi perusahaan dapat dicapai bila perusahaan menerapkan misinya, sedangkan dalam menerapkan misi, sebuah perusahaan memerlukan perangkat nilai yang digunakan oleh karyawan sebagai panduan dalam berperilaku.

Visi dari ADMF adalah menjadi perusahaan pembiayaan kelas dunia. Adira Finance bertekad menjadi “Perusahaan Pembiayaan Kelas Dunia” yang keberadaannya sangat diperhitungkan baik oleh pesaing maupun oleh pasar dunia. Misi dari ADMF adalah mewujudkan impian esok pada hari ini. Maksudnya adalah Adira Finance menyediakan fasilitas kredit kepada masyarakat untuk mewujudkan impiannya pada hari ini, tanpa menunggu hari esok.


(23)

Nilai yang ingin dicapai oleh ADMF adalah untuk memberikan hasil kerja yang sempurna dan berkomitmen melalui kerjasama yang berdasarkan kepercayaan dan rasa hormat.

2.2 Sistem Pendukung Keputusan

2.2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan

Beberapa Defenisi Decision Support System atau Sistem Pendukung Keputusan atau yang selanjutnya kita singkat dalam skripsi ini menjadi SPK menurut beberapa ahli dijelaskan sebagai berikut (Daihani, 2001) :

1. Menurut Man dan Watson

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif, yang membantu pengambil keputusan melalui penggunaan data dan model-model keputusan untuk memecahkan masalah-masalah yang sifatnya semi terstruktur dan tidak terstruktur.

2. Menurut Maryan Alavi dan H.Albert Napier

Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu kumpulan prosedur pemrosesan data dan informasi yang berorientasi pada penggunaan model untuk menghasilkan berbagai jawaban yang dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem ini harus sederhana, mudah dan adaptif.

3. Menurut Litlle

Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi bebrbasis komputer yang menghasilkan berbagai alternatif keputusan untuk membantu manajemen dalam menangani berbagai permasalahan yang terstruktur ataupun tidak terstruktur dengan menggunakan data dan model.


(24)

Sistem Pendukung Keputusan merupakan Sistem Informasi Spesifik yang ditujukan untuk memecahkan suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer pada berbagai tingkatan.

Dari berbagai defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa SPK adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi terstruktur Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan beebagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai.

Bagaimanapun juga harus diingat bahwa SPK tidak ditekankan untuk membuat keputusan. Dengan sekumpulan kemampuan untuk mengolah informasi/data yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan, sistem hanya berfungsi sebagai alat bantu manajemen. Jadi sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan fungsi pengambilan keputusan dalam membuat keputusan. Sistem ini dirancang hanyalah untuk membantu pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya.

Pembuatan keputusan diperlukan diperlukan pada semua tahap kegiatan administrasi dan manajemen. Misalnyam dalam tahap perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternatif program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut dicakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan konsekuensi dan berbagai dampak yang timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan dan penilaian (evaluasi) terhadap hasil pelaksanaan kerja, juga banyak keputusan dibuat dalam rangka koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi agar hasil yang diperoleh lebih sesuai dengan sasaran mutu, waktu dan penggunaan sumber daya yang efisien.


(25)

Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support System (DSS) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Manajement Decision Systems. Sistem ini merupakan suatu sistem yang berbasis/berbantuan komputer yang ditujukan untuk membantu mengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.

Pada dasarnya SPK ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari Sistem Informasi Manajemen terkomputerisasi (Computerized Management Information

System), yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan

pemakainya. Sifat interaktif ini dimaksudkan untuk memudahkan integrasi antara berbagai komponen dalam proses pengambilan keputusan, seperti prosedur, kebijakan, teknik analisis, serta pengalaman dan wawasan manajerial guna membentuk suatu kerangka keputusan yang bersifat fleksibel.

Secara luas, dapat dikatakan bahwa SPK dirancang untuk menghasilkan berbagai alternatif yang ditawarkan kepada para pengambil keputusan dalam melaksanakan tugasnya. Karena, sebagian besar proses pengambilan keputusan yaitu perumusan masalah, pencarian alternatif telah dikerjakan oleh sistem, maka diharapkan para manajer akan lebih cepat dan akurat dalam menangani masalah yang dihadapinya.

Jadi secara umum, dapat dikatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan memberikan manfaat bagi manajemen dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerjanya terutama dalam proses pengambilan keputusan.

Pembuatan keputusan merupakan fungsi utama seorang manajer atau administrator. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengidentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi dari alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Kemampuan seorang manajer dalam membuat keputusan dapat ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik pembuatan keputusan. Dengan peningkatan kemampuan manajer dalam pembuatan keputusan diharapkan dapat ditingkatkan kualitas keputusan yang


(26)

dibuatnya, dan hal ini tentu akan meningkatkan efisiensi kerja manajer yang bersangkutan.

2.2.3 Konsep Pengambilan Keputusan

2.2.3.1 Pengertian Keputusan

Pada umumnya para penulis sependapat bahwa kata keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan. Keputusan dapat dilihat pada kaitannya dengan proses, yaitu bahwa suatu keputusan ialah keadaan akhir dari suatu proses yang lebih dinamis yang disebut pengambilan keputusan. Dengan kata lain, keputusan merupakan sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan.

2.1.3.2 Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan didalam suatu organisasi merupakan hasil suatu proses komunikasi dan partisipasi yang terus menerus dari keseluruhan organisasi. Persoalan pengambilan keputusan, pada dasarnya adalah bentuk pemilihan dari berbagai alternatif tindakan yang mungkin dipiih yang prosesnya melalui mekanisme tertentu, dengan harapan akan menghasilkan sebuah keputusan yang terbaik. Penyusunan model keputusan adalah suatu cara untuk mengembangkan hubungan-hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke dalam suatu model matematis, yang mencerminkan hubungan diantara faktor-faktor yang terlibat.

2.2.4 Fase-fase Proses Pengambilan Keputusan

Adapun proses dalam pengambilan keputusan terdiri dari 4 tahapan menurut Simon (Daihani, 2001), yaitu :


(27)

Merupakan tahap pendefinisian masalah serta identifikasi informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan persoalan yang dihadapi serta keputusan yang akan diambil. Langkah ini sangat penting menentukan tingkat ketepatan keputusan yang akan diambil, karena sebelum suatu tindakan diambil, tentunya persoalan yang dihadapi harus dirumuskan secara jelas terlebih dahulu.

2. Perancangan (Design)

Merupakan tahap analisa dalam kaitan mencari atau merumuskan alternatif-alternatif pemecahan masalah. Setelah permasalahan dirumuskan dengan baik, maka tahap berikutnya adalah merancang atau membangun model pemecahan masalahnya dan menyusun berbagai alternatif pemecahan masalah.

3. Pemilihan (Choice)

Dengan mengacu pada rumusan tujuan serta hasil yang diharapkan, selanjutnya manajemen memilih alternatif solusi yang diperkirakan paling sesuai. Pemilihan alternatif ini akan mudah dilakukan kalau hasil yang diinginkan terukur atau memilki nilai kuantitas tertentu.

4. Implementasi (Implementation)

Merupakan tahap pelaksanaan dari keputusan yang telah diambil. Pada tahap ini perlu disusun serangkaian tindakan yang terencan, sehingga hasil keputusan dapat dipantau dan disesuaikan apabila diperlukan perbaikan-perbaikan.

2.2.5 Karakteristik dan Kemampuan Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban karakteristrik Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut (Daihani, 2001) :

1. Sistem Pendukung Keputusan dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang sifatnya semi terstruktur atau tidak terstruktur


(28)

2. Dalam proses pengolahannya, Sistem Pendukung Keputusan mengombinasikan penggunaan model-model/teknik-teknik analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari/interogasi informasi.

3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan/dioperasikan dengan mudah oleh orang-orang yang tidak memiliki dasar kemampuan pengoprasian komputer yang tinggi. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan biasanya model interaktif.

4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi. Sehingga mudah disesuaikan dalam berbagai perubahan lingkungan yang terjadi dan kebutuhan pemakai.

2.2.6 Keuntungan Sistem Pendukung Keputusan

Sistem Pendukung Keputusan dapat memberikan manfaat atau keuntungan bagi pemakainya. Keuntungan dimaksud diantaranya meliputi (Daihani, 2001) :

1. Sistem Pendukung Keputusan memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data/informasi bagi pemakainya.

2. Sistem Pendukung Keputusan membantu pengambil keputusan dalam hal penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

3. Sistem Pendukung Keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan.

4. Walaupun suatu Sistem Pendukung Keputusan, mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi stimulan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya. Karena sistem pendukung keputusan mampu menyajikan berbagai alternatif.

5. Sistem Pendukung Keputusan dapat menyediakan bukti tambahan untuk memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil keputusan.


(29)

Disamping berbagai keuntungan dan manfaat seperti diungkapkan diatas, SPK juga memiliki beberapa ketebatasan, diantaranya adalah (Daihani, 2001):

1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat dimodelkan, sehingga model yang ada dalam sistem tidak mencerminkan persoalan sebenarnya.

2. Kemampuan suatu SPK terbatas pada pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta model dasar).

3. Proses-proses yang dapat dilakukan oleh SPK biasanya tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak yang digunakannya.

4. SPK tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang dimiliki oleh manusia. Karena walau bagaimana pun canggihnya suatu SPK, dia hanyalah suatu kumpulan perangkat keras, perangkat lunak dan sistem operasi yang tidak dilengkapi dengan kemampuan berpikir.

2.2.7 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Adapun komponen-komponen dari SPK adalah sebagai berikut:

1. Subsistem manajemen data, mencakup satu basis data (database) yang berisi data yang relevan dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut Database

Management System (DBMS).

2. Subsistem manajemen model, menggunakan perangkat lunak yang berkaitan dengan bidang-bidang seperti keuangan, statistik, manajemen, atau model-model kuantitatif yang memiliki kemampuan untuk melakukan analisa sistem. Perangkat lunak ini dikenal dengan Model Base Management System (MBMS). Subsistem ini memiliki komponen yang dapat dikoneksikan ke penyimpanan eksternal yang ada pada model.


(30)

3. Subsistem antarmuka pengguna, digunakan sebagai media interaksi antara sistem dengan pengguna. Pengguna dapat berkomunikasi dengan SPK dan memerintahkan SPK melalui subsistem ini.

4. Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan, dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri yang tidak terkait dengan komponen lain.

Untuk dapat lebih jelas memahami model konseptual SPK, perhatikan gambar di bawah ini:

Data: eksternal dan internal

Gambar 2.1. Model Konseptual SPK

2.3 Metode Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation

(PROMETHEE)

Promethee adalah suatu metode penentuan urutan (prioritas) dalam analisis multikriteria. Masalah pokoknya adalah kesederhanaan, kejelasan , dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang digunakan dalam promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking (Brans, 1998) . Ini adalah metode peringkat yang cukup sederhana dalam konsep dan aplikasi dibandingkan dengan metode lain untuk analisis multikriteria (Goumas, 1998).

Prinsip yang digunakan adalah penetapan prioritas alternatif yang telah ditetapkan berdasarkan pertimbangan (∀i | fi(.) → R [real world], dengan kaidah dasar Max { f1 (x), f2 (x), f3 (x), ..., fj (x), ... , fk (x) | x ฀ R }

Sistem lainnya yang berbasis komputer

Manajemen

Subsistem berbasis pengetahuan

Antarmuka penguna

Manajemen


(31)

Dimana K adalah sejumlah kumpulan alternatif, dan fi (i = 1, 2, ..., K) merupakan nilai/ukuran relatif kriteria untuk masing-masing alternatif. Dalam aplikasinya sejumlah kriteria telah ditetapkan untuk menjelaskan K yang merupakan penilaian dari R ( real world).

Promethee termasuk dalam keluarga dari metode outranking yang dikembangkan oleh B. Roy, dan meliputi dua fase:

- Membangun hubungan outranking dari K

- Eksploitasi dari hubungan ini memberikan jawaban optimasi kriteria dalam paradigma permasalahan multikriteria.

Dalam fase pertama, nilai hubungan outranking berdasarkan pertimbangan dominasi masing-masing kriteria. Indeks preferensi ditentukan dan nilai outranking secara grafis disajikan berdasarkan preferensi dari pembuat keputusan. Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee disajikan sebagai berikut

Tabel 2.1 Data dasar analisis promethee

f1 (.) f2 (.) ... fj (.) ... fk (.)

a1 a2 ... ai ... an

f1 (a1) f1 (a2) ... f1 (ai) ... f1 (an)

f2 (a1) f2 (a2) ... f2 (ai) ... f2 (an)

. . . . . . ... . . . ... . . .

fj (a1) fj (a2) ... fj (ai) ... fj (an)

. . . . . . ... . . . ... . . .

fk (a1) fk(a2) ... fk (ai) ... fk (an)

2.3.1 Nilai hubungan outranking dalam Promethee


(32)

Nilai f merupakan nilai nyata dari suatu kriteria : f : K → R

dan tujuan berupa prosedur optimasi

Untuk setiap alternatif a ฀ K, f (a) merupakan evaluasi dari alternatif tersebut untuk suatu kriteria. Pada saat dua alternatif dibandingkan, a, b ฀ K, harus dapat ditentukan perbandingan preferensinya.

Penyampaian intesitas (P) dari preferensi alternatif a terhadap alternatif b sedemikian rupa sehingga :

- P (a,b) = 0, berarti tidak ada (indefferent) antara a dan b, atau tidak ada

preferensi dari a lebih baik dari b.

- P (a,b) ~ 0, berarti lemah preferensi dari a lebih baik dari b.

- P (a,b) ~ 1, berarti kuat preferensi dari a lebih baik dari b.

- P (a,b) = 1 , berarti mutlak preferensi dari a lebih baik dari b.

Dalam metode ini, fungsi preferensi seringkali menghasilkan nilai fungsi yang berbeda antara dua evaluasi, sehingga :

P (a,b) = P (f(a)-f(b)).

Untuk semua kriteria , suatu alternatif akan dipertimbangkan memiliki nilai kriteria yang lebih baik ditentukan oleh nilai f dan akumulasi dari nilai ini menentukan nilai preferensi atas masing-masing alternatif yang akan dipilih.

2.3.1.2 Rekomendasi fungsi preferensi untuk keperluan aplikasi

Dalam Promethee disajikan enam bentuk fungsi preferensi kriteria. Hal ini tentu saja tidak mutlak , tetapi bentuk ini cukup baik untuk beberapa kasus.

Untuk memberikan gambaran yang lebih baik terhadap area yang tidak sama, digunakan fungsi selisih nilai kriteria antara alternatif H(d) dimana hal ini mempunyai hubungan langsung pada fungsi preferensi (Brans, 1998).

a. Kriteria biasa (Usual Criterion)

H(d) = ...…………..…….………...(1)


(33)

H(d) = selisih kriteria antar alternatif d = selisih nilai kriteria {d=f(a) - f(b)}

Pada kasus ini , tidak ada beda (sama penting) antara a dan b jika dan hanya jika f (a) = f(b) ; apabila nilai kriteria pada masing-masing alternatif memiliki nilai berbeda, pembuat keputusan membuat preferensi mutlak untuk alternatif memiliki nilai yang lebih baik. Untuk melihat kasus preferensi pada kriteria biasa, ilustrasinya dapat dilihat dari perlombaan lari maraton , seorang peserta dengan peserta lain akan memiliki peringkat yang mutlak berbeda walaupun hanya dengan selisih nilai (waktu) yang teramat kecil, dan dia akan memiliki peringkat yang sama jika dan hanya jika waktu tempuhnya sama atau selisih nilai diantara keduanya sebesar nol. Fungsi H(d) untuk fungsi preferensi ini disajikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Kriteria Biasa

b. Kriteria Quasi (Quasi Criterion)

H(d) = 0 jika < q

H(d) = 1 jika d >q ... (2) Keterangan:

1. H(d) : fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} 3. Parameter (q) : harus merupakan nilai yang tetap

Seperti yang terlihat pada Gambar 2.3, dua alternatif memiliki preferensi yang sama penting selama selisih atau nilai H (d) dari masing-masing alternatif untuk kriteria tertentu tidak melebihi nilai q, dan apabila selisih hasil evaluasi untuk masing-masing alternatif melebihi nilai q maka terjadi bentuk preferensi mutlak.

H(d) 0 1

d H(d


(34)

Gambar 2.3 Kriteria Quasi

Jika pembuat keputusan menggunakan kriteria quasi, dia harus menentukan nilai q, dimana nilai ini dapat menjelaskan pengaruh yang signifikan dari suatu kriteria. Dalam hal ini, preferensi yang lebih baik diperoleh apabila terjadi selisih antara dua alternatif diatas q. Misalnya, seseorang akan dianggap mutlak lebih kaya apabila selisih nilai kekayaannya lebih besar dari Rp. 10 juta, dan apabila selisih kekayaannya kurang dari Rp. 10 juta dipandang sama kaya.

c. Kriteria dengan preferensi linier

H(d) = ... (3)

Keterangan:

1. H(d) : fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. d : selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} 3. p : nilai kecenderungan atas

Kriteria preferensi linier dapat menjelaskan bahwa selama nilai selisih memiliki nilai yang lebih rendah dari p, preferensi dari pembuat keputusan meningkat secara linier dengan nilai d. Jika nilai d lebih besar dibandingkan dengan nilai p, maka terjadi preferensi mutlak (Brans, 1998) . Fungsi kriteria ini disajikan pada Gambar 2.4.

Pada saat pembuat keputusan mengidentifikasi beberapa kriteria untuk tipe ini, dia harus menetukan nilai dari kecenderungan atas (nilai p). Dalam hal ini nilai d diatas p telah dipertimbangkan akan memberikan preferensi mutlak dari suatu alternatif. Misalnya, akan terjadi preferensi dalam hubungan linier kriteria kecerdasan seseorang dengan orang lain apabila nilai ujian seseorang berselisih di bawah 30,


(35)

apabila di atas 30 poin maka mutlak orang itu lebih cerdas dibandingkan dengan orang lain.

Gambar 2.4 Kriteria dengan preferensi linier

d. Kriteria Level (Level Criterion)

H(d) =

.………(4) Keterangan :

1. H(d) : fungsi selisih kriteria antaralternatif 2. p : nilai kecenderungan atas

3. parameter (q) : harus merupakan nilai yang tetap

Dalam kasus ini, kecenderungan tidak berbeda q dan kecenderungan preferensi p adalah ditentukan secara simultan. Jika d berada di antara nilai q dan p, hal ini berarti situasi preferensi yang lemah (H(d)=0.5) (Brans, 1998) . Fungsi ini disajikan pada Gambar 2.5. dan pembuat keputusan telah menentukan kedua kecenderungan untuk kriteria ini.

-p 0 p 1

d H(d)

1/2 1

0

p q -q

-p


(36)

Gambar 2.5 Kriteria Level

Bentuk kriteria level ini dapat dijelaskan misalnya dalam penetapan nilai jarak preferensi jarak tempuh antar kota. Misalnya jarak antara Bandung-Cianjur sebesar 60 km, Cianjur-Bogor sebesar 68 km, Bogor-Jakarta sebesar 45 km, Cianjur-Bogor sebesar 68 km, Bogor-Jakarta sebesar 45 km, Cianjur-Jakarta 133 km. Dan telah ditetapkan bahwa selisih di bawah 10 km maka dianggap jarak antar kota tersebut adalah tidak berbeda, selisih jarak sebesar 10-30 km relatif berbeda dengan preferensi yang lemah, sedangkan selisih di atas 30 km diidentifikasikan memiliki preferensi mutlak berbeda.

Dalam kasus ini, selisih jarak antara Bandung-Cianjur dan Cianjur-Bogor dianggap tidak berbeda (H(d)=0) karena selisih jaraknya di bawah 10 km, yaitu (68-60) km = 8 km, sedangkan preferensi jarak antara Cianjur-Bogor dan Jakarta-Bogor dianggap berbeda dengan preferensi yang lemah (H(d)=0.5) karena memiliki selisih yang berada pada interval 10-30 km, yaitu sebesar (68-45) km = 23 km. Dan terjadi preferensi mutlak (H(d)=1) antara jarak Cianjur-Jakarta dan Bogor-Jakarta karena memiliki selisih jarak lebih dari 30 km.

e. Kriteria dengan preferensi linier dan area yang tidak berbeda

H(d) = ……..………(5)

Keterangan:

1. H(d) : fungsi selisih kritaria antara alternatif 2. d : selisih nilai kriteria {d = f(a) – f(b)} 3. parameter (p) : nilai kecenderungan atas


(37)

Pada kasus ini, pengambil keputusan mempertimbangkan peningkatan peningkatan preferensi secara linier dari tidak berbeda hingga preferensi mutlak dalam area antara dua kecenderungan q dan p [1]. Dua parameter tersebut telah ditentukan. Fungsi H selanjutnya disajikan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Kriteria dengan preferensi linier dan area yang tidak berbeda

f. Kriteria Gaussian (Gaussian Criterion)

H(d) = ...………. (6)

Fungsi ini disajikan dalam Gambar 2.7 Fungsi ini bersyarat apabila telah ditentukan nilai σ , dimana dapat dibuat berdasarkan distribusi normal dalam

statistik (Brans, 1998).

Gambar 2.7 Kriteria Gaussian

1

0

p q -q

-p

d

H(d) H(d)


(38)

2.3.1.3Indeks preferensi multikretria

Tujuan pembuat keputusan adalah menetapkan fungsi preferensi Pi , dan πi untuk semua kriteria fi (i = 1, ..., k) dari masalah optimasi kriteria majemuk. Bobot (weight) πi merupakan ukuran relatif dari kepentingan kriteria fi ; jika semua kriteria memiliki nilai kepentingan yang sama dalam pengambilan keputusan maka semua nilai bobot adalah sama.

Indeks preferensi multikriteria ( ditentukan berdasarkan rata-rata bobot dari fungsi preferensi Pi )

...(7)

δ (a, b) merupakan intensitas preferensi pembuat keputusan yang menyatakan bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif b dengan pertimbangan secara simultan dari seluruh kriteria. Hal ini dapat disajikan dengan nilai antara 0 dan 1, dengan ketentuan sebagai berikut :

- δ (a, b) = 0, menunjukkan preferensi yang lemah untuk alternatif a lebih dari

alternatif b berdasarkan semua kriteria.

- δ (a, b) = 1, menunjukkan preferensi yang kuat untuk alternatif a lebih dari alternatif b berdasarkan semua kriteria.

Indeks preferensi ditentukan berdasarkan nilai hubungan outranking pada sejumlah kriteria dari masing-masing alternatif. Hubungan ini dapat disajikan sebagai grafik nilai outranking, node-nodenya merupakan alternatif berdasarkan penilaian kriteria tertentu. Diantara dua node (alternatif) a dan b, merupakan garis lengkung yang mempunyai nilai δ (b, a), dan δ (a, b) (tidak ada hubungan khusus antara δ (b, a), dan δ (a, b)). Hal ini dapat dilihat pada gambar dibawah

Gambar 2.8 Hubungan Antara Node δ (b,a)

δ (a,b) a


(39)

2.3.2 Promethee Ranking

2.3.2.1 Arah dalam grafik nilai outranking

Untuk setiap node a dalam grafik nilai outranking ditentukan berdasarkan leaving

flow , dengan persamaan :

Φ +

(a) = ...(8)

Dimana δ (a, x) menunjukkan preferensi bahwa alternatif a lebih baik dari alternatif x.

Leaving flow adalah jumlah dari nilai garis lengkung yang memiliki arah

menjauh dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outranking (gambar dibawah)

.

Gambar 2.9 Leaving Flow

Secara simetris dapat ditentukan entering flow dengan persamaan :

Φ

(a) = ... (9)

Entering flow diukur berdasarkan karakter outranked dari a (Gambar dibawah)

δ (a,b)

a


(40)

Gambar 2.10 Entering Flow

Sehingga pertimbangan dalam penentuan net flow diperoleh dengan persamaan :

Φ (a) = Φ+

(a) – Φ- (a) ... (10)

Penjelasan dari hubungan outranking dibangun atas pertimbangan untuk masing-masing alternatif pada grafik nilai outranking, berupa urutan parsial (Promethee I) atau urutan lengkap (Promethee II) pada sejumlah alternatif yang mungkin , yang dapat diusulkan kepada pembuat keputusan untuk memperkaya penyelesaian masalah.

1. Promethee I

Nilai terbesar pada leaving flow dan nilai yang kecil dari entering flow merupakan alternatif yang terbaik. Leaving flow dan entering flow menyebabkan:

aP+b jika Φ +(a) > Φ + (b) aI+b jika Φ +(a) = Φ + (b) aP-b jika Φ -(a) < Φ - (b) aI-b jika Φ -(a) = Φ - (b)

Promethee I menampilkan partial preorder (PI, II, RI) dengan mempertimbangkan interaksi dari dua preorder:

δ (a,b)

a


(41)

Partial preorder diajukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan

keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I masih menyisakan bentuk incomparable, atau dengan kata lain hanya memberikan solusi partial preorder (sebagian).

2. Promethee II

Dalam kasus complete preorder dalam K adalah penghindaran dari bentuk incomparable, Promethee II complete preorder (PII, III) disajikan dalam bentuk net

flow disajikan berdasarkan pertimbangan persamaan :

aPIIb jika (a) > Φ (b) aPIIb jika (a) = Φ (b)

Melalui complete preorder , informasi bagi pembuat keputusan lebih realistik.

Terdapat beberapa kelebihan dari metode Promethee yaitu :

1. Lebih jelas dan lebih sederhana / mudah dipahami oleh para praktisi. 2. Memperhitungkan data kualitatif sebaik data kuantitatif.

3. Menyediakan enam tipe preferensi terhadap kriteria.

4. Memperhitungkan kriteria berbeda pada saat yang sama, yang tidak mungkin dengan keputusan berbasis proses yang didasarkan hanya pada satu kriteria.

5. Dapat menggunakan kriteria yang berbeda untuk setiap dimensi.

6. Perangkingan alternatif dapat dilakukan secara parsial maupun lengkap.

Disamping kelebihan diatas terdapat juga beberapa kekurangan dari metode Promethee yaitu :

1. Membutuhkan informasi tambahan berupa fungsi preferensi tertentu yang harus didefenisikan / dijelaskan.


(42)

2. Tidak mampu menangani masalah optimasi terhadap kendala yang sangat mungkin ada dalam permasalahan pemilihan alternatif optimal.

2.4 Kredit

2.4.1. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang artinya “kepercayaan” dan dari bahasa latin yaitu “Creditum” yang berarti kepercayaan atau kebenaran. Menurut Mahmoeddin (2004:2) Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:

b. Adanya suatu penyerahan uang/tagihan atau barang yang menimbulkan tagihan kepada pihak lain dengan harapan bank dapat memperoleh pendapatan yang berasal dari bunga yang dibebankan kepada pinjaman tersebut.

c. Kredit diawali dengan adanya perjanjian atas dasar kepercayaan dimana masing-masing pihak yang terikat oleh perjanjian kredit tersebut harus mematuhi kewajiban yang telah disepakati.

d. Dalam perjanjian kredit terdapat kesepakatan pelunasan utang dan bunga yang diselesaikan dalam jangkat waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan bersama.


(43)

Pada pemberian kredit ada beberapa unsur yang harus diperhatikan yaitu:

1. Kepercayaan, yaitu suatu keyakinan dari si pemberi kredit kepada penerima kredit bahwa prestasi yang diberikan baik dalam bentuk uang, barang maupun jasa akan benar-benar diterima dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

2. Kesepakatan, yaitu suatu perjanjian sepakat antara si pemberi kredit dan si penerima kredit untuk melaksanakan hak dan kewajibannya selama perjanjian kredit berlangsung.

3. Jangka waktu, yaitu pinjaman atau kredit yang diberikan telah disepakati untuk masa waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

4. Resiko, yaitu suatu resiko yang harus dihadapi oleh si pemberi kredit akibat adanya jangka waktu pengembalian kredit.

5. Balas jasa, yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit yang dikenal dengan bunga dan biaya administrasi

6. Kreditur, yaitu adanya orang atau badan yang memiliki barang, jasa atau uang yang dapat dipinjamkan pada orang lain.


(44)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini bertujuan untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem, yaitu mencakup masukan dan keluaran yang harus disediakan oleh sistem, serta informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Analisis sistem dalam penelitian ini akan dilakukan dalam beberapa tahap yakni analisis permasalahan dan analisis kebutuhan sistem pendukung keputusan. Berikut akan dijelaskan masing-masing analisis tersebut.


(45)

Analisis masalah merupakan sebuah asumsi dari masalah yang akan diuraikan dalam prosedur-prosedur pengolahan data pada program Sistem Pendukung Keputusan yang berada pada PT. Adira Dinamika Multi Finance . Analisis masalah dari prosedur yang ada, yaitu kurang akuratnya keputusan pemberian kredit yaitu bagaimana menentukan keputusan yang tepat dalam melakukan pemberian kredit. dan kurangnya efisiensi waktu dalam melakukan proses pengolahan data.

Dalam menentukan seseorang layak atau tidak menerima kredit sepeda motor ada beberapa kriteria yang digunakan pihak adira finance. Tidak hanya kriteria yang bersifat objektif , tetapi kriteria yang bersifat subjektif juga menjadi penilaian. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak adira finance khususnya pada bagian perkreditan, diperoleh bentuk penilaian pemohon kredit berupa pertanyaan mengenai pemohon kredit dimana jawaban dari jawaban tersebut memiliki nilai yang berbeda-beda dan sebagian jawaban diperoleh dari penilaian hasil survey tim surveyor.

Berikut merupakan kriteria yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit sepeda motor :

Kriteria yang digunakan sebagai penilaian dalam memberikan kredit sepeda motor .

1. Karakter : Sub Kriteria :

(1 : Sangat Kurang , 2 : Kurang 3 : Cukup , 4 : Baik , 5 : Sangat baik) 1. Kebiasaan :

2. Sifat :

3. Cara Hidup : 4. Keadaan Keluarga :

5. Hubungan Sosial dengan Masyarakat :

Karakter = ( Kebiasaan + Sifat + Cara Hidup + Keadaan Keluarga + Hubungan Sosial ) / 5

2. Pendidikan :

(1.SD/MI kebawah, 2.SLTP , 3. SMA , 4. Diploma 5. S1 Keatas ) 3. Pekerjaan :

(1.Wiraswasta Produktivitas Rendah, Lain-lain 2. Wiraswasta Produktivitas Sedang 3. Wiraswasta Produktivitas Tinggi 4. Profesi 5. PNS/BUMN)


(46)

4. Jumlah tanggungan :

(1.>6 orang , 2. 5 Orang , 3. 3-4 orang , 4.1-2 5. 0) 5. Status rumah :

(1.Kost/Kontrakan 2. KPR 3. Milik Instansi 4. Milik Orang tua Family 5. Milik Sendiri)

6. Pendapatan :

(1. < 1juta rupiah 2. 1 – 1,5 Juta Rupiah 3.1.5 – 2.5 Juta 4. 2.5 – 3.5 juta 5. > 3.5 Juta)

7. Berkas Nasabah :

1. Sangat Kurang 2. Kurang 3.Cukup 4. Baik 5. Sangat Baik Keterangan :

Sangat Kurang : Hanya memiliki KTP

Kurang : Tidak memiliki surat keterangan menikah (jika sudah menikah), KTP tidak berlaku , KK tidak berlaku, Rekening listrik tidak lengkap.

Cukup : Memiliki Surat Keterangan menikah , Salah satu dari KTP atau KK Tidak berlaku, Rekening listrik tidak lengkap.

Baik : Memiliki Surat Keterangan menikah, Memiliki KTP , KK ( Masih Berlaku ), Rekening listrik tidak lengkap.

Sangat Baik : Memiliki Surat Keterangan menikah, KTP , KK masih berlaku , Memiliki Rekening listrik 3 bulan terakhir.

Kriteria diatas memiliki pilihan yang masing-masing berbobot 1 – 5 yang digunakan sebagai penilaian pemohon kredit.

3.1.2 Analisis Kebutuhan Sistem Pendukung Keputusan

Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam sebuah sistem pendukung keputusan. Kebutuhan- kebutuhan yang dimaksud antara lain:


(47)

3.1.2.1Kebutuhan Data Masukan

Masukan yang dibutuhkan perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Sepeda Motor adalah sebagai berikut:

1. Masukan data kriteria untuk pemberian kredit sepeda motor yang sudah ditentukan.

2. Masukan data calon penerima kredit sepeda motor.

3. Masukan tipe Promethee, bobot serta parameter untuk masing-masing kriteria.

3.1.2.2Kebutuhan Data Keluaran

Merupakam data-data yang dikeluarkan sistem setelah diolah/diproses untuk kemudian ditampilkan kepada pengguna sistem. Data keluaran dari sistem ini adalah urutan prioritas nasabah yang tertinggi hingga terendah beserta tingkat persentasinya.

3.2 Perancangan Logika

Pemodelan memiliki perananan yang sangat penting dalam pengembangan sistem, karena melalui model proses dan model data yang dikembangkan pada tahapan perancangan logika, analis sistem dan pengguna dapat saling berkomunikasi untuk memperhalus persyaratan dan fungsionalitas sistem tanpa harus merepotkan pengguna dengan istilah-istilah teknologi informasi yang dapat menyulitkan mereka.

3.2.1 Pemodelan Sistem

Pada dunia pemodelan sistem terdapat sejumlah cara yang mempresentasikan sistem melalui diagram misalnya dengan flowchart , data flow diagram (DFD) dan banyak model lain. Pada dasarnya kita dapat menggunakan model apa saja tergantung pada situasi.

Sejumlah sistem mungkin saja membutuhkan lebih dari satu cara pemodelan, dan setiap model difokuskan pada aspek tertentu saja yang sifatnya terbatas. Kebanyakan sistem yang dibuat pada masa ini mempunyai fungsi spesifik kompleks, struktur data kompleks dan ketergantungan pada waktu yang juga kompleks.


(48)

3.2.1.1 Flowchart Proses Promethee

Perancangan flowchart atau diagram alir akan memudahkan pengembang untuk mengimplementasikan sistem ke dalam bahasa pemrograman, karena akan menjelaskan bagaimana cara kerja sistem dari awal hingga akhir.

Pada flowchart Gambar 3.1 di bawah ini menjelaskan bahwa proses Promethee berawal dari inputan data pemohon kredit yang didapat dari hasil penilaian pemohon kredit , yang diinputkan user. Dari data input-an tersebut pada analisis multikriteria terdapat 6 rekomendasi fungsi preferensi kriteria yang telah disiapkan. Masing-masing kriteria terdapat berbagai parameter yang berbeda-beda. proses selanjutnya administrator menginputkan nilai parameter pembanding yang akan digunakan dalam rekomendas fungsi.


(49)

Mulai

Beri nilai parameter awal : Tipe 1, Tipe 2, Tipe 3 ,

Tipe 4, Tipe 5

Baca data dari pemohon

kredit

f1(x), f2(y),...fk(n) = kriteria yang akan diuji

Hitung indeks preferensi multikriteria

Hitung Leaving Flow dan Entering

Flow

A

A

Net Flow = Leaving Flow – Entering Flow

Baca Nilai Net Flow (NF) NF(x)>NF(y) ? Cetak Rangking Selesai ya Tidak

Gambar 3.1 Flowchart Proses Promethee

Dengan menggunakan data pemohon kredit, fungsi preferensi kriteria yang telah disiapkan beserta parameter dibandingkan dengan data nilai pemohon kredit untuk menghasilkan urutan parsial (Promethee I). hasil dari proses Promethee I yang berupa nilai leaving flow dan entering flow kemudian dikurangkan untuk menghasilkan net

flow yang merupakan urutan lengkap atau Promethee II.

3.2.1.2 Data Flow Diagram (DFD)

Diagram Aliran Data / Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan saat data bergerak dari input menjadi output. DFD menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak pada setiap tingkat abstraksi. DFD memberikan suatu mekanisme bagi pemodelan fungsional dan pemodelan informasi.DFD tingkat 0, disebut juga dengan model


(50)

sistem fundamental atau model konteks, merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah lingkaran tunggal dengan data input dan output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.

Pada sistem ini, DFD dikelompokkan menjadi dua yakni DFD yang menjelaskan proses yang dilakukan oleh seorang admin dan proses yang dilakukan oleh seorang manager. Berikut merupakan DFD level 0 untuk masing-masing kelompok.

Admin SPK Pemberian Kredit

Sepeda Motor Data_user

Register_data_user

Register_data_nasabah nilai_kriteria_nasabah Ganti_password_user

Cari_nilai_keputusan Laporan_nilai_keputusan Hasil_nilai_kriteria_nasabah Hasil_register_data_nasabah

Hasil_ganti_password_user hasil_register_data_user Invalid_user/form_aplikasi Gambar 3.2 DFD Level 0 Admin

a. No. / Nama Proses: / SPK Pemberian Kredit Sepeda Motor

b. Input : data_user, register_data_user, ganti_password_user,

register_data_nasabah, nilai_kriteria_nasabah, cari_nilai_keputusan.

c. Proses : Seorang Admin harus login memasukkan data dirinya menggunakan aplikasi. Selanjutnya admin dapat mencari prioritas dari calon pemohon kredit yang telah didaftarkan sebelumnya dengan memasukkan nilai dari tiap criteria. Kemudian admin dapat mencari nilai keputusannya.

d. Output : user_invalid | form_aplikasi, hasil_register_data_user, hasil_ganti_password_user,

hasil_register_data_nasabah,


(51)

Proses pada DFD level 0 dapat dipecah-pecah lagi menjadi proses yang lebih kecil dan terperinci. Proses – proses tersebut dapat dilihat pada DFD level 1 berikut ini :


(52)

Admin 1.0 Login 2.0 Register Data 3.0 Ganti password 4.0 Maintenance kriteria 5.0 Maintenance nilai kriteria pemohon kredit 6.0 Promethee 7.0 Laporan Data_user User_invalid|form_aplikasi user Data_user Data_user Data_register Hasil_register_data {data_user|data_pemohon_kredit} Pemohon kredit Data_pemohon_kredit Hasil_register_data_ pemohon_kredit Data_password {password_lama|password _baru} Data_password_baru Data _password Hasil_data_password_baru Data_kriteria kriteria tipe Data_kriteria Data_kriteria Data_tipe Data_tipe Data_nilai_kriteria_pemohon_kredit Nilai kriteria pemohon kredit Data_nilai_kriteria_pemohon_kredit Data_kriteria Data_pemohon_kredit Matriks promethee Indeks_preferensi nilai_kriteria_pemohon_kredit Laporan_hasil_keputusan

Leaving_flow , entering _flow, net_flow Hasil_rangking_pemohon _kredit Cari_hasil_keputusan Hasil_register_data_ user Data_user Data_pemohon_kredit

Gambar 3.3 DFD level 1 Admin

a. No. / Nama Proses: 1.0 / Login


(53)

c. Proses : Untuk menggunakan aplikasi seorang admin harus melakukan login terlebih dahulu yakni dengan memasukkan data login dirinya. Data pengguna tersebut akan tersimpan ke dalam tabel pengguna dalam basis data user.

d. Output : data_user , user_invalid | form_aplikasi

a. No. / Nama Proses: 2.0 / Register Data

b. Input : data_register, hasil_data_register_user, hasil_data_register_pemohon_kredit

c. Proses : Seorang admin dapat melakukan registrasi data pengguna dan data pemohon kredit. Masing-masing data hasil registrasi tersebut akan tersimpan ke dalam basis datanya masing-masing yakni ke dalam tabel user dan tabel nasabah.

d. Output : data_pengguna, data_pemohon_kredit , hasil_data_register {data_user | data_pemohon_kredit}

a. No. / Nama Proses: 3.0 / Ganti Password

b. Input : data_password{password_lama|password_baru}, hasil_data_password_baru

c. Proses : Seorang admin dapat mengganti password dengan memasukkan password lama user dan menggantinya dengan password yang baru.

d. Output : data_password , data_password_baru

a. No. / Nama Proses: 4.0 / Maintenance_kriteria b. Input : data_kriteria, data_tipe

c. Proses : Seorang admin dapat mengubah kriteria dan tipe kriteria.

d. Output : data_kriteria, data_tipe


(54)

b. Input : data_nilai_kriteria_pemohon_kredit, data_pemohon_kredit.

c. Proses : Seorang admin dapat memasukkan nilai kriteria dari pemohon kredit untuk mencari rangking dari pemohon kredit.

d. Output : data_nilai_kriteria_pemohon_kredit

a. No. / Nama Proses : 6.0 / Promethee

b. Input : data_pemohon_kredit, data_kriteria,

data_nilai_kriteria_pemohon_kredit.

c. Proses : Perangkingan pemohon kredit dilakukan untuk menghasilkan matriks yang akan digunakan untuk membuat rangking dari pemohon kredit.

d. Output : Indeks_preferensi , leaving_flow, entering_flow, net_flow

a. No. / Nama Proses: 7.0 / Laporan

b. Input : cari_hasil_keputusan ,

hasil_rangking_pemohon_kredit

c. Proses : Seorang admin dapat melihat hasil perangkingan pemohon kredit yang dihasilkan dari proses promethee. d. Output : laporan_hasil_keputusan

DFD level 1 di atas masih dapat dipecah lagi menjadi proses-proses yang lebih kecil dan terperinci ke dalam DFD level 2. Beberapa proses yang dapat di pecah dari DFD level 1 di atas adalah proses register data, maintenance kriteria, proses promethee, laporan. Berikut ini DFD level 2 untuk masing-masing proses tersebut.


(55)

Admin

2.1 Input data

2.2 Tampil data

user

Pemohon kredit Data_register

{data_pengguna|data_nasabah} Data_pengguna_baru

Data_pemohon_kredit _baru

Hasil_data_register_pegguna

Hasil_register_data_pemo hon_kredit

Hasil_register_data

Gambar 3.4 DFD level 2 Proses 2 Register data oleh Admin

a. No. / Nama Proses: 2.1 / Input Data

b. Input : data_register {data_user | data_pemohon_kredit} , c. Proses : Pada saat manajer melakukan registrasi data baik data

user maupun pemohon kredit, maka admin harus

memasukkan data tersebut ke dalam sistem. Data user akan disimpan ke dalam tabel user sedangkan data nasabah akan disimpan ke dalam table pemohon kredit. d. Output : data_user , data_pemohon_kredit

a. No. / Nama Proses: 2.2 / Tampil Data

b. Input : hasil_data_register_user,

hasil_data_register_pemohon_kredit

c. Proses : Semua data yang telah diregistrasi oleh admin baik data user maupun nasabah akan ditampilkan kembali kepada admin.


(56)

Admin 4.1 Update Kriteria 4.2 Tampil Kriteria Data_kritreria Tipe Data_tipe Data_tipe kriteria Data_kriteria Data_kriteria_update Hasil_data_kriteria_update

Gambar 3.5 DFD level 2 Proses 4 Maintenance Kriteria Oleh Admin

a. No. / Nama Proses : 4.1 / Update Kriteria b. Input : data_kriteria , data_tipe

c. Proses : admin dapat melakukan perubahan pada tipe kriteria sesuai dengan keinginan pembuat keputusan.

d. Output : hasil_data_kriteria_update

a. No. / Nama Proses : 4.2 / Tampil Kriteria b. Input : data_kriteria_update

c. Proses : Semua data yang telah diupdate ditampilkan data tipe nya agar admin dapat mengetahui tipe dari masing-masing kriteria

d. Output : hasil_data_kriteria_update

Admin 5.1 Proses Input nilai kriteria pemohon kredit Nilai kriteria pemohon kredit 5.2 Tampil nilai kriteria nasabah Id_nasabah Data_nilai_kriteria_pemohon_kredit Data_nilai_kriteria_pemohon_kredit nilai_kriteria_pemohon _kredit


(57)

Gambar 3.6 Maintenance Nilai Kriteria Oleh Admin

a. No. / Nama Proses : 5.1 / Proses Input Nilai Kriteria Pemohon Kredit b. Input : id_nasabah

c. Proses : Pemohon kredit akan diproses dengan memasukkan nilai kriteria dari masing-masing pemohon kredit yang disimpan di tabel nilai kriteria pemohon kredit.

d. Output : data_nilai_kriteria_pemohon_kredit.

a. No. / Nama Proses : 5.1 / Tampil Nilai Kriteria Nasabah b. Input : data_nilai_kriteria_pemohon_kredit

c. Proses : Nilai kriteria pemohon kredit akan ditampilkan kepada admin yang diperoleh dari tabel nilai kriteria pemohon kredit dari hasil proses sebelumnya.

d. Output : nilai_kriteria_pemohon_kredit.

kriteria

6.0 Promethee

Data_kriteria

Nilai kriteria pemohon

kredit Data_nilai_kriteria

Pemohon_kredit

Matriks Promethee

Leaving flow, entering flow , net flow

Gambar 3.7 DFD level 2 Proses Promethee

a. No. / Nama Proses : 6.0 / Promethee

b. Input : data_kriteria, data_nilai_kriteria_pemohon_kredit c. Proses : proses perhitungan perangkingan dapat dilakukan

dengan memasukkan data kriteria dan data nilai kriteria dari pemohon kredit.


(58)

Admin

7.1 Proses baca data

pemohon kredit 7.2 Proses promethee dan rekomendasi fungsi preferensi 7.3 Proses perangkingan pemohon kredit 7.4 Pembuatan laporan Nilai Kriteria Pemohon Kredit Matris promethee Data_pemohon_kredit Data_fungsi_ preferensi Promethee_rangking_grade Promethee_rangking_grade Rangking_pemohon_kredit

Leaving flow, entering Flow, net flow

Data_rangking_ Pemohon_kredit Pemohon Kredit Data_pemohon_kredit Laporan_rangking_pemohon_kredit Hasil_nilai_kriteria_ Pemohon_kredit Cari_laporan_keputusan

Gambar 3.8 DFD level 2 Proses 7 Laporan Keputusan Pemberian Kredit

a. No. / Nama Proses : 7.1 / Proses baca data pemohon kredit

b. Input : data_pemohon_kredit ,

data_nilai_kriteria_pemohon_kredit

c. Proses : Sebelum pembuatan laporan keputusan proses baca data pemohon kredit dan nilai kriteria dari pemohon kredit dilakukan..


(59)

a. No. / Nama Proses : 7.2 / Proses Promethee dan Rekomendasi

Fungsi Preferensi

b. Input : data_fungsi_preferensi

c. Proses : admin memasukkan data fungsi preferensi untuk mendapatkan data rangking dari promethee

d. Output : data_promethee_rangking_grade.

a. No. / Nama Proses : 7.3 / Proses Perangkingan Pemohon Kredit b. Input : data_promethee_rangking_grade.

c. Proses : setelah didapat data promethee rangking grade maka proses perangkingan pemohon kredit dilakukan dengan output leaving flow, entering flow, dan net flow yang disimpan dalam tabel matriks promethee.

d. Output : data_rangking_pemohon_kredit ,

rangking_pemohon_kredit.

a. No. / Nama Proses : 7.3 / Pembuatan Laporan

b. Input : cari_laporan_keputusan, data_pemohon_kredit, data_rangking_pemohon_kredit.

c. Proses : Admin dapat melihat laporan keputusan perangkingan pemohon kredit dari diperoleh dari proses perhitungan perangkingan pemohon kredit sebelumnya.

d. Output : Laporan_hasil_keputusan_kredit

Manager

SPK PEMBERIAN KREDIT SEPEDA

MOTOR Cari_laporan_hasil_keputusan

Laporan_hasil_keputusan

Gambar 3.9 DFD level 0 Manager


(60)

b. Input : cari_laporan_hasil_keputusan.

c. Proses : Manager hanya dapat melakukan proses berupa cari hasil keputusan untuk mendapatkan laporan hasil keputusan.

d. Output : Laporan hasil keputusan pemberian kredit.

Selanjutya DFD level 0 dari manager dapat dipecah menjadi proses yang lebih kecil yaitu DFD level 1. Berikut adalah DFD level 1 dari manager.

Manager 1.0

Laporan

Matriks Promethee

Pemohon Kredit

Data_rangking _pemohon_kredit Cari_hasil_keputusan

Data_pemohon_kredit Laporan_hasil_keputusan

Gambar 3.10 DFD Level 1 Manajer

a. No. / Nama Proses: / 1.0 / Laporan

b. Input : cari_laporan_hasil_keputusan,

data_rangking_pemohon_kredit, data_pemohon_kredit. c. Proses : Manager hanya dapat melakukan proses berupa cari

hasil keputusan untuk mendapatkan laporan hasil keputusan.

d. Output : Laporan hasil keputusan pemberian kredit.

3.2.2 Identifikasi Entitas

Entitas dasar dapat diperoleh dengan memanfaatkan simpanan data (data store) pada DFD yang dibangun pada pemodelan proses sebelumnya. Tabel 3.1 memperlihatkan entitas dasar dalam sistem yang dibangun berdasarkan data store pada DFD.


(61)

Data Store Nama Entitas Definisi Bisnis

D1 User Data mengenai user / admin

D2 Pemohon Kredit Data mengenai kategori seleksi

D3 Kriteria Data kriteria berisi tipe, dan parameter

D4 Tipe Data mengenai tipe

D5 Nilai kriteria

pemohon kredit

Data mengenai nilai pemohon kredit untuk masing-masing kriteria

D6 Matriks Promethee Data mengenai nilai siswa yang sudah diproses dengan metode Promethee

3.2.3 Kamus Data

Kamus Data merupakan gambaran dari seluruh elemen yang terdapat dalam data flow

diagram (DFD). Berikut merupakan Kamus Data dari Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Kredit Sepeda Motor

Tabel 3.2 Kamus Data

No Data Field Type Deskripsi

1 Pemohon id_nasabah Varchar(7) Id Pemohon

Kredit

Tanggal Date Tanggal

Pengajuan kredit

Nm_nasabah Varchar(30) Nama

Pemohon Kredit


(62)

Pemohon Kredit

Kode_pos Varchar(10) Kode pos

Pemohon Kredit Jenis_kelamin

Enum(‘laki-laki’,’perempuan’

Jenis Kelamin Pemohon Kredit Status Enum(‘belum_menikah’,’

Sudah Menikah’,janda/ Duda’) Status Pernikahan Pemohon Kredit

No_ktp Varchar(15) No Ktp

Pemohon Kredit

No_telp Varchar(15) Nomor

telepon Pemohon Kredit

No_hp Varchar(15) Nomor

Handphone

Pemohon Kredit

Pekerjaaan Varchar(20) Pekerjaan

nm_istri_at_suami Varchar(30) Nama Istri Pemohon

Kredit

Pk_istri_at_Suami Varchar(20) Pekerjaan Istri atau Suami Jumlah_tanggungan Varchar(2) Jumlah

Tanggungan

2. Nilai_pemohon id_nasabah Varchar(7) Id Pemohon


(63)

Karakter Double Nilai karakter

Pendidikan Int Nilai

Pendidikan Pemohon Kredit

Pekerjaan Int Nilai

Pekerjaan Pemohon Kredit

Jlh_tanggungan Int Nilai jumlah

tanggungan pemohon kredit

Status_rumah Int Nilai Status

rumah Pemohon Kredit

Pendapatan Int Nilai

pendapatan pemohon kredit

Berkas_nasabah Int Nilai Berkas

Nasabah Pemohon Kredit

3 Kriteria Id_kriteria Int(11) Id dari kriteria

Nama_kriteria Varchar(30) Nama dari

kriteria

Id_tipe Int(11) Nomor id dari

tipe kriteria

p Float Nilaikonstanta

batas atas


(64)

konstanta batas bawah

g Float Nilai

konstanta Gaussian

phi Float Nilai bobot

Kriteria

4 Matriks_promethee Id_nasabah Varchar(7) Nomor

Identitas dari nasabah

leaving_flow Float Nilai Leaving

flow

entering_flow Float Nilai entering

flow

net_flow Float Nilai net flow

5 Prioritas Id_nasabah Varchar(7) Nomor

Identitas dari nasabah

Ranking Char(3) Rangking dari

nasabah

6 User Username Char(9) Nama

Masukan dari Admin

Password Char(12) Password dari

Admin

3.2.4 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka menjadi hal yang sangat penting dalam membangun sebuah sistem karena merupakan sarana komunikasi antara pengguna dengan komputer. Perancangan antarmuka menjadi sangat penting karena antarmuka yang baik akan membuat pengguna merasakan kenyamanan dalam menggunakan aplikasi.


(65)

Untuk memudahkan perancangan antarmuka perlu dilakukan perancangan struktur program dari menu yang akan dibuat yang berguna untuk mengetahui urutan menu yang akan digunakan oleh pengguna. Berikut ini adalah struktur menu yang akan dirancang pada aplikasi sistem pendukung keputusan ini.

3.2.4.1 Rancangan Halaman Utama

Halaman utama merupakan tampilan yang pertama kali muncul pada saat aplikasi dijalankan. Halaman utama menampilkan 4 menu yaitu menu file , menu nasabah, menu laporan , dan menu about. Masing-masing menu tersebut terdiri dari beberapa sub menu. Berikut gambar 3.11 merupakan rancangan halaman utama dari aplikasi sistem pendukung keputusan pemberian kredit sepeda motor

Gambar 3.11 Rancangan Halaman Utama

3.2.4.2 Rancangan Menu File

Pada perancangan menu file terdapat beberapa submenu, yaitu submenu in ,

Log-out , Register User , Kriteria , Ganti Password, Exit. Berikut merupakan rancangan

menu file pada gambar 3.12.

Adira Finance

File Nasabah Promethee About

Log -in Log - out Register data User Ganti Password Exit

Adira

File Nasabah Promethee About


(1)

(C,D) = 1/7 (1+1+1+0+0+1+0) = 4/7 = 0,571428571 (D,C) = 1/7 (0+0+0+0.33+0+0+1) = 1.33/7 = 0,19047619 (C,E) = 1/7 (0+1+0+0.33+0+0.5+0) = 1.83/7 = 0,261904762 (E,C) = 1/7 (1+0+0+0+1+0+0) = 2/7 = 0,285714286 (D,E) = 1/7 (0+1+0+0.66+0+0+0) = 1.66/7 = 0,238095238 (E,D) = 1/7 (1+0+1+0+1+1+0) = 4/7 = 0,571428571

Tabel 4.14 Promethee Tahap I

A B C D E

A 0,19047619 0,19047619 0,428571429 0,238095238

B 0,357142857 0,285714286 0,5 0,333333333

C 0,571428571 0,428571429 0,571428571 0,261904762 D 0,142857143 0,19047619 0,19047619 0,238095238 E 0,571428571 0,214285714 0,285714286 0,571428571 `

4.4.2 Menghitung Leaving Flow

A = 1/(5-1) (0,19047619 + 0,19047619 + 0,428571429 + 0,238095238) = 0,261905 B = 1/(5-1) (0,357142857 + 0,285714286 + 0,5 + 0,333333333) = 0,369048 C = 1/(5-1) (0,571428571+ 0,428571429+0,571428571+0,261904762) = 0,458333 D = 1/(5-1) (0,142857143+0,19047619+0,19047619+0,238095238) = 0,190476 E = 1/(5-1) (0,571428571+ 0,214285714 + 0,285714286 + 0,571428571) = 0,410714

4.4.3 Menghitung Entering Flow

A = 1/(5-1) (0,357142857 + 0,571428571+ 0,142857143+ 0,571428571) = 0,410714286 B = 1/(5-1) (0,19047619+0,428571429+ 0,19047619+ 0,214285714) = 0,255952381


(2)

4.4.4 Menghitung Net Flow

A = 0,261905 - 0,410714286 = -0,14881 B = 0,369048- 0,255952381 = 0,113095 C = 0,458333 - 0,238095238 = 0,220238 D = 0,190476 - 0,517857143 = -0,32738 E = 0,410714 - 0,267857143 = 0,142857

Tabel 4.15 Promethee Tahap II

Alternatif Net Flow Rangking

A -0,14881 4

B 0,113095 3

C 0,220238 1

D -0,32738 5

E 0,142857 2

Berdasarkan net flow dari table diatas maka dapat diperoleh rangking dari masing-masing alternatif. Alternatif dengan net flow yang paling besar merupakan alternatif dengan rangking teratas, begitu juga sebaliknya alternatif yang paling kecil merupakan alternatif dengan peringkat terendah. Jika alternatif bernilai minus berarti lebih besar nilai entering flow dari pada leaving flow. Hal ini berarti dari perbandingan beberapa kriteria alternatif tersebut tidak lebih baik dari alternatif lainnya.

C = AD0003 = Pada peringkat pertama E = AD0005 = Pada Peringkat Kedua B = AD0002 = Pada Peringkat Ketiga A = AD0001 = Pada Peringkat Keempat D = AD0004 = Pada Peringkat Kelima


(3)

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengujian sistem pada skripsi ini , maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu :

1. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun dapat membantu proses pengambilan keputusan dalam pemberian kredit sepeda motor dengan cepat dan akurat.

2. Sistem Pendukung Keputusan ini menampilkan rangking dari pemohon kredit sebagai bahan pertimbangan dan alat bantu dalam pengambilan keputusan perusahaan dalam memberikan kredit sepeda motor.

3. Proses penentuan rangking dari pemohon kredit yang dilakukan dengan menggunakan metode promethee, dimulai dengan menentukan tipe preferensi dan parameter dari masing-masing kriteria, kemudian dengan memasukkan nilai kriteria dari pemohon kredit sehingga diperoleh leaving flow , entering flow dan net flow dari masing-masing pemohon kredit.

4. Sistem ini hanya menjadi alat bantu bagi pengambil keputusan, keputusan akhir tetap berada di tangan pengambil keputusan.


(4)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran untuk pengembangan sistem lebih lanjut, diantaranya sebagai berikut :

1. Perangkat lunak Sistem Pendukung Keputusan ini dapat dikembangkan seiring perkembangan kebutuhan pengguna sistem sehingga dapat meningkatkan kinerja sistem.

2. Pengembangan lebih lanjut terhadap sistem adalah membangun sistem yang lebih user-friendly dengan memperhatikan aspek-aspek Interaksi Manusia dan Komputer.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Brans, Jean-Pierre. 1998. Promethee Method. Centrum Voor Statistiek Operationeel Onderzoek, Brussel University. Belgia.

Diakses tanggal : [15 Juni 2011]

[2] Daihani, U. D. 2001. Komputerisasi Pengambilan Keputusan : Panduan Langkah demi Langkah Mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan Berbasis Komputer. Jakarta : PT Elex Media Komputindo. [3] Goumas, M and Lygerou, V. 1998. An Extension of the PROMETHEE

method for decision making in fuzzy environtment : Ranking of alternatif energy exploitation projects. Department of Chemical Engineering, University of Athens. Greece.

Diakses tanggal : [15 Juni 2011]

[4] Jalaludin, Ahmad. 2008. Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan dalam Pengembangan Industri Potensial dengan Metode Promethee II.

Diakses tanggal : [03 Maret 2011].

[5] Kadir , Abdul. 2001. Pemograman Database Menggunakan Delphi. Yogyakarta : Salemba.

[6] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.

[7] Nurindah. 2011. Analisis dan Desain Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Baru Kelas X Unggulan dengan Metode Promethee. [8] Pohan , Husni Iskandar dan Bahri , Kussnaryanto Syaiful. 1997. Pengantar

Perancangan Sistem. Jakarta : Erlangga.


(6)

[10] Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, M. Ali. 1998. Sistem Pendukung Keputusan Suatu Wacana Struktural Idealisasi dan Implementasi Konsep Pengambilan Keputusan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. [11] Trianti, Vivi dan Gadis , M.T. Pemlihan Supplier untuk Industri Makanan

Menggunakan Metode Promethee.

Diakses tanggal : [01 Maret 2011].


Dokumen yang terkait

Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

19 131 147

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Terbaik Untuk Kelas Unggulan di SMP Negri 6 Semarang Menggunakan Metode PROMETHEE (Preference Ranking Organization Method for Enrichment of Evaluations).

1 5 13

Penentuan Supplier Bahan Baku dengan Menggunakan Metode Analytical Network Process (ANP) dan Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation (PROMETHEE)

1 12 214

PENDAHULUAN Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan Harian dengan Menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation.

0 2 6

TINJAUAN PUSTAKA Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan Harian dengan Menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation.

0 7 8

LANDASAN TEORI Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan Harian dengan Menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation.

0 4 8

KESIMPULAN DAN SARAN Pembangunan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penilaian Kinerja Karyawan Harian dengan Menggunakan Metode Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation.

0 26 70

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Penerima Bantuan Keluarga Miskin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process – Preference Ranking Organization for Enrichment Evaluation II (AHP-PROMETHEE II)

0 0 6

EVALUASI KINERJA DOSEN UNIV.SARI MUTIARA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PREFERENCE RANKING ORGANIZATION METHOD FOR ENRICHMENT EVALUATION (PROMETHEE)

0 0 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Pendukung Keputusan - Perbandingan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Metode Preference Ranking Organization Method For Enrichment Evaluation (PROMETHEE) untuk Pemilihan Hardisk Eksternal

0 0 17