7. Tanda, Simbol, dan Makna dalam Film

50 mengorganisasikan tanda guna memenuhi kebutuhan masyarakat serta budayanya untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentransmisikannya. Sedangkan Saussure dalam Budiman 2003:46, menguraikan tanda sign merupakan suatu dasar bahasa yang niscaya tersusun dari dua relata yang tidak terpisahkan, yaitu citra bunyi accoustic image sebagai unsur penanda signifier dan konsep sebagai tanda signified. Berger 2005:1, menguraikan bahwa tanda- tanda adalah sesuatu yang berdiri pada sesuatu yang lain atau menambahkan dimensi yang berbeda pada sesuatu, dengan memakai segala apapun yang dipakai untuk mengartikan sesuatu yang lainnya. Saussure berpendat bahwa tanda-tanda itu seperti lembaran kertas. Satu sisi adalah petanda dan sisi lainnya adalah tanda. Kita tidak dapat memisahkan penanda dan petanda dari tanda itu sendiri. Petanda dan penanda membentuk tanda Berger, 2005:12. Sebuah tanda atau representamen menurut Charles S. Pierce adalah sesuatu yang lain dalam beberapa hal kapasitas. Sesuatu yang lain itu dinamakan sebagi interpretan dari tanda-tanda yang pertama pada giliran yang mengacu kepada obyek Budiman, 2003;25 E. 7. 2. Simbol Dalam bahasa komunikasi, simbol seringkali diartikan sebagai lambang. Secara etimologis, Simbol symbol berasal ari kata Yunani “sym-ballein” yang berarti melemparkan bersama suatu benda, perbuatan dikaitkan dengan suatu ide. Selain itu ada pula yang menyebutkan “symbolos” yang berarti tanda yang 51 memberitahukan sesuatu kepada orang lain. Herusatoto, 2000;10 dalam Sobur 2006: 155. Simbol melibatkan tiga unsur diantaranya: simbol itu sendiri, rujukan baik satu ataupun lebih, dan hubungan antara keduanya. Menurut Berger 2005:23, simbol dan sinyal merupakan sub-kelas dari tanda-tanda. Ia juga menguraikan istilah simbol menurut perspektif Saussurean, dituliskan simbol adalah sejenis tanda dimana hubungan antara penenda dan petanda seakan bersifat arbitrer. Pierce Derrida,1992 dalam Sobur, 2006;156 mengartikan konsep simbol sebagai suatu tanda yang mengacu pada obyek tertentu diluar dirinya sendiri. Ibaratnya, bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat sesuai dengan tempat tinggal mereka. Sebagai contoh disini, orang Jawa yang lebih sering memakai bahasa Jawa pada lingkungannya dibandingkan dengan memakai bahasa nasional. Simbol merupakan kata yang saling terkait dengan penafsiran pemakai, kaidah pemakaian sesuai dengan jenis wacana, serta pemberian makna sesuai dengan orang yang menafsirkan. Sementara Berger 2000;85 dalam Sobur 156 mengklasifikasikan simbol menjadi 3: a. Konvensional : kata-kata yang kita pelajari sebagai pengganti sesuatu. b. Aksidental : bersifat tertutup serta berhubungan dengan sejarah kehidupan manusia. c. Universal : sesuatu yang didasari dari pengalaman orang banyak 52 Simbol atau bisa juga disebut tanda merupakan salah satu dari kategori tanda. Dalam pemikiran Pierce tanda sign terdiri atas: ikonicon merupakan tanda yang dapat menggambarkan ciri utama sesuatu atau bisa desebut sebagai obyek acuan tersebut yang tidak hadir, indeks index, dan simbol symbol. Jadi, dapat diartikan bahwa simbol adalah sesuatu yang ada untuk mendampingi sesuatu yang lain yang tersembunyi atau tidak terlalu jelas. Simbol berhubungan sangat erat dengan ketidaksadaran. Seperti yang dikatakan oleh Berger bahwa kunci yang memungkinkan manusia untuk membuka pintu yang menutupi perasaan ketidaksadaran kita dan juga kepercayaan kita melalui penelitian yang mendalam. Hal ini dikarenakan bahwa simbol merupakan pesan dari ketidaksadaran kita. Pada intinya, simbol adalah sesuatu yang melaksanakan fungsinya sebagai penanda sehingga lazim digunakan dalam masyarakat. Sedangkan manusia sendiri membutuhkan simbol untuk terus bertahan hidup, hal ini membuktikan bahwa manusia memiliki kebudayaan dalam berkomunikasi seperti radio, televisi dan lain-lain. Hal ini secara tidak langsung akan mengubah kepribadian manusia. Selain itu manusia juga membutuhkan manusia lain dalam setiap kehidupannya “ pemahaman apresiatif”. Ernst Cassier menyatakan bahwa keunggulan manusia atas mahkluk lainnya adalah sebuah keistimewaan sebagai animal symbolicum.Sobur 2006;164. Selain itu, manusia adalah pengguna simbol pembuat simbol, penyalahguna simbol, penemu kenegatifan termoralkan oleh kenegatifan , yang dipisahkan 53 oleh situasi alaminya yang telah dibuatnya sendiri yang telah didorong semangat dan dirusak dengan kesempurnaan. E. 8. 3 Makna Seperti yang telah kita ketahui makna merupakan sebuah istilah yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Karena komunikasi merupakan proses pertukaran dan produksi makna. Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita seringkali menggunakan kata makna, padahal sering sekali kita tidak memikirkan arti dari makna itu sendiri. Upaya dalam memahami makna, sesungguhnya merupakan salah satu masalah filsafat yang tertua dalam umur manusia. Konsep makna telah menarik perhatian disiplin komunikasi, psikologi, antropologi dan linguistik Sobur:2003:255. Dalam penjelasan Umberto Eco, makna atau arti dari sebuah wahana tanda sign-vechicle adalah satuan cultural yang diperagakan oleh wahana-wahana tanda lainnya, serta dengan begitu secara semantik mempertunjukkan pula ketidaktergantungannya dalam wahana tanda yang sebelumnya Budiman,1999:7. Brown dalam Mulyana 2000:256 mengatakan bahwa seseorang mungkin menghabiskan tahun-thunnya yang produktif untuk menguraikan makna suatu kalimat tunggal dan akhirnya tidak menyelesaikan tugas itu. Ini berarti Brown mendefinisikan makana sebagai kecenderungan disposisi total untuk menggunakan atau bereaksi terhadap suatu bentuk bahasa. Terdapat banyak 54 komponen dalam makna yang dibangkitkan suatu kata atau kalimat Sobur 2003:256. Dalam kehidupan sehari-hari, dalam berkomunikasi manusia tidak lepas dari makna. Komuikasi merupakan pertukaran dan produksi makna. Seperti yang telah diuraikan Johnsosn dalam Devito yang dikutip oleh Sobur 2003:258, pada salah satu teori makana Johnsosn dijelaskan bahwa makna ada dalam diri manusia. Makna tidak terletak pada kata-kata melainkan pada diri manusia. Kita mempergunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. Ini berarti makna merupakan kecenderungan disposisi total untuk menggunakan atau bereaksi terhadap suatu bentuk bahasa. Terdapat banyak komponen dalam makna yang dibangkitkan suatu kata atau kalimat.

E. 8. Semiotik film dalam cultural studies

Semiotik merupakan ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia. Hal ini mengartikan bahwa semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus kita beri makna. Semiotika berasal dari Yunani yaitu semeion yang berarti tanda. Definisi semiotika yang paling umum adalah cabang ilmu yang mempelajari dan berurusan dengan pengkajian tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda, seperti sistem tanda dan proses yang berlaku bagi penggunaan tanda. Pendekatan terhadap tanda dilakukan dengan dua cara, yaitu : 55 a. Paradigmatik hubungan antara unsur sebuah kalimat dengan unsur- unsur diluarnya dan, b. Sintagmatik hubungan linear antara unsur teks, dan analisis sintagmatik teks ini diperiksa, serta diuji sebagai rangkaian kejadian dalam bentuk narasi. Menurut Vladimir Propp, seorang pakar cerita rakyat dari rusia, menganggap ada dua hal penting mengenai analisis ini : 1. Narasi menurut aliran ini disusun oleh beberapa fungsi yang sangat penting dalam penciptaan sebuah cerita. 2. Urutan peristiwa dalam sebuah narasi, sangat penting, karena terdapat logika dalam teks narasi. Serta susunan elemen dalam cerita dapat mempengaruhi perrsepsi kita tentang “arti” dari cerita tersebut. Seperti yang dipaparkan McQuail 1991:183 bahwa untuk memperoleh hasil penelitian yang mampu menangkap konteks makna konotatif dalam suatu film atau program acara televisi, maka perlu mengunakan pendekatan semiotik. Sobur 2004;128 menjelaskan bahwa yang paling penting dalam film adalah gambar, suara atau musik. Sistem semiotika yang lebih penting lagi dalam film adalah digunakannya tanda-tanda ikonis, yakni tanda-tanda yang menggambarkan sesuatu. Irawanto 1999:27 dalam bukunya menjelaskan bahwa studi media massa pada dasarnya mencakup pencarian pesan dan makna-makna dalam materinya,