11
E. Tinjauan Pustaka E. 1. Representasi Dalam Film
Menurut Stuart Hall 2002:63 dalam bukunya Representation: Cultural Representations and Signifiying Practices, representsi merupakan produksi makna
melalui bahasa. Representasi merupakan bagian penting dalam produksi dan pertukaran makna diantara para angota sebuah budaya. Menurut Hall ada dua
proses representsi. Pertama, representasi mental. Yaitu konsep tentang “sesuatu” yang ada didalam kepala kita masing-masing peta konseptual. Kedua, bahasa.
Mempunyai peran penting dalam proses konstruksi makna. Konsep abstrak yang ada di dalam kepala
kita harus diterjemahkan dalam “bahasa” yang lazim, supaya kita dapat menghubungkan konsep dan ide-ide kita tentang tentang tanda dan
simbol-simbol tertentu Juliastuti. 2006, [online], http:kunci.or.idteks.html. Konsep representasi pada penelitian ini merujuk pada pegertian tentang
bagaimana seseorang, sebuah kelompok, atau sebuah gagasan ditunjukkan dalam media massa Eriyanto, 2001:113. Dalam film, alat-alat representasi tersebut
bisa berupa narasi, cara berita, skenario, penokohan, dialog, dan beberapa unsur lain dalam film.
E. 2. Pesan Film Melalui Tanda dan Simbol
Film merupakan media komunikasi audio visual yang menyampaikan pesan melalui makna tanda. Oleh sebab itu, dalam proses komunikasi, film mengandung
pesan dari sutradarafilmmaker yang tersampaikan melalui tanda-tanda yang
12
dikodekan melalui pesan dalam film itu sendiri, sehingga penonton dapat menerima pesan sesuai dengan interpretasi masing-masing. Proses komunikasi
berlangsung dimana tanda-tanda yang dikodekan dalam film dapat menjadi sebuah pesan oleh penonton. Dalam Littlejohn 2009:408 menjelaskan bahwa
film juga menyampaikan sebuah pesan melalui tanda yang memiliki hubungan jelas dengan apa yang sudah disampaikan atau diwakilinya. Dalam film terdapat
banyak sekali simbol dan tanda yang dapat digunakan untuk mengkodekan pesan yang disampaikan. Tanda-tanda itu termasuk berbagai sistem tanda yang bekerja
sama dengan baik untuk mencapai efek yang diharapkan. Kombinasi antara gambar dan suara tertuang sebagai gambaran realitas dalam
masyarakat yang diangkat kembali oleh filmmaker. Gambaran realitas, kadang bukanlah makna sesungguhnya dalam kehidupan. Gambar yang dinamis dalam
film merupakan ikonis bagi realitas yang dikonotasikannya. Pada akhirnya seluruh elemen dari makna yang terdiri dari tanda, simbol, indeks, dan ikon senantiasa
akan dikonstruksikan kedalam konvensi sebuah barang khusus. Makna dari tanda dan simbol dalam film bisa didapat dari kombinasi yang
baik antara unsur-unsur visual seperti bahasa, gambar atau visualisasi, teknik pengambikan gambar, angle, lighting, dan komposisi, serta unsur-unsur audio
seperti dialog, music atau jingle, lagu, voice over, dan efek suara. Sehingga dapat memberi pemaknaan yang variatif dalam film.