BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Masyarakat membutuhkan media yang dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan tentang ke-ilmuan dan dakwah ke-islam-an oleh karenanya dengan dibangunnya Elgangga
100.3 FM Bekasi sebagai sarana berlangsungnya proses komunikasi dan dakwah yang dilakukan melalui berbagai acara yang memiliki nilai dakwah yang mengacu pada Al-
Qur’an dan As-Sunnah. Dan salah satu program dakwah yang ada dalam Elgangga 100.3 FM Bekasi adalah program Kopiah.
Banyaknya jumlah komunikasi massa yang bersifat audio radio menempatkan Elgangga 100.3 FM Bekasi, pada tampilan yang berbeda dari radio umumnya. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya wadah dalam bentuk pengajian bagi para pendengar setia untuk datang dan berinteraksi secara langsung, baik dengan narasumber ataupun penyiarnya yang
diadakan pada setiap hari Senin dalam satu minggu. Adapun alasan mengapa radio Elgangga 100.3 FM menyiarkan program-program
Islam, yang salah satunya adalah program kopiah tidak lain dikarenakan adanya kebutuhan bagi masyarakat Bekasi terhadap siaran dakwah terlebih masyarakat Bekasi memang
terkenal dengan penduduknya yang mayoritas religius. Menambah wawasan ke-islam-an, memiliki kontribusi, serta sebagai wadah keterbukaan masyarakat Bekasi untuk bertanya
mengenai hal-hal syar’i yang bersifat pribadi dan sensitif juga merupakan alasan program Kopiah pada radio Elgangga 100.3 FM di adakan. Hal ini berdasarkan wawancara yang
peneliti lakukan dengan Produser Sumber Daya Manusia di radio Elgangga 100.3 FM Bekasi.
Program Kopiah merupakan acara siaran dakwah yang membahas mengenai hukum-hukum syariat Islam dengan menggunakan metode interaktif melalui telepon.
Narasumber yang mengisi program tersebut adalah K.H. Saiful Anwar Yaqin selaku Pimpinan Yayasan Al-Fathonah dan Ustadz Akhfidz secara bergantian. Materi yang
disampaikan oleh narasumber pun mudah dipahami oleh pendengar setia radio Elgangga 100.3 FM yang memiliki panggilan Mitra SIJADETABOG, Dengan demikian program
Kopiah ini mendapat antusias yang banyak dari pendengar di daerah Bekasi. Adanya Program Kopiah bersumber pada Islam sebagai agama dakwah, yang
berarti agama selalu mendorong umatnya senantiasa untuk aktif melaksanakan kegiatan dakwah. Dalam hal ini, dakwah diartikan sebagai segala aktivitas dan kegiatan yang
mengajak orang untuk berubah dari suatu situasi yang mengandung nilai kehidupan yang bukan Islami kepada nilai kehidupan yang Islami
1
. Dakwah Islam juga merupakan aktualisasi iman yang dimanifestasikan dalam suatu
sistem kegiatan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap dan bertindak dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam segala segi
kehidupan dengan menggunakan cara-cara tertentu.
2
Dengan demikian, Inti dari dakwah adalah mengubah sebuah nilai dengan cara menyampaikan sebuah pesan. Cara
menyampaikan pesan menjadi sebuah hal yang penting. Namun pesan yang disampaikan haruslah tepat sasaran, artinya pesan dakwah yang
disampaikan tidak berpihak pada suatu pandangan atau faham tertentu, tetapi pesan yang disampaikan bersifat universal. Dengan demikian para pelaku dakwah dituntut mampu
menyampaikan pesan dakwahnya melalui media massa seefektif mungkin sebagai sarana dakwah yang akan mempercepat proses penyampaian dan penyebaran pesan dakwah.
3
1
M. Munir, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 1997 Cet. Ke-2, , h. VII.
2
Ahmad, Mahmud, Dakwah Islam, Bogor: Pustaka Thariqul Izzah, 1995, Cet. Ke-1. hal. 13.
3
Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004, Cet. Ke-1. Pengantar Penulis hal. X.
Namun seiring dengan perkembangan zaman maka perkembangan dakwah pun mengalami kemajuan yang signifikan. Mengingat saat ini media dakwah tidak hanya
melalui mimbar, tetapi juga dapat melalui media massa, dan radio salah satunya. Media dakwah adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah.
4
Dan saat ini radio diagggap sebagai salah satu media dakwah yang cukup efektif mempengaruhi
masyarakat luas, karena radio memiliki porsi tersendiri dalam masyarakat, terutama pada masyarakat yang membutuhkan informasi langsung tanpa mengganggu pekerjaan yang
sedang dilakukan. Sebagai media elektronik non visual, radio juga memiliki ciri khas ”auditif”, yakni
berupa konsumsi bagi telinga atau pendengaran, yang dapat mempengaruhi pendengarnya.
5
Radio memiliki kedekatan imajinasi, di mana ketika seseorang mendengarkan radio, maka ia secara tidak sadar akan mengimajinasikan terhadap apa yang ia dengar. Untuk itu,
seorang penyiar harus menyampaikan pesan komunikasi yang bagus. Saat ini radio dapat menjadi sarana dakwah yang efektif mengingat radio
merupakan media yang sangat akrab dengan masyarakat baik di desa maupun di kota. Selain radio sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan bisa dijadikan lahan bisnis
yang menguntungkan, radio juga saat ini sudah dijadikan sebagai media alat berdakwah. Dakwah yang dilakukan dalam radio, tidak semata-mata hanya berbicara mengenai
persoalan-persoalan apa yang dilarang dan dibenarkan oleh agama saja, tetapi juga dakwah yang dilakukan lewat radio mampu melihat cakrawala persoalan dan membuka wawasan
yang lebih luas.
6
Untuk itu, Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi adalah sebagai salah satu radio dakwah yang memiliki tampilan yang berbeda, dan salah satunya dengan adanya program
4
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta:Logos. 1997, Cet. Ke-1. hal. 35.
5
Asep Syamsul M. Romli, Broadcast Journalism, Bandung: Yayasan Nuansa Cendikia, 2004, Cet. Ke-1. hal. 19.
6
Sutirman Eka Ardhana, Jurnalistik Dakwah, Jakarta : Pustaka Pelajar, 1995, Cet. Ke-1. hal. 20.
Kopiah yang dapat membantu seputar permasalahan syar’i masyarakat Indonesia. Dengan demikian, untuk mengetahui isi pesan dakwah program Kopiah pada radio Elgangga 100.3
FM Bekasi, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan menganalisis isi pesan dakwah dengan menggunakan content analysis atau analisis isi Harold D. Laswell sebagai
pencetus teori analisis isi yang mempelopori teknik symbol coding yaitu berupa pencatatan lambang atau pesan secara sistematis untuk kemudian diberi interpretasi
7
. Penelitian komunikasi yang menggunakan analisis isi bersifat deskriptif, yaitu
berupa deskripsi isi-isi komunikasi dengan cara melakukan perbandingan terhadap pesan message
dari sumber yang sama terhadap penerima yang berbeda. Dan selanjutnya peneliti menjadikan isi pesan dalam program Kopiah dalam Radio Elgangga 100.3 FM
Bekasi sebagai objek penelitian. Dan untuk itu, penelitian ini diberi judul “Analisis Isi Pesan Dakwah Pada Program Kopiah di Radio Elgangga 100.3 FM Bekasi”.
2. Batasan Dan Rumusan Masalah