Kurva Efficient Frontier KESIMPULAN

3 Risiko yang dihadapi institusi keuangan secara umum dapat dibagi tiga menjadi risiko pasar, risiko kredit, dan risiko operasional, dimana investasi di bursa saham digolongkan sebagai investasi yang memiliki risiko pasar. Pembagian risiko secara umum menjadi tiga kelompok bukan dimaksudkan untuk meniadakan faktor risiko yang lain, hal ini lebih dikarenakan kesulitan dalam mengkuantifikasi suatu risiko. Risiko yang tidak dapat dikuantifikasi akan lebih sulit dalam pengelolaannya. Sementara ini, model pengukuran risiko yang sudah berkembang secara garis besar masih sebatas ketiga risiko tadi, dimana risiko-risiko lain di luar ketiganya, asalkan dapat dikuantifikasi, dapat dimasukkan ke dalam risiko operasional. Dalam Amalia 2008 Risiko ini dicerminkan oleh volatilitas dari return yang diukur dengan standard deviation σ sehingga di samping return, maka model atau cara untuk mengukur volatilitas juga perlu mendapat perhatian khusus karena risiko ini juga harus dikelola manajemen risiko. Volatilitas portofolio saham dapat memiliki karakteristik homoskedastis atau heteroskedastis. Volatilitas yang homoskedastis dapat dihitung dengan menggunakan deviasi standar, sedangkan untuk volatilitas yang memiliki karakteristik heteroskedastis dapat diukur dengan EWMA Exponentially Weighted Moving Average. Investor dapat mengurangi risiko dengan cara melakukan diversifikasi investasi. Diversifikasi investasi akan memberikan manfaat optimum apabila return antar investasi dalam satu portofolio berkorelasi negatif. Harry M. Markowitz telah membuktikan bahwa risiko berinvestasi dapat dikurangi 4 dengan menggabungkan beberapa aset ke dalam sebuah portofolio. Metode markowitz menunjukkan bahwa apabila aset-aset keuangan dalam suatu portofolio memiliki korelasi return yang lebih kecil dari positif 1, risiko portofolio secara keseluruhan dapat diturunkan. Risiko minimum akan dicapai apabila korelasi return investasi adalah negatif sempurna. R.Agus Sartono dan Arie Andika, 2006 : 37. Institusi-institusi financial dan juga para investor selalu ingin berusaha agar risiko bisa selalu dikuantifikasikan. Pengukuran-pengukuran tradisional yang digunakan dalam mengkuantifikasikan risiko banyak kaitannya dengan pengukuran sensitivitas. Pengukuran risiko dengan sensitivitas memperhatikan perubahan pada salah satu faktor risiko dan dampaknya terhadap profit and loss suatu portofolio. Pengukuran-pengukuran tradisional hanya memberikan hasil dalam bentuk jumlah kerugian yang mungkin dialami. Pengukuran-pengukuran tersebut tidak memberikan gambaran mengenai potensi atau probabilitas terjadinya kerugian-kerugian tersebut. Selain itu, pengukuran-pengukuran tradisional tersebut digunakan pada aset- aset secara individual sehingga setiap aset memiliki metode pengukuran risiko secara tersendiri. R. Agus Sartono dan Arie Andika, 2006 : 38. Masalah timbul ketika masing-masing aset tersebut digabungkan dalam suatu kelompok produk ataupun sebuah portofolio. Seperti yang diketahui, perlu adanya diversifikasi dalam suatu kelompok produk atau portofolio agar risiko berkurang. Pengukuran risiko menjadi sulit oleh karena banyaknya metode yang digunakan untuk mengukur risiko berbagai macam aset tersebut 5 yang digabungkan dalam suatu kelompok produk ataupun portofolio. R. Agus Sartono dan Arie Andika, 2006 : 38. Dalam hal ini, setelah mengetahui volatilitas maka investor dapat memperkirakan dengan tingkat keyakinan level of confidence dan dalam jangka waktu tertentu berapa potensi risiko penurunan nilai return value at risk. Fardiansyah menyatakan pengukuran risiko dengan metode Value at Risk VaR saat ini sangat populer digunakan secara luas oleh industri keuangan di seluruh dunia. Sejalan dengan itu, peraturan pemerintah, dalam hal ini peraturan Bank Indonesia No. 58PBI2003 tentang penerapan pengelolaan risiko bagi perbankan pada tahun 2008 dan surat edaran No. 521DPNP tanggal 29 September 2003 tentang penerapan metode VaR, menyebabkan pengembangan konsep VaR pada institusi perbankan berkembang pesat. Agung D. Buchdadi, 2008 : 182-183. Salah satu kelebihan VaR adalah bahwa metode pengukuran ini dapat diaplikasikan ke seluruh produk-produk financial yang diperdagangkan. Angka yang didapatkan merupakan hasil perhitungan secara agregat atau menyeluruh terhadap risiko produk-produk sebagai suatu kesatuan. VaR juga memberikan estimasi kemungkinan atau probabilitas mengenai timbulnya kerugian yang jumlahnya lebih besar daripada angka kerugian yang telah ditentukan. VaR juga memperhatikan perubahan harga aset-aset yang ada dan pengaruhnya terhadap aset-aset yang lain. Hal ini memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap berkurangnya risiko yang diakibatkan