d Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain Notoatmodjo, 2003.hlm.121-123.
2. Bidan
Bidan adalah seseorang yang telah menjalani program pendidikan bidan, yang diakui oleh negara tempat ia tinggal, dan telah berhasil menyelesaikan
studi terkait kebidanan serta memenuhi persyaratan untuk terdaftar dan atau memiliki izin formal untuk praktik bidan Soepardan, 2007.hlm.2.
Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku KepMenKes,
2002.hlm.1.
3. Persalinan partus
Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan uri, yang dapat hidup kedunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan
jalan lain Moctar, 1998.hlm.91. Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina Prawirohardjo, 2002.hlm.180. Partus normal atau partus spontan adalah proses lahirnya bayi pada letak
belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak
Universitas Sumatera Utara
melukai ibu dan janin yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam Mochtar, 1998.hlm.91.
a. Sebab-sebab mulainya persalinan
1 a Teori hormon turun: 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan
menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun Mochtar, 1998.hlm.92.
b Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan mulai dan berlangsungnya partus, antara lain
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron merupakan penenang bagi otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua
hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus di mulai. Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke 15 hingga a term
meningkat lebih-lebih sewaktu partus Prawirohardjo, 2002.hlm.181. 2
a Teori plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh
darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim Mochtar, 1998.hlm.92.
Universitas Sumatera Utara
b Plasenta menjadi tua dengan tuanya kehamilan. Villi koriales
mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun Prawirohardjo, 2002.181.
c Teori distensi rahim, rahim yang menjadi besar dan meregang
menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter Mochtar, 1998.hlm.92.
d Keadaan uterus yang terus membesar dan menjadi tegang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi
uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi. Teori berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh Hipocrates
untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan Prawirohardjo,
2002.hlm.181. e
Teori iritasi mekanik, dibelakang servik terletak ganglion servikale fleksus Frankenhauser. Bila ganglion ini digeser dan
ditekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbil kontraksi uterus Mochtar, 1998.hlm92.
f Faktor lain yang dikemukakan ialah tekanan pada ganglion
servikale dari pleksus Frankenhauser Prawirohardjo, 2002.hlm.181.
b. Mekanisme persalinan
Universitas Sumatera Utara
1 Kala 1 kala pembukaan, In partu partus dimulai ditandai dengan
keluarnya lendir bercampur darah bloody show, karena serviks mulai membuka dilatasi dan mendatar effacement. Kala
pembukaan dibagi 2 fase yaitu: a
Fase laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat; sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.
b Fase aktif, berlangsung selama 6 jam dan di bagi atas 3 sub fase:
1. Periode akselerasi, berlangsung dalam 7 jam 2. Periode dilatasi maksimal steady, selama 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm 3. Periode deselerasi, berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam
pembukaan jadi 10 cm atau lengkap Mochtar, 1998.hlm.94.
2 Kala 2 kala pengeluaran janin, pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali.
Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul, yang secara reflektoris
menimbulkan rasa ingin mengedan. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus membuka. Labia mulai
membuka dan tidak lama kemudian kepala janin tampak dalam vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi, kepala
janin tidak masuk lagi diluar his, dan dengan his dan kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di
Universitas Sumatera Utara
bawah simfisis dan dahi, muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan
anggota tubuh bayi Prawirohardjo, 2002.hlm.184. 3 Kala 3 kala pengeluaran uri, setelah bayi lahir, uterus teraba keras
dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya.
Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri.
Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah Prawirohardjo, 2002.hlm.185.
4 Kala 4 kala pengawasan, pengeluaran plasenta disertai pengeluaran darah. Maka pada kala 4 ini diperlukan pengawasan terhadap
perdarahan postpartum Prawirohardjo, 2002.hlm.186.
4. Robekan Jalan Lahir