PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI SMA SWASTA GAJAH MADA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/ 2015.

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Indri Gusri Andani, NIM 2102111012, Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhmodel pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan dengan jumlah 80 siswa. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 80 siswa yang diambil secara homogen dengan two group post-tes design. Instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah penugasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, tepatnya Quasi eksperimen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji “t”

Dari hasil penelitian diperoleh kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) oleh siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata 82,12, dan kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran konvensional oleh siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/2015 berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 69,47.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t”. Dari perhitungan uji hipotesis diperoleh thitung = 8,54, selanjutnya dikonsultasikan

dengan ttabel pada taraf 5% maupun 1% dengan dk = (N1+N2) – 2 = (40+40) - 2 =

78, makadiperoleh taraf sifnifikan 5% = 1,99 dan taraf signifikan 1% = 2,64. Karena t0 yang diperoleh lebih besar dari ttabel yaitu 1,99 < 8,54 > 2,64, maka

dapat dinyatakan Ho (hipotesis nihil) ditolak dan Ha (Hipotesis alternatif) diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan siswa menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project- Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/2015” telah diupayakan secara maksimal. Akan tetapi masih terdapat celah dan salah. Untuk itu, diharapkan saran dan masukan yang konstruktif dari pembaca.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak terlepas atas bantuan banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapakan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,

3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, 4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia,

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

6. Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi, 7. M. Surif, S.Pd., M.Si., Dosen Pembimbing Akademik,

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan,

9. Kepala Sekolah, seluruh Guru, dan Staf Pegawai SMA Swasta Gajah Mada Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMA Swasta Gajah Mada Medan,

10.Teristimewa dan dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terimakasih kepada Ayahanda terhebat Usup dan Ibunda tercinta Hafnida,


(7)

iii

Kakanda M. Hadi Sanjaya, S.E., yang terkhusus Hari Andrexson, dan Adik-adik penulis M. Irham Padli, M. Aris Rinaldi, serta seluruh sanak saudara, atas segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan moril dan material yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang kepada penulis,

11.Dan Teman-teman Regular C 2010 terkhusus sahabat-sahabat seperjuangan Kiki Fazrina, Afifah Bushrah Nadia, Eli Yulidar Pohan, Armaliyah, Yunita Dongoran, Jufri Yuningsi, serta banyak pihak yang tak tersebutkan satu per satu,

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Februari 2015 Penulis,

Indri Gusri Andani 2102111012


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

F. Tujuan Penulisan ... 8

G. Manfaat Penulisan ... 8

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek ... 10

a. Filosofi Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 10

b. Pengertian Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 11

c. Karakteristik Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 13

d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 14

e. Keuntungan Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 16

f. Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 16


(9)

v

a. Pengertian Model Pembelajaran Konvensional... 17

b. Ciri-ciri Pembelajaran Konvensional... 18

3. Kemampuan Menulis Teks Cerpen ... 19

a. Pengertian Menulis... 19

b. Pengertian Teks Cerpen... 20

4. Kemampuan Menulis Teks Cerpen... 22

5. Langkah-langkah Menulis Teks Cerpen... 23

a. Struktur Teks Cerpen... 23

b. Kaidah Kebahasaan Teks Cerpen... 25

B. Kerangka Konseptual ... 26

C. Hipotesis Penelitian ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 28

1. Populasi ... 28

2. Sampel ... 29

B. Metode Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional Variabel penelitian ... 30

D. Desain Eksperimen ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 36


(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian... 44

1. Kemampuan Siswa Menulis Teks Cerpen dengan Model Pembelajaran konvensional... 44

2. Kemampuan Siswa Menulis Teks Cerpen dengan Model Pembelajaran Berbasis Proyek... 46

B. Pengujian Hipotesis... 48

1. Uji Normalitas... 49

2. Uji Normalitas Data Kelas Kontrol... 51

3. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen... 52

C. Uji Homogenitas... 54

D. Pengujian Hipotesis... 55

E. Pembahasan Hasil Penelitian... 56

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 59

B. Saran ... 60


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Fungsi tiap struktur teks cerita pendek ... 24 Tabel 3.1 Populasi Penelitian ... 29 Tabel 3.2 Desain Eksperimen Two Group Post-Tes Design... 32 Tabel 3.3 Langkah-langkah pembelajaran pada kelas eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project- based learning) terhadap kemampuan menulis teks

cerpen... 32 Tabel 3.4 Langkah-langkah pembelajaran pada kelas kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional terhadap

kemampuan menulis teks cerpen... 35 Tabel 3.5 Aspek penilaian kemampuan menulis teks cerpen... 37 Tabel 3.6 Rentang Skor dan Kategori... 39 Tabel 4.1 Skor perolehan nilai kemampuan menulis teks cerpen untuk

kelas kontrol (X2)... 44

Tabel 4.2 Identifikasi kecenderungan kelas kontrol... 45 Tabel 4.3 Skor perolehan nilai kemampuan menulis teks cerpen untuk

kelas eksperimen (X1)... 46

Tabel 4.4 Identifikasi kecenderungan kelas eksperimen...…….... 48 Tabel 4.5 Frekuensi data kemampuan menulis teks cerpen kelas

kontrol... 49 Tabel 4.6 Frekuensi data kemampuan menulis teks cerpen kelas

Eksperimen... 50

Tabel 4.7 Uji normalitas data kelas kontrol (X2)... 51


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 63

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project- Based Learning) ... 66

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menggunakan Model Pembelajaran Konvensional ... 76

Lampiran 4 Tes Kemampuan Menulis Teks Cerpen (Post-Test)... 86

Lampiran 5 Nilai Kritis L Uji Liliefors ... 87

Lampiran 6 Nukilan Tabel “t”... 88

Lampiran 7 Tabel Harga Distribusi F ... 90

Lampiran 8 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z... 93

Lampiran 9 Daftar Nilai Post-Test Siswa dalam Menulis Teks Cerpen pada Kelas Eksperimen ... 94

Lampiran 10 Daftar Nilai Post-Test Siswa dalam Menulis Teks Cerpen pada Kelas Kontrol ... 96


(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum 2013 tercatat sebagai perubahan ketiga selama era politik reformasi. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang disebut-sebut mengalami perombakan total dalam Kurikulum 2013 ini, selain Matematika dan Sejarah. Bila dalam Kurikulum 2006 mata pelajaran Bahasa Indonesia lebih mengedepankan pada keterampilan berbahasa (dan bersastra), maka dalam Kurikulum 2013 ini Bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan menalar. Hal ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa kemampuan menalar peserta didik Indonesia masih sangat rendah. Dari studi Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) tahun 2011, hanya lima persen peserta didik Indonesia yang mampu memecahkan persoalan yang membutuhkan pemikiran, sedangkan sisanya 95 persen hanya sampai pada level menengah, yaitu memecahkan persoalan yang bersifat hapalan.

Dalam implementasinya, pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks tertulis maupun teks lisan. Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai bahasa Indonesia untuk menyampaikan materi belajar. Namun, perlu juga dipelajari soal makna atau bagaimana memilih kata yang tepat. Selama ini pembelajaran Bahasa Indonesia tidak dijadikan sarana pembentuk pikiran padahal


(14)

2

teks merupakan satuan bahasa yang memiliki struktur berpikir yang lengkap. Karena itu pembelajaran Bahasa Indonesia harus berbasis teks. Melalui teks maka peran Bahasa Indonesia sebagai penghela dan pengintegrasi ilmu lain dapat dicapai.

Berdasarkan Kurikulum 2013, pembelajaran menulis teks cerpen menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMA secara maksimal. Pembelajaran menulis teks cerpen terdapat pada kompetensi dasar 4.2 memproduksi teks cerita pendek, yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan.

Dalam kurikulum 2013 ini yang dilakukan adalah kegiatan memproduksi teks cerpen, namun penulis mengambil langkah dengan mengubah kegiatan memproduksi tersebut dengan menggunakan aspek menulis sesuai pada KI 4. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dihadapi siswa dalam proses pembelajaran, terutama untuk mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Melalui kegiatan menulis diharapkan siswa dapat menuangkan ide-ide atau gagasan baik yang bersifat ilmiah maupun imajinatif. Oleh karena itu, sekolah tempat mengenyam pendidikan diharapkan dapat memberikan pembelajaran tentang menulis dengan baik melalui model, metode dan media yang tepat sehingga potensi dan daya kreatifitas siswa dapat tersalurkan.

Sebelumnya pembelajaran mengenai cerpen telah ada dalam kompetensi dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Masalah yang terjadi dalam penelitian ini sama, dimana kemampuan siswa dalam menulis teks cerpen


(15)

3

masih tergolong rendah. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis cerpen dapat dibuktikan pada penelitian Hairawati (2010) yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Story Maps Terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Takengon Tahun Ajaran 2009/2010”, mengatakan bahwa nilai rata-rata siswa tentang menulis cerpen adalah 6,4 atau dibawah rata-rata kompetensi dasar yang diharapkan dari tujuan pembelajaran.

Harijanti (2011:26) menyatakan data observasinya tentang hasil prestasi peserta didik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, terutama pokok bahasan menulis cerita pendek masih kurang hanya sekitar 53 % karena banyak yang belum memenuhi standar kelulusan minimal. Hal ini terjadi karena adanya anggapan bahwa kemampuan menulis sastra dianggap kurang penting dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Ketidakmampuan siswa menulis cerpen juga diungkapkan oleh Nurhayati (2007:149) yang mengemukakan bahwa hasil tes menulis cerpen menunjukan bahwa dari 35 siswa tidak seorang pun yang memperoleh nilai 75 atau lebih. Cerpen yang dibuat siswa sangat lemah dalam semua aspek penilaian yang telah ditentukan.

Rendahnya nilai siswa dalam menulis cerpen juga dapat dibuktikan pada hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Panoguan (2010) dengan judul, Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen Melalui Media Visual Siswa Kelas VII SMPN 23 Medan 2009/2010, hasil yang diperoleh siswa berdasarkan hasil penelitian beliau adalah 60,5%. Dari beberapa sebab rendahnya kualitas menulis siswa maka dapat disimpulkan bahwa perlu adanya penanganan khusus dalam pembelajaran menulis siswa pada tingkat SMA sederajat.


(16)

4

Tarigan (2008: 186) menegaskan bahwa pembelajaran mengarang belum terlaksana dengan baik di sekolah. Karena hanya terletak pada cara guru mengajar. Umumnya kurang variasi, kurang merangsang, dan kurang pula dalam frekuensi. Pembahasan karangan siswa kurang dilaksanakan guru. Murid sendiri menganggap mengarang tidak penting atau belum mengetahui peranan mengarang bagi kelanjutan studi mereka.

Guru sebagai penyampai materi kepada siswa harus dapat menyampaikan materi yang akan dibahas dengan model, metode, dan media yang tepat dan menarik. Hal tersebut akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajaran dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Jamaludin (2004: 97-98).

Keprofesionalan seorang guru dituntut demi lancarnya proses belajar mengajar. Dalam hal ini paling tidak ada lima hal khusus yang harus dipenuhi oleh guru. Pertama, seorang guru yang professional haruslah orang yang benar-benar memiliki pengertian yang mendalam mengenai tujuan pembelajaran. Kedua, seorang guru yang professional adalah orang yang memiliki minat yang besar terhadap dunia pendidikan. Ketiga, seorang guru yang profesional adalah orang yang memiliki pemahaman dan kemampuan dalam bidang pendidikan. Keempat, seorang guru yang profesional adalah sosok guru yang memiliki pemahaman dan kemampuan selektif dalam menentukan maupun menerapkan suatu metode atau pendekatan pembelajaran. Kelima, seorang guru yang profesional adalah komitmen yang tinggi terhadap pembinaan dan pengembangan pendidikan.

Hal ini dapat diambil kesimpulan bahwa peran guru amat dominan dalam proses pembelajaran. Siswa menjadi kurang aktif dan sering kali model pembelajaran konvensional menimbulkan kebosanan bagi siswa dalam pembelajaran menulis teks cerpen sehingga karya yang dihasilkan siswa kurang maksimal. Teks cerpen yang dibuatnya kurang menarik karena bahasa yang


(17)

5

digunakan monoton, dan pengembangan ide atau gagasan kurang bervariasi. Hal ini dapat dilihat dari kesesuaian isi teks cerpen dengan tema, pengembangan topik, dan diksi yang belum mendapat perhatian dari siswa.

Dari permasalahan tersebut maka penggunaan model atau metode yang inovatif dan tepat dapat mengembangakan kreatifitas dan kemandirian siswa dalam menulis teks cerpen. Maka alternatif pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini yakni dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning).

Model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) ini adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pembelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pembelajar bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri , dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata. Jadi “model proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari-hari yang harus dipecahkan secara berkelompok” menurut Istarani (dalam Moeslichatoer, 1998: 137).

Biasanya memerlukan beberapa tahapan dan beberapa durasi tidak sekedar merupakan rangkaian pertemuan kelas serta belajar kelompok kolaboratif. Proyek memfokuskan pada pengembangan produk atau unjuk kerja (performance), yang secara umum pembelajar melakukan kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar


(18)

6

kelompok mereka, melakukan pengkajian atau penelitian, memecahkan masalah, dan mensintesis informasi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning) Terhadap Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, ada beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, yaitu:

1. Kemampuan siswa menulis teks cerpen masih rendah

2. Model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga menyebabkan siswa tidak kreatif dan cenderung mudah bosan.

3. Peran aktif siswa dalam proses pembelajaran masih kurang karena guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis teks cerpen. Maka penelitian memfokuskan permasalahan pada satu masalah. Adapun masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi sehingga menyebabkan siswa tidak kreatif dan cenderung mudah bosan, maka peneliti menyarankan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan menerapkan model pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)


(19)

7

dalam pembelajaran menulis teks cerpen yakni sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Fokus pembelajaran terletak pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari suatu disiplin studi, melibatkan pembelajar dalam investigasi pemecahan masalah dan kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan pembelajar bekerja secara otonom mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan mencapai puncaknya menghasilkan produk nyata pada proses penciptaan teks cerpen tersebut. Dalam hal ini penelitian dilakukan oleh siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan model Pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015?

2. Bagaimana kemampuan menulis teks cerpen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015?

3. Bagaimana pengaruh model Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015?


(20)

8

E. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Sehubungan dengan itu, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerpen dengan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerpen dengan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu, manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Secara praktis terdiri dari empat bagian yaitu: bagi siswa, bagi guru, bagi kepala sekolah, dan bagi pihak lain. Untuk lebih kokret akan dijabarkan dibawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran menulis.


(21)

9

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1) Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreatifitas dalam menulis teks cerpen.

b. Bagi guru

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam mempersiapkan rencana pembelajaran

2) Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dibidang kebahasaan. c. Bagi kepala sekolah

1) Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

2) Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran. d. Bagi pihak lain

1) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang sama.

e. Bagi Peneliti


(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional tergolong cukup dengan nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 60 dengan rata-rata 69,47 dan standar deviasi 5,31.

2. Kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 71 dengan rata-rata 82,12 dan standar deviasi 7,63.

3. Ada pengaruh signifikan model pembelajaran berbasis proyek dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015.


(23)

60 B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Diharapkan siswa dapat menghubungkan kembali kemampuan menulis teks cerpen secara terus menerus melalui belajar kelompok agar dapat diaplikasikan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru

Diharapkan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dalam mempelajari materi menulis teks cerpen.

3. Bagi peneliti lainnya

Peneliti lainnya disarankan agar melaksanakan penelitian eksperimen dengan menarasikan model-model pembelajaran selain model berbasis proyek yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen.


(24)

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

DePorter, Bobbi. 2002. Quantum Teaching:mempraktikkan Quantum learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Hairawati. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Story Maps Terhadap

Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Takengon Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Unimed.

Harijanti, Sutji. 2011. Jurnal Pendidikan Oktodika. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Cerpen. Nomor 3.

Iskadar, Harris. 2013. Kurikukulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jamaludin (2004: 97-98).http://elsusantiely60.blogspot.com/, Diaksestanggal10

Maret 2014.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Muchlis, Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Nurhayati, Een, jaenah, dkk. 2007. Jurnal Bahasa dan Sastra. Penggunaan Strategi Suggespodia Dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen. volume 8. Nomor 2.

Oka. I.G.N, & Suparmo. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.


(25)

62

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar StatistikPendidikan. Jakarta: Rajawali. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tartisto.

Sumardjo, Jakob, Saini K. M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur.2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thahar, Harris Efendi. 1990. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/02/uji-publik-kurikulum-2013-menuju-perubahan-radikal-539374.html, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://elsusantiely60.blogspot.com/, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://stikap.com/2013/05/20/transformasi-kurikulum-2006-menuju-kurikulum-2013/, diakses tanggal 10 Maret 2014.


(1)

E. Tujuan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian, tujuan penelitian merupakan langkah yang paling mendasar. Sehubungan dengan itu, tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerpen dengan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

2. Untuk mengetahui kemampuan menulis teks cerpen dengan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) terhadap kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan Tahun Pembelajaran 2014/ 2015.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini terdiri atas dua bagian yaitu, manfaat secara teoretis dan manfaat secara praktis. Secara praktis terdiri dari empat bagian yaitu: bagi siswa, bagi guru, bagi kepala sekolah, dan bagi pihak lain. Untuk lebih kokret akan dijabarkan dibawah ini.

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang pembelajaran menulis.


(2)

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1) Penelitian ini diharapkan memotivasi siswa dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen

2) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreatifitas dalam menulis teks cerpen.

b. Bagi guru

1) Sebagai bahan pertimbangan bagi guru bahasa Indonesia dalam mempersiapkan rencana pembelajaran

2) Sebagai alternatif model pembelajaran bagi guru-guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan pemahaman dibidang kebahasaan. c. Bagi kepala sekolah

1) Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan

2) Sebagai referensi sekolah tentang model pembelajaran. d. Bagi pihak lain

1) Sebagai bahan rujukan bagi peneliti lain yang meneliti permasalahan yang sama.

e. Bagi Peneliti


(3)

59

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dalam meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV, maka dapat disimpulkan beberapa hal, sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 dengan menggunakan model pembelajaran konvensional tergolong cukup dengan nilai tertinggi 76 dan nilai terendah 60 dengan rata-rata 69,47 dan standar deviasi 5,31.

2. Kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik dengan nilai tertinggi 95 dan nilai terendah 71 dengan rata-rata 82,12 dan standar deviasi 7,63.

3. Ada pengaruh signifikan model pembelajaran berbasis proyek dengan model pembelajaran konvensional. Model pembelajaran berbasis proyek lebih baik dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dalam kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas XI SMA Swasta Gajah Mada Medan tahun pembelajaran 2014/ 2015.


(4)

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu dikemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Diharapkan siswa dapat menghubungkan kembali kemampuan menulis teks cerpen secara terus menerus melalui belajar kelompok agar dapat diaplikasikan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Bagi guru

Diharapkan menggunakan pembelajaran berbasis proyek dalam mempelajari materi menulis teks cerpen.

3. Bagi peneliti lainnya

Peneliti lainnya disarankan agar melaksanakan penelitian eksperimen dengan menarasikan model-model pembelajaran selain model berbasis proyek yang dapat meningkatkan kemampuan menulis teks cerpen.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2007. KamusBesarBahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

DePorter, Bobbi. 2002. Quantum Teaching:mempraktikkan Quantum learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Kaifa.

Hairawati. 2010. Pengaruh Model Pembelajaran Story Maps Terhadap

Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Takengon Tahun Ajaran 2009/2010. Medan: Unimed.

Harijanti, Sutji. 2011. Jurnal Pendidikan Oktodika. Pengembangan Model Pembelajaran Menulis Cerpen. Nomor 3.

Iskadar, Harris. 2013. Kurikukulum 2013. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jamaludin (2004: 97-98).http://elsusantiely60.blogspot.com/, Diaksestanggal10

Maret 2014.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kosasih, E. 2003. Ketatabahasaan dan kesusastraan. Bandung: Yrama Widya. Muchlis, Masnur. 2007. KTSP: Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan

Kontekstual. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Nuh, Muhammad. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

Nurhayati, Een, jaenah, dkk. 2007. Jurnal Bahasa dan Sastra. Penggunaan Strategi Suggespodia Dapat Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerpen. volume 8. Nomor 2.

Oka. I.G.N, & Suparmo. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.


(6)

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar StatistikPendidikan. Jakarta: Rajawali. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tartisto.

Sumardjo, Jakob, Saini K. M. 1997. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tarigan, Henry Guntur.2008. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Thahar, Harris Efendi. 1990. Kiat Menulis Cerita Pendek. Bandung: Angkasa. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi

Aksara.

http://edukasi.kompasiana.com/2013/03/02/uji-publik-kurikulum-2013-menuju-perubahan-radikal-539374.html, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://elsusantiely60.blogspot.com/, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://id.wikipedia.org/wiki/Kemampuan, diakses tanggal 10 Maret 2014. http://stikap.com/2013/05/20/transformasi-kurikulum-2006-menuju-kurikulum-2013/, diakses tanggal 10 Maret 2014.