HASIL PEMBAHASAN Sikap dan Tindakan Bidan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal di RSU Kabanjahe Kab. Karo Tahun 2009

BAB V HASIL

PENELITIAN

5.1 Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini data diperoleh melalui kuesioner yang terdiri dari data demografi dan pertanyaan mengenai sikap dan tindakan bidan tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal di RSU Kabanjahe Kab. Karo, kemudian disajikan dalam tabel persentase berikut ini: Tabel 5.1 Karateristik responden No Karateristik Keterangan Jumlah orang Persentase 1 Umur 1. 20-30 tahun 2. 30-40 tahun 3. 40 tahun 5 7 18 16,67 23,33 60 2 Pendidikan 1. DI 2. DIII 19 11 63,33 36.67 3 Lama bekerja 1. 5 tahun 2. 5-10 tahun 3. 10 tahun 6 4 20 20 13,33 66,67 Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 30 responden yang terbanyak berumur 40 tahun sebanyak 18 orang 60, dan responden berumur 20-30 tahun sebanyak 5 orang 16,67. Latar belakang pendidikan responden yang terbanyak berpendidikan DI sebanyak 19 orang 63,33, dan latar belakang pendidikan responden DIII sebanyak 11 orang 36,67. Lama bekerja responden yang terbanyak adalah 10 tahun sebanyak 20 Universitas Sumatera Utara orang 66,67, dan lama bekerja responden adalah 5-10 tahun sebanyak 4 orang 13,33. Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Bidan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Sikap Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang 28 2 - 93,33 6,67 - Dari tabel 5.2 dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden yang terbanyak sikap tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal adalah baik sebanyak 28 orang 93,33 dan sedikit sikap responden tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal adalah cukup sebanyak 2 orang 6,67. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tindakan Bidan Tentang Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal Tindakan Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang 25 5 - 83,33 16,67 - Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden yang terbanyak tindakan tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal adalah baik sebanyak 25 orang 83,33 dan sedikit tindakan responden tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal adalah cukup sebanyak 5 orang 16,67. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PEMBAHASAN

6.1. Data Demografi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan yang terbanyak responden tergolong pada usia madya yaitu 40 tahun sebanyak 18 orang 60, dan usia responden 20-30 tahun sebanyak 5 orang 16,7. Dari keseluruhan responden yang terbanyak latar belakang pendidikan adalah DI sebanyak 19 orang 63,3 dan sisanya responden dengan latar belakang pendidikan DIII sebanyak 11 orang 36,7 Dari keseluruhan responden yang terbanyak lama bekerja adalah 10 tahun sebanyak 20 orang 66,7 dan lama bekerja responden 5-10 tahun sebanyak 4 orang 13,3.

6.2. Sikap

Berdasarkan hasil penelitian distribusi sikap responden tentang manajemen asuhan kebidanan antenatal yang terbanyak memiliki sikap dengan kategori baik yaitu 28 orang 93,33. Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku Universitas Sumatera Utara Notoadmodjo, 2003, hal ini menunjukan semakin baik sikap seseorang maka semakin baik juga tindakannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh yang terbanyak responden berumur 40 tahun usia madya Hurlock 2001 menyatakan bahwa tingkat produktivitas orang usia madya masih sama bahkan meningkat dibanding dengan orang pada dewasa lanjut, pada masa usia madya ini adalah merupakan masa berprestasi dan pada masa usia madya ini terjadi penyesuaian diri terhadap perubahan keinginan dan sikap dimana perubahan sikap adalah kearah yang lebih baik dan hal ini terjadi sebagai akibat dari perubahan tugas, tanggung jawab dan peran dalam hidup. Menurut asumsi penulis sebagian besar responden memiliki sikap dengan kategori baik hal ini berhubungan dengan lama bekerja responden yang terbanyak 10 tahun, dengan semakin banyaknya pengalaman responden maka akan mempengaruhi sikap responden tersebut kearah yang lebih baik, karena semakin banyak pengalaman maka semakin banyak hal-hal yang dialami oleh seseorang, hal-hal tersebut otomatis membentuk sikap yang lebih baik dari sebelumnya. Azwar 2007 menyatakan cara pembentukan sikap yaitu diferensiasi, dengan berkembangnya intelegensi, bertambahnya pengalaman, sejalan dengan bertambahnya usia, maka ada hal-hal yang tadinya dianggap sejenis, sekarang dipandang tersendiri lepas dari jenisnya. Terdapatnya objek tersebut dapat terbentuk sikap tersendiri pula. Universitas Sumatera Utara

6.3. Tindakan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh tindakan responden yang terbanyak dengan kategori baik sebanyak 25 orang 83,33. Hal ini disebabkan karena yang terbanyak sikap responden adalah baik. Menurut Notoadmodjo 2007 sikap erat kaitannya dengan tindakan, sikap merupakan pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak Purwanto, 1999. Menurut Notoadmodjo 2007 terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena proses interaksi antara individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses belajar. Proses belajar dapat dilihat dari tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik sikap seseorang tersebut dan dengan semakin baiknya sikap maka akan terbentuk tindakan yang baik juga. Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh yang terbanyak tingkat pendidikan responden adalah DI kebidanan, menurut asumsi penulis tindakan yang baik tidak hanya dari tingkat pendidikan yang tinggi, tetapi dapat juga disebabkan oleh pengalaman seseorang yang lama. Notoadmodjo 2003 menyatakan bahwa didalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku tindakan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri salah satunya yaitu persepsi, dimana persepsi adalah pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman. Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN