Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan

e. Mandiri Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak. f. Rasa memiliki Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dipunyainya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya. 3. Kebutuhan akan stimulus Asah Stimulus adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan bermain, stimulus merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulus yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulus.

2.5 Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan

Selama satu tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat pesat. Orangtua bahkan sering tidak mempercayainya, sikecil yang begitu ringkih dengan kulit keriput dengan cepat menjadi anak yang montok pada usia setahun Widjaya, 2007. Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi maka kita harus mendeteksi tumbuh kembang bayi serta untuk mengoreksi adanya faktor risiko. Deteksi untuk tumbuh kembang ini merupakan suatu upaya yang perlu didukung, karena merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas. Universitas Sumatera Utara Adanya variasi pada pertumbuhan manusia merupakan masalah dalam menentukan patokan yang akan dipakai dalam melaksanakan deteksi. 2.5.1. Mendeteksi Pertumbuhan. Pertumbuhan dan perkembangan pada dasarnya saling mempengaruhi. Namun untuk mengetahui sejauh mana keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak dan apakah hal tersebut dapat berlangsung normal, maka diperlukan parameter atau patokan. Parameter ini dapat dilihat dari KSM Kartu Menuju Sehat. KSM adalah suatu kartualat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. KMS yang ada untuk saat ini adalah KMS balita, yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang anak tiap bulannya. KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur anak, atribut penyuluhan, catatan penting : seperti riwayat kelahiran anak, pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi Nursalam, 2005. Selain itu juga paremeter untuk pertumbuhan yang sering digunakan sebagaimana ukuran antropometri Nursalam,2005 meliputi : 1. Berat Badan Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal yaitu sekitar 10 dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum Universitas Sumatera Utara lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh. Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 – 1000 grambulan. Pada triwulan II sekitar 500 – 600 grambulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 grambulan, dan triwulan IV sekitar 250 – 350 grambulan. Berat badan untuk menentukan status gizi anak, yaitu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat KMS. Pada KMS dapat diketahui apakah keadaan status gizi anak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: - Status gizi normal, bila berat badan anak antara 90 – 100 dan berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan diatas garis titik-titik. - Status gizi kurang, bila berat badan anak lebih 80 – 90 dari berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan berada diatas garis titik-titik. - Status gizi buruk, bila berat badan anak kurang atau sama dengan 80 dari berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan berada diatas garis merah. Idealnya berat badan bayi berada di garis normal pada grafik pertumbuhan. Ini artinya pertambahan berat badannya seimbang dengan pertambahan tinggi badan dan usia. Untuk itulah orang tua dianjurkan untuk selalu memantau berat badan bayinya secara berkala dengan membawa sikecil untuk kontrol ke dokterposyandu sebulan sekali untuk mengontrol berat badan. Kenaikan berat badan rata-rata sebagai berikut dalam tabel Rini, 2007. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1. Berat Badan Rata-rata umur bayi Umur Berat gram Bulan Standar 80 standar Lahir 3.400 2.700 0-1 4.300 3.400 2 5.000 4.000 3 5.700 4.500 4 6.300 5.000 5 6.900 5.500 6 7.400 5.900 7 8.000 6.300 8 8.400 6.700 9 8.900 7.100 10 9.300 7.400 11 9.600 7.700 12 9.900 7.900 2. Tinggi badan. Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi yang baru lahir, panjang badan rata-rata 50 cm. Pada tahu pertama pertambahan berat badan adalah 1,25 cm kilogram berat badan atau 1,5 kali panjang badan waktu lahir. Pertambahan tinggi badan akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cmtahun. Tinggi badan juga merupakan ukuran antropometri yang terpenting kedua, selain tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat Stunting. Universitas Sumatera Utara Berikut ini table tinggi badan rata-rata Rini, 2007 Tabel 2.2 Berat Badan Rata-rata untuk Bayi Umur Tinggi Cm Bulan Standar 80 Standar Lahir 50.5 40.5 0-1 55.0 43.5 2 58.5 46.0 3 60.0 48.0 4 62.5 49.5 5 65.5 51.5 6 66.0 52.5 7 67.5 54.0 8 69.0 55.5 9 70.5 56.5 10 72.0 57.5 11 73.5 58.5 12 75.5 60.0 3. Lingkar Kepala Secara normal pertambahan ukuran lingkar setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir ukuran lingkar kepala normal adalah 34 – 35 cm. Kemudian akan bertambah besar +_ 0,5 cm bulan pertama atau menjadi +_ 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kebudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cmtahun. Universitas Sumatera Utara 2.5.2 Mendeteksi Perkembangan Untuk menilai perkembangan anak pertama yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, kemudian melakukan tes skrining perkembangan anak dengan DDTS, test IQ dan test psikologi lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan test lainnya seperti evaluasi dalam lingkungan anak yaitu interaksi anak selama ini, evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa Hidayat A, 2005 Namun parameter yang cocok untuk perkembangan anak adalah test psikomotorik. Salah satu test psikomotorik adalah DDST Denver Devolopment Sceening Test, yaitu salah satu test atau metode skrining yang sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak. DDST merupakan salah satu test yang sering digunakan di klinikrumah sakit bagian tumbuh kembang anak. Pedoman lain yang dapat digunakan di lapangan yaitu Kertu Kembang Anak KKA yang dikembangkan oleh Satoto 1990 dan digunakan oleh Bina Keluarga Balita Departemen Kesehatan R.I. KKA ini berfungsi ganda yaitu sebagai alat pemantau dan sebagai alat komunikasi dalam membahas perkembangan anak antara petugas dengan ibu dan keluarga. Pemantauan perkembangan dengan menggunakan pedoman deteksi tumbuh kembang balita atau KKA ini tidak hanya dapat dilakukan oleh petugas dilapangan, namun juga oleh kader, orang tua, atau anggota keluarga yang lain. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan buku pedoman tumbuh kembang atau KKA yang disusun oleh Departemen Kesehatan, test perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesener Pra Skrining Perkembangan KPSP. KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tua atau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak. Pertanyaan dalam KPSP dikelompokkan sesuai usia anak, mulai kelompok usia 3 bulan, 3 – 6 bulan dan seterusnya sampai kelompok 5-6 tahun untuk usia yang ditetapkan menurut tahun dan bulan, dengan kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 10 bulan, sementara usia 9 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 9 bulan. Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan “ya” atau “tidak” oleh orang tua. Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai. 1. Apabila jawaban “ya” berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal atau perkembangan baik. 2. Apabila jawaban “ya” kurang dari 9, maka perlu diteliti lebih lanjut a. Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaan sudah selesai. b. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan. Universitas Sumatera Utara 3. Apabila sudah diteliti, jawaban “ya” berjumlah 7-8 berarti hasilnya adalah meragukan dan perlu diteliti, jawaban “ya” berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut Nursalam, 2005. 2.5.3. Aspek-aspek Perkembangan yang dipantau. Ada 4 aspek perkembangan yang perlu dipantau pada bayi dan anak yaitu Depkes RI, 2005 1. Perkembangan motorik kasar. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot- otot yang besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya. 2. Perkembangan motorik halus Gerakan halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot yang kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menulis, dan sebagainya. 3. Perkembangan bahasa. Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 4. Adaptasi Sosial Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain, berpisah dengan ibupengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2.6. Variabel yang mempengaruhi Pengetahuan Ibu