Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008

(1)

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2008 SRI AYU RAHMAYANTI

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008

ABSTRAK

Petumbuhan adalah bertambahnya ukuran dari jumlah serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagaian atau keseluruhan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi dari lebih kompleks. Jadi bersifat kuantitaif yang lebih kompleks. Jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional dengan populasi seluruh ibu yang membawa bayinya ke klinik pada bulan Januari sampai Maret tahun 2008. Total populasi sampel penelitian berjumlah 47 responden. Hasil analisis disajikan dalam tabel distribusi.

Hasil pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi yang berpengetahuan baik 14 responden (29,76%), yang berpengetahuan cukup 23 responden (48.93%), berpengetahuan kurang 10 responden (21,28%), berdasarkan tingkat pendidikan ibu mayoritas berpendidikan tingkat menengah, berpengetahuan baik 6 responden (12,76%), berpengetahuan cukup 16 responden (34,06%), kurang 3 responden (6,38%). Berdasarkan sumber informasi mayoritas sumber informasi dari lingkungan, berpengetahuan baik 8 responden (17,02%), berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%), berpengetahuan kurang 4 responden (8,51%).

Untuk itu diharapkan bagi petugas kesehatan agar lebih meningkat pemberian penyuluhan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan memberi motivasi pada masyarakat untuk membawa bayinya tidak hanya imunisasi saja tujuannya tapi juga deteksi tumbuh kembangnya sangat penting diharapakan…


(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan Judul “Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik

Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008”

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan maka dengan segala kerendahan hati. Penulis mengharapkan saran dan kritik untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :

1. Prof. Gontar Alamsyah Siregar, SpPD.KGEH, selaku dekan fakultas kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan yang telah memberi kesempatan kepada penulis mengikuti Program D-IV Bidan Pendidik. 2. Prof. dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A(K) selaku Ketua Departemen Ilmu

Keperwatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

3. dr. Murniati Manik, SpKK, MSc, selaku ketua program D-IV Bidan Pendidik FK USU.

4. Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS, selaku Koordinator Mata Kuliah Metodologi Penelitian Karya Tulis Ilmiah dan Penguji II.

5. dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.


(3)

6. dr. Juliandi Harahap, MA, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan dan bimbingan dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Kedua orang tuaku yang sangat kusayangi, Ayahanda dan Ibunda dan keempat saudara dan kakak ipar saya yang selalu mendukung dalam doa dan moril serta materil selama mengikuti pendidikan.

8. Kepada Kakak dan adik serta keponakanku yang selalu membawa keceriaan kepada penulis.

9. Sahabat-sahabat program D-IV bidan Pendidik FK USU, yang telah berbagi pengalaman, masukan dan dukungan dalam penyelesaian penyusunan karya tulis ini, juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan selama pendidikan.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu penulis selama menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak dan kiranya Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan karuniaNya yang berlimpah kepada kita semua. Amin..

Medan, Juni 2008

Penulis


(4)

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1. Tujuan Umum ... 3

1.3.2. Tujuan Khusus ... 3

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 5

2.1. Pengetahuan ... 5

2.1.1. Pengertian ... 5

2.1.2. Cara Memperoleh Pengetahuan ... 5

2.2. Tingkat Pengetahuan ... 6

2.3. Pengukuran Pengetahuan ... 8

2.4. Tumbuh Kembang ... 8

2.4.1. Pengertian ... 8

2.4.2. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan ... 9

2.4.3. Tahapan Tumbuh Kembang Bayi ... 11

2.4.4. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak ... 12

2.5. Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan ... 15

2.5.1. Mendeteksi Pertumbuhan ... 16

2.5.2. Mendeteksi Perkembangan ... 20

2.5.3. Aspek-aspek Perkembangan Yang Lampau ... 22

2.6. Variabel Yang Mempengaruhi Pengetahuan Ibu ... 23


(5)

2.6.2. Sumber Informasi ... 24

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 25

3.1. Kerangka Konsep... 25

3.2. Defenisi Operasional ... 25

BAB IV METODE PENELITIAN ... 27

4.1. Desain Penelitian ... 27

4.2. Populasi dan Sampel ... 27

4.2.1. Populasi ... 27

4.2.2. Sampel ... 27

4.3. Lokasi Penelitian ... 27

4.3.1. Lokasi Penelitian ... 27

4.3.2. Waktu Penelitian ... 28

4.4. Pertimbangan Etik... 28

4.5. Instrumen Penelitian ... 28

4.6. Teknik Pengumpulan Data ... 29

4.7. Pengolahan dan Analisa Data ... 29

4.7.1. Pengolahan Data ... 29

4.7.2. Aspek Pengukuran Pengetahuan ... 29

4.7.3. Analisa Data ... 30

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 31

5.1. Hasil Penelitian ... 31

5.2. Pembahasan ... 34

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

6.1. Kesimpulan ... 36

6.2. Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(6)

Halaman

Tabel 5.1. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Tahun 2008 ... 31

Tabel 5.2. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tumbuh Kembang Bayi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Tahun 2008 ... 32 Tabel 5.3. Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tumbuh Kembang

Bayi Berdasarkan Sumber Informasi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Tahun 2008 ... 33


(7)

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK KARYA TULIS ILMIAH, JUNI 2008 SRI AYU RAHMAYANTI

Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008

ABSTRAK

Petumbuhan adalah bertambahnya ukuran dari jumlah serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagaian atau keseluruhan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi dari lebih kompleks. Jadi bersifat kuantitaif yang lebih kompleks. Jadi bersifat kualitatif yang pengukurannya lebih sulit daripada pengukuran pertumbuhan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional dengan populasi seluruh ibu yang membawa bayinya ke klinik pada bulan Januari sampai Maret tahun 2008. Total populasi sampel penelitian berjumlah 47 responden. Hasil analisis disajikan dalam tabel distribusi.

Hasil pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi yang berpengetahuan baik 14 responden (29,76%), yang berpengetahuan cukup 23 responden (48.93%), berpengetahuan kurang 10 responden (21,28%), berdasarkan tingkat pendidikan ibu mayoritas berpendidikan tingkat menengah, berpengetahuan baik 6 responden (12,76%), berpengetahuan cukup 16 responden (34,06%), kurang 3 responden (6,38%). Berdasarkan sumber informasi mayoritas sumber informasi dari lingkungan, berpengetahuan baik 8 responden (17,02%), berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%), berpengetahuan kurang 4 responden (8,51%).

Untuk itu diharapkan bagi petugas kesehatan agar lebih meningkat pemberian penyuluhan tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan memberi motivasi pada masyarakat untuk membawa bayinya tidak hanya imunisasi saja tujuannya tapi juga deteksi tumbuh kembangnya sangat penting diharapakan…


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pencapaian pembangunan manusia ditinjau dari Indeks Prestasi Manusia (IPM) belum menunjukkan hasil yang menggembirakan karena IPM Indonesia berada pada peringkat 112 dari 117 dari negara tetangga. Rendahnya IPM sangat dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia. (Azrul, 2007).

Menurut pengelompokan prevalensi gigi kurang Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia tergolong sebagai negara status kekurangan gizi yang tinggi pada tahun 2004 karena 5.119.935 balita Indonesia (28,47,%) termasuk kelompok gizi kurang dan gizi buruk ( Falah S, 2005)

Peristiwa kembang tumbuh banyak dipengaruhi oleh faktor genetik, gizi, dan lingkungan. Dengan demikian harus diupayakan peningkatan gizi agar tidak menghambat proses tumbuh kembang.(Sulistijani, 2004).

Dari laporan Dinas Kesehatan Sumatera Utara tahun 2005 diperoleh jumlah balita yang dibawah garis merah adalah 3,12% dari 1.270.245 jiwa dan untuk Kabupaten Deli Serdang jumlah balita di bawah garis merah adalah 0.62% dari 161.387 jiwa (Dinkes Sumut, 2005).

Sedangkan menurut laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang berdasarkan data Puskesmas Tanjung Morawa tahun 2006 diperoleh jumlah balita yang dibawah garis merah adalah 0,17% dari 8.660 jiwa (Dinkes Deli Serdang, 2006).


(9)

Berbagai sistem tubuh tumbuh dengan kecepatan yang berbeda-beda, misalnya pertumbuhan jaringan otak dan sistem saraf berlangsung secara maksimal pada dua tahun pertama, kemudian pada tahun berikutnya berlangsung lambat. Pertumbuhan sistem saraf yang pesat disertai dengan perkembangan keterampilan anak seperti adaptasi sosial, kemampuan berbicara, dan berjalan. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan pertumbuhan pada anak akan mempengaruhi sistem saraf, yang pada akhirnya menyebabkan kelambatan perkembangan keterampilan. (Sulistijani, 2004).

Berdasarkan laporan kesehatan, sekitar 5%-10% dari jumlah anak yang ada memiliki gangguan perkembangan dalam berbicara dan berbahasa. Perkembangan tidak hanya berbicara, namun juga berkomunikasi seperti memahami lambang bahasa menulis dan kemampuan visualisasi atau menunjukkan sesuatu. (Zoelandari, 2007).

Suatu kelainan biasa terjadi jika ada faktor genetika atau karena faktor lingkungan yang tidak mampu mencukupi kemampuan dasar tumbuh kembang anak. Peran lingkungan, menjadi faktor penting untuk mencukupi kebutuhan dasar tumbuh kembang anak yaitu kebutuhan psikososial (asih dan asuh). Lingkungan ini terdiri dari lingkungan mikro (Ibu atau pengganti ibu), lingkungan mini (ayah, kakak, adik, dan status sosial ekonomi), lingkungan mesco (hal-hal diluar rumah). (Sisworo, 2004).

Berdasarkan penjajakan awal di posyandu di Batang Kuis dari 55 bayi terdapat 21 bayi yang mempunyai berat badan yang tetap artinya tidak ada peningkatan berat badan setiap bulannya. Secara normal bayi yang sehat adalah harus mengalami peningkatan berat badan setiap bulan dan sesuai dengan tingkat usia dalam pertumbuhan perkembangan pertambahan usianya. Atas informasi tersebut diatas penulis


(10)

berkeinginan meneliti tentang bagaimana sebenarnya ”Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan 2008”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah ”Bagaimana Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008”.

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi berdasarkan tingkat pendidikan.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi berdasarkan sumber informasi.


(11)

1.4Manfaat Penelitian

a. Sebagai sumber informasi bagi Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan untuk upaya promotif dan preventif bagi pelayanan yang diberikan kepada ibu yang memiliki bayi.

b. Untuk tenaga kesehatan agar lebih meningkat dan mengupayakan pelayanan yang berbentuk promotif dalam upaya meningkatkan gizi bayi.


(12)

BAB II

TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian

Notoatmodjo (2003) mengatakan pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, penginderaan ini terjadi melalui pancaindera manusia meliputi penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan dan perabaan. Pengetahuan manusia diperoleh sebagaian besar melalui pendidikan,pengalaman pribadi ataupun melalui pengalaman orang lain, media massa dan melalui lingkungan sekitar kita.

2.1.2 Cara memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara guna memperoleh kebenaran pengetahuan. Serpanjang sejarah cara memperolah pengetahuan pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua cara yaitu :

2.1.2.1 Cara Tradisional

Yang termasuk cara memperoleh pengetahuan dengan tradisional adalah : 1). Trial and Error ( Cara coba-caba Salah)

Cara ini dilakukan dengan cara coba-coba dengan menggunakan kemungkinan, jika percobaan pertama tidak tepat, dicoba lagi mungkin yang berikutnya akan benar, sehingga ditemukan yang benat pada akhirnya.


(13)

2) Cara Otoritas ( Kekuasaan )

Cara ini diperoleh karena adanya suatu unsur paksaan karena kekuasaan baik dari pemerintah, pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Cara ini diperoleh dengan pernah mengalami sendiri, dan diulang pengalam pribadi tersebut untuk menetapkan yang benar, umumnya hal ini dalam seseorang mempunyai masalah dan berusaha memecahkan masalahnya sendiri.

4) Melalui Jalan Pikiran

Manusia memiliki jalan pemikiran dengan menggunakan penalarannya sehingga memperoleh pengetahuan.

2.1.2.2 Cara Modern

Pengetahuan dapat di[peroleh dengan cara modern yaitu dimana pengetahuan itu dipelajari secara sistematis, logis, dan ilmiah, cara ini sering kita kenal dengan metode ilmiah ( Notoatmodjo, 2003).

2. 2 Tingkatan Pengetahuan

Tingkatan pengetahuan dapat dibagi menjadi enam tahapan yaitu :

2.2.1. Tahu (Know)

Tahu adalah mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau diterima. Tahu merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.


(14)

2.2.2 Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara jelas suatu objek.

2.2.3 Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk mengganakan suatu materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi nyata ialah mampu menggunakan rumus-rumus, metode, prinsip, dalam suatu situasi yang lain misalnya menggunakan prinsip-prinsip siklus pemecahan masalah kasus yang diberikan, memilah dan menerapkan suatu ilmu ke dalam keadaan secara nyata.

2.2.4 Analisis (Analysis)

Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang lainnya. Kemampuan analisis dapat dilihat dari penggunaan kata-kata seperti menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan lain sebagainnya.

2.2.5 Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain sintesis adalah kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari formulasi-formulasi yang sudah ada sebelummya.

2.2.6.Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek.


(15)

2.3 Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara tau angket yang menyatakan tentang isi materi dari apa yang ingin diukur dari suatu objek penelitian atau responden mengisi angket untuk menggambarkan pengetahuannya tentang apa yang ingin kita ketahui, pengukuran pengetahuan ini dapat disesuaikan dengan tingkatan pengetahuan yang kita harapkan sesuaii tingkatan pengetahuan diatas.

Pengetahuan adalah proses dari kegiatan mental yang dikembangkan melalui proses belajar yang umumnya sebagai aktifitas kognitif berupa mengingat dan berfikir. Kegiatan mencakup ingatan akan hal yang pernah dipelajari, disimpan, didalam ingatan meliputi : fakta, kaidah, dan prinsip serta metode yang ingin dilakukan. Pengetahuan yang disimpan dalam ingatan akan digali pada saat dibutuhkan (Recall), dan proses mengenali kembalii (Recogniting) dibandingkan dengan penatalaksanaan fisiologi (Notoatmodjo, 2003).

2.4 Tumbuh Kembang

2.4.1 Pengertian

Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dari jumlah serta jaringan interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau keseluruhan. Jadi bersifat kuantitif sehingga dengan demikian dapat kita ukur dengan mempergunakan satuan panjang atau satuan berat.

Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi dari lebih kompleks, jadi bersifat kuantitatif yang lebih kompleks, jadi bersifat kualitatif yang


(16)

pengukurannya jauh lebih sulit dari pada pengukuran pertumbuhan (Narendra,B, dkk, 2002).

Pertumbuhan fisik yaitu pertambahan masa tumbuh, seperti berat, panjang, serta tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan atas, dan sebagainya, merupakan kandisi kuantitif. Sedang perkembangan, yaitu intelektualitas yang terlihat dalam bentuk kemampuan motorik, psikososial, dan bahasa merupakan kondisi kualitatif (Pujiarto, 2005).

Tahun Pertama pertumbuhan merupakan saat-saat yang menyenangkan. Bayi bertumbuh lebih cepat selama masa ini disbanding tahun-tahun lainya kecuali masa sembilan bulan dalam kandungan, bertumbuh dengan cepat dan menakjubkan dalam segala bidang yaitu : pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, perkembangan psikologis (Penny Warner, 2005)

2.4.2. Ciri-ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara stimulant. Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan perkembangan anak. (Nursalam, 2005).

Adapun ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan anak menurut Suganda Tanuwijaya (Narendra, B, dkk, 2002) adalah :


(17)

1. Ciri Pertumbuhan.

Ciri pertumbuhan dapat dinilai dari beberapa perubahan antara lain : a. Perubahan ukuran

Perubahan ini terlihat jelas pada pertumbuhan fisik yang dengan bertambahnya umur anak terjadi pula penambahan berat badan, tinggi badan, lingkar kepala dan lain-lain

b. Perubahan proporsi

Proporsi tubuh seorang bayi baru lahir sangat berbeda dibandingkan tubuh anak ataupun orang dewasa. Pada bayi baru lahir, kepala relatif mempunyai proporsi yang lebih besar dibandingkan dengan umur-umur lainnya.

c. Hilangnya ciri-ciri lama.

Selama proses pertumbuhan terdapat hal-hal yang terjadi perlahan-lahan seperti menghilangnya kelenjar timus, lepasnya gigi susu dan menghilanganya repleks-repleks primitif.

d. Timbulnya ciri-ciri baru

Timbulnya cirri-ciri baru ini adalah sebagai akibat pematangan fungsi-fungsi organ. Pertumbuhan fisik yang penting selama pertumbuhan adalah munculnya gigi tetap yang menggantikan gigi susu yang tetap lepas.


(18)

2. Ciri Perkembangan

a. Perkembangan melibatkan perubahan.

Karena perkembangan terjadinya bersamaan dengan pertumbuhan maka setiap pertumbuhan disertai dengan peruhan fungsi, perkembangan sistim reproduksi misalnya, disertai dengan perubahan organ kelamin, perkembangan intelegensia menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

b. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya.

Perkembangan awal merupakan awal masa kritis karena akan menetukan perkembangan selanjutnya.

c. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.

Tahap ini dilalui seorang anak mengikuti pola yang mengatur dan berurutan, tahap-tahap tersebut tidak bias terjadi terbalik. Misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum membuat gambar kotak berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

2.4.3. Tahapan Tumbuh Kembang Bayi.

Pada dasarnya tumbuh kembang merupakam dasar kehidupan yang berlangsung melalui tahapan-tahapan tumbuh kembang yang mempunyai cirri khas dengan kebutuhan dan permasalahannya (Narendra, B, dkk, 2002).

Adapun tahapan-tahapan tumbuh kembang bayi menurut Nursalam (2005) adalah :


(19)

a. Usia 1 – 3 bulan

Anak berusaha mengelola koordinasi bola mata untuk mengikuti suatu objek, membedakan seseorang dengan benda, senyum naluri, dan bersuara, pada posisi tertelungkup anak berusaha mengangkat kepala, jika tertidur telentang, anak lebih menyukai sikap memiringkan kepala.

b. Usia 4 – 6 bulan.

Anak mampu mengangkat kepala dan menoleh ke kiri ke kanan saat telungkup, anak mampu membalikkan benda pada posisi telungkup dan sebaliknya, berusahan meraih benda-benda disekitarnya untuk dimasukkan ke mulut. Anak mampu tertawa lepas pada suasana yang menyenangkan, misalnya diajak bercanda, sebaliknya akan cerewet / menangis pada suasana tidak menyenangkan.

c. Usia 7 – 9 bulan.

Anak mulai bergerak memutar posisi telungkup untuk menjangkau benda-benda sekitarnya, anak mulai bergerak merayap atau merangkak dan duduk sendiri tanpa bantuan. Apabila dibantu berdiri, anak berusaha untuk melangkah sambil berpegangan. d. Usia 10 – 12 bulan.

Anak suka sekali bermain cilukba, anak mampu melambaikan tangan, bermain bola, memuku l-mukul, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta.

2.4.4. Kebutuhan Dasar Tumbuh Kembang Anak.

Kebutuhan dasar tumbuh kembang anak secara garis besar dikelompokkan kedalam 3 kelompok (Narendra, B, dkk, 2002), yaitu :


(20)

1. Kebutuhan akan fisik – biomedis (Asuh) a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang

Nutrisi adalah termasuk perkembangan tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun-tahun pertama kehidupan dimana anak sedang mengalami pertumbuhan yang sangat peka terutama pertumbuhan otak.

b. Perawatan Kesehatan Dasar.

Untuk mencapai keadaan kesehatan anak yang optimal diperlukan beberapa upaya, misalnya imunisasi, kontrol ke Puskesmas atau Posyandu secara berkala, diperiksa segera bila sakit, dengan upaya tersebut kesehatan anak dapat dipantau secara dini bila kelainan anak segera mendapatkan penanganan yang benar.

c. Pakaian

Anak perlu mendapatkan pakaian bersih dan nyaman dipakai, karena aktivitas akan lebih banyak, hendaknya pakaian terbuat bahan yang mudah menyerap keringat.

d. Perumahan

Tempat tinggal yang layak kan membantu untuk bertumbuh dan berkembang secara optimal.

e. Higiene diri dari lingkungan.

Kebersihan, baik kebersihan diri maupun lingkungan memegang peranan penting pada tumbuh kembang anak, kebersihan yang kurang memudahkan terjadinya penyakit kulit dan saluran pencernaan seperti diare, cacing dan lain-lain.


(21)

f. Kesegaran jasmani.

Aktivitas olah raga dan rekreasi digunakan untuk melatih kekuatan otot-otot tubuh dan membuang sisa metabolisme, selain itu juga membantu meningkatkan motorik anak, dan aspek perkembangan lainnya.

2. Kebutuhan Emosi dan Kasih Sayang (Asih).

Ikatan emosi dan kasih saying yang erat antara ibu/orang tua sangatlah penting, karena untuk menentukan perilaku anak kemudian hari, merangsang perkembangan otak anak, serta merangsang perhatian anak terhadap dunia luar, oleh kerena itu, kebutuhan asih meliputi :

a. Kasih saying orang tua.

Kasih saying orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtra yang memberikan bimbingan, perlindungan, perasaan aman pada anak merupakan salah satu kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.

b. Rasa aman.

Adanya interaksi yang harmonis antara orang tua dan anak akan memberikan rasa aman bagi anak untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.

c. Harga diri

Setiap anak ingin diakui keberadaan dan keinginanya. d. Dukungan.

Orang tua perlu memberikan dukungan agar anak dapat mengatasi masalah yang dihadapi.


(22)

e. Mandiri

Dalam melatih anak untuk mandiri tentunya harus menyesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan anak.

f. Rasa memiliki

Anak perlu dilatih untuk mempunyai rasa memiliki terhadap barang-barang yang dipunyainya, sehingga anak tersebut akan mempunyai rasa tanggung jawab untuk memelihara barangnya.

3. Kebutuhan akan stimulus (Asah)

Stimulus adalah adanya perangsangan dari lingkungan luar anak, yang berupa latihan bermain, stimulus merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak. Anak yang banyak mendapatkan stimulus yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang bahkan tidak mendapat stimulus.

2.5 Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan

Selama satu tahun pertama pertumbuhan dan perkembangan bayi sangat pesat. Orangtua bahkan sering tidak mempercayainya, sikecil yang begitu ringkih dengan kulit keriput dengan cepat menjadi anak yang montok pada usia setahun (Widjaya, 2007). Untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan bayi maka kita harus mendeteksi tumbuh kembang bayi serta untuk mengoreksi adanya faktor risiko. Deteksi untuk tumbuh kembang ini merupakan suatu upaya yang perlu didukung, karena merupakan salah satu cara untuk mempersiapkan generasi mendatang yang berkualitas.


(23)

Adanya variasi pada pertumbuhan manusia merupakan masalah dalam menentukan patokan yang akan dipakai dalam melaksanakan deteksi.

2.5.1. Mendeteksi Pertumbuhan.

Pertumbuhan dan perkembangan pada dasarnya saling mempengaruhi. Namun untuk mengetahui sejauh mana keadaan pertumbuhan dan perkembangan anak dan apakah hal tersebut dapat berlangsung normal, maka diperlukan parameter atau patokan. Parameter ini dapat dilihat dari KSM (Kartu Menuju Sehat). KSM adalah suatu kartu/alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. KMS yang ada untuk saat ini adalah KMS balita, yaitu kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang anak tiap bulannya. KMS berisi gambar kurva berat badan terhadap umur anak, atribut penyuluhan, catatan penting : seperti riwayat kelahiran anak, pemberian ASI dan makanan tambahan, pemberian imunisasi (Nursalam, 2005). Selain itu juga paremeter untuk pertumbuhan yang sering digunakan sebagaimana ukuran antropometri (Nursalam,2005) meliputi :

1. Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran antropometri yang terpenting karena dipakai untuk memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang sifatnya normal yaitu sekitar 10 % dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan karena keluarnya mekonium dan air seni yang diimbangi asupan yang mencukupi, misalnya produksi ASI yang belum


(24)

lancar. Umumnya berat badan akan kembali mencapai berat badan lahir pada hari kesepuluh. Pada bayi sehat, kenaikan berat badan normal pada triwulan I adalah sekitar 700 – 1000 gram/bulan. Pada triwulan II sekitar 500 – 600 gram/bulan, pada triwulan III sekitar 350 – 450 gram/bulan, dan triwulan IV sekitar 250 – 350 gram/bulan. Berat badan untuk menentukan status gizi anak, yaitu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Pada KMS dapat diketahui apakah keadaan status gizi anak dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

- Status gizi normal, bila berat badan anak antara 90 – 100 % dan berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan diatas garis titik-titik.

- Status gizi kurang, bila berat badan anak lebih 80 – 90% dari berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan berada diatas garis titik-titik.

- Status gizi buruk, bila berat badan anak kurang atau sama dengan 80% dari berat badan standar atau pada KMS posisi berat badan berada diatas garis merah.

Idealnya berat badan bayi berada di garis normal pada grafik pertumbuhan. Ini artinya pertambahan berat badannya seimbang dengan pertambahan tinggi badan dan usia. Untuk itulah orang tua dianjurkan untuk selalu memantau berat badan bayinya secara berkala dengan membawa sikecil untuk kontrol ke dokter/posyandu sebulan sekali untuk mengontrol berat badan. Kenaikan berat badan rata-rata sebagai berikut dalam tabel (Rini, 2007).


(25)

Tabel 2.1.

Berat Badan Rata-rata umur bayi

Umur Berat (gram)

Bulan Standar 80% standar

Lahir 3.400 2.700

0-1 4.300 3.400

2 5.000 4.000

3 5.700 4.500

4 6.300 5.000

5 6.900 5.500

6 7.400 5.900

7 8.000 6.300

8 8.400 6.700

9 8.900 7.100

10 9.300 7.400

11 9.600 7.700

12 9.900 7.900

2. Tinggi badan.

Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut dengan panjang badan. Pada bayi yang baru lahir, panjang badan rata-rata 50 cm. Pada tahu pertama pertambahan berat badan adalah 1,25 cm/ kilogram berat badan atau 1,5 kali panjang badan waktu lahir. Pertambahan tinggi badan akan berangsur-angsur berkurang sampai usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun. Tinggi badan juga merupakan ukuran antropometri yang terpenting kedua, selain tinggi badan merupakan indikator yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (Stunting).


(26)

Berikut ini table tinggi badan rata-rata (Rini, 2007) Tabel 2.2

Berat Badan Rata-rata untuk Bayi

Umur Tinggi (Cm)

Bulan Standar 80% Standar

Lahir 50.5 40.5

0-1 55.0 43.5

2 58.5 46.0

3 60.0 48.0

4 62.5 49.5

5 65.5 51.5

6 66.0 52.5

7 67.5 54.0

8 69.0 55.5

9 70.5 56.5

10 72.0 57.5

11 73.5 58.5

12 75.5 60.0

3. Lingkar Kepala

Secara normal pertambahan ukuran lingkar setiap tahap relatif konstan dan tidak dipengaruhi oleh faktor ras, bangsa dan letak geografis. Saat lahir ukuran lingkar kepala normal adalah 34 – 35 cm. Kemudian akan bertambah besar +_ 0,5 cm / bulan pertama atau menjadi +_ 44 cm. Pada 6 bulan pertama ini, pertumbuhan kepala paling cepat dibandingkan dengan tahap berikutnya, kebudian tahun-tahun pertama lingkar kepala bertambah tidak lebih dari 5 cm/tahun.


(27)

2.5.2 Mendeteksi Perkembangan

Untuk menilai perkembangan anak pertama yang dapat dilakukan adalah dengan wawancara tentang faktor kemungkinan yang menyebabkan gangguan dalam perkembangan, kemudian melakukan tes skrining perkembangan anak dengan DDTS, test IQ dan test psikologi lainnya. Selain itu juga dapat dilakukan test lainnya seperti evaluasi dalam lingkungan anak yaitu interaksi anak selama ini, evaluasi fungsi penglihatan, pendengaran, bicara, bahasa (Hidayat A, 2005)

Namun parameter yang cocok untuk perkembangan anak adalah test psikomotorik. Salah satu test psikomotorik adalah DDST (Denver Devolopment Sceening Test), yaitu salah satu test atau metode skrining yang sering digunakan untuk menilai perkembangan anak mulai usia 1 bulan sampai 6 tahun. Perkembangan yang dinilai meliputi perkembangan personal sosial, motorik halus, bahasa dan motorik kasar pada anak. DDST merupakan salah satu test yang sering digunakan di klinik/rumah sakit bagian tumbuh kembang anak.

Pedoman lain yang dapat digunakan di lapangan yaitu Kertu Kembang Anak (KKA) yang dikembangkan oleh Satoto (1990) dan digunakan oleh Bina Keluarga Balita Departemen Kesehatan R.I. KKA ini berfungsi ganda yaitu sebagai alat pemantau dan sebagai alat komunikasi dalam membahas perkembangan anak antara petugas dengan ibu dan keluarga. Pemantauan perkembangan dengan menggunakan pedoman deteksi tumbuh kembang balita atau KKA ini tidak hanya dapat dilakukan oleh petugas dilapangan, namun juga oleh kader, orang tua, atau anggota keluarga yang lain.


(28)

Berdasarkan buku pedoman tumbuh kembang atau KKA yang disusun oleh Departemen Kesehatan, test perkembangan yang dapat dilakukan adalah Kuesener Pra Skrining Perkembangan (KPSP). KPSP merupakan suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua dan dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan untuk perkembangan anak usia 3 bulan sampai 6 tahun. Daftar pertanyaan tersebut berjumlah 10 nomor yang harus dijawab oleh orang tua atau pengasuh yang mengetahui keadaan perkembangan anak.

Pertanyaan dalam KPSP dikelompokkan sesuai usia anak, mulai kelompok usia 3 bulan, 3 – 6 bulan dan seterusnya sampai kelompok 5-6 tahun untuk usia yang ditetapkan menurut tahun dan bulan, dengan kelebihan 16 hari dibulatkan menjadi 10 bulan, sementara usia 9 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 9 bulan.

Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab dengan “ya” atau “tidak” oleh orang tua. Setelah semua pertanyaan dijawab, selanjutnya hasil KPSP dinilai.

1. Apabila jawaban “ya” berjumlah 9-10, berarti anak tersebut normal atau perkembangan baik.

2. Apabila jawaban “ya” kurang dari 9, maka perlu diteliti lebih lanjut a. Apakah cara menghitung usia dan kelompok pertanyaan sudah selesai. b. Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan.


(29)

3. Apabila sudah diteliti, jawaban “ya” berjumlah 7-8 berarti hasilnya adalah meragukan dan perlu diteliti, jawaban “ya” berjumlah 6 atau kurang, berarti hasilnya kurang atau positif untuk dirujuk guna pemeriksaan lebih lanjut (Nursalam, 2005).

2.5.3. Aspek-aspek Perkembangan yang dipantau.

Ada 4 aspek perkembangan yang perlu dipantau pada bayi dan anak yaitu (Depkes RI, 2005)

1. Perkembangan motorik kasar.

Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot yang besar seperti duduk, berdiri dan sebagainya.

2. Perkembangan motorik halus

Gerakan halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot yang kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menulis, dan sebagainya.

3. Perkembangan bahasa.

Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.


(30)

4. Adaptasi Sosial

Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

2.6. Variabel yang mempengaruhi Pengetahuan Ibu

2.6.1. Pendidikan

Pendidikan memiliki peranan penting dalam menentukan kualitas manusia. Dengan pendidikan, manuasia dianggap akan memperoleh pengetahuan. Implikasinya semakin tinggi pendidikan hidup manusia, akan semakin berkualitas. Ibu yang memeliki tingkat pendidikan yang baik, tahu lebih banyak tentang pemeliharaan kesehatan. (Notoadmodjo, 2003).

Menurut Hidayat (2005) pendidikan merupakan penuntun manusia untuk membuat dan mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima dan memperoleh informasi. Menurut Azrul (2007), upaya peningkatan pengetahuan, gizi keluarga dan masyarakat perlu diprioritaskan dan mendapat dukungan dari berbagai sektor termasuk masyarakat.


(31)

2.6.2. Sumber Informasi.

Sumber informasi ialah data yang telah diproses kedalam bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini dan keputusan mendatang.

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan antara lain paparan terhadap media masa. Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan, sumber informasi dibagi menjadi tiga yaitu ;

a. Media Cetak

Media cetak sebagai alat Bantu menyampaikan pesan-pesan kesehatan sangat berarti antara lain : selebaran (flyer), lembar baik (flip chart, surat kabar, majalah, poster, foto).

b. Media Elektronik

Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan atau informasi kesehatan antara lain: televisi, radio, vidio, slide, film, strip.

c. Petugas Kesehatan

Penyampaian pesan atau informasi tentang pola makan dan status gizi melalui penyuluhan, dialog atau konseling yang dilakukan petugas kesehatan (Sandjaja, 2007)

Menurut Hurlock (1999) menyatakan bahwa informasi kesehatan penting untuk mengetahui suatu penyakit dan cara penanggulangannya. Informasi kesehatan yang diperoleh ibu akan membantu untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan.


(32)

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1. Kerangka Konsep

Skema kerangka konsep penelitian tentang gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi di klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan tahun 2008

Variabel independen Variabel dependen

- Pendidikan Pengetahuan ibu tentang - Sumber Informasi Tumbuh Kembang

Berdasarkan kerangka konsep diatas sebagai variabel independen adalah pendidikan. sedangkan variabel dependen adalah pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi.

3.2. Definisi Operasional

Berdasarkan kerangka konsep diatas maka definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti adalah :

3.2.1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi yang dinilai dari jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dengan katagori :


(33)

a. Tingkat pengetahuan baik, apabila responden dapat menjawab dengan benar > 76 % - 100 % dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

b. Tingkat pengetahuan cukup, apabila responden dapat menjawab dengan benar > 56 % - 75 % dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila responden dapat menjawab dengan benar < 56% dari keseluruhan pertanyaan yang diberikan.

Skala ukur : ordinal 3.2.2. Pendidikan

Pendidikan adalah pendidikan terakhir responden secara formal a. Pendidikan dasar : sekolah dasar dan sekolah menengah pertama b. Pendidikan menengah : sekolah menengah atas

c. Pendidikan tinggi : sekolah di tingkat akademi/universitas Skala ukur : ordinal

3.2.3. Sumber Informasi

Sumber informasi adalah semua informasi yang didapat/diketahui oleh responden yang berhubungan dengan tumbuh kembang bayi, dikategorikan :

a. Media Massa : informasi yang diperoleh dari radio, televisi, koran, majalah.

b. Petugas Kesehatan : informasi yang diperoleh dari Dokter, Bidan. Perawat c. Lingkungan : informasi yang diperoleh dari tetangga, teman, keluarga Skala ukur : ordinal


(34)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian.

Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi di klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan tahun 2008, dengan menggunakan kuisioner.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1. Populasi.

Populasi adalah seluruh objek penelitian ( Notoatmodjo, 2002) dalam hal ini yang menjadi pupulasi adalah ibu yang membawa bayinya ke klinik pada bulan Januari sampai Maret 2008.

4.2.2. Sampel.

Cara pengambilan sampel dilakukan dengan total populasi yaitu semua populasi yang menjadi objek penelitian sebanyak 47 orang.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

4.3.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di klinik Nurhalmah Batang Kuis, adapun alasan pemilihan lokasi adalah banyak ibu yang belum mengetahui tentang pertumbuhan dan


(35)

perkembangan bayi sehingga ibu-ibu membawa bayinya hanya untuk mendapat imunisasi.

4.3.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Januari sampai Maret 2008.

4.4 Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari Ketua Program Studi D.IV Bidan Pendidik FK.USU dan permohonan izin yang ditujukan kepada Ibu pemimpim klinik Nurhalmah Batang Kuis, setelah disetujui kemudian kuesioner diberikan kepada objek penelitian, dengan partisipasi responden bersifat sukarela, artinya responden mempunyai hak menolak tidak menjadi responden apabila setelah diberi penjelasan tidak setuju, tidak memaksa artinya menghormati hak responden. Bila setuju dilanjutkan dengan pendandatangan lembar persetujuan menjadi responden.

4.5 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan dalam pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang berisikan pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi. Sebagai kriteria inklusi adalah ibu yang mempunyai bayi (usia 1 – 12 bulan), dan yang berkunjung pada bulan Januari sampai Maret 2008.


(36)

4 .6. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data primer yang diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner.

4.7. Pengolahan dan Analisa Data 4.7.1 Pengolahan data

Data yang telah terkumpul diolah secara komputerisasi dengan menggunakan SPPS versi 11.5 dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Editing

Pada langkah ini peneliti melakukan pengecekan terhadap kuisioner yang bertujuan agar data yang masuk dapat diolah secara benar sehingga pengolahan data dapat memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

b. Coding

Memberikan kode pada jawaban responden

c. Tabulating

Mempermudah analisa data serta mengambil kesimpulan, data dimasukkan kedalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

4.7.2. Aspek Pengukuran Pengetahuan

Aspek pengetahuan dilakukan terhadap tingkat pengetahuan berdasarkan pada jawaban responden dari semua pertanyaan yang diberikan. Jumlah pertanyaan sebanyak


(37)

20 soal, bila jawaban benar 1 diberi skor 5, sehingga 20 x 5 = 100, sedangkan bila jawaban salah diberi skor 0, sehingga 20 x 0 = 0.

Hasil dimasukkan dalam kategori sebagai berikut :

Menurut Arikunto (2002) penilaian terhadap responden dikatagorikan :

1. Pengetahuan baik, bila menjawab soal dengan benar 16 – 20 soal (> 75% - 100%)

2. Pengetahuan cukup, bila menjawab soal dengan benar 11 – 15 soal (56% - 75%) 3. Pengetahuan kurang, bila menjawab soal dengan benar < 11 soal (< 56%)

4.7.3 Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan menggunakan pengukuran terhadap masing-masing responden lalu ditampilkan dalam table distribusi frekuansi, kamudian dicari beberapa persentase untuk masing-masing jawaban responden kemudian dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori dari pustaka yang ada.


(38)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 47 responden di klinik Nurhammah Batang Kuis Medan tahun 2008 mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi maka didapat hasil Range 95-30 = 60, nilai rata-rata ( Mean ) 68,4 Mo adalah 60, Sd 14,70.

5.1.1 Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi

Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data yang disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 5.1

Distribusi pengetahuan responden tentang tumbuh kembang bayi di klinik Nurhalmah Batang Kuis Tahun 2008

No Katagori Frekuensi Persentase %

1 Baik 14 29.76

2 Cukup 23 48.93

3 Kurang 10 21.28


(39)

Dari tabel 5.1. diatas menunjukkan bahwa mayoritas pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi dalam katagori cukup sebanyak 23 responden (48.93%) dan minoritas pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (21.28%).

5.1.2.Pengetahuan Ibu Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.2

Distribusi Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Bayi Berdasarkan Tingkat Pendidikan di klinik Nurhalmah Batang Kuis Tahun 2008

No

Distribusi Pendidikan

Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang F %

F % F % F %

1 Dasar (SD,SLTP) - - 5 10.64 7 14,89 12 25,53 2 Menengah (SLTA) 6 12,76 16 34,06 3 6,38 25 53,20 3 Tinggi (Akademi,

Universitas)

8 17,02 2 4,25 - - 10 21,28

Dari tabel 5.2. diatas dapat diketahui bahwa pendidikan responden pada tingkat dasar yang berpengetahuan baik tidak ada, berpengetahuan cukup 5 responden (10,64%), berpengetahuan kurang 7 responden (14,89%). Pendidikan responden pada tingkat menengah yang berpengetahuan baik 6 responden (12,76%), berpengetahuan cukup 16 responden (34,06%), berpengetahuan kurang 3 responden (6,38%). Pendidikan responden pada tingkat tinggi yang berpengetahuan baik 8 responden (17,02%), berpengetahuan cukup 2 responden (4,25%), berpengetahuan kurang tidak ada.


(40)

5.1.3. Pengetahuan Ibu Berdasarkan Sumber Informasi

Dari penelitian yang dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut : Tabel 5.3.

Distribusi Pengetahuan Responden tentang Tumbuh Kembang Bayi Berdasarkan Sumber Informasi di klinik Nurhalmah Batang Kuis

Tahun 2008

No Sumber Informasi

Pengetahuan Total

Baik Cukup Kurang F %

F % F % F %

1 Media Masa 1 2.13 9 19.15 4 8.51 14 29.79 2 Petugas 5 10.63 7 14.89 2 4.25 14 29.79 3 Lingkungan 8 17.02 7 14.89 4 8.51 19 40.42

Dari tabel 5.3. diatas dapat diketahui bahwa ibu yang memperoleh sumber informasi dari media massa yang berpengetahuan baik 1 responden (2.13%), berpengetahuan cukup 9 responden (19,15%), berpengetahuan kurang 4 responden (8,51%). Ibu yang memperoleh sumber informasi dari petugas kesehatan yang berpengetahuan baik 5 responden (10,63%), berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%), berpengetahuan kurang 2 responden (4,25%). Ibu yang memperoleh sumber informasi dari lingkungan yang berpengetahuan baik 8 responden (17,02%), berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%), berpengetahuan kurang 4 responden (8,51%).


(41)

5.2 Pembahasan

5.2.1 Gambaran Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan

Dari tabel 5.2. diatas dapat diketahui bahwa pendidikan responden pada tingkat dasar mayoritas berpengetahuan kurang 7 responden (14,89%). Pendidikan responden pada tingkat menengah mayoritas berpengetahuan cukup 16 responden (34,06%), Pendidikan responden pada tingkat tinggi (akademi, universitas) mayoritas berpengetahuan baik 8 responden (17,02%).

Menurut Natoatmodjo (2003), pendidikan merupakan peranan penting dalam menentukan pengetahuan dan kualitas, Melalui pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan dengan proses belajar. Implikasinya semakin tinggi pendidikan, seseorang lebih mudah dalam menguasai dan menyerap teknologi baru. Pendidikan menjembatani kesenjangan antara informasi kesehatan dan praktek kesehatan yang memotivasi seseorang untuk memperoleh informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjaga dirinya menjadi lebih sehat.

Menurut Hidayat (2005) pendidikan merupakan penuntun manusia untuk membuat dan mengisi kehidupannya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Bagaimana umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima dan memperoleh informasi.

Menurut Azrul (2007), upaya peningkatan pengetahuan dan standar gizi kepada keluarga dan masyarakat perlu diprioritaskan dan mendapat dukungan dari berbagai sektor termasuk masyarakat. Secara bertahap mutu pendidikan ditingkatkan, karena


(42)

dalam jangka panjang memberi kontribusi yang besar dalam mengatasi kesehatan dan gizi masyarakat.

Menurut asumsi penulis, pendidikan sangat mempengaruhi pengetahuan ibu. Semakin tinggi tingkat pendidikannya maka akan membuat ibu lebih cepat memahami dan menambah wawasan tentang tumbuh kembang pada bayi baik dari media elektronik, media cetak, ataupun dari tenaga kesehatan. Hal ini sejalan dengan pernyataan diatas dimana semakin tinggi tingkat pendidikan maka pengetahuannya semakin baik.

5.2.2 Gambaran pengetahuan responden berdasarkan sumber informasi

Dari tabel 5.3. diatas dapat diketahui bahwa ibu yang memperoleh sumber informasi dari media massa mayoritas berpengetahuan cukup 9 responden (19,15%), Ibu yang memperoleh sumber informasi dari petugas kesehatan mayoritas berpengetahuan berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%). Ibu yang memperoleh sumber informasi dari lingkungan mayoritas berpengetahuan baik 8 responden (17,02%).

Menurut Sadjana (2007) sumber informasi adalah data yang telah diproses ke dalam bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata dan terasa bagi keputusan saat ini dan keputusan mendatang, dimana faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah paparan informasi baik lewat media massa, lingkungan dan petugas dalam hal ini petugas kesehatan..


(43)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.1.1 Dari 47 responden yang diteliti didapatkan bahwa ibu berpengetahuan baik kategori baik 14 responden (29,76%), cukup 23 responden (48,93%), kurang 10 responden (21,28%).

6.1.2 Dari 47 responden yang diteliti didapatkan bahwa pendidikan responden pada tingkat dasar mayoritas berpengetahuan kurang 7 responden (14,89%). Pendidikan responden pada tingkat menengah mayoritas berpengetahuan cukup 16 responden (34,06%), Pendidikan responden pada tingkat tinggi (akademi, universitas) mayoritas berpengetahuan baik 8 responden (17,02%).

6.1.3 Dari 47 responden yang diteliti didapatkan bahwa ibu yang memperoleh sumber informasi dari media massa mayoritas berpengetahuan cukup 9 responden (19,15%), Ibu yang memperoleh sumber informasi dari petugas kesehatan mayoritas berpengetahuan berpengetahuan cukup 7 responden (14,89%). Ibu yang memperoleh sumber informasi dari lingkungan mayoritas berpengetahuan baik 8 responden (17,02%).

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti adalah bagi tenaga kesehatan atau petugas kesehatan agar lebih meningkatkan pemberian penyuluhan


(44)

tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi dan memberi motivasi pada masyarakan untuk membawa bayinya tidak hanya imunisasi saja tujuannya tapi juga deteksi tumbuh kembangnyapun sangat penting diperhatikan.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto S, 2002. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Azwar Azrul, Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa

Datang,

Falah S, Gizi Kurang Dan Buruk Berkurang 20 Persen,

Depkes RI, 2005, Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. Jakarta

Dinas Kesehatan provinsi Sumtara Utara, 2005, Profil Kesehatan Sumatra Utara Medan : Dinkes Tingkat I Sumatra Utara.

Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, 2006,Profil Kesehatan Kab. Deli Serdang : Dinkes Tingkat II Kab. Deli Serdang.

Hidayat, A, 2005, Pengantar Ilmu Keperawatan Anak, Edisi I, Salemba Medika, Jakarta. Hurlock E, 1999, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan, Erlangga, Jakarta.

Narendra, B, dkk, 2002, Tumbuh Kembang Anak Dan Remaja, Edisi I, Sagung Seto, Jakarta.

Notoatmodjo, S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta. __________, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Edisi II, Rineka Cipta, Jakarta. __________, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Nursalam, DR, dkk, 2005, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak (Untuk Perawat dan Bidan), Salemba Medika, Jakarta.

Poltekkes.2006. Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Medan Pujianto, S, 2005, Bayiku anakku, Gramedia, Jakarta

Sandjaja, Penyimpangan Positif ( Positife Deviance) Status Gizi Anak Balita Dan


(46)

Sekartini Rini, Panduan Tumbuh Kembang Balita, www.hariannakita.co.id/20 Maret 2007

Sulistijani, D. Maria, A, 2004, Menjaga Kesehatan Bayi dan Balita, Puspa Swara, Jakarta.

Warner Penny, 2004, Perkembangan Bayi Minggu per Minggu Pada Tahun Pertama,

Arcan Jakarta.

Widjaja, 2007, Gizi Tepat Untuk Perkembangan Otak dan Kesehatan Balita, Kawan Pustaka, Jakarta.


(47)

PERSETUJUAN RESPONDEN

Kepada Yth.

Ibu-ibu yang berkunjung membawa bayi di

Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan

Sehubungan dengan dilakukannya penelitian mengenai gambaran pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang bayi di klinik Nurhalmah, maka dengan ini kami mohon bantuann ibu-ibu untuk mengisi kuesioner ini dengan suka rela tanpa ada unsur paksaan. Segala rahasia yang berhubungan dengan jawaban ibu kami rahasiakan, apabila ibu sidah setuju dengan permohonan kami , tolong diisi dan ditandatangani lembaran ini. Alamat :

Tanda tangan :

Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan kerjasama ibu.

Medan, Januari 2008 Peneliti,


(48)

KISI-KISI KUESIONER Pengetahuan

No Pokok Bahasan Indikator No. Soal Jlh

1 Tumbuh kembang - Pengertian tumbuh kembang 1,2 2 - Ciri-ciri pertumbuhan dan

perkembangan

3,4 2

- Tahapan tumbuh kembang bayi 5,6,7 3 - Kebutuhan dasar tumbuh kembang

bayi

8,9,10,11, 12

5

2 Pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan

- Mendeteksi pertumbuhan 13,14,15, 16,17,18

6

- Mendeteksi perkembangan 19 1 - Aspek-aspek perkembangan yang

dipantau


(49)

KUESIONER PENELITIAN TENTANG GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI KLINIK

NURHALMAH BATANG KUIS TAHUN 2008

I. Petunjuk Pengisian

1. Isilah data yang ada pada lembar kuesioner ini dengan benar

2. Pilihlah salah satu jawaban den cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang anda anggap benar dan sesuai dengan kondisi anda.

3. Bila ada pertanyaan yang kurang jelas dapat ditanyakan pada peneliti atau petugas yang memberikan kuesioner pada anda.

4. Setelah selesai kembalikan kuesioner ini pada peneliti atau petugas yang memberikan kuesioner ini pada anda.

II. Identitas Responden

1. Umur Anak : 2. Pendidikan :

a. SD, SMP b. SMU

c. Perguruan Tinggi 3. Sumber Informasi

Dari manakah anda mendapatkan informasi tentang tumbuh kembang bayi ? a. Televisi

b. Surat Kabar c. Majalah d. Buku


(50)

III. KUESIONER PENGETAHUAN

1. Pertumbuhan adalah ?

a. Bertambahnya fisik dan struktur tubuh secara keseluruhan b. Ditandai dengan bertambahnya berat badan anak

c. Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

2. Perkembangan adalah ?

a. Bertambahnya fisik dan struktur tubuh secara keseluruhan b. Ditandai dengan bertambahnya berat badan anak

c. Bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

3. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri pertumbuhan adalah ?

a. Berubahan ukuran, perubahan proporsi, hilangnya ciri-ciri lama, timbulnya ciri-ciri baru

b. Pertambahan kemampuan perkembangan anak c. Ditandai den bertambahnya daya tangkap anak

4. Berikut ini yang bukan merupakan ciri-ciri perkembangan adalah a. Perkembangan awal menentukan pertumbuhan selanjutnya b. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan

c. Ditandai dengan anak cepat berjalan

5. Anak usia 0-1 tahun pada masa tumbuh kembang disebut sebagai usia : a. Balita

b. Bayi c. Pra sekolah

6. Pada usia berapa biasanya anak mampu mengangkat kepada dan menoleh kiri kanan saat telungkup

a. Usia 7-9 bulan b. Usia 1-3 bulan c. Usia 4-6 bulan


(51)

7. Pada usia berapa biasanya anak mampu melambaikan tangan, bermain bola, memukul-mukul, dan memberikan benda yang dipegang bila diminta

a. Usia 10-12 bulan b. Usia 7-9 bulan c. Usia 4-6 bulan

8. Menurut ibu kebutuhan dasar tumbuh kembang bayi adalah ? a. Vitamin

b. Minum susu yang banyak

c. Nutrisi yang adekuat dan seimbang

9. Kebutuhan fisik untuk tumbuh kembang anak adalah ?

a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang, perawatan kesehatan dasar, pakaian, perumahan.

b. Kasih sayang orang tua, rasa aman, harga diri, dukungan, mandiri c. Perangsangan dari lingkungan luar anak yang berupa latihan bermain 10.Kebutuhan emosi untuk tumbuh kembang anak adalah ?

a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang, perawatan kesehatan dasar, pakaian, perumahan.

b. Kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, dukungan mandiri c. Perangsangan dari lingkungan luar anak yang berupa latihan bermain 11.Kebutuhan stimulus untuk tumbuh kembang anak adalah ?

a. Nutrisi yang adekuat dan seimbang, perawatan kesehatan dasar, pakaian, perumahan

b. Kasih sayang orangtua, rasa aman, harga diri, dukungan mandiri c. Perangsangan dari lingkungan luar anak yang berupa mlatihan bermain 12.Apa yang ibu lakukan untuk merangsang perhatian anak terhadap dunia luar

a. Latihan berbicara b. Latihan berjalan c. Latihan bermain


(52)

13.Untuk menilai pertumbuhan fisik bayi dapat menggunakan ukuran-ukuran yaitu :

a. Berat badan (BB), tinggi badan (TB), lingkaran kepala b. Umur, kemampuan bicara

c. Jenis kelamin, kecerdasan

14.Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah ?

a. Suatu kartu atau alat penting yang digunakan untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak

b. Memuat grafik pertumbuhan anak c. Berikan jadwal imunisasi untuk anak 15.Kegunaan KMS adalah ?

a. Untuk mengetahui perkembangan anak secara optimal

b. Untuk melihat/menentukan status gizi anak normal, kurang, atau buruk c. Sebagai syarat yang harus dilaksanakan bagi ibu yang mempunyai bayi

dan balita.

16.Yang dapat dipantau di KMS adalah ? a. Kepintaran anak dan kecerdasannya

b. Berat badan, tinggi badan, jadwal imunisasi dan pemberian ASI c. Kemampuan anak berbicara dan berjalan

17.Jika dilihat dari KMS pertumbuhan anak dikatakan normal apabila grafik berat badan anak berada pada garis

a. Merah b. Hijau c. Kuning

18.Usia berapakah seharusnya imunisasi anak sudah lengkap ? a. 0-1 tahun

b. 0-2 tahun c. 0-3 tahun


(53)

19.Kartu kembang Anak (KKA) berfungsi sebagai :

a. Tes atau metode yang sering digunakan untuk menilai perkembangan anak

b. Alat pemantau dan alat komunikasi dalam membahas perkembangan anak antara petugas dengan ibu dan keluarga.

c. Parameter atau patokan untuk perkembangan anak

20.Aspek-aspek yang dipantau pada perkembangan anak adalah : a. Pertambahan berat badan dan tinggi badan anak

b. Kecerdasan, kepandaian dan kemajuan pengetahuan anak

c. Gerak kasar, gerak halus, kemampuan bicara atau bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.


(54)

Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum dilakukan penelitian yang sebenarnya, terlebih dahulu kuesioner diujicobakan untuk mengukur validitas dan reliabilitas instrumen yang bertujuan mendapatkan alat ukur yang benar-benar sahih. Uji validitas dilakukan di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan.

Hasil uji coba kuesioner dapat dilihat pada lampiran tabel uji coba instrumen.

Validitas Instrumen

Uji validitas dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, setelah itu diuji dengan menggunakan uji t.

Rumus uji validitas : (Hidayat, 2007)

} ) ( { } ) ( { ) ( ) ( 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Rhitung Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ =

Rumus uji t :

) 1 1 ( ) 2 ( 2 − − =r n thitung

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen yang disebarkan pada 10

orang, menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan (20 pertanyaan) dinyatakan


(55)

valid dengan nilai t

hitung

> t

tabel

Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas data dicari menggunakan rumus Spearman Brown, dengan

rumus : (Hidayat, 2007).

(1,860). Hasil uji coba dapat dilihat pada

lampiran valid instrumen.

b b

r r r

+ =

1 . 2

11

Dari hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan

dinyatakan valid dengan nilai r

hitung

> r

tabel

(0,707). Hasil uji coba dapat

dilihat pada lampiran reliabilitas instrumen.


(56)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH

KEMBANG BAYI DI KLINIK NURHALMAH BATANG KUIS

MEDAN TAHUN 2008

OLEH :

SRI AYU RAHMAYANTI

075102047

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2008


(57)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul : GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI KLINIK NURHALMAH BATANG KUIS MEDAN TAHUN 2008

Nama : Sri Ayu Rahmayanti NIM : 075102047

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

( Sartini Bangun, M.Kes ) NIP. 140 179 130


(58)

Judul : Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008

Nama : Sri Ayu Rahmayanti NIM : 075102047

Program Studi : D-IV Bidan Pendidik FK-USU

Pembimbing Penguji

……….. ………. Penguji I

(Sartini Bangun, SPd, M.Kes) ( dr. Juliandi Harahap, MA )

……… Penguji II ( Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS)

……… Penguji III ( Sartini Bangun, SPd, M.Kes)

Program D-IV Bidan pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian dari prasyarat kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.

……..……….. ………. ………..

(Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS) ( dr. Murniati Manik, MSc, SpKK ) NIP. 132 258 269 NIP. 130 810 201


(59)

(60)

JADWAL KEGIATAN (TIME TABLE) PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI) PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK. USU

T.A. 2007 - 2008

No Kegiatan September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Searching judul

Pengajuan judul 2 Searching Proposal

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Kerangka Konsep

Riset Desain dan Metodologi Instrumen Penelitian

Final Proposal Sidang Proposal Perbaikan Proposal 3 Pengajuan Izin Penelitian

Melakukan Data Collection

Analisa Data 4 Searching Literatur

Hasil Penelitian dan Diskusi

Kesimpulan dan Rekomendasi Appendices

Vitae

Final Laporan Sidang KTI

Medan, Juni 2008 Mengetahui Dosen Pembimbing


(61)

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH

KEMBANG BAYI DI KLINIK NURHALMAH BATANG KUIS

MEDAN TAHUN 2008

OLEH :

SRI AYU RAHMAYANTI

075102047

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN KTI

Judul

: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH

KEMBANG BAYI DI KLINIK NURHALMAH BATANG

KUIS MEDAN TAHUN 2008

Nama

: Sri Ayu Rahmayanti

NIM

: 075102047

Program Studi

: D-IV Bidan Pendidik FK USU

Pembimbing,

( Sartini Bangun, M.Kes )

NIP. 140 179 130


(3)

Judul

: Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Tumbuh Kembang Bayi di

Klinik Nurhalmah Batang Kuis Medan Tahun 2008

Nama

: Sri Ayu Rahmayanti

NIM

: 075102047

Program Studi

: D-IV Bidan Pendidik FK-USU

Pembimbing

Penguji

………..

………. Penguji I

(Sartini Bangun, SPd, M.Kes)

( dr. Juliandi Harahap, MA )

……… Penguji II

( Dewi Elizadiani Suza, SKp, MNS)

……… Penguji III

( Sartini Bangun, SPd, M.Kes)

Program D-IV Bidan pendidik telah menyetujui Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bagian

dari prasyarat kelulusan untuk Sarjana Sains Terapan untuk D-IV Bidan Pendidik.


(4)

(5)

JADWAL KEGIATAN (TIME TABLE) PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)

PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FK. USU

T.A. 2007 - 2008

No Kegiatan September Oktober Nopember Desember Januari Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Searching judul

Pengajuan judul 2 Searching Proposal

Pendahuluan Tinjauan Pustaka Kerangka Konsep

Riset Desain dan Metodologi Instrumen Penelitian

Final Proposal Sidang Proposal Perbaikan Proposal 3 Pengajuan Izin Penelitian

Melakukan Data Collection Analisa Data

4 Searching Literatur Hasil Penelitian dan Diskusi

Kesimpulan dan Rekomendasi

Appendices Vitae

Final Laporan Sidang KTI


(6)