Manfaat Teoritis Surat Lamaran Pekerjaan Teori Analisis Kontrastif Sumber Data

Berdasarkan latar belakang penulisan yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia? 2. Bagaimana perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka yang menjadi tujuan penelitan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menjelaskan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Mendeskripsikan perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dengan bahasa Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Untuk lebih mengetahui bahwa dalam perkembangannya, analisis struktur generik memberi perhatian tidak hanya pada aspek tata bahasa fitur linguistik, tetapi juga pada aspek lainnya seperti isi, struktur surat, gaya surat dan deskripsinya. 2. Menambah wawasan penulis dalam bidang linguistik, khususnya bidang analisis struktur generik.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnya tentang perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya Program Studi Sastra Cina dan bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang meneliti topik yang sama dalam aspek yang berbeda.

1.5 Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ada maka, penulis menganggap perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan dikemukakan. Yang menjadi bahasan dalam penelitian ini terbatas pada surat lamaran kerja, dan surat tersebut akan dianalisis secara struktur generiknya yaitu analisis difokuskan ke struktur generik yaitu format umum sistematika penulisan surat lamaran kerja, pembukaan, isi dan penutup, fungsi, tujuan, dan bahasa surat lamaran kerja. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini penulis akan memaparkan penelitian terdahulu, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka mencakup penelitian sebelumnya, konsep berkaitan dengan variabel-variabel dalam judul penelitian, dan landasan teori yang diaplikasi peneliti untuk menganalisis surat lamaran pekerjaan.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terhadap aspek-aspek bahasa tentu sudah diteliti oleh banyak orang. Begitu juga dengan penelitian tentang surat-menyurat dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa Mandarin. Tetapi sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitiaan yang membandingkan struktur generik surat lamaran kerja bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Di Cina penelitian mengenai surat menyurat resmi sudah pernah dilakukan Tian Xing Bin 2004 di dalam penelitiannya yang berjudul shangwu xin han wenti fenxi mengungkapkan bahwa dalam penulisan surat resmi menyediakan dasar bagi penguasaan komponen dan format. Memahami fitur gaya surat, sehingga menjaga citra baik suatu instansi dalam menulis surat resmi, tidak hanya dengan aturan, bahasa formal dan berwibawa, tetapi juga penggunaan data yang jelas dan ringkas untuk informasi yang dibutuhkan. Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Tian Xing Bin ini menjadi bahan acuan bagi penulis, yang memiliki kesamaan dalam menganalisis surat resmi berupa fitur gaya surat, bahasa formal dan berwibawa dalam penulisan surat resmi dalam bahasa Mandarin. Sihombing 2008 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pembuka Surat Berbahasa Jepang Dalam Buku Korespondensi Bahasa Jepang mengatakan bahwa surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. Fungsi surat adalah untuk menyampaikan informasi yang berupa bahasa tertulis dari pihak satu kepada pihak kedua yang mana kedua belah pihak dibatasi oleh jarak, ruang, tempat dan waktu. Dwi Widayati 2006 dalam jurnal Logat volume II nomor 2 yang artikelnya berjudul Stuktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan mengungkapkan bahwa pada beberapa penelitian yang telah dilakukan Bathia 1992 terhadap surat promosi penjualan dan surat permohonan pekerjaan, umumnya ditemukan banyak kesamaan dalam menggunakan move-move dalam teksnya, antara lain adanya memperkenalkan tawarancalon, memberi butir-butir tawarancalon, menunjukkan nilai tawaranpencalonan, memberi insentif, melampirkan dokumen, dan meminta respontindakan. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati ini sangat mendukung penelitian penulis dan menjadi bahan acuan bagi penulis, dalam penelitiannya Widayati menjelaskan tentang struktur generik, dan sekilas juga membahas surat lamaran pekerjaan, penelitian ini berhubungan dengan judul penelitian penulis mengenai struktur generik surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Dalam artikel Dwi Widayati, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bathia mengatakan bahwa, surat lamaran pekerjaan termasuk dalam jenis business genre, dalam mendeskripsikan struktur genre ini, Bathia membaginya dalam tujuh move dan tiga step yaitu: 1. Memberi bukti kelayakan 2. Memperkenalkan tawarancalon a. Menawarkan produkpelayanan b. Memberi butir-butir tawaran c. Menunjukkan nilai tawaran 3. Menawarkan insentif 4. Melampirkan dokumen 5. Meminta respon 6. Menggunakan taktik penekanan 7. Mengakhiri dengan sopan santun Dwi Widayati dalam jurnalnya, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bhatia mengatakan bahwa, analisis struktur generik itu harus melalui tujuh tahapan yaitu: 1. Menempatkan teks pada sebuah konteks situasi 2. Menemukan literatur yang sudah ada 3. Analisis kontekstual analisis situasi 4. Seleksi korpus data 5. Mempelajari Institusi teks 6. Tingkat analisis linguistik Level 1: analisis fitur-fitur leksikogramar makna sebenarnya Level 2: analisis pola teks Level 3: interpretasi struktural teks genre 7. Informasi khusus dalam analisis genre Singkatnya, dalam analisis move harus memperhatikan kajian teori, kajian situasi dan kajian konteks yang lebih luas. Yang dimaksud dengan move merupakan unit semantik dalam suatu wacana atau teks. Harahap 1998 dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Ejaan yang disempurnakan dalam Surat-Surat Dinas Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara menerangkan bahwa penyusunan dan penulisan surat menyurat resmi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca seperti yang digariskan dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan EYD. Mengenai ejaan yang perlu diperhatikan adalah pemakaian huruf besar yang betul dan tepat, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca yang tepat. Skripsi Harahap ini juga menjadi salah satu bahan acuan bagi penulis, selain menganalisis struktur generik surat lamaran pekerjaan, penulis juga menganalisis tentang penggunaanpemakaian ejaan yang disempurnakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Meifriyanti 1994 dalam skripsinya yang berjudul Pemakaian Bahasa Surat-menyurat di Kantor PT. Semen Padang Perwakilan Medan mengungkapkan bahwa bahasa yang digunakan dalam surat resmi adalah bahasa baku yang diakui menurut kaidah yang telah ditetapkan, bahasa surat harus jelas atau tidak bermakna ganda, lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat, efektif dan efisien, bahasa padu, tiap gagasan dituangkan dalam 1 paragraf, dan menarik: kosa kata tepat, optimis, menghindari pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan. Skripsi Meifriyanti juga menjadi salah satu referensi bagi penulis, dalam menganalisis pemakaian tata bahasa fitur linguistik dalam surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

2.2 Konsep

Konsep adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran. Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan judul penulis, yaitu surat lamaran pekerjaan dan struktur generik.

2.2.1 Surat Lamaran Pekerjaan

Surat lamaran pekerjaan pada dasarnya merupakan surat permohonan untuk dipertimbangkan mendapatkan pekerjaan, dan biasanya dilengkapi dengan daftar riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja yang harus ditulis dan dijelaskan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pelamar sesuai dengan posisi atau jabatan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan atau instansi lain. Dalam surat lamaran hanya menuliskan point-point penting yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Surat lamaran pekerjaan juga tidak memberikan semua rincian dari layanan yang ditawarkan , hal ini hanya dimaksudkan untuk menyoroti dan aspek yang paling penting dari pencalonan tersebut, dengan demikian tujuan utama dari surat lamaran kerja dilihat sebagai klarifikasi.

2.2.2 Struktur Generik

Struktur generik merupakan struktur teks yang mempunyai pola atau struktur awal, tengah dan akhir, pembuka, isi dan penutup dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan suatu teks. Menurut Santosa 2003: 60 struktur teks adalah : Suatu kesatuan bentuk simboltekstual dan makna suatu teks yang secara keseluruhan menunjukkan tujuanfungsi sosial teks, secara umum satu kesatuan bentuk dan makna teks ini menunjukkan suatu organisme bukan sebagai bagian yang terdiri dari struktur pembuka opening, isi body, dan penutup closing. Dari penjelasan struktur di atas yang telah dipaparkan penulis, maka struktur itu mempunyai bagian-bagian tersendiri dalam suatu teks. Dengan demikian ketiga struktur tersebut membentuk suatu organisme makna untuk mencapai fungsi atau tujuan suatu teks. Dalam buku Teori dan Analisis Wacana Pendekatan Sistematik Fungsional, Sinar 2003:65 mengatakan bahwa pakar Linguistik Sistemik Fungsional Martin dan Hasan memandang setiap teks mempunyai pola atau struktur awal-tengah-akhir, dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan genre. Hasan dalam Sinar 2003:65 pernah menerbitkan artikel tentang struktur teks yang berfokus pada genre surat lamaran pekerjaan. Langkah-langkah yang diharuskannya dalam genre ini adalah identification identifikasi Application aplikasi-surat lamaran over tawaran Confirmation konfirmasi. Berbicara tentang genre, genre merupakan ragam bahasa sebagai produk dari budaya masyarakat tersebut, dengan kata lain, penulis atau penutur dari suatu kelompok budaya menggunakan bahasa, mengadakan interaksi secara sosial dan menjadi penghasil genre. Genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dinamakan struktur skematika atau struktur generik, struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi register dimana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sinar 2003:69 Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika atau struktur generik genre tersendiri dan dapat berbeda atau bervariasi pada setiap jenis wacana atau suatu teks. Meskipun beragam, namun dasar struktur generik ialah yang mempunyai pendahuluan, pertengahan dan penutup. Setiap genre mempunyai fungsi sosial yang berbeda maka setiap genre mempunyai tahapan atau struktur generik struktur awal- struktur inti- dan struktur akhir yang berbeda-beda. Dalam suatu tekswacana genre akan bervariasi atau mempunyai urutan yang berbeda sesuai dengan tradisi. Perubahan tersebut bisa terdapat pada fungsi atau tujuan sosialnya, maupun pada sistem pentahapannya atau struktur generiknya. Untuk menulis surat lamaran pekerjaan dengan baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Mandarin perlu memperhatikan struktur generik atau struktur skematika penulisan, hal ini dimaksudkan agar surat lamaran pekerjaan yang dibuat bernilai persuasif dalam arti bahwa penulis yang bertujuan untuk mendapatkan respon positif dari suatu instansilembaga. Struktur yang membentuk surat lamaran kerja ini umumnya mengacu pada move- move tahap- tahap seperti pada beberapa penelitian yang telah dilakukan Bhatia 1993 antara lain adanya: 1 memperkenalkan tawarancalon 2 memberi butir-butir tawarancalon 3 menunjukkan nilai tawaranpencalonan 4 memberi insentif 5 melampirkan dokumen 6 dan meminta respontindakan. Analisis struktur generik surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu sarana untuk lebih mengenali stuktur dan pola generik surat lamaran pekerjaan, sehingga para penulis dapat menerapkan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Dalam perkembangannya, analisis struktur generik memberi perhatian tidak hanya pada aspek bahasa, tetapi juga pada aspek lainnya seperti gaya bahasa, peristiwa dan deskripsinya.

2.3 Landasan Teori

Dalam suatu penelitian, teori dikatakan sebagai kerangka acuan. Keadaan demikian menunjukkan bahwa teori sangat penting peranannya dalam membantu penyelesaian atau pembahasan masalah. Dalam menganalisis surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, penulis menganalisis kepada teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Henry Guntur Tarigan dan teori struktur generik yang dikemukakan oleh Hasan dan Martin

2.3.1 Teori Analisis Kontrastif

Teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Hendry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kontrastif. Tarigan mengungkapkan bahwa analisis kontrastif ialah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa pertama yang disebut dengan B1 dengan struktur bahasa kedua yang disebut dengan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan yang diperoleh dan dihasilkan melalui analisis kontrastif dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan belajar berbahasa, terlebih- lebih dalam belajar bahasa kedua.

2.3.2 Teori Struktur Generik

Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teori struktur skemetika atau yang dikenal dengan struktur generik. Struktur skematika atau struktur generik dikemukakan oleh Hasan dan Martin. Hasan dan Martin mempunyai kesamaan dalam mengungkapkan teori struktur skematika atau struktur generik dengan mendeskripsikan konsep genre dalam sebuah teks. Konsep genre sebagai usaha melingkupi unsur fungsional, aspek atau dimensi yang secara umum dinamakan oleh sebagai maksud, tujuan, objektif, dan sasaran. Di dalam setiap interaksi sosial sebagai kegiatan manusia atau masyarakat dalam budaya tertentu, atau didalam wacana manusia-dalam-teks, penutur suatu badaya mesti mempunyai tujuan atau maksud yang khas bagi budaya tersebut. Tujuan ini kemudian menjadi satu dari faktor-faktor yang memotivasi dan menentukan didalam perkembangan interaksi sosial atau pencipta teks. Dalam deskripsi Hasan, istilah konfigurasi konteks merujuk pada bentuk teks tertentu sementara istilah struktur generik merujuk kepada struktur potensi dari jenis genre tertentu di mana unsur-unsur dari karakter opsi dan obligatori ditemukan dalam genre. Martin merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang masuk dalam pembahasan konteks budaya yang dinamakan struktur skematika . Menurut Hasan dan Martin dalam Sinar, 2003: 69 ” genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dimaksud struktur skematika atau struktur generik. Struktur skematika adalah budaya teks dan ia menamakannya genre. Struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi di mana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sementara struktur skematika merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang konfigurasinya berada dalam pembahasan konteks budaya” Struktur skematika bermakna pola keseluruhan dan keterorganisasian genre-dalam-teks. Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika genre yaitu yang mempunyai pendahuluan, pertengahan dan penutup. Martin juga menyatakan bahwa : As such, genre is concerned with systems of social processes, where the principles for relating social processes to each other have to do with texture-the ways in which field, mode and tenor variables are phased together in text. This means that the principles for relating texts to one another at the level of genre complement those at the level of register. Sebagai contoh, genre adalah berhubungan dengan sistem proses sosial, dimana prinsip untuk berhubungan dalam proses sosial dengan yang lainnya harus dilakukan dengan tekstur- cara dalam berbagai bidang, mode dan variabel umum adalah disatukan dengan teks. Ini berarti bahwa prinsip untuk hubungan teks dengan yang lainnya pada level komplemen genre dan pada level mendaftarkan 2000:12. Martin juga menyarankan bahwa struktur dari setiap elemen genre tentu saja dapat mengeluarkannya sesuai dengan ranah prinsip penstrukturan, dan bahwa representasi konsitituensi hanya menawarkan kompromi relatif sebuah genre 2000: 7. Oleh karena itu, sebuah teks selalu mengikuti genre sosial yang ada dan mempunyai struktur generik tersendiri, dan sama halnya dengan sebuah surat lamaran kerja yang mempunyai struktur teks tersendiri. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode yang digunakan dalam penelitian ini, data dan sumber data dari penelitian, teknik pengumpulan data, serta teknik yang dilakukan dalam menganalisis data yang telah diperoleh.

3.1 Metode Penelitian

Setiap peneliti dapat memilih bermacam-macam jenis metode dalam melaksanakan penelitiannya. Misalnya penelitian dengan menggunakan metode kualitatif, kuantitatif, kepustakaan, dan lain-lain. Penelitian sebagai kegiatan ilmiah dalam pelaksanaannya berpedoman pada tatacara atau metode ilmiah, secara teoritis banyak diungkapkan tahapan-tahapannya sebagai langkah sistematis dan terarah. Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif. Metode deskriptif yaitu menggambarkan semua data yang kemudian dianalisis dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya. Seperti yang dinyatakan Nawawi dan Martini 1994 : 73, ”Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan objek penelitian pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta sebagaimana keadaan sebenarnya”. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat. Selain metode deskriptif, penelitian ini juga akan menggunakan metode kepustakaan, yaitu studi kepustakaan atau pengumpulan data-data atau informasi yang bersumber dari buku-buku, jurnal yang memiliki kaitan dengan judul penulis.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu bersumber dari buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan surat- menyurat dalam bahasa Indonesia dan surat-menyurat bahasa Mandarin. Maka teknik pengumpulan data yang akan dilakukan yaitu dengan: 1. Mengumpulkan buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan surat- menyurat lamaran kerja berbahasa Indonesia dan surat-menyurat bahasa Mandarin. 2. Membaca dengan cermat dan teliti buku-buku atau jurnal-jurnal yang berkaitan dengan surat-menyurat lamaran kerja 3. Kemudian melakukan teknik catat dan mengklarifikasi dan persamaan surat-menyurat lamaran kerja berdasarkan bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin.

3.3 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik studi pustaka, yaitu dengan membaca buku-buku yang ada hubungannya dengan judul penulis seperti mengenai struktur generik, surat lamaran kerja. Pada tahap ini semua data yang berhubungan dengan struktur generik dan surat lamaran kerja baik itu surat lamaran kerja berbahasa Mandarin dan bahasa Indonesia yang telah diperoleh akan dianalisis. Dan setelah itu pada surat lamaran kerja berbahasa Mandarin dan bahasa Indonesia dilakukan analisis secara mendalam dengan membandingkan antara surat lamaran kerja yang ditulis di dalam Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, sehingga dapat dilihat bagaimana persamaan dan perbedaan struktur generik surat lamaran kerja bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin. Untuk dapat melihat struktur generik dari surat lamaran kerja dalam bahasa Indonesia dan bahasa Mandarin, penulis menggunakan teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Hendry Guntur Tarigan dan teori struktur skematika atau struktur generik yang diungkapkan oleh Martin.

3.4 Data dan Sumber Data

3.4.1 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data tertulis, yaitu buku- buku keperpustakaan yang ada kaitannya dengan surat-menyurat resmi. Sumber data utama adalah bersumber dari buku Ying Yong Xie Zuo ฀用写作 karya Qi Zhou. Deskripsi dari buku tersebut adalah sebagai berikut : Judul Buku : Ying Yong Xie Zuo ฀用写作 Pengarang : Qi Zhou Penerbit : Beijing University Press Tahun Terbit : 2009 Tebal Buku : 135 halaman Selain itu, sumber data yang lain adalah buku Surat-Menyurat dalam Bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Deskripsi dari buku tersebut adalah sebagai berikut : Judul buku : Surat-Menyurat dalam Bahasa Mandarin Pengarang : Chia Haris Penerbit : PT.Gramedia Pustaka Utama Tahun Terbit : 2004 Tebal Buku : 255 halaman Sumber data lain sebagai bahan perbandingan yaitu pada buku : 1. Surat-Surat Resmi dalam Bahasa Indonesia edisi revisi, oleh Soedjito dan Solchan TW, 1994. 2. Korespondensi Bisnis Indonesia, oleh Zaenudin Achmad dan Wahyono, 2007. 3. Pola Dasar Penyusunan Surat-Surat Resmi, oleh Thomas Wiyasa, 1996. Sedangkan sumber data sekunder yaitu dikutip dari buku-buku tambahan dan jurnal yang ada kaitannya dengan judul penulis, baik berupa jurnal dalam bahasa Mandarin maupun bahasa Indonesia.

3.4.2 Data