2. Menambah wawasan penulis dalam bidang linguistik, khususnya bidang analisis struktur generik.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Memberikan informasi kepada masyarakat umum, khususnya tentang perbedaan dan persamaan struktur generik surat lamaran kerja dalam
bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. 2. Memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Ilmu Budaya khususnya
Program Studi Sastra Cina dan bagi peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi peneliti selanjutnya yang meneliti topik yang sama dalam
aspek yang berbeda.
1.5 Batasan Masalah
Dari permasalahan yang ada maka, penulis menganggap perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan dikemukakan. Yang menjadi bahasan dalam
penelitian ini terbatas pada surat lamaran kerja, dan surat tersebut akan dianalisis secara struktur generiknya yaitu analisis difokuskan ke struktur generik yaitu
format umum sistematika penulisan surat lamaran kerja, pembukaan, isi dan penutup, fungsi, tujuan, dan bahasa surat lamaran kerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan memaparkan penelitian terdahulu, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka mencakup penelitian sebelumnya, konsep
berkaitan dengan variabel-variabel dalam judul penelitian, dan landasan teori yang diaplikasi peneliti untuk menganalisis surat lamaran pekerjaan.
2.1 Penelitian Terdahulu
Penelitian terhadap aspek-aspek bahasa tentu sudah diteliti oleh banyak orang. Begitu juga dengan penelitian tentang surat-menyurat dalam bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa Mandarin. Tetapi sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitiaan yang membandingkan struktur generik surat
lamaran kerja bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia. Di Cina penelitian mengenai surat menyurat resmi sudah pernah dilakukan
Tian Xing Bin 2004 di dalam penelitiannya yang berjudul shangwu xin han wenti fenxi mengungkapkan bahwa dalam penulisan surat resmi menyediakan
dasar bagi penguasaan komponen dan format. Memahami fitur gaya surat, sehingga menjaga citra baik suatu instansi dalam menulis surat resmi, tidak hanya
dengan aturan, bahasa formal dan berwibawa, tetapi juga penggunaan data yang jelas dan ringkas untuk informasi yang dibutuhkan. Dalam jurnal penelitian yang
dilakukan oleh Tian Xing Bin ini menjadi bahan acuan bagi penulis, yang memiliki kesamaan dalam menganalisis surat resmi berupa fitur gaya surat,
bahasa formal dan berwibawa dalam penulisan surat resmi dalam bahasa Mandarin.
Sihombing 2008 dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pembuka Surat Berbahasa Jepang Dalam Buku Korespondensi Bahasa Jepang mengatakan
bahwa surat merupakan suatu sarana komunikasi tertulis untuk menyampaikan informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan
kegiatan dengan bentuk tertentu. Fungsi surat adalah untuk menyampaikan informasi yang berupa bahasa tertulis dari pihak satu kepada pihak kedua yang
mana kedua belah pihak dibatasi oleh jarak, ruang, tempat dan waktu. Dwi Widayati 2006 dalam jurnal Logat volume II nomor 2 yang
artikelnya berjudul Stuktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan mengungkapkan bahwa pada beberapa penelitian yang telah dilakukan
Bathia 1992 terhadap surat promosi penjualan dan surat permohonan pekerjaan, umumnya ditemukan banyak kesamaan dalam menggunakan move-move dalam
teksnya, antara lain adanya memperkenalkan tawarancalon, memberi butir-butir tawarancalon, menunjukkan nilai tawaranpencalonan, memberi insentif,
melampirkan dokumen, dan meminta respontindakan. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati ini sangat mendukung penelitian penulis dan menjadi bahan acuan
bagi penulis, dalam penelitiannya Widayati menjelaskan tentang struktur generik, dan sekilas juga membahas surat lamaran pekerjaan, penelitian ini berhubungan
dengan judul penelitian penulis mengenai struktur generik surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
Dalam artikel Dwi Widayati, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bathia mengatakan bahwa, surat lamaran
pekerjaan termasuk dalam jenis business genre, dalam mendeskripsikan struktur genre ini, Bathia membaginya dalam tujuh move dan tiga step yaitu:
1. Memberi bukti kelayakan
2. Memperkenalkan tawarancalon
a. Menawarkan produkpelayanan
b. Memberi butir-butir tawaran
c. Menunjukkan nilai tawaran
3. Menawarkan insentif
4. Melampirkan dokumen
5. Meminta respon
6. Menggunakan taktik penekanan
7. Mengakhiri dengan sopan santun
Dwi Widayati dalam jurnalnya, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bhatia mengatakan bahwa, analisis
struktur generik itu harus melalui tujuh tahapan yaitu: 1.
Menempatkan teks pada sebuah konteks situasi 2.
Menemukan literatur yang sudah ada 3.
Analisis kontekstual analisis situasi 4.
Seleksi korpus data 5.
Mempelajari Institusi teks 6.
Tingkat analisis linguistik Level 1: analisis fitur-fitur leksikogramar makna sebenarnya
Level 2: analisis pola teks Level 3: interpretasi struktural teks genre
7. Informasi khusus dalam analisis genre
Singkatnya, dalam analisis move harus memperhatikan kajian teori, kajian situasi dan kajian konteks yang lebih luas. Yang dimaksud dengan move
merupakan unit semantik dalam suatu wacana atau teks. Harahap 1998 dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Ejaan yang
disempurnakan dalam Surat-Surat Dinas Kantor Gubernur Provinsi Sumatera Utara menerangkan bahwa
penyusunan dan penulisan surat menyurat resmi harus memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca
seperti yang digariskan dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan EYD. Mengenai ejaan yang perlu diperhatikan adalah
pemakaian huruf besar yang betul dan tepat, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca yang tepat. Skripsi
Harahap ini juga menjadi salah satu bahan acuan bagi penulis, selain menganalisis struktur generik surat lamaran pekerjaan, penulis juga menganalisis tentang
penggunaanpemakaian ejaan yang disempurnakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan.
Meifriyanti 1994 dalam skripsinya yang berjudul Pemakaian Bahasa Surat-menyurat di Kantor PT. Semen Padang Perwakilan Medan mengungkapkan
bahwa bahasa yang digunakan
dalam surat resmi adalah bahasa baku yang diakui menurut kaidah yang telah ditetapkan, bahasa surat harus jelas atau tidak
bermakna ganda, lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat, efektif dan efisien, bahasa padu, tiap gagasan
dituangkan dalam 1 paragraf, dan menarik: kosa kata tepat, optimis, menghindari
pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan. Skripsi Meifriyanti juga menjadi salah satu referensi bagi penulis, dalam menganalisis
pemakaian tata bahasa fitur linguistik dalam surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.
2.2 Konsep