TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI - Analisis Perbandingan Struktur Generik Surat Lamaran Kerja dalam Bahasa Mandarin dan Bahasa Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

  Dalam bab ini penulis akan memaparkan penelitian terdahulu, konsep dan landasan teori. Tinjauan pustaka mencakup penelitian sebelumnya, konsep berkaitan dengan variabel-variabel dalam judul penelitian, dan landasan teori yang diaplikasi peneliti untuk menganalisis surat lamaran pekerjaan.

2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian terhadap aspek-aspek bahasa tentu sudah diteliti oleh banyak orang. Begitu juga dengan penelitian tentang surat-menyurat dalam bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta bahasa Mandarin. Tetapi sepanjang pengetahuan penulis, belum ada penelitiaan yang membandingkan struktur generik surat lamaran kerja bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

  Di Cina penelitian mengenai surat menyurat resmi sudah pernah dilakukan Tian Xing Bin (2004) di dalam penelitiannya yang berjudul shangwu xin han

  

wenti fenxi mengungkapkan bahwa dalam penulisan surat resmi menyediakan

  dasar bagi penguasaan komponen dan format. Memahami fitur gaya surat, sehingga menjaga citra baik suatu instansi dalam menulis surat resmi, tidak hanya dengan aturan, bahasa formal dan berwibawa, tetapi juga penggunaan data yang jelas dan ringkas untuk informasi yang dibutuhkan. Dalam (jurnal) penelitian yang dilakukan oleh Tian Xing Bin ini menjadi bahan acuan bagi penulis, yang memiliki kesamaan dalam menganalisis surat resmi berupa fitur gaya surat,

  Sihombing (2008) dalam skripsinya yang berjudul Analisis Pembuka Surat

  

Berbahasa Jepang Dalam Buku Korespondensi Bahasa Jepang mengatakan

  informasi, pernyataan, atau pesan kepada pihak lain yang mempunyai keperluan kegiatan dengan bentuk tertentu. Fungsi surat adalah untuk menyampaikan informasi yang berupa bahasa tertulis dari pihak satu kepada pihak kedua yang mana kedua belah pihak dibatasi oleh jarak, ruang, tempat dan waktu.

  Dwi Widayati (2006) dalam jurnal Logat volume II nomor 2 yang artikelnya berjudul Stuktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur Generik

  

Periklanan mengungkapkan bahwa pada beberapa penelitian yang telah dilakukan

  Bathia (1992) terhadap surat promosi penjualan dan surat permohonan pekerjaan, umumnya ditemukan banyak kesamaan dalam menggunakan move-move dalam teksnya, antara lain adanya memperkenalkan tawaran/calon, memberi butir-butir tawaran/calon, menunjukkan nilai tawaran/pencalonan, memberi insentif, melampirkan dokumen, dan meminta respon/tindakan. Penelitian yang dilakukan oleh Widayati ini sangat mendukung penelitian penulis dan menjadi bahan acuan bagi penulis, dalam penelitiannya Widayati menjelaskan tentang struktur generik, dan sekilas juga membahas surat lamaran pekerjaan, penelitian ini berhubungan dengan judul penelitian penulis mengenai struktur generik surat lamaran pekerjaan bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia.

  Dalam artikel Dwi Widayati, Struktur Teks Pelelangan: Analisis Struktur pekerjaan termasuk dalam jenis business genre, dalam mendeskripsikan struktur genre ini, Bathia membaginya dalam tujuh move dan tiga step yaitu:

1. Memberi bukti kelayakan 2.

  Memperkenalkan tawaran/calon a.

  Menawarkan produk/pelayanan b. Memberi butir-butir tawaran c. Menunjukkan nilai tawaran 3. Menawarkan insentif 4. Melampirkan dokumen 5. Meminta respon 6. Menggunakan taktik penekanan 7. Mengakhiri dengan sopan santun

  Dwi Widayati dalam jurnalnya, Struktur Teks Pelelangan: Analisis

  

Struktur Generik Periklanan yang dikutip dari Bhatia mengatakan bahwa, analisis

  struktur generik itu harus melalui tujuh tahapan yaitu: 1.

  Menempatkan teks pada sebuah konteks situasi 2. Menemukan literatur yang sudah ada 3. Analisis kontekstual (analisis situasi) 4. Seleksi korpus (data) 5. Mempelajari Institusi teks 6. Tingkat analisis linguistik

  Level 1: analisis fitur-fitur leksikogramar (makna sebenarnya)

7. Informasi khusus dalam analisis genre

  Singkatnya, dalam analisis move harus memperhatikan kajian teori, kajian situasi dan kajian konteks yang lebih luas. Yang dimaksud dengan move merupakan unit semantik dalam suatu wacana atau teks.

  Harahap (1998) dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Ejaan yang

  

disempurnakan dalam Surat-Surat Dinas Kantor Gubernur Provinsi Sumatera

Utara menerangkan bahwa penyusunan dan penulisan surat menyurat resmi harus

  memperhatikan ketentuan-ketentuan mengenai ejaan dan penggunaan tanda baca seperti yang digariskan dalam buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). Mengenai ejaan yang perlu diperhatikan adalah pemakaian huruf besar yang betul dan tepat, penulisan kata ganti, penulisan kata depan, penulisan unsur serapan, serta pemakaian tanda baca yang tepat. Skripsi Harahap ini juga menjadi salah satu bahan acuan bagi penulis, selain menganalisis struktur generik surat lamaran pekerjaan, penulis juga menganalisis tentang penggunaan/pemakaian ejaan yang disempurnakan dalam menulis surat lamaran pekerjaan.

  Meifriyanti (1994) dalam skripsinya yang berjudul Pemakaian Bahasa mengungkapkan

  Surat-menyurat di Kantor PT. Semen Padang Perwakilan Medan

  bahwa bahasa yang digunakan dalam surat resmi adalah bahasa baku yang diakui menurut kaidah yang telah ditetapkan, bahasa surat harus jelas atau tidak bermakna ganda, lugas: tidak mubazir, tidak banyak basa-basi, mengikuti perkembangan bahasa surat, efektif dan efisien, bahasa padu, tiap gagasan pengungkapan secara langsung hal-hal yang tidak menyenangkan. Skripsi Meifriyanti juga menjadi salah satu referensi bagi penulis, dalam menganalisis Mandarin dan bahasa Indonesia.

2.2 Konsep Konsep adalah pokok pertama yang mendasari keseluruhan pemikiran.

  Konsep merupakan gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep merupakan penjelasan tentang variabel-variabel dalam sebuah judul skripsi, dalam konsep peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan judul penulis, yaitu surat lamaran pekerjaan dan struktur generik.

2.2.1 Surat Lamaran Pekerjaan

  Surat lamaran pekerjaan pada dasarnya merupakan surat permohonan untuk dipertimbangkan mendapatkan pekerjaan, dan biasanya dilengkapi dengan daftar riwayat hidup. Dalam surat lamaran kerja yang harus ditulis dan dijelaskan adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh pelamar sesuai dengan posisi atau jabatan pekerjaan yang ditawarkan oleh perusahaan atau instansi lain. Dalam surat lamaran hanya menuliskan point-point penting yang sesuai dengan persyaratan pekerjaan.

  Surat lamaran pekerjaan juga tidak memberikan semua rincian dari layanan yang ditawarkan , hal ini hanya dimaksudkan untuk menyoroti dan aspek yang paling penting dari pencalonan tersebut, dengan demikian tujuan utama dari surat lamaran kerja dilihat sebagai klarifikasi.

  Struktur generik merupakan struktur teks yang mempunyai pola atau struktur awal, tengah dan akhir, (pembuka, isi dan penutup) dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan suatu teks. Menurut Santosa (2003: 60) struktur teks adalah :

  Suatu kesatuan bentuk (simbol/tekstual) dan makna suatu teks yang secara keseluruhan menunjukkan tujuan/fungsi sosial teks, secara umum satu kesatuan bentuk dan makna teks ini menunjukkan suatu organisme (bukan sebagai bagian) yang terdiri dari struktur pembuka (opening), isi (body), dan penutup (closing). Dari penjelasan struktur di atas yang telah dipaparkan penulis, maka struktur itu mempunyai bagian-bagian tersendiri dalam suatu teks. Dengan demikian ketiga struktur tersebut membentuk suatu organisme makna untuk mencapai fungsi atau tujuan suatu teks.

  Dalam buku Teori dan Analisis Wacana Pendekatan Sistematik

  

Fungsional, Sinar (2003:65) mengatakan bahwa pakar Linguistik Sistemik

  Fungsional Martin dan Hasan memandang setiap teks mempunyai pola atau struktur awal-tengah-akhir, dan ketiganya menjelaskan secara mendetail tentang konsep dan cara kerja penganalisisan genre.

  Hasan (dalam Sinar (2003:65) pernah menerbitkan artikel tentang struktur diharuskannya dalam genre ini adalah identification (identifikasi) ^ Application (aplikasi-surat lamaran) ^ over (tawaran) ^ Confirmation (konfirmasi).

  Berbicara tentang genre, genre merupakan ragam bahasa sebagai produk dari budaya masyarakat tersebut, dengan kata lain, penulis atau penutur dari suatu kelompok budaya menggunakan bahasa, mengadakan interaksi secara sosial dan menjadi penghasil genre.

  Genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dinamakan struktur skematika atau struktur generik, struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi (register) dimana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sinar (2003:69) Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika atau struktur generik genre tersendiri dan dapat berbeda atau bervariasi pada setiap jenis wacana atau suatu teks. Meskipun beragam, namun dasar struktur generik ialah yang mempunyai pendahuluan, pertengahan dan penutup.

  Setiap genre mempunyai fungsi sosial yang berbeda maka setiap genre mempunyai tahapan atau struktur generik (struktur awal- struktur inti- dan struktur akhir) yang berbeda-beda. Dalam suatu teks/wacana genre akan bervariasi atau mempunyai urutan yang berbeda sesuai dengan tradisi. Perubahan tersebut bisa terdapat pada fungsi atau tujuan sosialnya, maupun pada sistem pentahapannya atau struktur generiknya.

  Untuk menulis surat lamaran pekerjaan dengan baik dalam bahasa struktur skematika penulisan, hal ini dimaksudkan agar surat lamaran pekerjaan yang dibuat bernilai persuasif dalam arti bahwa penulis yang bertujuan untuk membentuk surat lamaran kerja ini umumnya mengacu pada move- move (tahap- tahap) seperti pada beberapa penelitian yang telah dilakukan Bhatia (1993) antara lain adanya: (1) memperkenalkan tawaran/calon (2) memberi butir-butir tawaran/calon (3) menunjukkan nilai tawaran/pencalonan (4) memberi insentif (5) melampirkan dokumen (6) dan meminta respon/tindakan.

  Analisis struktur generik surat lamaran pekerjaan merupakan salah satu sarana untuk lebih mengenali stuktur dan pola generik surat lamaran pekerjaan, sehingga para penulis dapat menerapkan dalam penulisan surat lamaran pekerjaan. Dalam perkembangannya, analisis struktur generik memberi perhatian tidak hanya pada aspek bahasa, tetapi juga pada aspek lainnya seperti gaya bahasa, peristiwa dan deskripsinya.

2.3 Landasan Teori

  Dalam suatu penelitian, teori dikatakan sebagai kerangka acuan. Keadaan penyelesaian atau pembahasan masalah. Dalam menganalisis surat lamaran kerja dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia, penulis menganalisis kepada teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Henry Guntur Tarigan dan teori struktur generik yang dikemukakan oleh Hasan dan Martin

  2.3.1 Teori Analisis Kontrastif

  Teori analisis kontrastif yang dikemukakan oleh Hendry Guntur Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis Kontrastif. Tarigan mengungkapkan bahwa analisis kontrastif ialah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur bahasa pertama yang disebut dengan B1 dengan struktur bahasa kedua yang disebut dengan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa. Perbedaan-perbedaan yang diperoleh dan dihasilkan melalui analisis kontrastif dapat digunakan sebagai landasan dalam meramalkan atau memprediksi kesulitan-kesulitan belajar berbahasa, terlebih- lebih dalam belajar bahasa kedua.

  2.3.2 Teori Struktur Generik

  Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan teori struktur skemetika atau yang dikenal dengan struktur generik. Struktur skematika atau struktur generik dikemukakan oleh Hasan dan Martin. Hasan dan Martin mempunyai kesamaan dalam mengungkapkan teori struktur skematika atau struktur generik

  Konsep genre sebagai usaha melingkupi unsur fungsional, aspek atau dimensi yang secara umum dinamakan oleh sebagai maksud, tujuan, objektif, dan masyarakat dalam budaya tertentu, atau didalam wacana manusia-dalam-teks, penutur suatu badaya mesti mempunyai tujuan atau maksud yang khas bagi budaya tersebut. Tujuan ini kemudian menjadi satu dari faktor-faktor yang memotivasi dan menentukan didalam perkembangan interaksi sosial atau pencipta teks.

  Dalam deskripsi Hasan, istilah konfigurasi konteks merujuk pada bentuk teks tertentu sementara istilah struktur generik merujuk kepada struktur potensi dari jenis genre tertentu di mana unsur-unsur dari karakter opsi dan obligatori ditemukan dalam genre. Martin merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang masuk dalam pembahasan konteks budaya yang dinamakan struktur skematika .

  Menurut Hasan dan Martin (dalam Sinar, 2003: 69) ” genre mempunyai pola keseluruhan dan keterorganisasian yang dimaksud struktur skematika atau struktur generik. Struktur skematika adalah budaya teks dan ia menamakannya genre. Struktur generik merujuk kepada potensi struktur pada setiap genre yang konfigurasinya terdapat di dalam konteks situasi di mana unsur-unsur karakter yang ditemukan didalamnya bersifat opsional dan obligatori. Sementara struktur skematika merujuk kepada bentuk aktual teks tertentu yang konfigurasinya berada dalam pembahasan konteks budaya”

  Struktur skematika bermakna pola keseluruhan dan keterorganisasian genre-dalam-teks. Setiap jenis genre mempunyai struktur skematika genre yaitu menyatakan bahwa :

  As such, genre is concerned with systems of social processes, where the principles for relating social processes to each other have to do with texture-the ways in which field, mode and tenor variables are phased together in text. This means that the principles for relating texts to one another at the level of genre complement those at the level of register. Sebagai contoh, genre adalah berhubungan dengan sistem proses sosial, dimana prinsip untuk berhubungan dalam proses sosial dengan yang lainnya harus dilakukan dengan tekstur- cara dalam berbagai bidang, mode dan variabel umum adalah disatukan dengan teks. Ini berarti bahwa prinsip untuk hubungan teks dengan yang lainnya pada level komplemen genre dan pada level mendaftarkan (2000:12).

  Martin juga menyarankan bahwa struktur dari setiap elemen genre tentu saja dapat mengeluarkannya sesuai dengan ranah prinsip penstrukturan, dan bahwa representasi konsitituensi hanya menawarkan kompromi relatif sebuah genre (2000: 7).

  Oleh karena itu, sebuah teks selalu mengikuti genre sosial yang ada dan mempunyai struktur generik tersendiri, dan sama halnya dengan sebuah surat lamaran kerja yang mempunyai struktur teks tersendiri.