PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ILMI INSANI MEDAN T.A 2015/2016.

(1)

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ILMI INSANI

JL. LETDA SUDJONO MEDAN T.A 2015/2016

SKRIPSI

Oleh: MUSTIKA AYU NIM. 1113113024

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

MUSTIKA AYU, NIM : 1113113024. Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Ilmi Insani Medan T.A 2015/2016.Skripsi.Fakultas Ilmu Pendidikan.Unversitas Negeri Medan, 2015.

Dalam penelitian ini yang menjadi sebuah masalah adalah keterampilan berbicara anak yang belum berkembang dengan baik. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kesempatan yang diberikan guru kepada anak untuk berinteraksi langsung baik dengan guru maupun dengan teman bermainnya, kurangnya penerapan metode pembelajaran yang bervariasi, seperti metode bermain peran yang memberikan kebebasan pada anak untuk berinteraksi dengan temannya dan menumbuhkan rasa percaya diri anak untuk terampil dalam berhubungan dengan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian post test only control design. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan dua kelas kelompok yang memiliki karakteristik yang sama yaitu kelas B1 dan kelas B2. Penentuan sampel kelas dilakukan secara acak (random) dengan jumlah sampel tiap kelas sebanyak 13 anak.Variabel bebas adalah metode bermain peran sedangkan variabel terikat adalah keterampilan berbicara. Instrumen pengumpulan data yaitu pedoman observasi. Analisis data mengunakan uji-t. Dan observasi dilakukan pengobservasi dengan pedoman observasi yang telah disediakan. Dengan taraf nyata α = 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh rata-rata nilai pada kelas eksperimen 10,07 dengan nilai rata-rata tertinggi anak adalah 3 dan nilai rata-rata terendah anak 8, sehingga keterampilan berbicara anak pada kelas eksperimen memperoleh perbedaan yang signifikan. Sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol 8,38 dengan nilai rata-rata tertinggi 2,5 dan nilai terendah 1,5, sehingga keterampilan berbicara anak pada kelas kontrol memperoleh perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil tersebut hipotesis menyatakan bahwa pembelajaran menggunakan metode bermain peran berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berbicara anak yaitu dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 3,869 > 1,711 pada taraf α = 0.05. Dengan demikian metode bermain peran berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Jl. Letda Sudjono Medan.


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ilmi Insani Medan T.A. 2015/2016”. Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana pada program studi PG PAUD.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Sehingga, penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak, agar hasilnya lebih baik lagi.

Penulis juga menyadari bahwa banyak bantuan yang tak ternilai dari berbagai pihak, dengan ini penulis berkesempatan mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Rektor Universitas Negeri Medan Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta jajarannya.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNIMED.

3. Wakil Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Wakil Dekan II, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, dan Wakil Dekan III Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

4. Ibu Kamtini, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Prodi PG PAUD.

5. Ibu Dra. Hj. Nasriah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.


(6)

6. Ibu Dra Nurmaniah, M.Pd, Ibu Dra Sariana Marbun, M.Pd dan Bapak Drs. Jasper Simanjuntak, M.Pd, selaku Dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran serta masukan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini agar lebih baik.

7. Seluruh Dosen jurusan PG PAUD FIP UNIMED, yang telah membimbing dan membagikan ilmunya. Khususnya Ibu Dra Nurmaniah M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.

8. Seluruh civitas akademika FIP UNIMED, dosen dan pegawai terkhusus untuk Kak Ika tersayang yang telah banyak membantu penulis dalam segala kesusahan.

9. Ummi Afrimayani Harahap, selaku Kepala TK Ilmi Insani yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian eksperimen di sekolah tersebut. Ibu guru dan pegawai di TK khususnya Ummi Titin selaku guru kelas B2 dan Ummi Rina selaku guru kelas B1 dan seluruh siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian.

10. Teristimewa kedua orang tua tercinta, Ayahanda Masroji dan Ibunda Samini. Yang telah dengan sabar dan penuh kasih sayang merawat, menjaga, membesarkan,dan mendidik penulis. Serta tak henti-hentinya mendoakan anak-anaknya untuk mencapai cita-cita.

11. Untuk kakak dan abang ipar tersayang Siti Fatimah, Nurita, Yose Rizal dan Bambang Surianto yang telah memberikan penulis dukungan, semangat dan doa untuk menyelesaikan skripsi ini.

12. Kepada sahabat-sahabat tersayang Perumahan Ray Pendopo Platinum 2 Blok A8 Sapridahani Harahap, Irma Suryani Nasution, Irfan Rizky Hasugian,


(7)

Khairul Anwar dan teman seperjuangan di Prodi PG PAUD angkatan 2011 yang selalu setia dalam suka maupun duka, Asmidar Parapat, Silvia Ginting, Mela Ardina, Dwie Afyuri Suci, Mesrah Khairani, Sakinah Siregar, Ria Ramadhan, Kharida Shaleha, Desi Wahyuni Putri, Suci Ayu Lestari, Dina Puspita, Anisah, Adiyani Shintarini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, Januari 2016 Penulis,

Mustika Ayu NIM. 1113113024


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teori ... 8

2.1.1 Keterampilan Berbicara ... 8

2.1.1.1 Pengertian Keterampilan Berbicara ... 8

2.1.1.2 Perkembangan Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 Sampai 6 Tahun ... 11

2.1.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Keterampilan Berbicara Anak Usia Dini ... 13

2.1.1.4 Tujuan Berbicara ... 15


(9)

2.1.2.1 Pengertian Metode Bermain Peran ... 16

2.1.2.2 Kelebihan dan Kekurangan Metode Bermain Peran 18 2.1.2.3 Tujuan Penggunaan Metode Bermain Peran ... 19

2.1.2.4 Langkah - Langkah Penerapan Metode Bermain Peran... 20

2.1.2.5 Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5 sampai 6 Tahun ... 22

2.1.3 Metode Bercerita ... 23

2.1.3.1 Pengertian Metode Bercerita ... 23

2.1.3.2 Langkah-langkah Metode Bercerita ... 24

2.2 Kerangka Berpikir ... 25

2.3 Hipotesis ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Populasi dan Sampel ... 28

3.2.1 Populasi ... 28

3.2.2 Sampel ... 28

3.3 Variabel Penelitian ... 29

3.4 Definisi Operasional ... 29

3.4.1 Keterampilan Berbicara ... 29

3.4.2 Metode Bermain Peran ... 30

3.5 Rancangan dan Prosedur Penelitian ... 30


(10)

3.5.2 Prosedur Penelitian ... 31

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34

3.7 Teknik Analisis Data ... 36

3.8 Tempat dan Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.1.1 Deskripsi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak .. 42

4.2.Analisis Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Uji Normalitas Data ... 48

4.2.2 Uji Homogenitas ... 49

4.2.3 Uji Hipotesis ... 49

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

5.1 Kesimpulan ... 52

5.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Langkah-langkah Penerapan Metode Bermain Peran ... 21

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian ... 30

Tabel 3.2 Tahap Pelaksanaan Metode Bermain Peran ... 32

Tabel 3.3 Tahap Pelaksanaan Metode Bercerita ... 33

Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Anak... 35

Tabel 3.5 Interprestasi Data Keterampilan Berbicara ... 37

Tabel 3.6 Jadwal Rencana Penelitian... 41

Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan Berbicara dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Kelas Eksperimen) ... 43

Tabel 4.2 Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak dengan Menggunakan Metode Bercerita (Kelas Kontrol) ... 45

Tabel 4.3 Perbandingan Penerapan Metode Bermain Peran di Kelas Eksperimen (B1) dan Penerapan Metode Bercerita di Kelas Kontrol (B2) ... 47

Tabel 4.4 Ringkasan Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 48

Tabel 4.5 Ringkasan Uji Homogenitas ... 49


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak Dengan Menggunakan Metode Bermain Peran (Kelas Eksperimen)

... 44

Gambar 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak Dengan Menggunakan Metode Bercerita (Kelas Kontrol) ... ... 46


(13)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas Eksperimen

Lampiran 2 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas Eksperimen

Lampiran 3 Pedoman Observasi Keterampilan Berbicara Anak Kelas Kontrol Lampiran 4 Data Mentah Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Anak di

Kelompok B1 (Kelas Eksperimen)

Lampiran 6 Data Mentah Hasil Observasi Kemampuan Sains Anak di Kelompok B2 (KelasKontrol)

Lampiran 8 Nilai Rata-rata, Simpangan Baku Data Kelas Kontrol (X1) dan Kelas Eksperimen (X2)

Lampiran 9 Perhitungan Mean (Rata-rata), Standar Deviasi, danVarians Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Lampiran 10 Uji Normalitas Lampiran 11 Uji Homogenitas Lampiran 12 Uji Hipotesis

Lampiran 13 Nilai untuk Distribusi F

Lampiran 14 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors

Lampiran15 Tabel Wilayah Luas Di Bawah Kurva Normal 0 ke z Lampiran 16 Nilai Kritis untuk Distribusi t

Lampiran 17 RKM dan RKH Surat Izin Penelitian


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Menurut undang-undang Sisdiknas Tahun 2003 menyatakan bahwa “anak usia dini adalah anak yang berada pada usia 0-6 tahun. Anak Usia Dini sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental”. Sejalan dengan hal itu Mansur (2005:88) menyatakan bahwa “anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya”.

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 0-6 tahun yang biasa disebut dengan masa emas perkembangan. Paud adalah investase yang sangat besar bagi keluarga dan bangsa. Pendidikan yang diberikan pada anak usia dini sebaiknya sesuai dengan usia perkembangannya

Sejalan dengan hal diatas undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 14 menyatakan bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Ada lima aspek perkembangan anak yang di kembangkan


(15)

2

di PAUD, yaitu aspek nilai-nilai agama dan moral, aspek fisik/motorik, aspek kognitif, aspek bahasa, serta aspek sosial-emosional. Kelima aspek ini penting untuk dikembangkan melalui rancangan pembelajaran yang dipersiapkan oleh guru ataupun pendidik yang ada di PAUD”.

Dari kelima aspek perkembangan diatas, salah satu aspek yang peneliti bahas dalam penelitian ini yaitu aspek perkembangan bahasa. Menurut Susanto (2011:74) “bahasa merupakan alat berkomunikasi dengan orang lain. Dengan bahasa anak dapat berinteraksi dengan orang lain dan dapat menemukan banyak hal baru dalam lingkungannya”. Menurut Laura Dyer (2004 : 2) bahasa merupakan “suatu system simbolis yang digunakan untuk mewakili pikiran seseorang. Hal tersebut mengacu pada kosakata, tata bahasa, dan kondisi sosial yang mengatur cara kita berkomunikasi melalui berbagai sarana seperti berbicara, memberikan isyarat tubuh, dan menulis”. Menurut PERMENDIKNAS No 58 tahun 2009 kemampuan “bahasa pada anak usia dini meliputi : menerima bahasa dan mengungkapkan bahasa”.

Salah satu bentuk pengembangan bahasa atau yang dikenal dengan keterampilan bahasa yaitu berbicara. Keduanya merupakan bagian dari proses komunikasi. Berbicara merupakan salah satu aspek keterampilan bahasa yang bersifat produktif, artinya suatu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menyampaikan gagasan, pikiran atau perasaan sehingga gagasan-gagasan yang ada dalam pikiran pembicara dapat dipahami orang lain. Berbicara berarti mengemukakan ide atau gagasan lisan secara aktif melalui lambang-lambang bunyi agar terjadi kegiatan komunikasi antara pembicara dan lawan bicara.


(16)

3

Memang setiap orang mampu untuk berbicara atau berkomunikasi secara lisan, tetapi tidak semua memiliki keterampilan berbicara secara baik.

Menurut K. Eileen dan Lynn (2010:151) perkembangan bicara dan bahasa pada anak usia 5-6 tahun yaitu (1) Anak menguasai 1500 kosakata atau lebih, (2) menceritakan cerita yang sudah dia kenal ketika melihat gambar pada buku, (3) menyebutkan kegunaan sesuatu, (4) mengenali dan menyebutkan empat sampai delapan warna, (5) mengucapkan kalimat dengan lima sampai tujuh kata, bisa juga kalimat yang lebih panjang, (6) Bbrbicara tanpa henti, (7) bercakap-cakap seperti orang dewasa; banyak tanya, (8) menggunakan bahasa dan bukan tangisan disertai teriakan atau agresi fisik untuk mengungkapkan ketidak senangannya.

Permasalahan yang muncul dilapangan secara umum keterampilan anak belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini disebabkan keterbatasan kata-kata yang diketahui dan informasi yang didengar dari orang-orang disekitarnya, hal ini terlihat masih ada anak yang diam, bengong, kadang termangu kalau ditanya oleh guru atau teman di sekolah, bahkan oleh orang tua atau orang-orang yang ada disekitar, anak elum mampu menyebutkan dan menjelaskan tentang sesuatuhal, terbata-bata takut salah kalau berbicara, karena anak belum memiliki kosa kata yang memadai atau pelajaran yang kurang variatif, kalau hal itu dibiarkan terus menerus anak akan mempunyai kesulitan dalam menggunakan bahasa, terutama dalam berkomunikasi secara lisan di masyarakat. Selain itu, ketika anak diminta menceritakan tentang pengalamannya sehari-hari, belum beraninya anak untuk bercerita didepan teman-temannya atau di depan kelas, dan masih terdapat anak yang bersifat pasif ketika diminta berbicara.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti TK Ilmi Insani Medan keterampilan berbicara anak masih belum sesuai dengan yang diharapkan, seperti masih ada anak yang belum lancar berbicara. Misalnya, ketika anak diminta menceritakan tentang pengalamannya sehari-hari, belum beraninya anak untuk


(17)

4

tampil bercerita didepan teman-temannya atau didepan kelas, dan masih terdapat anak yang bersikap pasif ketika diminta berbicara.

Keterampilan berbicara juga masih kurang mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar. Kebanyakan pengajar lebih memfokuskan pada keterampilan membaca, menulis, dan berhitung. Akibatnya perbendaharaan kata anak masih terbatas dan anak kurang mampu mengungkapkan gagasan atau ide ketika menjawab pertanyaan guru. Tidak jarang anak juga merasa belum paham dengan apa yang dibicarakannya. Hal tersebut dikarenakan kurangnya rasa percaya diri pada anak, kebiasaan malas, pembelajaran yang monoton dan kurang menarik, dan kurangnya kegiatan pembelajaran yang menekankan pada pelatihan berbicara. Serta metode yang digunakan guru masih kurang menarik ataupun kurang bervariasi.

Dari semua hal yang telah dipaparkan di atas, peneliti mencoba untuk memberikan sebuah solusi yang kiranya dapat mengatasi permasalah tersebut. Penulis merasa diperlukannya media pembelajaran yang dapat merangsang anak agar mau berbicara di depan umum, minimum di depan teman sebayanya. Adapun metode pembelajaran yang dapat digunakan salah satunya adalah metode bermain peran .

Menurut Depdikbud dalam Nurbiana Dhieni (2012: 7.33) adapun pelaksanaan bermain peran dalam pengembangan bahasa di Taman Kanak-kanak bertujuan untuk melatih anak berbicara. Jadi penggunaan metode bermain peran mampu memberikan proses belajar yang baru bagi anak. Alasan dipilihnya metode bermain peran sebagai pembelajaran keterampilan berbicara karena dengan menggunakan metode bermain peran akan membuat anak aktif dan


(18)

5

banyak terlibat dan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan berbicaranya dan dapat membuat anak bekerja secara kelompok dan terjalin interaksi anak dengan anak yang lainnya.

Dengan melihat kegunaan metode bermain peran pada pembelajaran anak usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara, maka peneliti berkeingan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Ilmi Insani Letda Sudjono T/A 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul sebagai berikut :

a.Keterampilan berbicara masih kurang mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar.

b.Keterbatasan kata-kata yang diketahui dan informai yang didengar dari orang-orang yang ada disekeliling anak.

c.Kurangnya pembelajaran yang menekankan pada pelatihan keterampilan berbicara.

d.Guru lebih memfokuskan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.


(19)

6

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti akan membatasi penelitian ini. Batasan masalahnya adalah penerapan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘apakah terdapat pengaruh penerapan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun ?”

1.5Tujuan Penelitian

Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.

I.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis:

a.Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini kaitannya dengan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran khususnya pada kemampuan berbicara anak usia dini.


(20)

7

b.Manfaat Praktis

- Bagi anak, membantu anak dalam mengembangkan keterampilan bicaranya.

- Bagi guru-guru TK, sebagai bahan masukan bagi para guru dalam menerapkan metode bermain peran untuk mengembangkan keterampilan berbicara pada anak.

- Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memfasilitasi guru dan anak didiknya dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.

- Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk mengembangkan wawasan berpikir dan pengetahuan tentang penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :

a. Pembelajaran menggunakan metode bermain peran memiliki nilai rata-rata dikelas eksperimen yaitu 2,51 lebih besar dibandingkan dengan hasil observasi keterampilan berbicara anak dikelas kontrol yang memiliki rata-rata yaitu 2.09. Dapat diartikan bahwa ada pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara anak dari pada metode bercerita. b. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol

diperoleh thitung = 3,869 sedangkan ttabel = 1,711. Hal tersebut sesuai dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

a. Bagi pihak sekolah sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan untuk pemilihan metode pembelajaran untuk mengoptimalkan keterampilan berbicara pada anak.

b. Bagi guru sebaiknya dapat dijadikan metode pembelajaran yang menarik untuk menarik minat anak untuk belajar dengan


(22)

menggunakan metode bermain peran agar meningkatkan keterampilan berbicara anak.

c. Bagi peneliti menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang apa yang telah dikaji sehingga nanti akan lebih mudah menggunakan metode bermain peran saat proses belajar anak.


(23)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyo, Agus N. 2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan & Kiri Anak. Jogjakarta : FlashBooks

Dukes, Chris dan Maggie Smith. 2010. CAra Mengembangkan Keretampilan

Berkomunikasi dan Berbahasa pada Anak Prasekolah. Jakarta : Indeks.

Dhieni, Nurbiana. 2012. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Dyer, Laura. 2004. Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)

Eileen AK dan Lynn R. Marrotz. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.

Iskandarwassid, Sunendar dadang. 2010. Strategi Pembeljaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosyadakarya.

Muhammad, Fhadlillah. 2012. Desain Pembelajaran Paud. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.

Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS

Saputra Yudha M & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk

Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2005.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono.2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam

Berbagai Aspek. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

lib.unnes.ac.id/18753/1/1601409035.pdf diakses pada 12 April 2015 id.mwikipedia.org/wiki/keterampilan_berbicara diakses pada 20 Mei 2015


(1)

5

banyak terlibat dan juga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan keterampilan berbicaranya dan dapat membuat anak bekerja secara kelompok dan terjalin interaksi anak dengan anak yang lainnya.

Dengan melihat kegunaan metode bermain peran pada pembelajaran anak usia dini khususnya dalam keterampilan berbicara, maka peneliti berkeingan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Bermain Peran Terhadap Keterampilan Berbicara Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Ilmi Insani

Letda Sudjono T/A 2015/2016”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul sebagai berikut :

a. Keterampilan berbicara masih kurang mendapat perhatian dalam proses belajar mengajar.

b. Keterbatasan kata-kata yang diketahui dan informai yang didengar dari orang-orang yang ada disekeliling anak.

c. Kurangnya pembelajaran yang menekankan pada pelatihan keterampilan berbicara.

d. Guru lebih memfokuskan pada kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.


(2)

6

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti akan membatasi penelitian ini. Batasan masalahnya adalah penerapan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah ‘apakah terdapat pengaruh penerapan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun ?”

1.5Tujuan Penelitian

Dari latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara pada anak usia 5-6 tahun.

I.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis:

a. Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini kaitannya dengan penerapan metode bermain peran dalam pembelajaran khususnya pada kemampuan berbicara anak usia dini.


(3)

7

b. Manfaat Praktis

- Bagi anak, membantu anak dalam mengembangkan keterampilan bicaranya.

- Bagi guru-guru TK, sebagai bahan masukan bagi para guru dalam menerapkan metode bermain peran untuk mengembangkan keterampilan berbicara pada anak.

- Bagi sekolah, sebagai bahan masukan bagi kepala sekolah dalam memfasilitasi guru dan anak didiknya dalam mengembangkan kemampuan bahasa anak.

- Bagi peneliti, sebagai bahan masukan bagi peneliti untuk mengembangkan wawasan berpikir dan pengetahuan tentang penerapan metode bermain peran dalam mengembangkan keterampilan berbicara anak.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan :

a. Pembelajaran menggunakan metode bermain peran memiliki nilai rata-rata dikelas eksperimen yaitu 2,51 lebih besar dibandingkan dengan hasil observasi keterampilan berbicara anak dikelas kontrol yang memiliki rata-rata yaitu 2.09. Dapat diartikan bahwa ada pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara anak dari pada metode bercerita.

b. Hasil nilai uji hipotesis terbukti bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh thitung = 3,869 sedangkan ttabel = 1,711. Hal tersebut sesuai

dengan hasil uji hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat dinyatakan ada pengaruh metode bermain peran terhadap keterampilan berbicara anak usia 5-6 tahun di TK Ilmi Insani Medan.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut:

a. Bagi pihak sekolah sebaiknya dijadikan bahan pertimbangan untuk pemilihan metode pembelajaran untuk mengoptimalkan keterampilan berbicara pada anak.

b. Bagi guru sebaiknya dapat dijadikan metode pembelajaran yang menarik untuk menarik minat anak untuk belajar dengan


(5)

menggunakan metode bermain peran agar meningkatkan keterampilan berbicara anak.

c. Bagi peneliti menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang apa yang telah dikaji sehingga nanti akan lebih mudah menggunakan metode bermain peran saat proses belajar anak.


(6)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Cahyo, Agus N. 2011. Game Khusus Penyeimbang Otak Kanan & Kiri Anak. Jogjakarta : FlashBooks

Dukes, Chris dan Maggie Smith. 2010. CAra Mengembangkan Keretampilan

Berkomunikasi dan Berbahasa pada Anak Prasekolah. Jakarta : Indeks.

Dhieni, Nurbiana. 2012. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta : Universitas Terbuka

Dyer, Laura. 2004. Meningkatkan Kemampuan Bicara Anak. Jakarta : Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia)

Eileen AK dan Lynn R. Marrotz. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: Indeks.

Iskandarwassid, Sunendar dadang. 2010. Strategi Pembeljaran Bahasa. Bandung : Remaja Rosyadakarya.

Muhammad, Fhadlillah. 2012. Desain Pembelajaran Paud. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58. 2009.

Standart Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: DEPDIKNAS

Saputra Yudha M & Rudyanto. 2005. Pembelajaran Kooperatif untuk

Meningkatkan Keterampilan Anak TK. Jakarta: Depdiknas

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Sudjana, Nana. 2005.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono.2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suhartono. 2005. Pengembangan Keterampilan Bicara Anak Usia Dini. Jakarta : Depdiknas.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam

Berbagai Aspek. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

lib.unnes.ac.id/18753/1/1601409035.pdf diakses pada 12 April 2015 id.mwikipedia.org/wiki/keterampilan_berbicara diakses pada 20 Mei 2015