PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG

(1)

ii

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) TERHADAP KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS

V DI SEKOLAH DASAR NEGERI KAUMAN 2 MALANG

SKRIPSI

Oleh :

DIYANITA DEVIYANTI SAPUTRI NIM 201210430311224

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AGUSTUS 2016


(2)

(3)

x

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk dan kekuatan sehingga penulis dapat melakukan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) terhadap Keterampilan Berbicara Kelas V SD Negeri Kauman 2 Malang “.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya skripsi ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan FMIPA Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

2. Bapak Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) yang telah memberikan ijin dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Yuni Pantiwati,M.M, M.Pd dan Ibu Erna Yayuk, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Pertama dan Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan dorongan sampai selesainya penulisan skripsi ini.

4. Seluruh dosen dan satff program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang telah membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.

5. Kurniati,S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Kauman 2 Malang yang telah memberi ijin untuk melakukan penelitian ini.

6. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentu memiliki banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Namun demikian, penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.

Malang, 4 Agustus 2016


(4)

xi DAFTAR ISI

Halaman Sampul ... i

Halaman Judul ... ii

Lembar Persetujuan ... iii

Lembar Pengesahan ... iv

Halaman Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... v

Halaman Motto ... vi

Halaman Persembahan ... vii

Abstrak ... viii

Abstract ... ix

Kata Pengantar ... x

Daftar Isi ... xi

Daftar Lampiran... xiii

Daftar Tabel ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Definisi Istilah ... 5

1.6 Batasan Masalah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Kajian Teori ... 7

2.1.1 Pengertian keterampilan berbicara ... 7

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan berbicara ... 8

2.1.3 Karakteristik keterampilan berbicara ... 11

2.1.4 Pembelajaran keterampilan berbicara ... 14

2.2.1 Pengertian metode pembelajaran bermain peran atau role playing... 15

2.1.2 Langkah-langkan bermain peran ... 17

2.1.3 Tujuan metode pembelajaran bermain peran ... 18

2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan bermain peran ... 19

2.2. Penelitian Terdahulu ... 20

2.3. Kerangka Berpikir ... 22

2.4. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III Metode Penelitian ... 24

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 24

3.2 Tempat dan waktu penelitian ... 24

3.3 Rancangan Penelitian... 24

3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 25

3.5 Prosedur Penelitian ... 26

3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 27


(5)

xii

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 31

4.1 Hasil Penelitian ... 31

4.2 Analisis Data ... 33

4.2.1 Uji Normalitas ... 33

4.2.2 Uji Homogenitas ... 34

4.2.3 Uji Hipotesis ... 35

4.3 Pembahasan dan Hasil Penelitian ... 36

BAB V Kesimpulan dan Saran ... 39

5.1 Kesimpulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40


(6)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen .. 42

Lampiran 2 Naskah Drama ... 52

Lampiran 3 Foto Pretest Kelas Eksperimen ... 59

Lampiran 4 Foto Perlakuan Kelas Eksperimen... 60

Lampiran 5 Foto Postest Kelas Eksperimen ... 61

Lampiran 6 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kelas kontrol ... 62

Lampiran 7 Foto Pretest Kelas Kontrol ... 74

Lampiran 8 Foto Perlakuan Kelas Kontrol ... 75

Lampiran 9 Foto Postest Kelas Kontrol ... 76

Lampiran 10 Hasil Nilai Keterampilan Berbicara ... 77

Lampiran 11 Input Pretest ... 78

Lampiran 12 Input Postest ... 83

Lampiran 13 Materi Pretest ... 88

Lampiran 14 Materi Postest ... 89

Lampiran 15 Daftar Nama Siswa ... 90

Lampiran 16 Lembar Validasi ... 91


(7)

40

DAFTAR PUSTAKA

Arsjad. 2012. Pembinaan Kemampuan Berbicara. Jakarta : Gelora Aksara Pratama.

Dawud, 2008. Perspefektif pembelajaran bahasa Indonesia. UM Press : Malang. Ghazali, Syukur. 2013. Pembelajaran keterampilan berbahasa dengan

pendekatan komunikatif-interaktif. Bandung :Refika Aditama. Hamalik,Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Pt Bumi Aksara. Hurlock, Elizabeth. 2005. Perkembangan Anak. Yogjakarta: Erlangga. Joyce, Bruce. 2009. Methods of Teaching . Yogyakarta: Pustaka Pengajar. Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Quantum Teaching. Sukardi. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan. Yogyakara: Bumi Aksara Sumadinata, Syaodin nana. 2007. Metode Penelitian Pendidikan . Bandung :

Remaja Rosdakarya Offset

Setyosari, Punaji. 2012. Metode penelitian pendidikan. Jakarta : Kencana

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R and D. Bandung : AlfaBet

Tarigan. 2009. Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung : Angkasa.

Uno, dkk. 2012. Belajar dengan pendekatan PAILKEM .Jakarta: Bumi Aksara Wulan. 2015. Pengaruh aktivitas Bermain Peran Terhadap Keterampilan

Berbicara Anak Usia 5-6 tahun. ( Online ), (eprints.uny.ac.id ). Diakses tanggal 18 februari 2016

Martinis,Yamin.2016. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta:Referensi

Tarigan. 2008. Berbicara:Sebagai Suatu Keterampilan Berbicara. Bandung:Angkasa

Hurlock,Elizabeth.2013.Perkembangan Anak.Jakarta:Erlangga

Sanjaya.2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:Prenada Media


(8)

41

Arryani,dkk.2010. Panduan pendidikan sentra untuk PAUD.Jakarta:Pustaka Al-Falah

Azizah,nur.2013. Tingkat Keterampilan Berbicara Ditinjau dari Metode Bermain Peran pada Anak Usia 5-6 Tahun.Universitas Negeri Semarang


(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan

mengidentifikasi masalah(Rasyid,dkk,2009:126). Salah satu keterampilan

berbahasa yang sangat penting diajarkan sejak dini adalah keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara menunjang dalam keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara digunakan sebagai keterampilan dalam menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.

Keteranpilan berbicara juga merupakan keterampilan yang sangat penting dalam komunikasi lisan bagi siswa sekolah dasar..Pembelajaran keterampilan berbicara penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir,menyimak,membaca dan menulis.

Kemampuan berpikir tersebut akan terlatih saat mereka

mengorganisasikan,mengonsepkan, dan menyederhakan pikiran,perasaan, dan ide tersebut kepada orang lain secara lisan.

Untuk itu, perlunya melatih keterampilan berbicara dalam kegiatan belajar mengajar. Karena proses belajar mengajar di sekolah juga sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka. Siswa yang tidak mampu berbicara dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan


(10)

2

pembelajaran. Keterampilan berbicara juga harus dikuasai oleh para siswa karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa.

Terkait dengan pentingnya keterampilan berbicara maka diperlukan rancangan suatu pembelajaran yang dapat melatih keterampilan berbicara anak dengan baik, sehingga anak dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan bahasa yang dapat dipahami dalam kegiatan sehari-hari maupun kegiatan belajar mengajar sehingga keterampilan berbicaranya akan meningkat. Selain itu, keterampilan berbicara merupakan salah satu cara siswa dalam mengutarakan gagasan atau ide-ide yang dimiliki. Salah satu pengajaran yang dapat digunakan oleh pendidik dalam melatih keterampilan berbicara menurut Ghazali(2010:28)

adalah dengan mengunakan metode pembelajaran bermain peran (Role Playing).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Smilansky (1968) dalam Arriyanti,dkk (2010) mengungkapkan bahwa anak yang memiliki sedikit pengalaman dalam bermain peran akan terlihat mengalami kesulitan dalam keterampilan berbicara. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Smilansky, penelitian yang dilakukan oleh Nurazizah (2013) menyatakan bahwa dengan bermain peran keterampilan berbicara siswa akan lebih baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan jika bermain peran berpengaruh terhadap keterampilan berbicara.

Metode bermain peran atau role playing adalah metode yang melibatkan

antara dua orang ata lebih untuk memerankan peran yang mereka lakoni tentang

sebuah topik. Sedangkan role playing atau bermain peran adalah metode

pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi


(11)

3

datang(Sanjana,2008:161). Metode pembelajaran tersebut secara umum saling berkaitan tentang interaksi yang melibatkan antara dua orang atau lebih untuk memaikan peran sesuai dengan tokoh yang dimainkan sesuai dengan topik yang telah ditentukan tentang hubungan antar manusia. Metode pembelajaran bermain

peran atau role playing bertujuan untuk melatih komunikasi antar peserta didik

dalam memecahkan masalah yang bersifat sosial.

Faktor yang dijadikan ukuran kemampuan berbicara seseorang terdiri dari aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Melalui metode pembelajaran Bermain

Peran peserta didik diharapkan mampu mengembangkan keterampilan

berbicaranya sesuai dengan ukuran kemampuan berbicara tersebut.

Berdasarkan pentingnya keterampilan berbicara siswa dalam proses belajar mengajar maka peneliti mengambil judul Pengaruh Metode Pembelajaran

Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V

di SD Negeri Kauman 2 Malang .

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat diambil rumusan yang sesuai dari masalah tersebut yaitu apakah metode pembelajaran Bermain

Peran (Role Playing) berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa di SD


(12)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui

pengaruh metode pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) terhadap

keterampilan berbicara siswa di SD Negeri 2 Kauman Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka diharapakan penelitian ini bermanfaat dari segi :

A. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang keterampilan berbicara melalui metode pembelajaran bermain peran.

B. Praktis

1. Bagi Siswa

Manfaat penilitian ini bagi siswa adalah untuk melatih keterampilan berbicara yang baik dan benar dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa.

2. Bagi Guru

Penilitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan bagi guru terkait dengan metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai referensi kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini, peneliti mendapatkan wawasan tentang metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa dan pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara.


(13)

5

4. Bagi Peneliti lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain adalah sebagai bahan referensi tambahan untuk melakukan kegiatan penelitian.

1.5 Definisi Istilah

Definisi istilah pada peneltian ini bertujuan untuk membatasi kemungkinan meluasnya pengertian dan pemahaman terhadap permasalahan yang akan diteliti. Adapun defini istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi masalah.

2. Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai moral).

3. Berbicara berpendapat bahwa bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

4. Keterampilan berbicara merupakan kemampuan mengekspresikan pikiran atau ide-ide melalui lambang-lambang bunyi.

5. Metode pembelajaran bermain peran (role playing) adalah metode

pembelajaran bermain peran (role playing) adalah sebuah metode

pembelajaran dimana siswa memainkan peranan yang sudah ditentukan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.


(14)

6

1.6 Batasan Masalah

Tujuan batasan penelitian ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya supaya efektif dan efisien serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti akan membatasi masalah-masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut.

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran bermain peran ataurole playing.

2. Pengaruh metode pembelajaran bermain peran dalam penelitian ini hanya akan ditinjau dari keterampilan berbicara siswa.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas V semester 2, Tema 9 ( Lingkungan sahabat kita ), Subtema 2 ( Perubahan Lingkungan ) , Pembelajaran 4.

4. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman 2 Malang dengan Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol.


(1)

1 1.1 Latar Belakang

Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi masalah(Rasyid,dkk,2009:126). Salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting diajarkan sejak dini adalah keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara menunjang dalam keterampilan membaca dan menulis. Menulis dan berbicara digunakan sebagai keterampilan dalam menyampaikan informasi. Kemampuan siswa dalam berbicara juga akan bermanfaat dalam kegiatan menyimak dan memahami bacaan.

Keteranpilan berbicara juga merupakan keterampilan yang sangat penting dalam komunikasi lisan bagi siswa sekolah dasar..Pembelajaran keterampilan berbicara penting diajarkan karena dengan keterampilan itu seorang siswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir,menyimak,membaca dan menulis. Kemampuan berpikir tersebut akan terlatih saat mereka mengorganisasikan,mengonsepkan, dan menyederhakan pikiran,perasaan, dan ide tersebut kepada orang lain secara lisan.

Untuk itu, perlunya melatih keterampilan berbicara dalam kegiatan belajar mengajar. Karena proses belajar mengajar di sekolah juga sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka. Siswa yang tidak mampu berbicara dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan


(2)

pembelajaran. Keterampilan berbicara juga harus dikuasai oleh para siswa karena keterampilan ini secara langsung berkaitan dengan seluruh proses belajar siswa.

Terkait dengan pentingnya keterampilan berbicara maka diperlukan rancangan suatu pembelajaran yang dapat melatih keterampilan berbicara anak dengan baik, sehingga anak dapat berkomunikasi dengan lancar menggunakan bahasa yang dapat dipahami dalam kegiatan sehari-hari maupun kegiatan belajar mengajar sehingga keterampilan berbicaranya akan meningkat. Selain itu, keterampilan berbicara merupakan salah satu cara siswa dalam mengutarakan gagasan atau ide-ide yang dimiliki. Salah satu pengajaran yang dapat digunakan oleh pendidik dalam melatih keterampilan berbicara menurut Ghazali(2010:28) adalah dengan mengunakan metode pembelajaran bermain peran (Role Playing). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Smilansky (1968) dalam Arriyanti,dkk (2010) mengungkapkan bahwa anak yang memiliki sedikit pengalaman dalam bermain peran akan terlihat mengalami kesulitan dalam keterampilan berbicara. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan Smilansky, penelitian yang dilakukan oleh Nurazizah (2013) menyatakan bahwa dengan bermain peran keterampilan berbicara siswa akan lebih baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan jika bermain peran berpengaruh terhadap keterampilan berbicara.

Metode bermain peran atau role playing adalah metode yang melibatkan antara dua orang ata lebih untuk memerankan peran yang mereka lakoni tentang sebuah topik. Sedangkan role playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah, peristiwa aktual atau kejadian yang akan


(3)

datang(Sanjana,2008:161). Metode pembelajaran tersebut secara umum saling berkaitan tentang interaksi yang melibatkan antara dua orang atau lebih untuk memaikan peran sesuai dengan tokoh yang dimainkan sesuai dengan topik yang telah ditentukan tentang hubungan antar manusia. Metode pembelajaran bermain peran atau role playing bertujuan untuk melatih komunikasi antar peserta didik dalam memecahkan masalah yang bersifat sosial.

Faktor yang dijadikan ukuran kemampuan berbicara seseorang terdiri dari aspek kebahasaan dan non kebahasaan. Melalui metode pembelajaran Bermain Peran peserta didik diharapkan mampu mengembangkan keterampilan berbicaranya sesuai dengan ukuran kemampuan berbicara tersebut.

Berdasarkan pentingnya keterampilan berbicara siswa dalam proses belajar mengajar maka peneliti mengambil judul Pengaruh Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V di SD Negeri Kauman 2 Malang .

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka dapat diambil rumusan yang sesuai dari masalah tersebut yaitu apakah metode pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) berpengaruh terhadap keterampilan berbicara siswa di SD Negeri 2 Kauman Malang ?


(4)

1.3 Tujuan Penelitian

Dari penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh metode pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) terhadap keterampilan berbicara siswa di SD Negeri 2 Kauman Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian diatas, maka diharapakan penelitian ini bermanfaat dari segi :

A. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang keterampilan berbicara melalui metode pembelajaran bermain peran. B. Praktis

1. Bagi Siswa

Manfaat penilitian ini bagi siswa adalah untuk melatih keterampilan berbicara yang baik dan benar dengan menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa.

2. Bagi Guru

Penilitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan pengetahuan bagi guru terkait dengan metode pembelajaran yang dapat digunakan sebagai referensi kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Peneliti

Dengan penelitian ini, peneliti mendapatkan wawasan tentang metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat siswa dan pengaruhnya terhadap keterampilan berbicara.


(5)

4. Bagi Peneliti lain

Manfaat penelitian ini bagi peneliti lain adalah sebagai bahan referensi tambahan untuk melakukan kegiatan penelitian.

1.5 Definisi Istilah

Definisi istilah pada peneltian ini bertujuan untuk membatasi kemungkinan meluasnya pengertian dan pemahaman terhadap permasalahan yang akan diteliti. Adapun defini istilah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bahasa merupakan sistem lambang yang arbitrer, yang digunakan oleh semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi masalah.

2. Keterampilan adalah kemampuan anak dalam melakukan aktivitas seperti motorik, berbahasa, sosial-emosional, kognitif, dan afektif (nilai-nilai moral).

3. Berbicara berpendapat bahwa bicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

4. Keterampilan berbicara merupakan kemampuan mengekspresikan pikiran atau ide-ide melalui lambang-lambang bunyi.

5. Metode pembelajaran bermain peran (role playing) adalah metode pembelajaran bermain peran (role playing) adalah sebuah metode pembelajaran dimana siswa memainkan peranan yang sudah ditentukan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.


(6)

1.6 Batasan Masalah

Tujuan batasan penelitian ini adalah untuk memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya supaya efektif dan efisien serta mengingat keterbatasan kemampuan peneliti akan membatasi masalah-masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut.

1. Metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran bermain peran ataurole playing.

2. Pengaruh metode pembelajaran bermain peran dalam penelitian ini hanya akan ditinjau dari keterampilan berbicara siswa.

3. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah materi kelas V semester 2, Tema 9 ( Lingkungan sahabat kita ), Subtema 2 ( Perubahan Lingkungan ) , Pembelajaran 4.

4. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kauman 2 Malang dengan Kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol.


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode role playing (bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V di SDN Cempaka I Putih Tahun ajaran 2014-2015

0 21 122

Pengaruh Metode Bermain Peran (Role Playing) Terhadap Hasil Belajar IPA Pada Konsep Penggolongan Hewan

1 13 189

Pengaruh Penggunaan Metode Bermain Peran “Role Playing” Pada Kelancaran Berbicara Siswa Kelas VII di MTS Daarul Hikmah Pamulang

0 3 105

PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Simulasi Bermain Peran / Role Playing Untuk Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jagoan Sambi B

0 4 15

PENERAPAN METODE SIMULASI BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA Penerapan Metode Simulasi Bermain Peran / Role Playing Untuk Peningkatan Ketrampilan Berbicara Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Jagoan Sambi B

0 3 17

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN TAKTAKAN 2.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI CITRASARI.

0 2 39

PENERAPAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERBICARA ANAK USIA DINI.

0 2 45

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WATES.

2 13 211

Penerapan Model Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Dalam Drama Siswa Kelas V SD Negeri 168 Pekanbaru

0 2 11