Silinder Liner Logam Cor Cast Metals Klasifikasi Logam Cor

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Silinder Liner

Material yang digunakan untuk bahan silinder mesin engine cylinders adalah besi cor kelabu, atau besi cor nikel, atau semi baja. Kuat tarik material ini berada pada 25000-50000 psi dan batas elastis 10000-30000 psi. Pada mesin-mesin yang besar digunakan baja cor untuk silinder dan biasanya besi cor sebagai silinder linernya. Silinder liner terdiri dari dua tipe yaitu tipe basah dan tipe kering. Pada silinder liner tipe basah, bagian luarnya kontak dengan air pendingin dan tipe kering tidak kontak dengan air pendingin. Silinder liner dipasang pada silinder mesin dengan cara press Maleev V.L.,1945.

2.2 Logam Cor Cast Metals

Material logam yang dibentuk melalui proses pengecoran harus diketahui karakteristik seperti sifat mekanik, fisik, komposisi kimia, bentuk sel satuan dan lainnya. Logam cor adalah suatu logam yang memiliki karakteristik khusus yang baik untuk dilakukan proses pembentukan melalui proses pengecoran, besi cor merupakan salah satu logam cor yang dapat dibentuk dengan proses pengecoran. Logam cor cast metals ini sebagian akan diproses lanjut sebagai bahan baku untuk dibentuk dengan cara ditempa, diekstrusi, diroll, dipres atau sering disebut sebagai wrought metals. Paduan adalah unsur lain yang ditambahkan ke dalam logam cor agar memiliki sifat Universitas Sumatera Utara yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan awalnya. Logam paduan lebih banyak digunakan untuk pengecoran komersial dibandingkan logam murninya, karena secara umum logam paduan lebih mudah untuk dicor dengan hasil produk yang memuaskan.

2.3 Klasifikasi Logam Cor

Logam cor diklasifikasikan menurut kandungan karbon yang terkandung di dalamnya yaitu kelompok baja dan besi cor. Logam cor yang memiliki persentasi karbon maksimum 2,11 disebut baja dan jika kadar karbon lebih besar dari 2,11 karbon disebut dengan besi cor. Besi cor komersial secara umum memiliki persentasi karbon 2,5 – 4,3 . Menurut persentase karbon, baja cor komersial diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu Heine Richad.W.et.al.,1967: 1. Baja karbon rendah memiliki kadar karbon lebih kecil dari 0,20 2. Baja karbon menengah dengan kadar karbon 0,20 sampai dengan 0,50 3. Baja karbon tinggi memiliki kadar karbon di atas 0,50 Selain ketiga klasifikasi di atas, baja juga diklasifikasikan menurut total kandungan unsur yang terdapat di dalamnya yaitu: 1. Baja paduan rendah low alloy steels, total kandungan unsur kurang dari 8 2. Baja paduan tinggi high alloy steels, total kandungan unsur di atas 8 Jenis besi cor diklasifikasikan berdasarkan grafit, ada dua jenis besi cor yaitu besi cor tanpa grafit white cast iron dan besi cor bergrafit grey, nodular, malleable, cast iron. Jika dilihat dari struktur mikronya terdapat perbedaan bentuk grafit, yaitu Universitas Sumatera Utara bentuk bulat, serpih, dan grafit berkelompok. Jenis besi cor yang banyak digunakan terdiri dari:

1. Besi Cor Putih

Besi cor putih terbentuk ketika banyaknya karbon yang terkandung dalam besi cor cair akan membentuk besi karbida dengan kandungan karbonnya lebih dari 1,7 . Paduan besi cor putih yang mengandung karbon 1,7 – 4,2 disebut besi cor putih hypoeutectic, 4,2 karbon disebut besi cor putih eutectic, 4,2 – 6,67 karbon disebut besi cor putih hypereutectic. Selain memiliki unsur karbon, di dalam besi cor putih terkandung silikon 0,5 – 1,9 , mangan 0,25 – 0,80 , sulfur max. 0,20, dan fosfor max. 0,18. Aplikasi besi cor putih digunakan untuk membuat komponen yang membutuhkan permukaan material tahan aus akibat abrasi seperti plat landasan, liner pompa, komponen mesin yang bergesekan, dan penggiling pasir. Kuat tarik besi cor putih sekitar 25,000 – 50,000 Psi, kuat tekan 250,000 – 500,000 Psi, kekerasan 350 – 500 HB. Besi cor putih ini merupakan bahan baku untuk pembuatan besi cor malleable.

2. Besi Cor Malleable

Besi cor malleable awalnya dicorkan dalam bentuk besi cor putih yang memiliki banyak besi karbida dan tidak bergrafit. Komposisi kimia besi cor ini sama dengan komposisi dari besi cor putih, kandungan karbonya sekitar 2,0 – 2,6, silikon 1,1 – 1,6 , mangan 0,2 – 1,0 , sulfur max. 0,18, dan fosfor max. 0,18. Untuk memproduksi besi cor malleable ini, coran besi cor putih dipanaskan di dalam tungku malleableizing furnace dengan temperatur sekitar Universitas Sumatera Utara