ETIKA SOSIAL DAN SIKAP BELAJAR ANAK NELAYAN DI SD NEGERI 152980 HAJORAN KECAMATAN PANDAN KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

ETIKA SOSIAL DAN SIKAP BELAJAR ANAK NELAYAN DI SD
NEGERI 152980 HAJORAN KECAMATAN PANDAN
KABUPATEN TAPANULI TENGAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

Oleh :
YUSRINA LUBIS
NIM. 1133311093

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

RIWAYAT HIDUP


IDENTITAS DIRI
Nama

: Yusrina Lubis

Tempat/Tanggal Lahir

: Sibabangun, 25 Januari 1995

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Perempuan

No Hp

: 085261806025


Anak Ke

: 3 dari 3 bersaudara

Jumlah Bersaudara

: 3 Orang

Alamat

: Jln. H.M.Yamin, Gg.Syarif No. 6

NAMA ORANG TUA
Nama Ayah

: Rahmad Lubis

Nama Ibu


: Arjuna

Alamat

: Jln. Padang Sidimpuan, Kec.Sibabangun

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. TAHUN 2001-2007 : SD NEGERI 153071 SIBABANGUN
2. TAHUN 2007-2010 : TSANAWIYAH NU BATANG TORU
3. TAHUN 2010-2013 : MAS PINANG SORI
4. TAHUN 2013-2017 : PGSD S1 UNIMED

Medan, Mei 2017
Penulis

YUSRINA LUBIS
NIM. 1133311093

ABSTRAK
YUSRINA LUBIS, 1133311093. Etika Sosial dan Sikap Belajar Anak

Nelayan di SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah. Jurusan Pendidikan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar,
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan.
Universitas Negeri Medan, 2017.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya etika sosial dan
sikap belajar anak nelayan di SD Negeri 152980 hajoran kecamatan pandan
kabupaten tapanuli tengah. Penelitian ini bertujuan memperoleh data untuk
mengetahui gambaran etika sosial dan sikap belajar anak nelayan di SD Negeri
152980 hajoran kecamatan pandan kabupaten tapanuli tengah.
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
teknik survey dengan sampel penelitian sebanyak 25 orang yang berasal dari kelas
V SD Negeri 152980 hajoran kecamatan pandan kabupaten tapanuli tengah.
Sampel yang digunakan adalah sampel populasi. Teknik pengumpulan data yang
digunakan melalui survey dengan memakai angket, dan Uji validitas angket
menggunakan rumus koefsien korelasi Product Moment sedangkan uji reliabilitas
menggunakan rumus Cronbach Alpha. Teknik analisis data yang digunakan
adalah analisis data persentase (deskriptif persentase).
Dalam penelitian ini diperoleh data kriteria baik, yaitu etika sosial siswa
dalam keluarga, etika sosial dalam sekolah dan etika sosial dalam bermasyarakat.
Dan sikap belajar diperoleh data kognitif dan afektif memiliki kriteria baik dan

psikomotorik dan aktivitas belajar di sekolah dan aktivitas belajar di rumah
diperoleh data dengan kriteria cukup.

Kata Kunci : Etika Sosial, Sikap Belajar.

i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “ Etika Sosial Dan Sikap Belajar Anak
Nelayan Di SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah ” dapat diselesaikan.
Penyelesaian skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar, Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan Sekolah Dasar, Fakultas
Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, dalam upaya

perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak menemukan
kendala, namun semuanya dapat diselesaikan dengan baik karena bantuan tulus
yang diberikan baik bersifat moril maupun materil dari berbagai pihak. Untuk itu
dengan segala kerendahan hati dan ketulusan penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan
2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP,
Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang
Keuangan dan Kepegawaian dan bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd
Selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan.
4. Ketua Jurusan PGSD bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd, dan Sekretaris
Jurusan PGSD ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd

ii

5. Bapak Drs. Effendi Manalu, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan

bimbingan serta petunjuk mulai dari awal hingga selesainya skripsi ini.
6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Akademik penulis.
7. Drs. Robenhart Tamba M.Pd, Dra. Masta Ginting M.Pd, dan Dra. Sorta
Simanjuntak M.Pd. Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan
dalam penyempurnaan Skripsi ini.
8. Seluruh bapak/ibu Dosen serta Pegawai FIP yang telah memberi ilmu dan
bantuan selama perkuliahan.
9. Saharina Hutagalung, selaku Kepala Sekolah SD Negeri 152980 Hajoran
Kecamtan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah yang telah memberikan
izin penelitian di sekolah.
10. Teristimewa buat kedua orang tua tersayang Ayahanda Rahmad Lubis dan
Ibunda Arjuna Nasution. Terima kasih atas segala pengorbanan yang
diberikan baik dari segi moril, materil, untaian doa, motivasi dan kasih
sayang yang tak terhingga sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini serta
dukungan yang selalu menyertai perjalanan hidup penulis.
11. Terkhusus ucapan terima kasih kepada Abangda Khairul Amri Lubis
S.Hut, Abangda Muhammad Adlan Lubis M.Pd, Kakanda Siti Zubaidah
S.Pd, dan Muhammad Abqary Lubis Keponakan yang telah banyak
memberikan dukungan, serta doa kepada penulis selama menyelesaikan

skripsi.
12. Terima kasih kepada Sahabat-sahabat tersayang yang tidak pernah lelah
menemani, membantu, serta mendukung penulis terkhusus Chips (Ela
Aulia Kartika, Elna Putri, Fitri Wardani Pohan, Isnaini Pratiwi, Nurhayati
Agustina) dan Rizki Juita Sitepu, Khairul Bariyah Siregar, Khairani
Nasutioan, Try Fajar Aprilia yang bimbingan selalu bersama. Dan terima
kasih kepada Kost bidadari Syarif no.6 yang tinggal bersama, Kak Anggi
Fitriani S.E dan adik Salmah, dan juga kakak-kakak tersayang kost
bidadari 89 yang selalu memberikan semangat kepada penulis.

iii

13. Buat teman terdekat penulis yang bersama-sama berjuang dan saling
mendoakan (Zulfikar Akbar Purba, Nur Aisyah Siregar, Eva hariani Lubis,
dan Wenty Primadona Srg), teman-teman seperjuangan PGSD C Ekstensi
2013, teman PPL SD Negeri 101798 Unimed (Dimas, Nia, Rahmi, Kak
Wati, Try, Erpina, Lina, Evi, dan Kak Lidia). Serta terima kasih atas
segala doa dan motivasinya Pocky R.B Tarigan, Rulli fadhli Hasibuan,
Nazwa Lina Lubis, Rizky Nurhabibi Dalimunthe, dan Fitri Nur Huda.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan ribuan

terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi
ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.

Medan,

Mei 2017

Penulis

YUSRINA LUBIS
NIM. 1133311093

iv

DAFTAR ISI
Halaman

ABSTRAK ---------------------------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------- v

DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------- viii
DAFTAR GAMBAR --------------------------------------------------------------------- ix
DAFTAR LAMPIRAN ------------------------------------------------------------------- x
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah --------------------------------------------------1
1.2. Identifikasi Masalah -------------------------------------------------------9
1.3. Batasan Masalah --------------------------------------------------------- 10
1.4. Rumusan Masalah -------------------------------------------------------- 10
1.5. Tujuan Penelitian --------------------------------------------------------- 10
1.6. Manfaat Penelitian ------------------------------------------------------- 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teoritis ------------------------------------------------------------ 12
2.1.1 Etika Sosial -------------------------------------------------------- 12
2.1.1.1. Pengertian Etika ------------------------------------------ 12
2.1.1.1. Sistematika Etika ---------------------------------------- 13
2.1.1.2. Macam-macam Etika ------------------------------------ 15
2.1.1.3. Jenis-jenis Pendapat dalam Etika ---------------------- 16
2.1.1.4. Makna dan Fungsi Etika -------------------------------- 17
2.1.1.5. Prinsip-prinsip Etika------------------------------------- 18

2.1.1.6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Etika------------- 19
2.1.1.7. Pengertian Sosial ----------------------------------------- 20
2.1.1.8. Pengertian dan Indikator Etika Sosial ---------------- 23

v

2.1.2. Sikap Belajar ----------------------------------------------------- 32
2.1.2.1 Pengertian Sikap ------------------------------------------ 32
2.1.2.1. Komponen Sikap ----------------------------------------- 35
2.1.2.2. Tingkatan Sikap ------------------------------------------ 36
2.1.2.3. Sifat Sikap ------------------------------------------------ 36
2.1.2.4. Ciri-ciri Sikap -------------------------------------------- 37
2.1.2.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap ------------ 37
2.1.3. Pengertian Belajar ------------------------------------------------ 38
2.1.3.1. Hakikat Belajar ------------------------------------------- 40
2.1.3.2. Ciri-ciri Belajar ------------------------------------------ 41
2.1.3.3. Tujuan Belajar -------------------------------------------- 42
2.1.3.4. Aktivitas Belajar ----------------------------------------- 44
2.1.3.5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ---------- 47
2.1.3.6. Indikator Sikap Belajar --------------------------------- 48
2.1.4. Keluarga Nelayan ------------------------------------------------ 56
2.1.4.1. Pengertian Nelayan -------------------------------------- 56
2.1.4.2. Peranan Wanita Nelayan -------------------------------- 59
2.1.4.3. Karakteristik Pemukiman Nelayan -------------------- 60
2.2. Kerangka Berfikir -------------------------------------------------------- 64

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ---------------------------- 67
3.2. Subyek dan Obyek Penelitian ---------------------------------------- 67
3.2.1. Subyek Penelitian ----------------------------------------------- 67
3.2.2. Obyek Penelitian ----------------------------------------------- 67
3.3. Populasi dan Sampel --------------------------------------------------- 67
3.3.1. Populasi ----------------------------------------------------------- 67
3.3.2. Sampel ------------------------------------------------------------ 68
3.4. Defenisi Operasional Penelitian -------------------------------------- 68
3.5. Metode Penelitian ------------------------------------------------------ 69
3.6. Teknik Pengumpulan Data--------------------------------------------- 69

vi

3.7. Uji Coba Instrumen ----------------------------------------------------- 75
3.7.1. Uji Validitas Angket --------------------------------------------- 75
3.7.2. Uji Reliabilitas Angket ------------------------------------------ 77
3.8. Teknik Analisis Data -------------------------------------------------- 79

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian -------------------------------------------- 80
4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian --------------------------------------- 80
4.2.1. Etika Sosial Anak Nelayan SD Negeri 152980 Hajoran
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ------------- 80
4.2.2. Sikap Belajar Anak Nelayan SD Negeri 152980 Hajoran
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ------------- 83
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ------------------------------------------- 86
4.3.1. Etika Sosial Anak Nelayan SD Negeri 152980 Hajoran
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ------------- 86
4.3.2. Sikap Belajar Anak Nelayan SD Negeri 152980 Hajoran
Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ------------- 88
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan --------------------------------------------------------------- 91
5.2. Saran ----------------------------------------------------------------------- 92
DAFTAR PUSTAKA ----------------------------------------------------------------- 93
LAMPIRAN

vii

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Karakteristik Pemukiman Nelayan ---------------------------------------- 62
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian ------------------------------------------------------------- 67
Tabel 3.2. Pemberian Skor Angket Berdasarkan Skala Likert --------------------- 70
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Etika Sosial sikap Belajar ----------------- 71
Tabel 3.4. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket -------------------------------- 77
Tabel 3.5. Interpretasi derajat reliabilitas instrumen --------------------------------- 78
Tabel 3.6. Ringkasan Perhitungan Validitas Angket -------------------------------- 78
Tabel 4.1. Ringkasan data hasil angket survey Etika Sosial Anak Nelayan SD
Negeri 152980 Hajoran ----------------------------------------------------- 81
Tabel 4.2. Sikap Belajar Anak Nelayan SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah ------------------------------------- 84

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Sistematika Etika ----------------------------------------------------------- 15

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Jadwal Penelitian --------------------------------------------------------- 67
Lampiran 2. Angket Validitas Etika Sosial ------------------------------------------ 96
Lampiran 3. Angket Validitas Sikap Belajar -------------------------------------- 104
Lampiran 4. Hasil Uji Validitas Angket Etika Sosial ---------------------------- 107
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Angket Sikap Belajar -------------------------- 108
Lampiran 6. Tabulasi Uji Instrumen Angket Etika Sosial ----------------------- 109
Lampiran 7. Output Uji Validitas Etika Sosial ------------------------------------ 110
Lampiran 8. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Etika Sosial ---------- 113
Lampiran 9. Tabulasi Uji Instrumen Angket Sikap Belajar --------------------- 114
Lampiran 10. Output Uji Validitas Sikap Belajar -------------------------------- 115
Lampiran 11. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Angket Sikap Belajar ------ 118
Lampiran 12. Angket Penelitian Etika Sosial -------------------------------------- 120
Lampiran 13. Angket Penelitian Sikap Belajar ------------------------------------ 127
Lampiran 14. Tabulasi Angket Penelitian Etika Sosial -------------------------- 130
Lampiran 15. Tabulasi Angket Penelitian Sikap Belajar ------------------------- 132
Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian ---------------------------------------------- 134

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Saat ini diperlukan generasi muda yang dapat meneruskan cita-cita bangsa
Indonesia. Cita-cita ini hanya dapat dicapai melalui pendidikan. Pendidikan ini
harus dilaksanakan sebaik-baiknya, sehingga akan diperoleh hasil yang
diharapkan. Karena melalui proses pendidikan baik di sekolah dalam keluarga
maupun masyarakat dapat dibangun atau dikembangkan potensi anak dengan
kerjasama yang sinergis. Potensi-potensi yang dibangun meliputi : “Kemampuan
kognitif, afektif, dan psikomotorik”.
Menurut
Bernando
(http://bernandohutajulu.blogspot.co.id/2012/10/
pengertian-penilaian-kognitif-afektif.html) menyatakan bahwa :
Kognitif adalah kemampuan intelektual dalam berpikir, mengetahui dan
memecahkan masalah. Kognitif ditumbuh kembangkan untuk penguasaan
dan ilmu pengetahuan yang dapat mengembangkan dirinya dan
keterampilan hidupnya. Afektif adalah mecakup watak perilaku seperti
perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai yang harus sesuai dengan normanorma yang berlaku berkata sopan santun, sikap disiplin, menghormati yang
lebih tua (orangtua) dan menyanyangi yang lebih muda. Psikomotorik
adalah berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak
setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Kemampuan
untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan kreativitas dalam mengerjakan,
mengubah ataupun membuat sesuatu menjadi bermakna sehingga
menghasilkan sebuah nilai dan hasil pekerjaan berguna. Untuk itu peserta
didik harus diberi motivasi dan diasuh orangtua dalam keluarga mendukung
pendidikan sehingga potensi anak berkembang optimal.
Keluarga merupakan lembaga pendidikan utama dan pertama bagi seorang
anak. Sebagaimana hal ini di ungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara (dalam M.
Shcohib, 2000) yang menyatakan bahwa, “Keluarga merupakan pusat

1

2

pendidikan yang pertama dan terpenting karena sejak timbulnya adab
kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi
pekerti tiap-tiap manusia”. Sebagai lingkungan yang pertama dan utama bagi anak
seyogyanya keluarga mampu menjadi peletak dasar dalam pembentukan karakter
yang baik yang dijadikan landasan pengembangan kepribadian anak sehingga
dapat membentuk karakter bangsa di kemudian hari yang dalam hal ini dilakukan
oleh orang tua.
Keluarga juga merupakan tempat anak belajar dan menyatakan diri sebagai
makhluk sosial. Keluarga yang memberikan dasar pembentukan tingkah laku,
watak, moral dan pendidikan bagi anak. oleh karna itu peran orang tua sangat
penting dalam mendidik anak. Dalam Undang – Undang No 23 tahun 2002 pasal
26 tentang perlindungan anak menyatakan bahwa, “Orang tua berkewajiban dan
bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendiddik, dan melindungi
anak. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan
minatnya adalah kewajiban orang tua sepenuhnya”. Dengan demikian, orang tua
adalah hal utama yang merupakan dasar pembentukan kepribadian dan sikap anak
untuk perkembangan yang lebih baik berguna bagi nusa dan bangsa .
Namun kenyataannya, ada keluarga (orangtua)

telah salah mendidik

anaknya. Contohnya ada anak yang ngelem, membunuh anak, menjual anak, dan
membiarkan anak merokok. Dalam kehidupan sehari – hari, tidak sedikit anak
yang menirukan kebiasaan buruk orang dewasa. Kebiasaan tersebut bahkan
berbahaya bagi anak misalnya kebiasaan merokok. Anak terbiasa melihat anggota
keluarga dan orang-orang di sekelilingnya merokok. Sehingga anak beranggapan

3

bahwa merokok adalah sesuatu yang biasa. Seperti yang diberitakan Saputra,
Hendra (dalam solopos.com, 2013) yang menyebutkan bahwa,

Hasil survei yang menyatakan 60 persen anak Sekolah Dasar (SD) pernah
merokok, dinilai sangat mengejutkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK)
Solo Siti Wahyuningsih, mengatakan faktor utama penyebab anak pernah
merokok adalah lingkungan keluarga. ”Jangan pernah merokok di depan
anak-anak, karena biasanya mereka akan meniru perilaku orangtuanya.” Hal
itu ditegaskan Siti Wahyuningsih saat dihubungi SOLOPOS FM dalam
acara Dinamika 103. Hal yang sama pun diungkapkan oleh Sarmidi. ”Bapak
saya tidak merokok, saya tidak merokok, anak saya juga tidak berani
merokok, berarti anak perokok berawal dari pergaulan lingkungan.
Hal ini mengindikasikan bahwa sikap perilaku seorang anak dapat
ditentukan atau meniru sikap perilaku yg dilakukan dalam keluarga (ibu dan
bapak).

Perilaku aksi siswa menyimpang tentang merokok juga di muat dalam
surat kabar Sinar Indonesia Baru (22 juli) menyebutkan bahwa,

Sebanyak 4.145 pelajar SMA dan SMK Negeri di kabupaten perwakarta
terindikasi merokok dan menghisap shisa. Hal ini terungkap dari
pemeriksaan gigi dan mulut pertama yg dilakukan pada november 2015 lalu.
jadi dari 22.605 pelajar SMA dan SMK Negeri,4145 pelajar terbukti
merokok dan ada juga yang shisa, ungkap diaudin, senin (22/7). Diaudin
mengatakan, pemeriksaan yang dilakukan oleh tim dari disdikpora dan
dinkes kabupaten purwakarta bertujuan untuk kembali mengecek apakah
pelajar sebelumnya terindikasi masih merokok atau tidak.
Orang tua yang memberikan penanaman nilai moral yang baik, akan
menghasilkan anak yang memiliki kepribadian yang baik. Sebaliknya orang tua
yang memberikan penanaman moral yang tidak baik, akan menghasilkan anak
yang memiliki kepribadian yang buruk. Kepribadian tersebut dapat dilihat dari
sikap yang ditunjukkan oleh anak. Apakah sikap yang ditunjukkan adalah sikap

4

positif atau negatif. Terlihat pada kasus – kasus berikut yang yang dimuat pada
media detik.com “pada kamis, 29 agustus 2013 mengenai seorang siswa SD
didareah depok mengalami babak belur dikeroyok oleh ketiga temannya”, sama
halnya dengan kasus yang dimuat detik.com pada selasa, 14 oktober 2014
“beberapa siswa – siswi SD di bukit tinggi memukuli seorang siswi”. Begitu juga
dengan kasus yang dimuat pada redaksi kompasiana pasa 08 september 2013,
Karena tidak menerima kekalahan, salah seorang murid dari SDN 10
melempar siswa dari SD muhammadiyah. SD muhammadiyah kemudian
mengejar siswa dari SDN 10. Masalah ini ternyata berlanjut. Anak-anak
tersebut bubar saat wartawan berdatangan mengambil gambar karena
disangka polisi. Pada tahun yang sama, para siswa terlibat tawuran. Siswa
kelas 6 di SDN 12 serdang dengan SDN 07 serdang, yang berada satu
komplek. Penyebabnya, siswa SDN 12 dilempari batu saat pulang sekolah
menuju rumah mereka. Kedua sekolah dasar ini tawuran dengan saling
melempar batu dan memukul dengan kayu. Tapi tawuran tidak berlangsung
lama, karena guru dan warga lekas mengejar mereka dan menangkapnya,
kemudian dibawa ke koramil.
Beberapa kasus ini membuktikan bahwa buruk nya etika, akhlak dan sikap
sosial anak serta ketidakmampuan dalam mengelola emosionalnya dengan baik
karena di usia SD ini

mereka masih rentan dengan pergalakan mental dan

keinginan.
Taraf pertumbuhan dan perkembangan telah menjadikan perubahan pada
diri anak. Perubahan perilaku tidak akan menjadi masalah bagi orang tua apabila
anak tidak menunjukkan perbuatan yang buruk. Kekhawatiran akan muncul,
apabila anak telah menunjukkan tanda yang mengarah ke perilaku negatif.
Bahkan indikasi perilaku-perilaku menjadi dikhawatirkan karena sangat
menyimpang. Kenyataan dewasa ini banyak perilaku anak yang sangat membuat
hati orangtua menjadi menyedihkan, seperti halnya etika sosial dan sikap belajar

5

anak di sekolah sangat kurang. Seperti yang dikatakan guru di SD 152980
Hajoran bahwa, banyaknya anak yang tidak sopan kepada guru, melawan guru,
berbicara kepada guru menghadap belakang, berdiri diatas meja atau kursi, tidak
mendengarkan apa yang dikatakan guru dan moral kepada guru sangat buruk.
Banyak anak yang malas belajar, tidak mengerjakan tugas/PR, mengerjakan PR /
pekerjaan rumah di sekolah, tidak mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak disiplin
terlambat datang ke sekolah, ribut di kelas, tidur di kelas dan mengganggu
temannya.
Dalam proses pendidikan terdapat pula etika sosial yakni peraturan yang
dianut oleh suatu tatanan sosial yang merupakan hasil kreasi manusia yang
diciptakan dengan tujuan untuk menjaga hubungan suatu masyarakat yang baik
dan harmonis. Etika sosial berlaku dalam suatu komunitas tertentu dan
mempunyai ciri tersendiri tergantung dimana orang tersebut tinggal dan adat
istiadat yang berlaku ditempat tertentu.
Dalam keseluruhan proses pendidikan sikap belajar di sekolah sangat
penting, karena belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti berhasil
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana
proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Etika merupakan suatu hal yang mencerminkan moral setiap orang yang
harus di ketahui dan dipahami oleh semua orang yang berada dalam lingkungan
sosial dan lingkungan pendidikan (sekolah), karena di manapun dan kapanpun
seseorang selalu diperhadapkan dengan orang-orang yang ada di sekitar, dan
apabila tidak menyadari dan memahami situasi yang ada disekitarnya maka bisa

6

saja akan melakukan suatu hal yang melanggar norma-norma yang berlaku dalam
lingkungan tersebut atau pada kelompok-kelompok tertentu. Oleh sebab itu sangat
penting untuk menanamkan pemahaman kepada siswa mengenai etika agar
mereka mampu mengaplikasikan di dalam kehidupannya.
Jika hal ini dianggap sepele, maka secara tidak langsung akan membiarkan
siswa menjadi lebih tidak terkontrol dan bahkan tingkat penghargaan terhadap
guru akan sangat minim. Etika dalam pergaulan perlu diajarkan kepada siswa,
tujuannya agar mereka memahami dan menerapkannya di lingkungan sekolah
atau bahkan di lingkungan secara menyeluruh, misalkan etika berbicara dan
bertindak.
Sikap merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran
dan sangat berpengaruh terhadap hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Setiap
siswa memiliki karakteristik yang berbeda, begitu pula dengan kecenderungan
sikap yang dimilikinya. Sebagaimana yang kita ketahui, pembelajaran merupakan
segala usaha yang dilakukan seorang pendidik agar terjadi belajar pada diri
siswanya. Sedangkan belajar adalah proses perubahan sikap. Perubahan sikap
dapat diamati dalam proses pembelajaran, tujuan yang ingin dicapai, keteguhan,
dan konsistensi terhadap sesuatu. Perubahan ini merupakan salah satu indikator
keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu
pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar
peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi
lebih positif.

7

Proses pendidikan etika sosial dan sikap belajar anak nelayan, yaitu ada
yang berbahasa santun, berakhlak mulia, menghormati orangtua termasuk
berjualan di pantai. Dan sikap belajar anak di sekolah siswa rajin mengerjakan
PR, mengumpulkan tugas tepat waktu, rajin ke sekolah, disiplin tidak terlambat
datang ke sekolah.
Namun, kenyataannya Masyarakat nelayan juga sangat memiliki persoalan
serius terkait dengan pendidikan bagi anak-anak keluarga nelayan. Meskipun
terkadang keluarga nelayan tidak terlalu menganggap persoalan ini penting, akan
tetapi persoalan pendidikan adalah persoalan yang urgen untuk kemajuan anakanak bangsa termasuk anak-anak dari keluarga nelayan. Karena anak adalah
harapan bangsa, jadi anak harus di didik baik di keluarga, sekolah, maupun di
masyarakat.
Seperti yang dikatakan (Mulyadi S dalam Rahmawati), “Pekerjaan sebagai
nelayan secara mendasar banyak mengandung resiko dan ketidakpastian, karena
pekerjaan sebagai nelayan adalah memburu ikan, hasilnya tidak dapat ditentukan
kepastiannya, semuanya hampir serba spekulatif”. Oleh sebab itu penghasilan
sebagai nelayan tidak dapat dipastikan dan para nelayan dianggap kelompok
masyarakan yang terancam kemiskinan. Penghasilan mereka tidak dapat
dipastikan besar kecilnya. Hai ini dipengaruhi kondisi alam dan kekayaan alat
tangkap, dan inilah yang menjadi salah satu faktor dimana anak nelayan banyak
membantu orang tua melaut sehingga akan mempengaruhi etika sosial dan sikap
belajar anak di dalam sekolah.

8

Seperti yang diberitakan dalam Koran Tempo Rabu, 30 januari 2013
memberitakan bahwa, “Pola pikir nelayan yang masih menganggap anaknya
sebagai aset tenaga kerja menjadi tantangan bagi pengembangan pendidikan di
sektor kelautan dan perikanan indonesia. Tidak sedikit orang tua nelayan yang
lebih memilih mengajak anaknya melaut dari pada mengantarkan ke gerbang
sekolah karena alasan keterbatasan biaya” .
Dari hasil wawancara pada tanggal 16 juni 2016 guru SD Negeri 152980
Hajoran kecamatan Pandan yang dilakukan peneliti, dikemukakannya bahwa:
etika sosial di sekolah dan sikap belajar anak nelayan masih rendah. Contoh etika
anak nelayan dalam berbicara banyak anak yang kurang memperhatikan mereka
membelakangi gurunya ketika berbicara, tidak sopan dalam menjawab
pertanyaan, ketika bertemu di luar sekolah kebanyakan anak tidak mau menyapa
melainkan muridnya sembunyi. Dan setelah pulang sekolah anak tidak langsung
pulang kerumah, melainkan ikut dengan orangtua kepantai berjualan ikan. Contoh
sikap belajar anak nelayan juga masih rendah, seperti waktu pembelajaran banyak
anak yang tidak fokus memperhatikan guru menjelaskan, mengganggu teman, ada
yang tidur, berbicara dengan teman sebangku, mengerjakan PR / pekerjaan rumah
di sekolah, ada yang tidak mengerjakan tugas, tidak disiplin datng kesekolah
terlambat. Itu semua disebabkan karena mereka di rumah lebih banyak membantu
orangtua bekerja, ada yang berjualan dan membantu orangtua bekerja
menjemurkan ikan untuk dibuat ikan asin. Begitu juga kalau bertemu di pantai
waktu mereka jualannya mereka acuh dan kurang peduli.

9

Berdasarkan data hasil wawancara tersebut, maka peneliti memperoleh ratarata data kumpulan nilai (DKN) kelas V (lima) SD 152980 Hajoran Kecamatan
Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
70 , yaitu :
Tabel 1.1 Presentase Data Kumpulan Nilai Siswa Kelas V (lima) SD 152980
Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah
Tahun
Jumlah
≥ 70
≤ 70
Siswa
Tuntas
Presentase
Tidak
Presentase
(Orang)
(%)
tuntas
(%)
(%)
(Orang)
Tahun 2015
25
17
68
8
32
Tahun 2014

28

19

67,85

9

32,14

Tahun 2013

26

18

69,23

8

30,77

Sumber : DKN 152980 Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.
Berdasarkan hal-hal yang telah di uraikan di atas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul : “Etika Sosial dan Sikap Belajar
Anak Nelayan di SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan Pandan Kabupaten
Tapanuli Tengah”.

1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat di identifikasikan
beberapa masalah dalam penelitian ini :
1. Rendahnya etika sosial anak nelayan SD Negeri 152980 hajoran kecamatan
pandan kabupaten tapanuli tengah.
2. Rendahnya sikap belajar di sekolah anak nelayan SD Negeri 152980 hajoran
kecamatan pandan kabupaten tapanuli tengah.

10

1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah dibatasi pada etika
sosial dan sikap belajar anak nelayan di SD Negeri 152980 hajoran kecamatan
pandan kabupaten tapanuli tengah.

1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana etika sosial anak nelayan SD Negeri 152980 hajoran kecamatan
pandan kabupaten tapanuli tengah.
2. Bagaimana sikap belajar anak nelayan di SD Negeri 152980 hajoran kecamatan
pandan kabupaten tapanuli tengah.

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Memperoleh data untuk mengetahui gambaran etika sosial anak nelayan SD
Negeri 152980 hajoran kecamatan pandan kabupaten tapanuli tengah.
2. Memperoleh data untuk mengetahui gambaran sikap belajar di sekolah anak
nelayan SD Negeri 152980 hajoran kecamatan pandan kabupaten tapanuli
tengah.

11

1.6. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka penelitian
ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi guru SD Negeri 152980 Hajoran, sebagai bahan kajian untuk lebih
memahami etika dan sikap belajar siswa guna mencapai tujuan pembelajaran
yang efektif.
2. Bagi Orang tua, sebagai bahan dalam mendidik anak agar memiliki etika sosial
dan sikap belajar yang baik.
3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
dalam penulisan karya ilmiah dan dapat dijadikan sebagai referensi untuk
melakukan penelitian-penelitian yang selanjutnya sebagai bahan pertimbangan/
rujukan untuk melakukan penelitian yang relevan.
4. Bagi para pembaca, peneliti ini dapat menjadi bahan bacaan untuk menambah
khasanah pengetahuan, menambah wawasan melakukan penelitian dan
penyusunan laporan, serta menambah pengetahuan tentang etika sosial dan
sikap belajar di sekolah, diluar sekolah, dan di rumah.
5. Bagi peneliti, memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar sarjana
pendidikan di PGSD fakultas ilmu pendidikan Unimed.

92

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Etika sosial anak nelayan SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan Pandan
Kabupaten Tapanuli tengah adalah baik berdasarkan data yang diperoleh yaitu
etika sosial siswa dalam keluarga nilai persentase sebesar 79%, etika sosial
dalam sekolah nilai persentase 76% dan etika sosial dalam bermasyarakat nilai
persentase 70%.
2. Sikap belajar anak nelayan SD Negeri 152980 Hajoran Kecamatan Pandan
Kabupaten Tapanuli tengah adalah baik berdasarkan data yang diperoleh yaitu
kognitif nilai persentase 61% dan afektif nilai persentase 60% serta data cukup
yang diperoleh psikomotorik nilai persentase 57% dan aktivitas belajar di
sekolah dan aktivitas belajar di rumah nilai persentase 56%.

91

92

5.2 Saran
1. Dalam hal etika belajar, hendaknya orang tua lebih memperhatikan anaknya
dalam kesehariannya, baik itu dalam lingkungan keluarga, dan bermasyarakat.
Dan dalam lingkungan sekolah sudah ada guru yang memperhatikan siswanya
sebagaimana tugas guru yang sebenarnya, agar siswa lebih baik dalam beretika.
2. Dalam hal sikap belajar sebaiknya orang tua tidak mencampuradukkan
pekerjaan orang tua dengan anak, sehingga anak tetap fokus dalam belajar
sehingga tidak merusak perkembangan anak dalam hal belajar.
3. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi patokan ataupun dasar untuk penelitian
selanjutnya dalam penelitian mengenai etika sosial dan sikap belajar anak
nelayan.

93

DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. 2011. Evaluasi Pembelajarn Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ariswandha, Y.M., Pola Asuh Orang Tua pada Keluarga Nelayan Tradisional di
Dusun Karanganom Kelurahan Karangrejo Kabupaten Banyuwangi
Tahun 2013. FKIP Universitas Jember (Skripsi)
Azwar, S. 2011. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
A. Wawan, dkk. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Manusia. Cetakan II. Yogyakarta: Nuha Medika.
2011/04/30/sikap-belajar-peserta-didik/. Di Akses 16/12/2016
Bernando. 2012. Pengertian Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik
menurut Bloom. http://bernandohutajulu.blogspot.co.id/2012/10/pengertianpenilaian-kognitif-afektif.html. Di Akses 23/10/2016
Bertens, K. 2004. Etika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Bertens, K. 2013. Etika. Yogyakarta: PT. Kanisius
Crhistin, R. 2010. Pendidikan Moral Etika di Kelas dan di Sekolah.
http://rezachristin091644244.blogspot.co.id/2010/06/pendidikan-moral-etikadi-kelas-dan-di.html. Di Akses 16/12/2016
Djamarah, Syaiful. 2011. Psikologi Belajar Edisi II. Jakarta: Rineka Cipta.
Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru Melalui Penelitian Tindakan Kelas.
Medan: Penerbit Unimed Press
Evelin, S. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Fabio. 2011. Aktivitas Belajar di Rumah terhadap Prestasi di Sekolah.
http://fabioblackwhite.blogspot.co.id/2011/11/aktivitas-belajar-dirumahterhadap.html. Di Akses 11/12/2016
Fedri. 2011. Etika Sosial. http://masfedri.blogspot.co.id/2011/05/etika-sosial.html.
Di Akses 11/12/2016
Fitria, R. 2011. Sikap Belajar Pserta Didik. https://rizcafitria.wordpress.com/
Habbibullah. 2014. Faktor yang Mempengaruhi Prilaku Etika dalam Etika.
https://www.aahabbibullah.rappertasikmalaya/posts/615681678507899. Di
Akses 4/12/2016
Hamalik, Omar, 2006. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung
Tarsito.
Heri, E. 2014. Etika dalam keluarga.
http://enjangheri.blogspot.co.id/
2014/04/etika-dalam-keluarga.html. Di Akses 16/12/2016
Istarani, Intan. 2015. Ensiklopedi Pendidikan. CV. Iscom Medan.
Jihad, Asep, dkk. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo

94

Khairunnisa, Hemas Farah. 2014. Studi Deskriptif Children Well-Being pada
Anak yang Bekerja Sebagai Buruh Nelayan di Desa Karangsong
Indramayu.Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung
Lidia. 2016. Etika Berdagang. https://www.jurnalasia.com/opini/etika-berdagang/.
93
Di Akses 16/12/2016
Lonto, Lexi. 2013. Etika kewarganegaraan. Yogyakarta : Penerbit Ombak.
M. Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
M. Kharisun. Karakteristik dan Peran Istri Nelayan dalam Pendapatan Keluarga
di Kota Pekalongan Tahun 2014. FEB. Universitas Diponegoro Semarang
(Skripsi)
Masri. Identifikasi Karakteristik Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat
Nelayan Sungai Limau di Kabupaten Padang Pariaman dalam
Penyediaan Perumahan Permukiman Tahun 2010. Program Pascasarjana.
Universitas Diponegoro Semarang (Tesis)
Nisa’, Khairun. (2016). Pola Asuh Para Nelayan dalam Pembentukan Karakter
Anan (Studi di Desa Legung Timur Batang-batang Sumenep Madura).
Youyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga.
Notoatmodjo S, 2003, Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Kesehatan, Rineka Cipta Jakarta.
Purwanto. 1984. Psikologi pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Putri, I., K., (2010). Pola Pengasuhan Anak Pada Keluarga Pandhiga. Semarang.
Jurusan Sosiologi dan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang.
Rahmawati, S., Genjik, S.B., Rustiyarso. Pengaruh Penghasilan Orang Tua
Terhadap Pendidikan Anak. Kalimantan Barat: Program Studi Pendidikan
Ekonomi FKIP UNTAN
Rismawaty. 2008. Kepribadian dan Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika sosial Asas moral dalam kehidupan manusia.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Salam, Burhanuddin. 2000. Etika Individual Pola Dasar Filsafat Moral. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Sardiman, A.M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rajawali Pers.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Sudarsono, FX. 2007. Pendidikan Etika yang Terpinggirkan dan Terlupakan.
Dinamika Pendidikan. No. 1/ Th. XIV / Mei 2007
Sudjana. 1992. Metode Statistik. Bandung: Tarsito.
Sumarno. 1995. Peranan Wanita Nelayan dalam Kehidupan Ekonomi Keluarga di
Tegal , Jawa Tengah. Jakarta: CV. Eka Putra
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

95

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Shocib, M. 2000. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta.
, M. 2010. Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugeng. 2016. 15 Pengertian, Macam-macam, Fungsi, dan Manfaaat Etika
Menurut Para Ahli Terlengkap. http://www.seputarilmu.com/2016/01/15pengertian-macam-macam-fungsi-dan.html. Di Akses 4/12/2016
Vanya.
2015.
Pengertian
Sosial
Menurut
Para
Ahli.
http://www.gudangteori.xyz/2015/12/pengertian-sosial-menurut-paraahli.html. Di Akses 11/12/2016
Widoyoko, S.E.P. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.