PERANAN KADER PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAANKELUARGA( PKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI KELURAHAN LALANGKOTA TEBING TINGGI.

PERANAN KADER PEMBERDAYAAN KESEJAHTERAANKELUARGA(
PKK) DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN MELALUI
PROGRAM PELATIHAN TATA RIAS DI KELURAHAN
LALANGKOTA TEBING TINGGI

SKRIPSI

Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:
MELA KHAIRANI HARAHAP
NIM:1121171003

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

RIWAYAT HIDUP


1. Biodata Pribadi
Nama

: Mela Khairani Harahap

Tempat/ Tanggal Lahir

: Tebing Tinggi, 15 Agustus 1994

Alamat

: Jalan Mahoni III No.278 Perumnas
Bagelen Tebing Tinggi, Sumatera Utara

Jenis Kelamin

: Perempuan

Anak Ke


: 2 dari 3 bersaudara

Agama

: Islam

Nama Ayah

: Fahmi Harahap

Nama Ibu

: Suryani

Pekerjaan Orang Tua
Ayah

: Karyawan PTPN III

Ibu


: Guru

2. Riwayat Pendidikan
Pendidikan TK

: TK Swasta R.A Kartini Tebing Tinggi
Tahun 1999- 2000

Pendidikan SD

: SD Swasta R.A Kartini Tebing Tinggi
Tahun 2000-2006

Pendidikan SMP

: SMP Negeri 2 Tebing Tinggi
Tahun 2006- 2009

Pendidikan SMA


: SMA Negeri 4 Tebing Tinggi 2009-2012

Hormat Saya,

MELA KHAIRANI HARAHAP
NIM.1121171003

32

ABSTRAK
Mela Khairani Harahap. Peranan Kader Pemberdayaan Kesejahteraan
(PKK) Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui
Program Pelatihan Tata Rias Di Kelurahan Lalang
Kota Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Medan.2017
Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah : seberapa besar
peranan kader PKK dalam pemberdayaan perempuan melalui program vocasional
skill di kelurahan lalang Kota Tebing Tinggi.
Teori yang digunakan dalam peranan adalah teori dari Peraturan menteri

dalam negeri No.28 tahun 2011 memutuskan bahwa Gerakan Pemberdayaan dan
Kesejahteraan Keluarga adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat
yang tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat
menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri,
kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Tim
Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga yang selanjutnya disingkat
TP PKK adalah mitra kerja pemerintah dan organisasi kemasyarakatan lainnya,
yang berfungsi sebagai (1) Motivator (2) Fasilitator, dan (3) Pembinaan pada
masing-masing tingkat pemerintahan untuk terlaksananya program Pemberdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga, termasuk didalamnya sebagai mitra kerja pemerintah
dalam bidang administrasi kependudukan. PKK sebagai wadah untuk membantu
memberdayakan perempuan melalui program-program vocasional skill seperti tata
boga, menjahit, dan tata rias.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
kuantitatif, yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 orang warga
binaan di kelurahan lalang. Teknik analisis data menggunakan rumus persentase :
P

x 100%


Hasil penelitian menunjukkan peranan kader PKK dalam pemberdayaan
perempuan melalui program vocasional skill sebagai motivator kurang berperan
yaitu 40 % , peran PKK sebagai Fasilitator 57,3 % bisa dikatakan berperan, dan
peran PKK sebagai Pembinaan 69 % ini bisa dikatakan bahwa PKK sangat
berperan dalam Pembinaan.

i

KATA PENGANTAR

Dengan kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah
Swt sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “ Peranan Kader
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dalam Memberdayakan Perempuan
Melalui Program Pelatihan Tata Rias Di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana. Untuk
penyelesaian skripsi ini penulis berusaha, baik itu tenaga maupun pikiran. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan materinya.
Kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi
ini. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua. Sekian dan

terima kasih.

Medan,

April 2017

Penulis

Mela Khairani Harahap
NIM.1121171003

ii

Ucapan Terima Kasih
Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah
Swt yang telah memberi kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua Penulis Ayahanda Fahmi
Harahap dan Ibunda Suryani yang telah mengorbankan waktu, tenaga, materinya kepada
penulis, serta mencurahkan keringatnya untuk membekali penulis sejak dibangku pendidikan
hingga sampai penulis memperoleh gelar sarjana. Semoga pengorbana Ayah dan Ibunda tidak

sia-sia. Aamiin.
Pada Kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2.

Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan.

3.

Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FIP UNIMED
sekaligus dosen penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam menyelesaikan penulisan
skripsi ini serta dosen pembimbing akademik penulis yang telah meluangkan waktu
selama perkuliahan.


4.

Bapak Drs.Elizon Nainggolan M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan
dan Kepegawaian FIP UNIMED.

5.

Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FIP
UNIMED.

6.

Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah
memberikan kemudahan dalam pengurusan skripsi.
iii

7.

Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP
UNIMED Sekaligus Dosen penguji penulis yang telah banyak mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan skripsi.

8.

Bapak Prof. Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku dosen penguji penulis yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis
selama ini dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

9.

Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis selama ini dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah FIP UNIMED yang telah memberikan
ilmunya selama perkuliahan serta kak Surya Indrawati, M.Pd dan seluruh staf pegawai
yang telah banyak membantu dalam hal surat menyurat.
11. Bapak Hadi Supeno, SE selaku Lurah Di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi, dan Ibu
Afrida Ainun Selaku Ketua PKK Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian di Kelurahan

Lalang Kota Tebing Tinggi telah berpartisipasi dalam melakukan penelitian skripsi ini.
12. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kedua orangtuaku ayahanda Fahmi
Harahap dan Suryani, S.Pd yang telah memberikan dukungan, doa, semangat, serta cinta
kasih yang begitu luar biasa kepada penulis selama ini.
13. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada kakak dan adik tercinta Feny
Wulandary Harahap dan Fery Hamka Nasution S.Pd dan
Yulia Anggraini Harahap serta yang selalu memberi dukungan doa, semangat, dan cinta
kasih serta penghiburan yang sangat luar biasa kepada penulis sehingga penulis lebih
bersemangat menyelesaikan skripsi ini.

iv

14. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada nenek Hj. Habibah Damanik yang
selalu mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis.
15. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat tersayang Tria Nur Ismayana
S.Pd yang selalu ada walaupun berjauhan telah memberi dukungan doa dan semangat
serta penghiburan selama ini kepada penulis
16. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Team Dayung Ilmu Desa Perlis dan
Sahabat Dayung Ilmu Desa Perlis Noni Afifah S.Pd. Irhamdani S.Pd, Muhammad ElAlawi S.Pd, Ridho Prawira S.Pd, Fikry Rizky yang selalu ada dan siap membantu
penulis dan selalu memberikan dukungan, doa dan semangat serta selalu menghibur
penulis selama ini sehingga penulis lebih bersemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada sahabat sekaligus adik Tersayang Lia
Apriliani, Atika Rahma Lubis dan Indri Syahrawati yang memberikan semangat kepada
penulis.
18. Terakhir kepada teman-teman seperjuangan bimbingan dan semasa PKL di SKB
ASAHAN ( Irma Tamba S.Pd, Dhita Rahiswari S.Pd, Fitri Mariani S.Pd, Rosmey
Marpaung S.Pd, Ridho Prawira S.Pd,) terima kasih atas informasi, doa, dukungan,
semangat, dalam menyelesaikan skripsi dan terkhusus buat teman seperjuangan PLS
stambuk 2012 Reguler dan Ekstensi serta adik-adik stambuk yang telah memberi
pengalaman dan pelajaran selama perkuliahan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis akan terbuka terhadap saran dan kritik sehingga
dapat menambah wawasan dan jangkauan pemikiran dalam memperbaiki dan meningkatkan
mutu skripsi ini.
Medan, 20 April 2017
Penulis,

v

MELA KHAIRANI HARAHAP
NIM. 1121171003

vi

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1.Latar Belakang Masalah................................................................ 1
1.2.Identifikasi Masala ....................................................................... 7
1.3.Rumusan Masalah ........................................................................ 8
1.4.Tujuan penelitian .......................................................................... 8
1.5.Manfaat Penelitian ....................................................................... 8
BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 10
2.1. Kerangka Teorotis ....................................................................... 10
2.1.1. Konsep Pendidikan Luar Sekolah ........................................... 8
2.1.2. Konsep Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga .................... 13
2.1.3. Visi dan Misi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga ........... 17
2.1.4. Konsep Pemberdayaan Perempuan ......................................... 18
2.1.5. Tujuan Pemberdayaan ............................................................. 19
2.1.6. Pengertian Pendidikan Life Skill ............................................. 25
2.1.7. Jenis-Jenis Life Skill ................................................................ 21
2.2. Kerangka Berfikir ........................................................................ 29
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 32
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................. 32
3.2. Populasi dan Sampel ..................................................................... 32
3.3. Operasional Variabel Penelitian.................................................... 32
3.4. Teknik Pengumpulan Data.................. ....................................... 33
3.5. Teknik Analisa Data ..................................................................... 34

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 36
4.1.Deskripsi Lokasi Penelitian ........................................................... 36
4.1.1. Geografis Kelurahan Lalang .................................................... 36
4.1.2. Struktur Kelurahan Lalang ....................................................... 45
4.1.3. Program PKK di Kelurahan Lalang ......................................... 46
4.1.4. Tenaga Kepengurusan PKK Kelurahan Lalang ....................... 47
4.2.

Deskripsi Data Hasil Analisis Instrumen ................................... 55

4.3.

Pembahasan Penelitian .............................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 74
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 74
5.2. Saran ........................................................................................... 75
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 76
LAMPIRAN.................................................................................................... 78

DAFTAR TABEL
Tabel 1

: Kisi-Kisi Angket .................................................................... 33

Tabel 2

: Waktu Penelitian .................................................................... 35

Tabel 4.1 : Luas Wilayah Kelurahan Lalang ........................................... 37
Tabel 4.2 : Jumlah Kepala Keluarga ........................................................ 38
Tabel 4.3 : Komposisi Penduduk Menurut Umur .................................... 40
Tabel 4.4 : Data Penduduk ....................................................................... 42
Tabel 4.5 : Data Kependudukan.............................................................. 44
Tabel 4.6 : Struktur Kelurahan................................................................ 45
Tabel 4.7. : Struktur PKK Kelurahan...................................................... 52
Tabel 4.7.1. : Daftar Warga Binaan .......................................................... 53
Tabel 4.2.1. : Kader PKK Mengrekrut ...................................................... 55
Tabel 4.2.2. : Kader PKK Menggerakkan Perempuan.............................. 55
Tabel 4.2.3. : Kader PKK Mengajak Warga Binaan................................. 56
Tabel 4.2.4 : Kader PKK Mendorong Minat Perempuan ......................... 56
Tabel 4.2.5 : Kader PKK Berperan Aktif ................................................. 57
Tabel 4.2.6 : Kader PKK Menjalin Komunikasi....................................... 57
Tabel 4.2.7 : Kader PKK bersosialisasi .................................................... 58
Tabel 4.2.8 : Kader PKK Membantu Warga Binaan ................................ 58

Tabel 4.2.9 : Pelatihan Tata Rias Dilakukan Di Tempat Yang Strategis .. 59
Tabel 4.2.10 : Materi Yang Disampaikan ................................................. 59
Tabel 4.2.11 : Kader PKK Menerangkan Materi ...................................... 60
Tabel 4.2.12 : Kader PKK Mengayomi ................................................... 60
Tabel 4.2.13 : Kader PKK Mendampingi ................................................. 61
Tabel 4.2.14 : Kader PKK Bertanggung Jawab ........................................ 61
Tabel 4.2.15 : Kader PKK Membentuk Potensi ....................................... 62
Tabel 4.2.16 : Kader PKK Sabar .............................................................. 62
Tabel 4.2.17 : Kader PKK Berfikir Ilmiah ............................................... 63
Tabel 4.2.18 : Kader PKK Meningkatkan Keterampilan .......................... 63
Tabel 4.2.19 : Kader PKK Mengadakan Pelatihan Tata Rias ................... 64
Tabel 4.2.20 : Kader PKK Mengadakan Evaluasi .................................... 65
Tabel 4.2.21 : Peran Kader PKK Sebagai Motivator ................................ 65
Tabel 4.2.22 : Peran Kader PKK Sebagai Fasilitator................................ 66
Tabel 4.2.23 : Peran Kader PKK Sebagai Pembinaan .............................. 68

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Berfikir .................................................................. 31
Gambar 2. Luas Wilayah .......................................................................... 38
Gambar 3. Jumlah Persentase Penduduk .................................................. 39
Gambar 4. Perbandingan Jumlah Penduduk ............................................. 41
Gambar 5. Persentase Penduduk ............................................................... 43
Gambar 6. Grafik Histogram Motivator ................................................... 66
Gambar 7. Grafik Histogram Fasilitator ................................................... 67
Gambar 8. Grafik Histogram Pembinaan.................................................. 68

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pembangunan pada saat ini telah berkembang sangat pesat di Indonesia.

Pembangunan tersebut meliputi berbagai aspek, baik di bidang sosial, politik,
ekonomi, maupun pendidikan. Pelaksanaan pembangunan dilakukan diberbagai
daerah di Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan.
Pembangunan yang dilakukan di daerah pedesaan tidak kalah berkembangnya
dengan pembangunan yang dilakukan di daerah perkotaan. Seperti yang kita lihat
sekarang ini, pemerintah kebanyakan lebih memfokuskan pembangunan hanya
pada perkotaan saja, namun seiring berjalannya waktu pemikiran seperti itu
lambat laun mulai berubah, dikarenakan pembangunan di pedesaan pun sangat
menunjang perekonomian di negara ini. Berbagai upaya dilakukan dalam rangka
meningkatkan

pembangunan

desa.

Upaya

tersebut

dilakukan

dengan

mengembangkan organisasi-organisasi kemasyarakatan melalui pembinaan
kelompok-kelompok. Mereka juga pun dapat ikut berpartisipasi dalam
pembangunan desa dengan menggerakkan partisipasi masyarakat desa. Salah satu
wadah organisasi perempuan dimasyarakat desa dan kelurahan adalah
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). PKK adalah sebuah organisasi
kemasyarakatan desa yang mampu menggerakkan partisipasi masyarakat desa
dalam pembangunan, juga berperan dalam kegiatan pertumbuhan desa. PKK
sebagai gerakan yang tumbuh dari bawah dengan perempuan sebagai penggerak

1

2

dalam membangun, membina, dan membentuk keluarga guna mewujudkan
kesejahteraan keluarga.
Perempuan dalam isyarat kultur Jawa merupakan sangkan paraning dumadi
yang berarti tempat berasal dan berakhirnya kehidupan. Identitas perempuan
sebagai ibu, dipercaya mampu menjalankan proses sosialisasi terhadap anak-anak
tentang nilai-nilai kultural, kebenaran, hingga penghayatan atas rasa kemanusiaan.
Tumpuan ibu sebagai pengasuh, pendidik, dan penolong dipasangkan dengan
fungsi lainya sebagai istri. Sebagai seorang pendamping, perempuan juga
memiliki tanggung jawab untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga relasinya
dengan suami (Asriani, 2010:1).
Menjadi perempuan memang bukan sebuah pilihan namun menjelma
sebagai

seorang

perempuan

pilihan

adalah

suatu

perjuangan.Meskipun

dihadapkan pada berbagai realitas yang dilematis, perempuan tetaplah seorang
perempuan yang memiliki kekayaan dalam berpikir dan ketahanan dalam
merasakan. Artinya, akan selalu ada nilai-nilai kebaikan yang ditawarkan dari
setiap tradisi agar perempuan dapat menjalankan perannya sesuai dengan
kesepakatan kultural tersebut, tentu saja melalui pemahamanya masing-masing.
Tradisi budaya di Jawa misalnya, perempuan identik dengan sosok yang penuh
kelembutan dan kasih sayang yang hadir sebagai pelipur lara disamping laki-laki
yang bertugas sebagai pengayom.Jika laki-laki bertugas sebagai pemimpin,
pelindung dan pengayom, maka kewajiban perempuan diletakkan dengan tiga
nilai kebaikan, yakni bertutur sapa dengan santun, pandai mengatur pakaian yang
pantas, luwes gerak-geriknya. Karena memiliki kehalusan budi yang demikian,

3

maka, perempuan di percaya memiliki rasa yang kuat terhadap sesama terutama
pada keluarganya. Naluri inilah yang nantinya dijadikan bekal bagi perempuan
untuk merawat, membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Sebagai seorang ibu,
perempuan dituntut untuk menjadi seorang yang luluh yang berarti penyabar,
tidak keras kepala, menerima segala masalah dengan hati lapang. Perempuan,
sebagai ibu harus mampu momong, momor dan momot. Momong artinya
mengasuh, membimbing dan menjaga anak keturunan supaya selamat dalam
melewati fase-fase pertumbuhannya. Bagi masyarakat Jawa, kewibawaan seorang
ibu akan memancar kalau keluarga yang di asuh sejahtera, makmur dan bahagia.
Sedangkan momor merupakan representasi dari kepandaian seorang perempuan
dalam bergual dengan lingkungan yang terdiri dari bermacam-macam kelas sosial,
kegemaran, dan watak. Terakhir momot, seorang perempuan yang berjiwa momot
akan mampu menampung seluruh permasalahan keluarganya. Perempuan
memiliki hati yang kuat umtuk mendengar segala keluh kesah suami dan anakanaknya. Kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang istri dan ibu inilah yang
sangat dibutuhkan untuk menjaga kestabilan rumah tangga (Asriani 2010:1).
Zaman kaum perempuan bergerak di Indonesia dibuka oleh pikiran Kartini.
Kegiatan Kartini pada awalnya menekankan pada pendidikan yang membuka
cakrawala kaum perempuan misalnya, memasak, merawat anak, melayani suami,
menjahit, dan lain-lain. Lebih jauh dari itu, Kartini memberikan pula kesadaran
yang belakangan disebut sebagai “emansipasi wanita”, bahwa kaum perempuan
sederajat dengan kaum laki-laki. Banyak sekali pemikiran modern yang hadir dari
sosok Kartini. Salah satunya pemikiran besar Kartini adalah masalah kesetaraan

4

gender di bidang pendidikan. Kartini menggambarkan kehidupan keluarganya dan
semua kekacauan yang terjadi di sekitar hidupnya, pingitan terjadi pada gadisgadis yang telah dijodohkan, kehidupan perempuan rumah tangga yang hanya
bermalas-malasan dan dibiarkan menjadi bodoh (tidak tahu apa-apa). Berbagai
pemikirannya yang dituangkan dalam surat-surat yang dikirimkan kepada
sahabatnya dari Belanda, Rosa Abendanon, salah satu suratnya yang berbunyi
sebagai berikut :
“ Dari perempuanlah manusia pertama kali menerima pendidikan... dan
makin lama makin jelas bagiku bahwa pendidikan yang pertama kali itu bukan
tanpa arti bagi seluruh kehidupan. Dan bagaimana ibu-ibu bumiputra dapat
mendidik anak-anaknya jika mereka sendiri tidak berpendidikan?..bukan hanya
untuk perempuan saja, tetapi untuk seluruh masyarakat indonesia, pengajaran
kepada anak-anak perempuan akan merupakan rahmat.”
Kartini sangat menyadari, betapa kaum perempuan di negerinya sangat
inferior dan tertindas. Hal ini tertulis dalam sebagian besar suratnya yang berisi
gugutan maumpun keluhan terutama menyangkut budaya jawa yang dipandang
penghambat

kemajuan

perempuan.

Kartini

bercita-cita

agar

kedudukan

perempuan sama dengan kaum laki-laki, termasuk dalam hal memperoleh
kesempatan belajar dan menimba ilmu pengetahuan (Cora, 2008:66).
Seperti

yang

diungkapkan

Mentri

Pemberdayaan

Perempuan

dan

Pelindungan Anak Yohana Yembise dihari Kartini lalu, momen hari Kartini
adalah saat yang tepat untuk kita mengingat perjuangan perempuan dan pesan Ibu
Kartini tentang hak kesetaraan dengan laki-laki. Yohana mengatakan pada saat ini
sudah banyak sekali perempuan hebat yang lahir di Indonesia, namun tantangan
para perempuan bukan berarti selesai disini. Masih banyak sekali yang harus
diperjuangkan, salah satunya pola pikir dan stereotype yang terpasung budaya

5

masih mendiskriminasi perempuan. “Perempuan adalah tiang negara, maka akses
bagi perempuan untuk memenuhi haknya menjadi sangat penting, salah satunya
adalah pendidikan. Kita harus bersama-sama melindungi perempuan dari
kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi. Selamatkan satu perempuan sama
dengan menyelamatkan satu bangsa, selamatkan satu perempuan Indonesia sama
dengan menyelamatkan bangsa Indonesia. (jaringnews.com diakses 10 Oktober
2016)
Indonesia saat ini penduduknya 237.641.326 jiwa, dimana laki-laki
sebanyak 50,25% dan perempuan 49,75 %. Dengan jumlah perempuan yang
banyak ini maka, dibutuhkan potensi yang sangat strategis apabila perempuan
Indonesia punya SDM yang layak untuk diandalkan. Perempuan itu tangguh dan
kuat, dan ini dapat dilihat dari keseharianya dia mampu sebagai seorang istri
mengurusi suami dan anak-anaknya, juga mampu berkarya dan bekerja dimana
saja. Kondisi dan posisi perempuan di Indonesia masih jauh tertinggal
dibandingkan laki-laki dalam berbagai aspek kehidupan, antara lain di bidang
sosial, politik, ekonomi, pendidikan dan budaya. Fenomena di atas menunjukkan
perempuan

masih

menjadi

kaum

yang

tertinggal

sehingga

persoalan

pemberdayaan perempuan memiliki bidang garapan yang luas. Salah satu bidang
yang menarik untuk dibahas adalah pemberdayaan ekonomi bagi perempuan.
Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator
meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan menjadi kaum terdidik, mempunyai
hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta mempunyai

6

pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga meningkat
(hhtp://www.bps.go.id).
Dengan jumlah penduduk perempuan yang besar itu perlu mendapat
perhatian yang sungguh-sungguh dalam arti kedudukan dan peranannya sebagai
subjek dan objek pembangunan perlu ditingkatkan lagi serta didaya gunakan agar
dapat memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan bangsa dan negara.
Tetapi, kalau jumlahnya besar, sedangkan kualitasnya rendah, maka penduduk
perempuan akan menjadi beban pembangunan.
Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti penduduk di
kelurahan lalang berjumlah 6061 jiwa, diantaranya 3272 laki-laki dan 2789
perempuan. Dari data di atas dapat dijelaskan bahwa kenyataannya di kelurahan
lalang masih terdapat perempuan-perempuan yang tidak memiliki pekerjaan dan
lemah dalam pengetahuan sebanyak 1291 jiwa dari 2789 perempuan yang ada di
kelurahan lalang. Perempuan di kelurahan lalang menghabiskan waktunya hanya
di rumah saja, tanpa mengikuti kegiatan-kegiatan dari Kelurahan, Dinas Sosial,
maupun Dinas Pemberdayaan Perempuan. Kaum perempuan masih berfikir
bahwasannya wanita “tidak bisa bergerak bebas” maksudnya perempuan hanya di
rumah saja, mengurus suami dan anak, tidak boleh bekerja, padahal partisipasi
perempuan

sangatlah

berpengaruh

dalam

perkonomian

keluarga,

tanpa

menganggu kodradnya sebagai perempuan dan seorang ibu. Akan lebih baik
perempuan-perempuan di Indonesia menujukkan hasil potensi yang dimiliki dan
mengembangkannya dengan berbagai cara misalnya mengikuti pelatihanpelatihan untuk mengasah kemampuannya. ( Buku Induk Kelurahan Lalang)

7

Perempuan perlu diberdayakan untuk mengubah kehidupan mereka dari
lemah

pengetahuan

menjadi

luas

wawasan,

menggali

potensi

dan

mengembangkannya dengan berbagai program vocasional skill, sehingga
perempuan-perempuan mampu mensejahterakan keluarga mereka melalui
berbagai kegiatan pelatihan, seperti pelatihan keterampilan tata rias (Salon) .
Pelatihan tata rias yang diadakan dari TP PKK Kelurahan bertujuan untuk
membentuk, menyadarkan pola pikir masyarakat khususnya perempuan agar di
kelurahan mereka mengadakan kegiatan pelatihan yang bertujuan untuk mengasah
bakat, menambah penghasilan, menambah wawasan, sehingga peran PKK dalam
memberdayakan masyarakat sangatlah penting.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka penulis merasa ingin
mengetahui

pemberdayaan

perempuan

yang

dilakukan

PKK

untuk

mengembangkan bakat melalui pelatihan terutama pelatihan Tata Rias. Maka dari
itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang“Peranan Kader PKK Dalam
Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di
Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi”.
1.2

Identifikasi Masalah
Untuk mempermudah penulis menganalisis hasil penelitian, maka peneliti

memfokuskan penelitian pada” Peranan Kader PKK Dalam Memberdayakan
Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Lalang Kota
Tebing Tinggi

8

1.3

Rumusan Masalah
Secara umum rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Seberapa Besar

Peranan Kader PKK Dalam Memberdayakan Perempuan Melalui Program
Pelatihan Tata Rias di Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peranan Kader PKK Dalam
Memberdayakan Perempuan Melalui Program Pelatihan Tata Rias di
Kelurahan Lalang Kota Tebing Tinggi?
1.4

Manfaat Penelitian

1.

Secara Konseptual Teoritis
a. Memberikan kontribusi terhadap pengembangan konsep, teori dan
keilmuan pendidikan luar sekolah khususnya yang terkait dengan
pelatihan.
b. Sebagai pengembangan wawasan dan penguasaaan kognitif serta
memberikan informasi empirik mengenai keberhasilan hasil belajar
dalam pelatihan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian
usaha.

2.

Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
a.

Bagi Program Studi, Pendidikan Luar sekolah dapat dijadikan sebagai
bahan atau referensi khususnya tentang Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga dan Program Vocasional Skill

9

b.

Bagi penyelengara program temuan ini dapat dijadikan umpan balik
untuk

pengembangan

lebih

lanjut

berhubungan

dengan

penyelenggaraan program Vocasional Skill
c.

Bagi diri penulis sangat bermanfaat sebagai pengalaman praktis dalam
mencoba mengaplikasikan cara berpikir sistematik dan realistik yang
dituangkan dalam tulisan.

d.

Bagi pihak lain sebagai bahan kajian untuk meneliti lebih jauh
permasalahan yang berhubungan dengan Peranan Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga dalam Pemberdayaan Perempuan Melalui
Program Vocasional Skill.

e. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
di Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Medan.

74

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan
Bersarkan hasil penelitian peran kader PKK sebagai motivator di kelurahan

lalang 40 % ini dikategorikan kurang berperan, PKK berperan penting sebagai
motivator yang memotivasi, mengajak, mendukung, mensosialisasi masyarakat
khususnya perempuan agar masyarakat perempuan menjadi mandiri tanpa
melanggar kodradnya sebagai istri. Ketua PKK beserta anggota PKK gigih dalam
menjalankan aktifitas kegiatan-kegiatan PKK yang bermanfaat. Dalam hal
pemberian motivasi dalam Pemberdayaan Perempuan di Kelurahan Lalang bisa
dikatakan sudah baik. Walaupun ada beberapa anggota PKK yang tidak aktif atau
tidak berpartipasi dalam menjalankan tugasnya.
Dalam memfasilitator peran kader PKK di kelurahan lalang sebesar 57,3 %
ini dikategorikan berperan. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman,
yang memiliki kompetensi atau kecakapan subtantif dan teknis serta memiliki
keterampilan menerapkan sebagai teknik dan instrument untuk menunjang
evektifitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan Pemerintah Desa. Dalam
melaksanakan tugas-tugasnya, PKK sudah melaksanakan tugasnya untuk
mendampingi dalam proses pelatihan.
Dalam pembinaan peran PKK di kelurahan lalang sebesar 69 %, ini
dikategorikan

sangat

berperan.

Ketua

PKK

Kelurahan

Lalang

selalu

memperhatikan warganya dan berusaha melakukan kegiatan-kegiatan yang positif

74

75

serta memberi Pengetahuan berupa Pembinaan (Pendidikan dan Pelatihan) yang
sesuai kepada ibu-ibu Kelurahan Lalang beserta anggotanya. “Dalam kegiatan
pelatihan Ketua PKK mengingikan warganya lebih aktif, lebih kreatif, dan lebih
berinovasi lagi, agar warganya hidup lebih baik dari sebelumnya”.
B.

SARAN
Semua kader PKK seharusnya selalu berperan untuk mendorong,

memdampingi, membina, merencanakan, menggerakkan, mengendalikan minat
perempuan di kelurahan lalang untuk mengikuti pelatihan tata rias, maka akan
memacu perempuan untuk berdaya dengan pelatihan-pelatihan yang diadakan
kelurahan.
Adanya pengawasan dari Kelurahan atau Kecamatan untuk mengontrol
jalannya kegiatan pelatihan, aktif atau tidak pelatihan yang ada di Kelurahan
Lalang ini. Sehingga bisa maju untuk berbagai perlombaan kader PKK tingkat
kabupaten/ kota maupun provinsi.
Mengadakan hubungan kerja dengan salon-salon rias pengantin yang sudah
ada dan tempat magang untuk mendapatkan pekerjaan dan memenuhi kebutuhan
hidup warga belajar itu sendiri.

76

LAMPIRAN
Pedoman Angket
A. Identitas
Nama

:

Usia

:

Jenis Kelamin :
Alamat

:

Pekerjaan

:

B. Pernyataan
Pernyataan berpedoman kepada peranan PKK yaitu :
1.

Motivator

2.

Fasilitasi

3.

Pembinaan
Daftar pernyataan

1.

2.

Kader PKK mengrekrut masyarakat untuk mengikuti pelatihan tata rias
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK menggerakkan perempuan agar aktif mengikuti pelatihan
tata rias
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

77

3.

4.

Kader PKK mengajak warga binaan untuk bersemangat dalam belajar
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK mendorong minat warga belajar agar meningkatkan
keterampilan tata rias

5.

6.

7.

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK berperan aktif dalam kegiatan pelatihan tata rias
a.

Selalu

c. Kadang-kadang

b.

Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK menjalin komunikasi dengan warga binaan dengan baik
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK bersosialisasi agar masyarakat ikut kegiatan pelatihan tata
rias

8.

9.

a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Kader PKK membantu warga binaan dalam kegiatan pelatihan tata rias
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

Pelatihan tata rias dilakukan di tempat yang strategis
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

78

10. Materi yang disampaikan mudah dipahami
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

11. Menerangkan materi dan praktek dengan rinci
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

12. Kader PKK mengayomi warga binaan ketika tidak memahami materi
ataupun praktek
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

13. Kader PKK Mendampingi warga binaan ketika pelatihan tata rias
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

14. Kader PKK bertanggung jawab dalam pelatihan
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

15. Kader PKK membentuk potensi warga binaan secara maksimal
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

16. Kader PKK sabar dalam menghadapi warga binaan
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

79

17. Kader PKK berfikir ilmiah
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

18. Kader PKK meningkatkan keterampilan warga binaan
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

19. Kader PKK mengadakan pelatihan tata rias untuk meningkatkan taraf
hidup perempuan
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

20. Kader PKK melakukan evaluasi dari kegiatan pelatihan tata rias
a. Selalu

c. Kadang-kadang

b. Sering

d. Tidak pernah

DAFTAR PUSTAKA

Buku :
Arivia, Gadis. 2005. Jurnal Perempuan. Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan.
Bungin, Burhan. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Hamalik, Oemar. 2007. Manajemen Pelatihan Keternagakerjaan; Pendekatan
Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara.
Haryono.2003. Pendidikan Perempuan Aset Bangsa. Jakarta : Yayasan
Damandiri.
Haryono.2003. Memotong Rantai Kemiskinan. Jakarta : Yayasan Damandiri.
Mardikanto. 2013. Pemberdayaan Masyarakat. Bandung : Alfabeta.
Moleong. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Prijono, Onny, 1996. Pemberdayaan Konsep, Kebijakan dan Implementasi.
Jakarta : CSIS
Pudjiwati.1983. Peranan Wanita dalam Perkembangan Desa. Jakarta : Rajawali.
Sudirman. 2014. Manajemen Pelatihan. Medan : Unimed Press
Sudjana. 1991. Pendidikan Luar Sekolah. Bandung : Nusantara Press.
Sugiono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta
Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Undang-Undang Dasar 1945
Yusnadi dan Silvia. 2014. Konsep Dasar, Sejarah, Dan Asas Pendidikan Luar
Sekolah. Medan : Unimed Press
Zubaedi. 2014. Pengembangan Masyarakat. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group
Jaringnews.com, Sambut Hari Kartini, Menteri Yohana: Perempuan Itu Tiang
Negara 21 April 2016 diakses 10 Oktober 2016

Buku Induk Kelurahan Lalang 2014 diakses 15 Agustus 2016.
Bps.go.id diakses 15 Agustus 2016
Jurnal :
Imah Ni’mah. 2007. Pemberdayaan Perempuan Melalui Kegiatan Keaksaraan
Fungsional.
Lilik Aslichati, 2011. Organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga
Sebagai Sarana Pemberdayaan Perempuan. Jurnal Organisasi dan
Manajemen, Volume 7, Nomor 1, Maret 2011, 1-7
Putu Suadnyawati. 2010. Pemberdayaan Potensi Wanita di Pedesaan Miskin
Kabupaten Lombok Barat. Ganec Swara Vol. 4 No.2, September 2010
Ramandita Shalfia.2013. Peran Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga
(PKK) Dalam Mendukung Program-Program Pemerintah Kota Bontang.
eJournal Ilmu Pemerintahan, Volume 1, Nomor 3, 2013: 975-984.
Wahab, Rohmalina. 2012. Reformulasi inovasi kurikulum: Kajian life skill untuk
mengantarkan peserta didik Menjadi warga negara yang sukses.
TA’DIB, Vol. XVII, No. 02, Edisi Desember 2012.
Yuyarti, 2008. Penerapan kecakapan hidup (life skill) pada mata pelajaran Batik
jumput di sekolah dasar. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, Vol.6
No.2 - Desember 2008
Skripsi :
Dila, Rika 2015. Peran Pengurus Koperasi Tunas Mekar Terhadap
Perkembangan Usaha Mikro Di Desa Tebing Tanjung Selamat
Kabupaten Langkat. Skripsi Tidak dipublikasikan