Berdasarkan Hasil Loading Test

c u = Kohesi undrained kNm 2 � � = � − ��� × 2 3 × 10 ...................................................................... 2.10 4 Tahanan geser selimut tiang pada tanah kohesif � � = � × � � × � × �� .......................................................................... 2.11 Dimana : α = Koefisien adhesi antara tanah dan tiang c u = Kohesi undrained kNm 2 p = Keliling tiang m Li = Panjang lapisan tanah m

2.5.1.2 Berdasarkan Hasil Loading Test

Daya dukung tiang bor berdasarkan uji pembebanan loading test dapat dilakukan setelah selesai pengecoran, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban dengan penurunan pondasi akibat pembebanan. Besar daya dukung tiang berdasarkan hasil uji pembebanan dapat diketahui langsung pada saat pengujian beban, untuk kondisi tiang bor mengalami keruntuhan. Loading test biasa disebut juga dengan uji pembebanan statik. Cara yang paling dapat diandalkan untuk menguji daya dukung pondasi tiang adalah dengan uji pembebanan statik. Tujuan dilakukan percobaan pembebanan vertical compressive Loading test terhadap pondasi tiang adalah sebagai berikut: - Untuk mengetahui hubungan antara beban dan penurunan pondasi akibat beban rencana. Universitas Sumatera Utara - Untuk menguji bawah pondasi tiang yang dilaksanakan mampu mendukung beban rencana dan membuktikan bahwa dalam pelaksanaan tidak terjadi kegagalan. - Untuk menentukan daya dukung ultimate nyata real ultimate bearing capacity sebagai control dari hasil perhitungan berdasarkan formula statis maupun dinamis. - Untuk mengetahui kemampuan elastisitas dari tanah, mutu beton dan mutu besi beton. Wesley, L.D., 1997 Uji pembebanan biasanya perlu dilakukan untuk kondisi-kondisi seperti berikut ini: a. Perhitungan analitis tidak memungkinkan untuk dilakukan karena keterbatasan informasi mengenai detail dan geometri struktur. b. Kinerja struktur yang sudah menurun karena adanya penurunan kualitas bahan, akibat serangan zat kimia, ataupun karena adanya kerusakan flsik yang dialami bagian-bagian struktur, akibat kebakaran, gempa, pembebanan yang berlebihan dan lain-lain. c. Tingkat keamanan struktur yang rendah akibat jeleknya kualitas pelaksanaan ataupun akibat adanya kesalahan pada perencanaan yang sebelumnya tidak terdeteksi. d. Struktur direncanakan dengan metode-metode yang non-stardard, sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai tingkat keamanan struktur tersebut. e. Perubahan fungsi struktur, sehingga menimbulkan pembebanan tambahan yang belum diperhitungkan dalam perencanaan. Universitas Sumatera Utara f. Diperlukannya pembuktian mengenai kinerja suatu struktur yang baru saja dicor. Interprestasi dari hasil benda uji pembebanan statik merupakan bagian yang cukup penting untuk mengetahui respon tiang pada selimut dan ujungnya serta besarnya daya dukung ultimitnya. Berbagai metode interprestasi perlu mendapat perhatian dalam hal nilai daya dukung ultimit yang diperoleh karena setiap metode dapat memberikan hasil yang berbeda. American Society Testing and Materials, 2010 Yang terpenting adalah agar dari hasil nilai uji pembebanan statik, seorang praktisi dalam rekayasa pondasi dapat menentukan mekanisme yang terjadi, misalnya dengan melihat kurva beban – penurunan, besarnya deformasi plastis tiang, kemungkinan terjadinya kegagalan bahan tiang, dan sebagainya. Pengujian hingga 150 dari beban kerja sering dilakukan pada tahap verifikasi daya dukung, tetapi untuk alasan lain misalnya untuk keperluan optimasi dan untuk control beban ultimit pada gempa kuat, seringkali diperlukan pengujian sebesar 250 hingga 300 dari beban kerja. Pengujian beban statik melibatkan pemberian beban statik dan pengukuranpergerakan tiang. Beban–beban umumnya diberikan secara bertahap dan penurunan tiang diamati. Umumnya definisi keruntuhan yang diterima dan dicatat untuk interprestasi lebih lanjut adalah bila di bawah suatu beban yang konstan, tiang terus-menerus mengalami penurunan. Pada umumnya beban runtuh tidak dicapai pada saat pengujian. American Society Testing and Materials, 2010 Oleh karena itu daya dukung ultimit dari tiang hanya merupakan suatu estimasi. Sesudah tiang uji dipersiapkan dicor, perlu ditunggu terlebih dahulu selama 28 hari Universitas Sumatera Utara sebelum tiang dapat diuji. Hal ini pentinguntuk memungkinkan tanah yang telah terganggu kembali keadaan semula, dan tekanan air pori Pembebanan dapat dilakukan dengan cara menggunakan system kentledge, yaitu dengan menumpuk blok-blok beton Gambar 2.1 atau material lain sesuai yang dibutuhkan. Gambar 2.4. Uji Pembebanan dengan Sistem Kentledge Cara lainnya dengan menggunakan reaction pile Anchor System yaitu menggunakan tiang bor lain yang akan berfungsi sebagai tiang tarik Gambar 2.2. Pemberian beban pada kepala tiang dilakukan dengan dongkrak hidrolik. Pelaksanaan sistem pembebanan di atas memerlukan waktu yang lama dan tempat yang luas serta biaya besar. Selama pembebanan semua kegiatan di sekitar area tersebut harus berhenti karena dapat mengganggu ketelitian hasil pengujian. American Society Testing and Materials, 2010 . Universitas Sumatera Utara Gambar 2.5 Uji Pembebanan dengan System Reaction Pile Anchor System Data penting dari pengujian ini adalah diperolehnya grafik hubungan antara penurunan tiang settlement vs. beban load. Dari grafik ini, dengan menggunakan berbagai metoda: seperti Metoda Chin dapat diprediksi daya dukung batas dari tiang. Pergerakan tiang dapat diukur dengan menggunakan satu set dial guges yang terpasang pada kepala tiang. Toleransi pembacaan antara satu dial gauge lainnya adalah 1 mm. Dalam banyak hal, sangat penting untuk mengukur pergerakan relative dari tiang. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari interaksi tanah dengan tiang, pengujian tiang sebaiknya dilengkapi dengan instrumentasi. American Society Testing and Materials, 2010 Metode Chin Berdasarkan anggapan bahwa hanya terjadi deformasi geser dan bahwa kurva beban- penurunan adalah berbentuk hiperbola, maka grafik ∆Qva - ∆ merupakan garis lurus yang miring letaknya. Besarnya daya dukung ultimit merupakan inverse slope dari garis tersebut yaitu ∆ dibagi ∆Qva . Universitas Sumatera Utara - Gambar ∆Qva terhadap ∆, dimana ∆ adalah penurunan ∆Qva adalah beban yang diterapkan. - Beban ultimit Qvult = 1C. Gambar di bawah menjelaskan istilah-istilah tersebut. - Hubungan yang diberikan pada gambar ini bahwa kurva beban-penurunan mendekati hiperbolis. Gambar 2.6. Kurva interpretasi metode Chin 1970 Universitas Sumatera Utara

2.5.1.3 Berdasarkan Hasil Uji Pile Driving Analizer